Booth Pemkot Makassar Jadi Sorotan Utama di Indonesia City Expo 2024
Booth Pemerintah Kota Makassar menjadi pusat perhatian dalam Indonesia City Expo 2024 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2024 di Kota Balikpapan. Di hari pertama pembukaan Indonesia City Expo pada Selasa (4/6/2024), booth Pemkot Makassar dibanjiri ribuan pengunjung, salah satu alasannya karena mereka ingin mencicipi kuliner kue khas Bugis-Makassar. Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem menyebutkan ada sekitar 200 kue tradisional Bugis-Makassar yang dibawa langsung dari Makassar untuk disajikan khusus kepada pengunjung booth secara gratis. “Langkah ini diambil untuk memberi pelayanan terbaik dan memperkuat branding Makassar sebagai kota dengan kuliner yang enak dan khas,” ucapnya Ia pun berharap dengan mencicipi kuliner khas Makassar, para pengunjung dapat tertarik untuk berkunjung ke Makassar dan mengakui kota Makassar sebagai Kota Makan Enak. “Dengan upaya promosi yang kreatif dan menarik ini, diharapkan Makassar bisa semakin dikenal sebagai destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi di Indonesia, serta memberi kenangan kembali tentang Makassar kepada para tamu, mengingat tahun lalu Makassar menjadi tuan rumah,” ucapnya. Ada pun, kue-kue tradisional yang disajikan di booth Pemkot Makassar antara lain Kue Sanggara Balanda, Onde-onde, Bannang-Bannang, Biji Nangka, Cucuru Bayao, Cantik Manis, Katrisalla, Bajeng, Deppa Te’tekan, Baruasa, dan kue tradisional lainnya. Banyak pengunjung yang antusias mencicipi kue. Salah satunya Yahya, dari Pemerintah Kota Bandung mengakui kelezatan serta keunikan cita rasa kue tradisionalnya. “Ini pertama kali saya mencoba kue-kue tradisional dari Makassar biasanya saya coba makan beratnya dan rasanya benar-benar enak dan cita rasanya autentik. Saya jadi tertarik untuk mengunjungi kembali dan eksplore berbagai kuliner Makassar,” katanya. Selain memberikan kue gratis, booth Pemkot Makassar juga menampilkan produk UMKM, informasi tentang destinasi wisata dan budaya Makassar. Hal ini dilakukan untuk semakin menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke Makassar. Pada hari pertama pembukaan Indonesia City Expo 2024 kurang lebih 1.000an yang berkunjung di booth Pemkot Makassar, dan diperkirakan akan terus ramai dikunjungi hingga hari terakhir pada Kamis, (6/6/2024). (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar
Ketua DWP Makassar, Fadliah Firman, Tunjukkan Kekompakan di Cooking Class APEKSI 2024
Dengan tema B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) olahan ikan, Cooking Class ini dipandu oleh chef ternama, Chef Firhan dari Master Chef Indonesia (MCI). Fadliah Firman sekelompok dengan istri wali kota Pekanbaru, Sungai Penuh, Tangerang Selatan, Cilegon, Solok, dan Singkawang untuk memasak bersama. Acara ini dibuka oleh istri Wali Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud. Dalam sambutannya, Nurlena menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan menjalin sinergitas serta kekompakan di antara para istri wali kota. “Rakernas APEKSI memang dirancang untuk mempererat hubungan antar pemerintah daerah dan keluarga mereka. Melalui kegiatan seperti cooking class ini, para istri wali kota tidak hanya belajar hal baru, tetapi juga memperkuat jaringan sosial mereka,” ucapnya. Fadliah Firman menyampaikan kesannya terhadap acara cooking class ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga sangat bermanfaat dalam mempererat tali silaturahmi antar anggota DWP dari berbagai kota. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Selain belajar memasak, kami juga bisa berbagi cerita dan pengalaman dengan perempuan-perempuan berpengaruh di kotanya masing-masing. Kami belajar banyak dari satu sama lain,” ujar Fadliah. Ia berharap melalui acara cooking class ini hubungan persahabatan dan kekeluargaan bisa semakin erat terjalin. Dalam sesi cooking class, para peserta diajak untuk membuat berbagai olahan ikan. Fadliah Firman bersama anggota kelompoknya terlihat sangat antusias dan kompak mengolah masakan Ngohyong Fish Rol dan dessert buah. Setelah sesi memasak selesai, para juri yakni Chef Firhan dan Nurlena Rahmad Mas’ud mencicipi hasil masakan mereka dan mengapresiasi kelezatan dan tampilan masakan Fadliah dan kelompoknya. Acara ini ditutup dengan kegiatan olahraga jetski di Pantai dan foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan dan kegembiraan mereka.(*) Sumber : Humas Kominfo Makassar
