Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Pemkot Makassar Tambah Kuota Bagi Warga Manggala, Dapat Iuran Sampah Gratis

    MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pemerintahan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu. Melalui kebijakan terbaru yang tertuang dalam Perwali Nomor 13 Tahun 2025 tentang retribusi sampah, Pemkot memberikan kuota tambahan bagi warga berpenghasilan rendah di Kecamatan Manggala untuk menikmati fasilitas iuran sampah gratis. Kebijakan ini secara khusus menyasar rumah tangga yang menggunakan daya listrik 450 VA hingga 900 VA, sebagai bagian dari program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa warga Kecamatan Manggala patut mendapatkan perhatian khusus dalam program pembebasan iuran sampah. Alasannya, karena warga di kawasan tersebut setiap hari hidup berdampingan langsung dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, dan merasakan dampak lingkungan secara langsung. “Warga yang ada di Manggala ini hidup di dekat TPA. Kita akan mengatur supaya kuotanya bisa lebih banyak untuk mendapatkan subsidi pembayaran iuran sampah dari pemerintah,” kata Munafri, dikutip Selasa (1/7/2025). Langkah tersebut pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Makassar yang menilai kebijakan ini sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah dalam meringankan beban ekonomi masyarakat. Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kebijakan Pemerintah Kota Makassar yang mulai meluncurkan program pembebasan iuran sampah bagi warga kurang mampu, khususnya di Kecamatan Manggala. Program ini resmi diumumkan oleh Munafri Arifuddin sebagai salah satu langkah konkret membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Kecamatan Manggala menjadi prioritas mendapat tambahan kuota penerima manfaat karena lokasinya yang langsung berbatasan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa. “Iuran sampah sudah di-launching oleh Pak Wali, dan memang warga Manggala akan dapat kuota tambahan, kami mendukung. Apalagi diperkuat dalam bentuk Perwali,” ujar Supratman. Menurut politisi NasDem itu, keputusan menjadikan Manggala sebagai wilayah dengan kuota penerima terbesar adalah langkah yang tepat dan selaras dengan kebijakan di berbagai daerah lain yang memiliki TPA. Ia mencontohkan, sejumlah kota dan kabupaten sudah lebih dulu memberikan subsidi kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi pembuangan sampah, mulai dari subsidi kebersihan hingga layanan kesehatan. “Kalau ada pernyataan Pak Wali bahwa warga Manggala mendapat perlakuan prioritas atau spesial, saya kira itu sangat wajar. Disana punya TPA, jadi, warga sekitar itu disubsidi,” tambahnya. Sebagai pimpinan DPRD dan wakil rakyat dari daerah pemilihan Manggala, Supratman menegaskan komitmennya untuk mendukung kebijakan ini hingga tuntas. “Saya atas nama pimpinan DPRD akan mendukung penuh. Apalagi ini dapil saya di Manggala. Ini luar biasa,” tegasnya. Meski demikian, ia mengingatkan agar semua tahapan administratif dan legal tetap dipenuhi. Salah satunya adalah penyusunan Perwali yang akan memuat ketentuan detail terkait kriteria penerima manfaat dan mekanisme pelaksanaan program. Menanggapi pertanyaan soal penggunaan daya listrik rumah tangga sebagai salah satu indikator penerima, Supratman meminta publik bersabar menunggu substansi Perwali yang tengah disiapkan pemerintah kota. “Saya pikir kita lihat dulu Perwali yang akan dikeluarkan oleh Wali Kota Makassar. Karena memang harus ada hitungan yang dikaji dulu. Kita tidak bisa langsung menyimpulkan,” pungkasnya. Sedangkan, Camat Manggala, Andi Eldi Indra Malka, mengungkapkan bahwa pendataan calon penerima program iuran sampah gratis di wilayahnya telah dilakukan secara menyeluruh. “Pendataan ini, kami mengacu pada klasifikasi daya listrik rumah tangga, sesuai ketentuan yang tertuang dalam Perwali Nomor 13 Tahun 2025,” katanya. Dari hasil pendataan awal, tercatat lebih dari 20 ribu pelanggan PLN di Kecamatan Manggala memenuhi kriteria dasar program, yakni penggunaan daya listrik antara 450 VA hingga 900 VA. “Rinciannya, sebanyak 1.662 rumah tangga menggunakan daya 450 VA, 11.505 rumah tangga kategori R1 (900 VA), dan 7.378 rumah tangga kategori R1 M (900 VA rumah tangga mampu),” jelas Eldi. Data tersebut, lanjutnya, telah dikompilasi dan segera dikirimkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar untuk proses verifikasi lanjutan. “Kami hanya menyetor datanya ke DLH, nanti mereka yang akan menentukan siapa saja yang berhak menerima bantuan pada tahap awal,” tambahnya. Namun demikian, Eldi menegaskan bahwa tidak semua pelanggan yang masuk dalam klasifikasi daya listrik otomatis akan mendapatkan bantuan. Salah satu pengecualian adalah rumah kos, yang meskipun menggunakan daya listrik rendah, tetap dianggap sebagai unit usaha. “Dari hasil verifikasi di lapangan, ada sekitar 450 rumah kos di wilayah Manggala yang menggunakan daya sesuai kriteria, namun mereka tidak masuk dalam skema bantuan karena statusnya sebagai usaha,” ungkap Eldi. Diketahui, program iuran sampah gratis ini merupakan bagian dari kebijakan strategis Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, yang bertujuan meringankan beban ekonomi masyarakat.

