Pemkot Usung Tema ‘Makassar, The Old and The New’ di Munas APEKSI 2025

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengusung tema ‘Makassar, The Old and The New’ pada ajang Indonesia City Expo 2025 yang diselenggarakan di Grand City Convention Exhibition, Kota Surabaya, 8-10 Mei. Indonesia City Expo merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025. Pada ajang Indonesia City Expo, Pemkot Makassar tidak hanya menampilkan tema ‘Makassar, The Old and The New’, tetapi juga mengusung tagline ‘Kota Adaptif’. Ini mencerminkan semangat Makassar sebagai kota yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan zaman tanpa meninggalkan akar budayanya. Melalui konsep ini, Pemkot Makassar ingin menunjukkan bagaimana kota mampu bertransformasi secara inklusif, berkelanjutan, dan tetap mempertahankan identitas lokal “Meski mengikuti perkembangan teknologi tapi Makassar tetap menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal,” kata Wali Kota Munafri saat berkunjung ke Both Pemkot Makassar, Kamis (8/5/2025). Booth Pemkot Makassar dirancang secara futuristik namun tetap menghadirkan sentuhan budaya lokal. Di dalamnya terdapat berbagai program unggulan, seperti pojok urban farming, Makassar Creative Hub, pelatihan kerja, hingga permainan berbasis teknologi yang menggunakan Oculus. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati sisi tradisional melalui instalasi vintage seperti mesin tenun, kopi Toraja, dan kerajinan khas lainnya, yang memperkuat semangat kolaborasi antara masa lalu dan masa depan. Makna tema pada booth Makassar digunakan untuk menggambarkan perpaduan antara unsur tradisional, klasik, atau bersejarah dengan elemen modern, kontemporer, dan inovatif. “Nilai- nilai budaya tetap dikembangkan dan tidak dilupakan oleh kondisi apa pun. Sehingga proses ini tidak mengganggu dan memberikan gambaran bahwa Makassar menjadi kota yang sangat adaptif yang bisa merespon, perkembangan yang juga nilai-bilai budaya yang ada,” ujarnya. Selain menampilkan potensi digital dan budaya, booth Pemkot Makassar juga memamerkan berbagai produk UMKM. Wali Kota yang akrab disapa Appi itu menyebut hal ini sebagai wujud nyata tingginya kreativitas dan produktivitas masyarakat, serta keberhasilan program pemberdayaan yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Makassar. “Dan alhamdulillah, produk UMKM juga kita pamerkan dan perlihatkan di sini. Ini memberikan gambaran bahwa di Makassar ini tingkat kreativitas, produktivitas juga proses pemberdayaan berjalan lebih baik lagi,” tutupnya.
Wali Kota Munafri dan Mensos Saifullah Tinjau Kawasan Untia, Siap Jadi Pusat Sekolah Rakyat

MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mendampingi Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf meninjau langsung salah satu lahan di Salodong, Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (8/5/2025). Kawasan Salodong dipilih sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Kunjungan tersebut merupakan langkah awal dalam rangka persiapan pemanfaatan lahan untuk pembangunan sekolah tersebut. Rumah Nayla merupakan bagian dari Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif baru pemerintah untuk menjangkau anak-anak dari kelompok masyarakat miskin ekstrem. Tahap awal, program ini akan dijalankan di 53 titik awal dan ditargetkan berkembang menjadi 200 titik tambahan. Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf dalam kunjungannya mengatakan lokasi ini akan digunakan untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kota Makassar. Namun, masih ada beberapa titik lokasi lainnya. “Mulai beberapa titik, salah satunya nanti di Makassar untuk Sekolah Rakyat itu kalau sekolah ini berada di Makassar, maka yang boleh sekolah di sini adalah warga Makassar,” jelas Mensos Saifullah. Lebih lanjut, proses perekrutan calon siswa untuk Sekolah Rakyat akan diprioritaskan kepada warga Kota Makassar dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Hal ini dikarenakan sekolah dengan konsep asrama atau boarding school itu bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan. “Harapan pak Presiden nanti setiap kabupaten/kota itu minimal memiliki satu Sekolah Rakyat yang bisa menampung 1.000 siswa SD, SMP dan SMA. Siapa yang bisa sekolah di situ? Mereka yang berada di desil satu desil itu miskin ekstrem dan miskin,” tuturnya. Ia melanjutkan, program ini akan menyasar keluarga utama yang anak-anaknya putus sekolah atau tidak mampu melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi. Mekanismenya dilakukan melalui proses identifikasi oleh tim gabungan pusat dan daerah. Setelah proses itu rampung, penetapan dilakukan melalui penandatanganan oleh kepala daerah bersama Dinas Sosial. Menteri Sosial Saifullah menyampaikan bahwa seiring dengan program tersebut, Satgas Sekolah Rakyat yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga akan melakukan rekrutmen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik. “Di dalam tim rekrutmen itu tentu ada dari Kementerian Sosial. Kementerian Sosial itu dibantu pendamping, pendamping kita yang ada di sini atau sentra-sentra yang kita miliki di beberapa kota atau di beberapa wilayah,” sebutnya. “Kemudian dibantu oleh instrumennya bupati/wali kota lewat Dinsos. Lalu ada juga BPS ini yang memiliki data. Jadi, BPS kabupaten/kota juga ikut terlibat,” tambah Mensos Saifullah. Sementara, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan apresiasi atas program tersebut. Katanya, pemerintah kota siap mendukung dan menyukseskan program Sekolah Rakyat di Makassar. Kata wali kota yang akrab disapa Appi itu menyebutkan bahwa hadirnya Sekolah Rakyat memberikan ruang kepada semua anak dari berbagai latar belakang sosial untuk menikmati pendidikan yang setara. “Kita membangun sebuah sekolah bersama. Bagaimana melihat kondisi masyarakat dengan keadaan sosial yang beragam ini. Pemerintah bisa memberikan penghidupan yang lebih baik,” jelas Appi. Ia pun menilai pemerintah saat ini sangat peduli terhadap pendidikan dan kesehatan masyarakat. Salah satunya menghadirkan Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. “Melalui Departemen Sosial, Pemkot Makassar akan support semaksimal yang bisa kami lakukan untuk bagaimana kita bisa mengintervensi anak-anak yang kehidupannya kurang baik ini. Sehingga kita bisa memberikan kehidupan yang lebih baik,” tuturnya Sekolah Rakyat yang menjadi program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto nantinya menampung siswa dari keluarga kurang mampu. Dalam memberikan dukungannya, maka hari ini Pemkot Makassar menyiapkan lahan untuk membangun rumah layak huni yang akan dibangun oleh Kemensos. Fasilitas ini diharapkan menjadi wadah anak-anak yang kurang mampu kurang mampu agar dapat hidup setara dengan masyarakat pada umumnya. “Kita berharap apa yang menjadi penegasan Pak Mensos dan Pak Presiden Prabowo Subianto, ini hal yang sangat baik yang harus tersupport dan harus sampai ke semua daerah dengan baik,” jelasnya. Ia menambahkan, proses pembangunan ini juga menjadi bentuk pemberdayaan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, pemerintah kota akan terus memperhatikan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya. “Kami berterima kasih atas atensi yang sangat baik untuk bisa bersama-sama membangun Kota Makassar khususnya dan bisa mengurangi angka kemiskinan di kota ini,” tutup Appi.