Dibuka Presiden RI Joko Widodo, PJ Sekda Makassar Hadiri Pembukaan Rakernas Apeksi XVII
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII tahun 2024 resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, dan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian beserta puluhan Wali Kota se Indonesia termasuk PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra di Dome BSCC, Balikpapan, Selasa (4/06/2024). Dalam sambutannya, Joko Widodo mengapresiasi agenda tahunan ini. Karena, menurutnya tahun 2045 mendatang beban kota akan menjadi sangat berat. Pasalnya, 70-80 persen masyarakat akan berpindah tinggal atau melakukan urbanisasi ke area perkotaan. Olehnya itu, Jokowi menghimbau agar setiap Kota di Indonesia sudah harus memiliki perencanaan pembangunan kota secara detail agar tidak terjadi hal-hal yang mencekam seperti di negara lain. “Rencana kota harus detail. Jangan sampai kita menjadi kota yang mencekam seperti banyak yang terjadi di negara lain. Seperti penganggurannya banyak, home lessnya banyak dan saya tidak ingin itu terjadi di kota-kota negara Indonesia,” ucapnya. “Saya harap semua kota nyaman dihuni, pengunjung yang datang senang dan akan berkunjung kembali serta masyarakat setempatnya juga bisa mencintai kotanya karena kotanya memberikan pelayanan publik yang baik,” sambung Jokowi. Tak hanya itu, Jokowi juga menyebutkan setiap kota sudah harus memiliki konsep kota masa depan yang matang. Kota masa depan yang dimaksud yakni kota yang ramah lingkungan, ramah pejalan kaki, green dan smart city, ramah disabilitas, ramah pesepeda, ramah terhadap anak dan perempuan. “Banyak kota sudah mulai macet. Rencana transportasi umum di kota harus disiapkan. Jangan sampai membangun kota tapi hanya beton yang didirikan. Ada pedestrian tapi tidak ada pohonnya jadi orang tidak mau berjalan karena tidak teduh. Kehijauan kedepan akan sangat menjadi perhatian kota,” sebutnya. Di IKN pun konsepnya demikian “Kota Nusa Rimba”. Penghijauan yang akan mendominasi. Menanggapi hal tersebut, PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra menyebutkan Pemerintah Kota Makassar mendukung konsep kota masa depan seperti yang disebutkan Presiden RI, Joko Widodo. Terbukti saat ini di Kota Makassar sudah mulai dengan konsep Makassar Low Carbon City. Upaya itu diwujudkan dengan membangun solar cell atau panel surya di sekolah hingga gedung pemerintahan. “Pak Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto sangat konsen terhadap kota Masa depan. Saat ini beberapa disekolah-sekolah Makassar telah terpasang panel surya. Ini wujud Makassar menuju nol emosi karbon. Sejalan yang dikatakan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya tadi,” ungkapnya. Tak hanya di sekolah, Pemkot Makassar juga menyasar perkantoran hingga Puskesmas. Ia mengaku hal ini menjadi penting untuk mewujudkan komitmen Kota Makassar menjadi kota dunia yang baik untuk semua. Dia menyebut upaya ini dikerjakan dengan sangat serius hingga mengalokasikan anggaran pengadaan solar cell itu di APBD Perubahan 2024. Firman juga menambahkan, transportasi publik yang ramah lingkungan pun telah dilakukan di Kota Makassar. “Mobil dinas kita sudah listrik. Mobil bus kita listrik. Mobil Do’torotta kita sudah mobil listrik. Ini sudah nyata kita jalankan,” bebernya. Selain tranportasi ramah lingkungan, Pemkot Makassar juga menghadirkan gedung Makassar Government Center (MGC) tahun ini yang sementara dalam tahap penyelesaian. Gedung MGC ini adalah gedung pemerintah pertama yang green energy. “Ini gedung pertama low carbon di Makassar yang diinisiasi langsung oleh pak Wali. Sementara tahap finishing dan bulan ini sudah bisa ditempati oleh OPD yang memiliki pelayanan publik secara bertahap,” pungkas Firman. Dengan konsep Makassar Low Carbon City, membuktikan Kota Makassar sudah siap menjadi kota masa depan yang ramah dan nyaman untuk semua. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar
Danny Pomanto dan 93 Wali Kota Dunia Bahas Isu dan Tantangan Keberlanjutan Perkotaan di Singapura
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto kembali berbagi pengalaman di hadapan para pemimpin se-dunia dalam agenda Mayor Forum World Cities Summit (WCS) 2024, di Singapura, Senin, 3 Juni 2024. Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto bersama 93 kota dunia yang diundang secara khusus di WCS melanjutkan diskusi mengenai isu dan tantangan perkotaan dengan tema besar Liveable and Sustainable Cities : “Rejuvenate, Reinvent and Reimagine” Para wali kota ini berbagi pengalaman dan praktek baik atas upaya-upaya memperbaiki kehidupan masyarakat kota secara terpadu dan inklusif. Danny Pomanto mengatakan Program Lorong Wisata-nya merupakan inovasi kota yang berhasil mengubah lingkungan lorong menjadi lebih berdaya. “Lorong yang tadinya kumuh menjadi ruang-ruang tamu kota yang indah, hijau dan produktif,” kata Danny pada sela-sela acara. Dia menjelaskan, Lorong Wisata (Longwis) memiliki cakupan yang lebih luas dan bukan sekadar destinasi wisata baru. Program ini pula sebagai salah satu upaya Pemkot Makassar memulihkan ekonomi berbasis masyarakat. “Longwis merupakan sebuah multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan sehingga masyarakat diberdayakan dengan adanya kemandirian berwirausaha di lorong-lorong,” jelas Danny Pomanto. Begitu pun dengan upaya Pemkot Makassar menuju low carbon city atau kota rendah karbon. Makassar sendiri telah menjalankan program resilient dan low carbon city untuk menangani dampak perubahan iklim. Cita-cita kota rendah karbon ini, ujar Danny, harus berawal dari lorong-lorong juga. “Persoalan emisi karbon ini intinya ialah perilaku manusia. Semua ini terjadi (emisi karbon) karena perilaku manusia,” ucapnya. Olehnya itu yang harus dirubah. Makanya di Makassar, di lorong-lorong dibuat menjadi lorong wisata. Di dalamnya ada Public Engagement dan Protokol Sentuh Hati. Dengan berkembangnya sirkulasi ekonomi, membuat masyarakat berdaya dan mandiri serta menjadikan lingkungan hijau sehingga membantu menurunkan emisi karbon di udara. Danny menambahkan pengalaman-pengalaman kota-kota di dunia ini penting sebagai bahan belajar kota-kota lain yang menghadapi isu serupa. “Olehnya WCS menjadi ajang internasional yang sangat penting bagi kota,” harapnya. ********* Sumber : Humas Kominfo Makassar
Didampingi Ketua DWP, PJ Sekda Makassar Hadiri Gala Dinner Apeksi XVII di Balikpapan
Gala Dinner Rakernas APEKSI XVII tahun 2024 menjadi tanda event tahunan tersebut segera dimulai. Puluhan Wali Kota dari seluruh Indonesia berkumpul di daerah dengan julukan Kota Minyak itu. Tidak terkecuali PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra dan Ketua DWP Makassar, Lia Firman. Keduanya hadir mewakili Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang sedang melakukan perjalanan mengikuti World City Summit 2024 di Singapura. Dibuka langsung oleh wali kota Balikpapan, kegiatan ini berlangsung di area kantor Balai Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (2/06/2024). “Alhamdulillah malam ini saya menghadiri gala dinner dan puncak HUT Apeksi XXIV. Sekaligus menyampaikan permohonan maaf pak Wali yang sedang mengikuti World City Summit di Singapura saat ini. Ini suatu moment hangat menjalin silatuhrahmi bersama para wali kota yang hadir,” ucapnya. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyambut hangat para wali kota, dan delegasi yang hadir. “Saya sangat berterimakasih atas kehadiran bapak-ibu. Kegiatan tahunan ini menjadi hal yang sangat baik untuk berkumpul dari Sabang sampai Merauke. Saya berharap pertemuan Rakernas Apeksi ini dapat melahirkan dan membentuk kota-kota lokomotif demi mencerminkan kemajuan bangsa,” ungkapnya. Sementara, Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Eri Cahyadi, berterima kasih kepada Pemkot Makassar yang telah memboyong pesertanya sebanyak 300an untuk meramaikan Apeksi 2024. “Saya dengar tadi ada yang membawa rombongannya 300an orang. Makassar terima kasih. Ini bentuk penghargaan kepada Kota Balikpapan. Ini kekuatan besar untuk saling melengkapi dan support pada Apeksi ini,” sebutnya. Ia berharap kegiatan ini bisa menghasilkan usulan-usulan yang dapat membangun kota-kota di seluruh Indonesia. Gala Dinner sekaligus puncak perayaan Apeksi 24 tahun ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh ketua dewan pengurus Apeksi didampingi wali kota Balikpapan. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar
Danny Pomanto Berbagi Pengalaman Bangun Kota Makassar Jadi Lebih Baik Lewat Program Lorong Wisata di Mayor Forum WCS 2024
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sharing pengalaman di hadapan wali kota se-dunia dalam agenda Mayor Forum World Cities Summit (WCS) 2024, di Singapura, Minggu (2/6). Dipandu langsung oleh Desmond Lee selaku Menteri Pembangunan Nasional Singapura. Danny Pomanto menjelaskan bagaimana dirinya mampu memimpin Makassar menuju kota dengan masa depan yang lebih baik melalui program Lorong Wisata. Menurut Danny Pomanto, lorong merupakan sel kota yang harus mendapat perhatian. 30% dari 1,4 juta jiwa penduduk Makassar tinggal di lorong atau yang disebut gang. Kondisi masyarakat lorong tentunya berbeda dengan masyarakat yang bermukim di perumahan. Terdapat banyak konflik sosial, tingkat kemiskinan yang tinggi, hingga kualitas lingkungan yang rendah. Dengan kondisi demikian, lorong-lorong cenderung diabaikan bahkan tidak dipertimbangkan dalam hal pengembangan suatu kota. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkot Makassar terus berupaya membangun masyarakat dari lorong, melalui program Lorong Wisata. “Kenapa lorong?, karena lororng itu adalah sel kota, dan sel penting untuk menentukan kesehatan kota,” kata Danny Pomanto. Danny Pomanto berpendapat dalam membangun sebuah kota sangat dibutuhkan public engagement, bagaimana masyarakat terlibat langsung di dalam membangun kotanya. Sehingga di dalam program Lorong Wisata terdapat 21 konten untuk memperbaiki kehidupan masyarakat lorong. Mulai food security, inflation control, circular economy, city farming, city garden, social mitigasi, destinasi wisata baru, hingga pengembangan UMKM. “Di Lorong Wisata, kita ada budidaya perikanan dan pertanian perkotaan, bank sampah, UKM digital, shelter komunitas, dan juga dewan komunitas gang/lorong sebagai penghubung antara pemerintah kota dan masyarakat,” tuturnya. Lorong Wisata pun disebut berhasil karena adanya pelibatan masyarakat yang kuat. Melalui program ini juga masyarakat mampu beradaptasi dan ikut terlibat hampir di semua program-program pemerintah. “Kini di Makassar lingkungan lorong menjadi ruang tamu kota. Mereka menjadi kota berskala lebih kecil pusat,” ungkap. Lorong Wisata yang jumlahnya di Makassar lebih dari 2 ribu lorong telah banyak dikunjungi tetamu, tidak hanya dari Indonesia tapi juga Internasional. Bahkan pada Agustus 2023 lalu, Dubes Singapura Mr Kwok Fook Seng bersama para peserta Senior Management Programme Singapore menjelajahi Lorong Wisata Zurich yang terletak di Kompleks Dewi Kumala Sari Tamalanrea, Makassar. Mereka melihat budidaya tanaman pangan seperti cabai, pakcoy, tomat, padi hingga bawang. Mereka juga melihat budidaya perikanan seperti lobster air tawar. Juga melihat langsung bagaimana masyarakat sekitar melakukan budidaya maggot. Serta aktivitas bank sampah dan shalter warga sebagai tempat pengaduan masyarakat. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Ahmad Ibrahim Secondary School Singapura Pilih Makassar untuk Overseas Immersion Programme 2024