Hari Bhayangkara ke-79, Munafri Arifudin: Terus Bersinergi untuk Kota Makassar yang Aman dan Nyaman

  MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifudin dan Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham (Munafri-Aliyah), menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara ke-79 yang diperingati pada 1 Juli 2025. “Atas nama Pemerintah Kota Makassar dan seluruh masyarakat, saya mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh anggota Polri dan keluarga besar Bhayangkara,” ucap Munafri, Selasa (1/7/2025). Dalam pesannya, Munafri memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Khususnya Polrestabes Makassar dan keluarga besar Bhayangkara, atas dedikasi, pengabdian serta kontribusi nyata dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Makassar. “Kami menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian yang luar biasa dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di Kota Makassar,” ujar Munafri. Peringatan Hari Bhayangkara tahun ini menjadi momentum refleksi dan penguatan komitmen Polri bersama seluruh komponen bangsa dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjaga stabilitas keamanan nasional. Appi juga menyampaikan harapan agar institusi Polri terus menjadi garda terdepan dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dengan penuh keberanian, integritas, dan profesionalisme. “Semoga Polri terus menjadi pilar utama dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga. Terima kasih atas kerja keras, keberanian, dan integritas yang senantiasa ditunjukkan dalam setiap tugas pengabdian,” tambahnya. Munafri mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk terus memperkuat sinergi bersama Polri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih aman, nyaman, dan sejahtera. “Mari kita terus bersinergi dan bergandengan tangan untuk menciptakan Makassar yang kondusif, Indonesia yang lebih maju, dan masyarakat yang sejahtera. Selamat Hari Bhayangkara ke-79. Jaya selalu Polri,” pungkasnya.

Perkuat Transisi Pendidikan Anak, Sosialisasi Perwali PAUD Libatkan Orang Tua hingga Kepala Sekolah