Ahmad Ibrahim Secondary School (AISS) Singapura memilih Kota Makassar sebagai lokus untuk Program Overseas Immersion Programme (OIP) 2024, berlangsung pada tanggal 27 hingga 30 Mei 2024. Untuk diketahui, program Overseas Immersion Programme merupakan program pertukaran pelajar internasional yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar akademik dan budaya di suatu negara. Selama program tersebut, siswa-siswi AISS mengunjungi berbagai destinasi wisata di Kota Makassar untuk menikmati dan mempelajari budaya lokal. Di antaranya, berkunjung ke Masjid 99 Kubah Asmaul Husna dan menikmati keindahan Pantai Losari dengan berkeliling menggunakan Kapal Pinisi. Kunjungan ke destinasi wisata sejarah juga menjadi bagian dari agenda. Mereka mengunjungi Leang-Leang, Rammang-Rammang, dan Taman Batu Kampung Laku. Sebagai bagian dari program, siswa-siswi AISS juga menikmati kuliner khas Makassar. Mereka diajak mencicipi berbagai makanan tradisional seperti Coto Makassar, Pisang Epe, dan Es Pisang Ijo. Pada kunjungan studi tiru sistem pendidikan, rombongan AISS mengunjungi SMPN 5 Makassar. Mereka disambut oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Muhyiddin beserta kepala sekolah se-Kota Makassar. Dalam sambutannya, Muhyiddin memperkenalkan tagline Kota Makassar, yaitu “Makassar Kota Makan Enak” dan “Kota Sombere Smart City.” “Makassar terkenal dengan kekayaan kulinernya yang lezat dan juga sebagai kota yang ramah serta penerapan Smart City. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi para guru dan siswa Ahmad Ibrahim Secondary School di Kota Makassar,” ucap Muhyiddin. Dalam kunjungan ini, rombongan AISS tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang sistem pendidikan di Makassar, tetapi juga berkesempatan menyaksikan langsung penampilan kebudayaan dari siswa SMPN 5 Makassar. Para siswa menunjukkan bakatnya dengan Angngaru, tari Paduppa, tarian 4 etnis, serta menampilkan berbagai ekstrakurikuler seperti karate, engrang, lari balok, rangku alu, lompat karet, sepatu roda, pencak silat, dan pramuka. Wakil Kepala Sekolah AISS, Mr. Benjamin Quek, menyampaikan terkesan dalam kunjungan ini. Ia mengatakan para siswa mendapatkan banyak pengalaman baru tentang keberagaman budaya dan pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Makassar. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami belajar banyak tentang budaya Indonesia dan cara belajar di sini. Semua orang sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat, dan budaya dan kulinernya unik,” katanya. Ia berharap melamui Program ini, dapat terus berlanjut dan mempererat hubungan antara AISS Singapura dan berbagai institusi pendidikan di Makassar. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Hadiri Peringatan HUT Kodam XIV/Hasanuddin ke-67, PJ Sekda Sebut TNI Makin Dicintai Rakyat
PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menghadiri perhelatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kodam XIV/Hasanuddin yang ke-67 di Lapangan Lontara Kodam XIV/Hasanuddin, Sabtu (1/6/2024). Kehadirannya ini sekaligus menyampaikan permohonan maaf dari Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang tak sempat hadir dikarenakan ada agenda yang bersamaan. “Alhamdulillah puji syukur Kodam XIV/Hasanuddin hari ini menginjak umur yang baru. 67 tahun membersamai dan bersinergi dengan Pemerintah Kota Makassar. Hari ini saya mewakili pak Wali karena sedang ada tugas keluar kota,” ucap Firman. Firman mengatakan, selama ini kehadiran Kodam bukanlah semata-mata hanya untuk pengerahan kekuatan militer, tetapi sinergitas dan kerjasama yang dibangun bersama pemerintah dan masyarakat sangat baik. Utamanya pada pengerahan personelnya yang selalu sigap dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana, membantu percepatan pembangunan dan hal-hal yang bersifat urgensi. “Apalagi waktu covid kemarin. TNI-Polri bekerja keras membantu penyaluran bantuan dan evakuasi,” ungkapnya. Ini dilihat sebagai bukti nyata peran TNI yang rela berkorban untuk negara dan bangsa. Karenanya, pada kesempatan ini, Firman berharap di pertambahan usia ini, kehadiran TNI dapat semakin dicintai rakyat dan lebih memupuk solidaritas dan sinergitas dengan jajaran Pemkot Makassar. Sementara, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI, Bobby Rinal Makmun mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda provinsi, kabupaten/kota dan seluruh komponen bangsa yang telah menjalin sinergi dan saling mendukung dengan TNI. “Khususnya Pemkot Makassar sinergitas kita tidak perlu ditanya lagi. Kami disambut baik dan selalu didukung penuh,” pungkasnya. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar
Danny Pomanto Diskusi Bareng Ormas Islam, Kawal Penolakan Aktivitas Hiburan Malam W Super Club
MAKASSAR – Sikap Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menolak aktivitas hiburan malam W Super Club milik pengacara kondang Hotman Paris yang berlokasi di Kawasan CPI Makassar kian tegas. Orang nomor satu di Kota Makassar itu bahkan mengumpulkan seluruh Ormas Islam meminta pendapat perihal beroperasinya W Super Club yang mengundang polemik di masyarakat saat ini. Diantaranya, Nadhatul Ulama (NU) Makassar, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Nadhatul Ulama (NU) Makassar, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Makassar, dan Polrestabes Makassar. Berdasarkan hasil diskusi itu, Danny bersama Ormas Islam sepakat mengawal dan menolak adanya aktivitas Tempat Hiburan Malam (THM) W Super Club di Kawasan CPI. Selain dianggap merusak moral anak bangsa, serta bertentangan dengan program Pemkot Makassar yaitu Perkuatan Keimanan Umat dan Jagai Anakta, lokasi W Super Club juga dekat dengan Masjid 99 Kubah dan sekolah. “Izin THM itu kita belum lihat, inilah yang kita perjuangkan. Berarti di W Super Club tidak ada praktik THM,” tegas Danny disela-sela diskusi bareng Ormas Islam di Amirullah, Jumat (31/5). W Super Club saat ini hanya mengantongi izin operasional bar, bukan THM, club malam atau diskotek. Itu pun juga merupakan otorisas dari Pemprov Sulsel, bukan Pemkot Makassar. Meski begitu pemerintah kota juga mesti tegas karena kehadiran W Super Club mengundang polemik sehingga aspirasi masyarakat perlu untuk ditindaklanjuti. “Saya membuka dialog agar semua bisa clear, dan hasil sore hari ini saya akan sampaikan ke beliau (Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan),” tutur Danny Pomanto. Berdasarkan OSS, izin diskotek/club malam merupakan kelompok usaha yang mencakup penyediaan jasa pelayanan minum sebagai kegiatan utama di mana menyediakan juga tempat dan fasilitas untuk menari dengan diiringi musik hidup, atraksi pertunjukkan lampu sebagai layanan tambahan serta adanya pramuria. Sementara bar merupakan kelompok usaha yang mencakup kegiatannya menghidangkan minuman beralkohol dan nonalkohol serta makanan kecil untuk umum di tempat usahanya dan telah mendapatkan ijin dari instansi yang membinanya. Ketua FKUB Makassar Prof Arifuddin Ahmad mendukung langkah Wali Kota Danny Pomanto menolak aktivitas THM W Super Club. Apalagi Pemkot Makassar punya dua program unggulan di bidang keagamaan, yakni program Perkuatan Keimanan Umat dan Jagai Anakta’. “Saya kira wilayah pak wali kota bagaimana kita tegas mencegah daripada persoalan-persoalan ini,” ungkap Prof Arifuddin. Ketua DMI Makassar M Yunus juga merespon baik langkah Pemkot Makassar. Kata Yunus, ini merupakan bentuk kepedulian Danny Pomanto terhadap generasi anak bangsa. Terlebih Makassar merupakan daerah yang religius. Sehingga ia tidak mau hal-hal buruk terjadi di Kota Makassar. “Alhamdulillah pak wali punya perhatian khusus buat kita semua,” tutupnya.(*) Sumber : Humas Kominfo Makassar