  MAKASSAR — Pokja Bunda PAUD Kota Makassar sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwali) No. 51 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Satu Tahun Pra-SD. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yakni pada tanggal 26 dan 30 Juni serta 1 Juli 2025. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa, pada 26 Juni lalu, di Ruang Sipakatau Balai Kota Makassar. Kegiatan ini dihadiri oleh para Bunda PAUD kecamatan dan kelurahan, kepala sekolah SD negeri dan swasta, serta para orang tua yang memiliki anak usia 4 hingga 6 tahun. Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pendidikan PAUD berkualitas. Menutup rangkaian sosialisasi ini, Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Makassar, Titin Florentina P menyampaikan Visi Pemerintah Kota Makassar 2025–2030 adalah menjadikan Makassar sebagai kota yang unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan. “Visi ini tidak akan pernah terwujud tanpa meletakkan dasar pendidikan yang kuat sejak usia dini,” ujarnya. Titin menjelaskan pendidikan pra-SD merupakan batu loncatan penting yang menentukan kesiapan anak menghadapi dunia pendidikan formal. Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh orang tua, guru PAUD dan kepala sekolah untuk bersinergi menciptakan proses transisi pendidikan yang ramah anak. “Mari kita pastikan tidak ada anak usia 4 sampai 6 tahun yang luput dari pendidikan yang bermutu, inklusif, dan membahagiakan dengan begitu proses transisi pendidikan anak bisa ramah dan berjalan dengan baik,” ujar Titin. Ia menambahkan, melalui Perwali No. 51 Tahun 2021, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menjamin akses pendidikan anak usia dini bagi seluruh anak di Kota Makassar. “Sosialisasi ini juga menjadi momentum memperkuat komitmen semua pihak agar anak-anak memperoleh layanan pendidikan terbaik. Namun implementasi kebijakan ini tidak akan berhasil tanpa dukungan aktif dari semua elemen,” ujarnya. Titin berharap setelah mengikuti sosialisasi ini, seluruh peserta dapat menjadi penyambung informasi di wilayah masing-masing. “Dengan begitu, pemahaman terhadap pentingnya PAUD Satu Tahun Pra-SD bisa tersebar luas dan diterapkan secara konsisten,” harapnya. Selama tiga hari pelaksanaan sosialisasi, Pokja Bunda PAUD menghadirkan berbagai narasumber yang memaparkan secara mendalam terkait pentingnya pendidikan Pra-SD serta penjelasan pokok-pokok isi dari Perwali No. 51 Tahun 2021. Peserta juga diberikan ruang berdiskusi dan menyampaikan masukan agar implementasi peraturan ini berjalan efektif. Apresiasi terhadap pelaksanaan sosialisasi ini datang dari berbagai peserta. Salah satunya dari Andi Fadila Rizki, Bunda PAUD Kecamatan Ujung Tanah. Ia mengaku kegiatan ini sangat membuka wawasan dan memperkuat peran kecamatan dalam mendampingi lembaga PAUD. “Kami siap mendukung dan menyosialisasikan kembali isi Perwali ini kepada seluruh kelurahan dan satuan PAUD di wilayah kami. Ini menjadi pengingat penting bahwa pendidikan anak dimulai sejak usia dini, dan kami harus ikut menjamin kualitasnya,” papar Fadila. Ia juga menambahkan bahwa transisi dari PAUD ke SD harus dipastikan berjalan secara mulus dan menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka tidak merasa terbebani atau takut masuk sekolah dasar. Sementara itu, Ida, salah seorang orang tua peserta sosialisasi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas undangan kegiatan tersebut. Ia mengaku baru memahami pentingnya masa transisi pendidikan dari PAUD ke SD setelah mengikuti sesi pemaparan dari narasumber. “Selama ini saya kira anak cukup masuk SD di usia 7 tahun saja, tanpa PAUD pun tidak masalah. Tapi sekarang saya sadar, satu tahun PAUD sebelum SD itu sangat penting untuk persiapan emosional dan sosial anak,” tutur Ida. Ida juga mengajak orang tua lainnya agar aktif mencari informasi dan tidak ragu menyekolahkan anak ke PAUD sebelum masuk SD. Ia berharap, kegiatan sosialisasi seperti ini dapat terus digelar secara berkala di wilayah-wilayah permukiman. Dengan berakhirnya rangkaian sosialisasi ini, Pokja Bunda PAUD Kota Makassar berharap agar implementasi Perwali No. 51 Tahun 2021 dapat berjalan maksimal. Harapannya, tidak ada lagi anak usia 4–6 tahun di Makassar yang luput dari layanan PAUD bermutu. (*)

Wali Kota Makassar Disambut Hangat Dubes RI untuk Austria di Wina, Siap Paparkan Gagasan di Forum Pemimpin Kota Dunia

WINA, AUSTRIA — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama rombongan menghadiri jamuan makan malam resmi yang diselenggarakan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Austria merangkap Republik Slovenia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan organisasi internasional di Wina, Mr. Damos Dumali Agusman. Acara berlangsung pada Selasa, 1 Juli 2025, pukul 18.30 waktu setempat di Wisma Duta RI, Wina sebelum para duta dari Indonesia menuju World Cities Summit Mayors Forum 2025. Jamuan makan malam tersebut diadakan sebagai agenda penyambutan bagi para Wali Kota dari Indonesia yang menjadi delegasi dalam World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) ke-14. Forum internasional ini mempertemukan para pemimpin kota dunia untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman terkait inovasi tata kelola perkotaan. Munafri mengungkapkan bahwa kunjungan ke Austria ini merupakan perjalanan luar negeri perdananya sejak dilantik sebagai Wali Kota Makassar. Appi menyampaikan apresiasi atas undangan Dubes RI serta berharap momentum ini membuka peluang kerja sama lebih luas dengan pemerintah dan mitra di Eropa. “Ini adalah kali pertama saya melakukan kunjungan luar negeri setelah dilantik sebagai Wali Kota. Insya Allah, pada hari kedua kami berkesempatan menyampaikan materi dalam sesi World Cities Summit Mayors Forum yang dilaksanakan di Vienna,” ujar Munafri. Munafri menekankan posisi strategis Makassar sebagai pintu gerbang kawasan Indonesia Timur. Ia menyatakan tekad Pemerintah Kota Makassar untuk tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi “ruang tengah” bagi konektivitas regional menuju kawasan timur Indonesia. Dalam suasana hangat dan penuh keakraban Munafri juga sempat menyampaikan gurauan yang disambut antusias oleh Dubes RI. “Pak Dubes, saya akan sangat marah kalau Bapak ke Indonesia Timur tidak mampir di Makassar. Kalau pulang ke Indonesia, mudah-mudahan bisa singgah di Makassar, Pak,” ujarnya dengan nada berseloroh. Di akhir pernyataannya, Munafri menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Kedutaan Besar RI untuk Austria di Wina. Ia berharap melalui pertemuan ini, Pemerintah Kota Makassar memperoleh banyak masukan yang bermanfaat dalam menjalin jejaring dengan berbagai pihak di kawasan Eropa. “Kami sangat berterima kasih. Sambutan yang luar biasa ini menjadi penguat kami. Kami banyak membutuhkan masukan agar dapat lebih baik berinteraksi dan membangun kerja sama dengan teman-teman di Eropa,” tutup Munafri. Forum WCSMF ke-14 ini dijadwalkan berlangsung selama tanggal 2-4 Juli 2025, dengan sesi diskusi panel dan pertemuan bilateral. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam panel utama yang membahas inovasi kebijakan kota berkelanjutan dan penguatan konektivitas antarwilayah. Pada kesempatan ini, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Austria, merangkap Republik Slovenia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan organisasi internasional di Wina, Mr. Damos Dumali Agusman, menyampaikan apresiasi atas kehadiran kepala daerah delegasi dari Indonesia, termasuk Kota Makassar yang melakukan kunjungan resmi dalam rangka menghadiri World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) ke-14 di Vienna. Dalam sambutannya pada jamuan makan malam di Wisma Duta RI, Selasa (1/7/2025), Dubes Damos menyatakan kebanggaannya karena para kepala daerah Indonesia kini semakin aktif menampilkan kiprah kota-kota Indonesia di forum internasional. “Senang sekali bahwa Pak Kepala Daerah ini bisa go global. Kunjungan pertama beliau ke sini bukan untuk main-main, tapi untuk berkiprah, setidak-tidaknya bisa memperkenalkan diri dan mengenalkan kota di Indonesia,” ujar Dubes Damos di hadapan para tamu undangan. Pada kesempatan tersebut, selaku Dubes RI, Damos juga menyampaikan selamat kepada kepala daerah yang akan hadir dalam forum global ini. (*)

Skip to content