Dihadapan Tim Penilai, PJ Sekda Paparkan Progress Penanganan Stunting di Kota Makassar
MAKASSAR, — PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, memaparkan hasil Review kinerja aksi konvergensi percepatan dan penanganan stunting di Kota Makassar. Review tersebut dipaparkan dihadapan tim penilai provinsi, di Hotel Swissbell In Panakukkang, Jumat (31/5/2023). Di antara paparan data yang diuraikan tersebut antara lain membuat master ansit dalam penentuan data seperti data tren keluarga beresiko stunting, prevalensi stunting Kota Makassar berdasarkan SKI dan E-PPGBM, permasalahan yang ditemui di daerah beserta tindak lanjutnya, capaian dan target kinerja, sejumlah inovasi terkait percepatan penurunan stunting, serta tahapan penyusunan Ranperda Percepatan Penurunan Stunting dan rembuk stunting. Firman mengatakan, master ansit merupakan instrument yang digunakan perhitungan dengan menggabungkan data stunting, prevelensi stunting, dan data cakupan layanan yang diperoleh dari OPD. “Percepatan penurunan stunting di Kota Makassar sangat disikapi dengan serius. Dengan menerbitkan peraturan walikota tentang percepatan penurunan stunting dan memberikan kepastian hukum yang dapat digunakan sebagai rujukan bagi OPDPeraturan Walikota Makassar Nomor : 96 Tahun 2023 Tentang Konvergensi Percepatan Pencegahan Dan Penurunan Stunting,” ucapnya. “Di awal itu kita matangkan data terkait keluarga beresiko stunting. Dari situ kita tarik agar bisa mengambil keputusan sehingga menghasilkan solusi. Bisa dilihat Angka prevelensi stunting berdasarkan EPPBGM tejadi penurunan dari angka 4,07 persen (2022) ke 3,14 pada tahun 2023,” sambungnya. Firman mengungkapkan dukungan Pemkot Makassar terhadap penurunan stunting tidak sampai disitu. Aksi nyatanya terekam pada hari senin 12 Maret 2023 lalu disepakati lokus tahun 2023 sebanyak 19 lokus kelurahan dengan item Jumlah anak stunting di setiap kelurahan, Prevelensi Stunting, Jumlah Keluarga Beresiko stunting dan Cakupan Layanan Intervensi. Dukungan ini pula terlihat dalam penyusunan rencana kegiatan sebagai tindak lanjut pemerintah kota Makassar dalam merealisasikan hasil rekomendasi dari analisis situasi diwujudkan dalam bentuk penganggaran dalam APBD dan Dana Kelurahan. “Masyarakat juga membantu pemerintah dalam memfasilitasi, merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan Pembangunan sumber daya manusia di desa/kelurahan yang terdiri dari Tim pendamping keluarga (TPK), Kader Pembangunan Manusia (KPM), posyandu dan PKK,” sebutnya. Adapun jenis pembinaan dalam penurunan stunting, Pelatihan konseling pemberian makanan pada Bayi dan Anak (PMBA), melakukan pelatihan bagi kader TPK terkait pendampingan bagi keluarga yang miliki balita, ibu hamil, ibu menyusui dan calon pengantin. Ia berharap program-program yang tengah dijalankan oleh jajaran Pemerintah Makassar dapat menbuahkan hasil yang lebih lagi sebagai upaya meningkatkan konvergensi intervensi gizi kedepannya. Karena, penilaian ini merupakan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting dan juga sebagai tindak lanjut pelaksanaan amanat dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. “Saya harap dengan kegiatan ini kami semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja dalam upaya konvergensi intervensi, dan terciptanya koordinasi dan sinkronisasi serta keterpaduan program kegiatan penanganan stunting yang valid. Pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum Prov. Sulsel, H. Abdul Malik Faisal mengatakan menurut data survei kesehatan indonesia tahun 2023 angka prevalensi stunting di provinsi Sulsel masih berada di tingkat yang cukup tinggi yakni sebesar 27,4% dibandingkan tahun 2022 sebesar 27,2% mengalami kenaikan 0,02%. “Hal ini tentu menjadi perhatian yang serius untuk kita semua, oleh karena itu diperlukan upaya yang konfrehensif, terkoordinasi dan berkelanjutan untuk menurunkan angka stunting di provinsi kita,” pungkas Abdul Malik. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar