Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Danny Pomanto Akui Belajar Banyak dari Masyarakat Toraja

TORAJA UTARA – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto memenuhi undangan Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia dan  Persatuan Gereja Toraja Badan Pekerja Sinode (BPS) Tongkonan Sangulele di Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Rabu malam (25/08). Pdt. Musa Sikombong  mengatakan pihaknya mengapresiasi kepemimpinan Danny Pomanto yang senantiasa menjaga kerukunan antar suku dan umat beragama di Kota Makassar. Hal yang paling berkesan bagi BPS yakni ketika pihaknya berkesempatan untuk beribadah di kediaman pribadi Danny Pomanto di Jalan Amirullah, Makassar. “Beribadah di Kantor Wali Kota, di Balai Kota, itu biasa kan milik pemerintah. Tapi yang luar biasa di rumah pribadi Pak Wali Kota, sederhana tapi sangat berkesan bagi kami. Terima kasih sekali lagi Pak Wali,” ungkap Pdr. Musa Kombong. “Tongkonan Sangulele ini artinya rumah kekerabatan untuk semua. Terbuka untuk siapa saja, termasuk yang mencintai yang dicintai orang Toraja. Pak Danny adalah salah satunya,” sambungnya. Sementara itu, Danny Pomanto  juga menyampaikan apresiasi kepada warga Toraja dan jemaat Gereja Toraja yang mendukung visinya untuk menciptakan Makassar sebagai Kota Dunia yang Nyaman untuk Semua. “Selalu ada yang kurang kalau kita tidak jumpa bapak pendeta atau teman Toraja. Ada rasa-rasa rindu kalau lama tidak ke Tana Toraja,” kata Danny Pomanto. “Saya berterima kasih kepada kita semua, karena dengan keterlibatan warga Makassar yang heterogen, banyak suku dan banyak agama sehingga Makassar kita desain inklusif supaya nyaman untuk semua,” ujar Danny Pomanto melanjutkan. Dia pun mengenang masa kecilnya, seorang yang lahir dan besar di lorong dengan lingkungan yang heterogen. Pendidikan dari lingkungan beragam ini turut membentuk pandangan Danny tentang toleransi. ” Saya ini lahir dan besar di lorong sempit, banyak tetangga saya berasal dari berbagai suku dan agama yang turut memberikan pendidikan lingkungan yang mengajarkan toleransi yang besar,” kenangnya. Hadir pula dalam pertemuan ini, Ketua DPRD Kota Makassar Rudyanto Lallo, Anggota DPRD Makassar Mario David, serta sejumlah pejabat lingkup Pemkot Makassar. Sumber : Humas Kominfo Makassar  

Tana Toraja Siap Ramaikan F8 Makassar Tahun Ini

TANA TORAJA — Kabupaten Tana Toraja dipastikan akan berpartisipasi dalam menyukseskan Makassar Eight Festival Indonesia Festival and Forum (F8) 2022. Hal ini disampaikan Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto saat mengunjungi Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Kamis (25/08). “Kita bertamu di Tana Toraja berjumpa dengan Pak Bupati dan mengundang beliau untuk hadir di F8 nanti. Alhamdulillah beliau merespon dengan baik dan Tana Toraja akan ikut juga,” ungkap Danny Pomanto. Sementara itu Bupati Theofilus Allorerung mengatakan pihaknya akan mengutus perwakilan untuk meramaikan dan menyukseskan Top 10 Kalender Event Nasional oleh Kementerian Pariwisata ini. “F8 itu event pariwisata nasional jadi tepat sebagai ajang promosi pariwisata dan kebudayaan Toraja,” ungkap Theofilus. ” Terima kasih Pak Wali Kota Makassar sudah datang ke Tana Toraja, terima kasih sudah diundang lagi ke F8 Makassar,” sambungnya. Kekayaan budaya Toraja selalu menjadi bagian di dalam F8 mulai sejak pertama kali dihelat pada 2017. Tahun ini pengunjung F8 kembali akan dimanjakan dengan budaya Toraja. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Danny Dampingi Kepala BNN Sulsel Kunjungi Longwis Bara-Baraya

MAKASSAR, – Walikota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mendampingi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel, Brigjen Pol. Drs. Ghiri Prawijaya mengunjungi Lorong Wisata (Longwis), Jalan Abubakar Lambogo, Kelurahan, Bara-Baraya, Kecamatan, Rabu (24/08/2022). Kunjungannya ini untuk mengecek langsung kesiapan longwis yang rencananya akan dihadiri oleh Kepala BNN RI, 31 agustus mendatang. Lorong wisata yang menjadi inovasi Danny ini menarik perhatian semua kalangan dan mendapat banyak apresiasi. Karenanya, BNN tertarik menyandingkan program terpusatnya yakni desa bersinar. “Pemkot Makassar dengan program lebih spesifik bisa mendeteksi setiap orang di Lorong. Kami mengapresiasi sehingga kami sangat tertarik untuk menjalin kerja sama untuk mengkampanyekan Bahaya Narkoba mulai dari lorong,” ucap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel, Brigjen Pol. Drs. Ghiri Prawijaya. Kata Ghiri, sudah beberapa tahun terakhir ia bersinergi bersama Pemkot Makassar untuk membebaskan masyarakat dari bahaya narkoba. Pihak BNN mengambil bagian dengan menjadikan Longwis sebagai salah satu wadah untuk membentuk Lorong Bersinar atau Lorong Bebas dari Narkoba. “Ide pak Danny selalu out of the box. Kami akan ambil andik juga untuk mengedukasi anak-anak mulai dari lorong untuk menjauhi narkoba,” jelasnya. Rencananya, BNN akan melakukan kampanye programnya pada semua Longwis di Kota Makassar. Sementara, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebutkan untuk tahap pertama ada 1.095 Lorong Wisata yang akan diresmikan. “Lorong ini adalah sel kota. Dari 7 tahun lalu kami sudah menggodok ini lorong. Dua tahun saya tinggalkan dan menurun. Sekarang saya kembali lagi meningkatkan kapasitas lorong menjadi Longwis. Sudah komplit di dalamnya,” paparnya. Danny berharap BNN dapat memanfaatkan dengan baik program Longwis ini. Sebagai bentuk dukungan penuh Pemkot Makassar dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat. “Kita memberikan ruang buat BNN untuk sama-sama bersinergi mendeteksi penyalahgunaan narkoba dimulai dari lorong,” pungkasnya. Sumber: Humas Kominfo Makassar

Ramah Tamah HUT RI ke 77 di Mamajang, Danny Paparkan Ancaman Inflasi

MAKASSAR, – Wali Kota Makassar hadiri Ramah Tamah HUT RI Ke 77 di Kecamatan Mamajang tepat di bilangan Jl. Serigala, 23/08/2022 malam tadi. Dalam perhelatan tersebut Moh Ramdhan Pomanto menyatakan dalam sambutanya. ” Kota Makassar hari ini sudah jauh pulih lebih baik, dari sisi ekonomi sudah lebih baik pasca pandemi, tadi saya diskusi dengan BPS hal yang ditakuti adalah inflasi, tapi hal ini diluar jangkauan Wali Kota seperti kenaikan bahan bakar dan tiket pesawat, tapi ini bisa diredam dengan melibatkan masyarakat setidak nya kebutuhan pokok bisa terpenuhi, bagaimana caranya dengan lorong wisata. Longwis adalah pengalaman kita sebelumnya, dan kita menggunakan teknologi untuk ini ” ujarnya ” Tujuan longwis, bagaimana komunitas lorong itu bisa menghasilkan pembangkit ekonomi, caranya harus ada komoditi yang dijual, dengan memanfaatkan teknologi ” tambahnya ” semaju apapun Makassar, Makassar harus jadi Makassar tidak bisa jadi yang lain, tapi kita mesti ambil peran secara global, mampu bergaul, makanya longwis kita kasikan nama lorong sesuai nama kota – kota didunia, agar anak anak kita tidak berpikir sempit lorongnya, dan agar anak – anak kita mampu menembus lorongnya ” tambahnya. Namun sejauh ini Danny mengungkapkan jika Lorong Wisata sudah diketahui beberapa Negara ” lorong Makassar bukan sembarang lorong, tapi sudah menembus ke Amerika, Australia, Singapura, kita buat lorong berdaya, dengan melibatkan masyarakat untuk menguatkan dirinya sendiri itulah Makassar yang dikenal dunia hari ini, olehnya itu mari kita sukseskan lorong wisata, dan tanggal 29 nanti kita dikunjungi kepala BNN RI saya memasukan anti narkoba di lorong, dan akan ada 449 kamera CCTV terpasang nantinya, serta wifi memudahkan anak – anak kita belajar online ” pungkasnya Sumber : Humas Kominfo Makassar  

BPBD Gandeng Unhas Bahas Kajian Risiko Bencana Kota Makassar

MAKASSAR, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin Makassar menggelar Sosialisasi Dokumen Kajian Risiko Bencana di Hotel Mercure Nexa Pettarani Makassar. Kegiatan ini dihadiri Wakil Rektor IV Unhas, Prof. Dr. eng. Adi Maulana, M.Phil, Kepala Badan Litbang Kebencanaan Unhas, Ilham Alimuddin M. Eng dan Kepala Pelaksana BPBD, Achmad Hendra Hakamuddin. Menurut Kalaksa BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan dokumen kajian risiko bencana sangat dibutuhkan sebagai dasar kebijakan pemerintah dalam menyusun dokumen RPB (Rencana Penanggulangan Bencana). “Dokumen ini sebagai bentuk integrasi dan penyelarasan arah penanggulangan bencana. Dokumen ini juga akan memastikan efektivitas pelaksanaan penanggulangan bencana di Kota Makassar,” ucapnya. Lanjut dia, dokumen kajian risiko bencana ini merupakan Kerjasama Swakelola Kota Makassar antara BPBD dengan LPPM Universitas Hasanuddin Makassar. “LPPM Universitas Hasanuddin Makassar dipilih sebagai mitra kerjasama karena sumber daya ilmu kebencanaan yang dimilikinya sudah mumpuni secara nasional,” kata Hendra sapaan akrab Kalaksa BPBD Kota Makassar. Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari, Selasa-Jumat (23-26/08), BPBD, LPPM Unhas, stakeholder terkait dan lurah akan melakukan dan membahas kajian risiko bencana mulai kajian tingkat ancaman, kerentanan, kapasitas dan tingkat risiko bencana. Untuk itu, menurut dia hasil kajian tersebut nantinya dapat memberikan rekomendasi dan prioritas arah kebijakan penanggulangan bencana di Kota Makassar. “Paradigma penanganan kebencanaan sudah mulai bergeser dari penanganan aktif ke pencegahan responsif. Dengan paradigma ini kita akan menyusun dokumen RPB yang menjadi dasar Perda kebencanaan termasuk bagaimana mengatasi banjir di Kota Makassar,” ujarnya saat ditemui, Rabu (24/08). Sumber : Humas Kominfo Makassar

Ini Aksi Nyata Relawan Massikola untuk Bantu Cerdaskan Kehidupan Bangsa

MAKASSAR, –  Banyak cara untuk membantu sesama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya seperti yang dilakukan anak-anak muda yang tergabung dalam Makassar Siap Sekolah atau yang disingkat Massikola. Seperti halnya yang dilakukan hari ini, Selasa (23/8), relawan Massikola membantu proses pembelajaran terhadap anak-anak tidak sekolah dan yang putus sekolah yang berada di Kelurahan Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini. Founder Massikola,  dr. Udin Shaputra Malik mengatakan pihaknya menyasar anak usia sekolah yang tidak menempuh atau berhenti dari bangku pendidikan formal di kawasan padat penduduk. “Cikal bakal terbentuknya Massikola sebagai bentuk aksi nyata anak muda Makassar untuk memberikan akses pendidikan dasar baca-tulis-hitung bagi anak-anak tidak sekolah dan putus sekolah,” ujar dr. Udin yang juga Ketua Forum Kolaborasi Kemanusiaan. Adapun yang diajarkan oleh relawan Massikola yakni kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Kata dr. Udin, relawan Massikola akan menjadi narahubung bagi masyarakat yang mengalami kesulitan di bidang pendidikan. “Nanti kita akan mendata siapa saja anak yang bisa kami bantu untuk calistung. Jadi, para relawan Massikola ini adalah Narahubung masyarakat untuk membantu kesulitan para masyarakat di bidang pendidikan,” jelasnya. Agar operasional Massikola lebih tersistematis dan terukur, kontainer yang berada di setiap kelurahan akan dijadikan lokasi belajar anak-anak yang telah teridentifikasi putus sekolah maupun yang putus sekolah. “Di setiap kelurahan nanti akan ditempatkan beberapa relawan dari Massikola untuk membantu proses pembelajaran bagi adik-adik kita,” paparnya. Selain itu untuk menopang pembelajaran dan merangsang minat belajar mereka, kontainer akan dimanfaatkan sebagai taman baca. “Di setiap kontainer di masing-masing kelurahan akan kami bentuk team dan perpustakaan mini. Jadi bukan hanya berfungsi sebagai posko cepat tanggap covid atau bencana, kontainer juga nanti akan berperan sebagai taman baca untuk adik-adik kita,” terangnya. Dia berharap semangat yang dituangkan melalui aksi Massikola betul-betul dalam membantu warga Makassar menerima haknya atas pendidikan sekaligus menyukseskan salah satu cita-cita negara ini: mencerdaskan kehidupan bangsa. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Indira Jusuf Ismail Paparkan Pentingnya Jagai Anakta Bagi Orang Tua dalam Pola Asuh

MAKASSAR – Gerakan Jagai Anakta yang digelorakan oleh Pemerintah Kota Makassar diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sekedar jargon belaka. Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail saat menjadi narasumber Seminar Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak yang diprakarsai Dharma Wanita Persatuan Kota Makassar di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Selasa (23/08). “Kita selalu gelorakan Jagai Anakta, Pemkot Makassar sudah membuat sejumlah program untuk mendukung dalam rangka untuk memenuhi hak anak. Tapi, tanpa peran aktif orang tua di dalamnya tentu akan sulit berhasil,” ungkap Indira Jusuf Ismail. Sebagai madrasah pertama, peran orang tua menjadi pusat pengetahuan dalam proses tumbuh kembang anak. Maka dari itu, kata Indira Jusuf Ismail perlu pemahaman lebih bagi orang tua mengenai pola asuh anak. Menurut Indira Jusuf Ismail, Jagai Anakta oleh orang tua dimulai jauh sebelum anak itu lahir. Tepatnya ketika menjalani penyuluhan calon pengantin ataupun pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan. “Betul kita perlu memaksimalkan pola asuh kita di 1.000 hari pertama kehidupan anak, tapi lebih tepat dimulai ketika pasangan suami istri merencanakan kehamilan, di situlah proses Jagai Anakta dimulai. Ingat orang tua bukan cuma ibu saja, orang tua itu ayah dan ibu, peran keduanya sangat dibutuhkan,” ujar Indira Jusuf Ismail. Di usia emas anak, jelas Indira, perlu bagi orang tua untuk mengoptimalkan pola asuh, pola asah, dan pola asih. Sebab pengasuhan anak, harus diselaraskan dengan pengasahan kemampuan motorik maupun verbal anak. “Yang paling penting dalam prosesnya kita juga melakukannya dengan asih, mengasihi. Ada kasih sayang di dalam prosesnya, termasuk doa-doa agar Allah senantiasa menyempurnakan tumbuh kembangnya,” cetus Ketua Dewan Pembina DWP Kota Makassar ini. Selanjutnya pola asuh disesuaikan dengan kategori usia anak. Indira Jusuf Ismail menyebut di sinilah fase di mana orang tua berbagi pola asah dengan pihak pendidikan formal. Dalam fase ini, anak secara biologis mulai beranjak remaja. “Ketika usia sekolah hingga remaja ada sedikit perbedaan. Pola asuh dan asih tetap berjalan, pola asuhnya sudah dibantu oleh sekolah. Tapi dalam perkembangannya harus tetap dalam pengawasan kita. Karena kita harus tahu bagaimana anak kita di sekolah, bagaimana belajarnya, bagaimana mereka berinteraksi dengan gurunya itu bagian dari penjagaan kita juga,” kata ibu tiga orang putri ini. Ia mengaku optimis Kota Makassar akan lebih maju jika pola asuh dalam semangat Jagai Anakta betul-betul diterapkan oleh semua orang tua di Kota Makassar. “Kalau ini diterapkan insyaa Allah kita tidak akan khawatir seperti apa Makassar di masa depan, masa anak-anak kita semua nantinya sudah dewasa,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar  

Diskop UKM Makassar Gelar Sosialisasi Terkait Izin Usaha Berbasis Unit Simpan Pinjam Koperasi

MAKASSAR – Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Kota Makassar menggelar pelatihan dan sosialisasi terkait Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Unit Simpan Pinjam Sektor Koperasi. Bertempat di Hotel Aston Makassar, Jalan Sultan Hasanuddin, Selasa (23/08/2022). Kegiatan Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala Bidang Pembiayaan dan Simpan Pinjam Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Ade Ismar Gobel. Sedangkan pesertanya merupakan para pelaku koperasi dan UMKM. Disampaikan Ade Ismar Gobel, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta terkait perizinan berusaha berbasis resiko. Adapun fokusnya untuk unit simpan pinjam di sektor koperasi. “Ini merupakan salah satu percepatan dalam mewujudkan Kota Makassar menuju kota dunia yang Sombere dan Smart City. Jadi upayanya itu melalui kegiatan ini,” jelas Ade Ismar Gobel. “Tujuan lainnya bersosialisasi terkait adanya perubahan regulasi perizinan. Kemudian percepatan ajakan juga peningkatan investasi pelaksanaan berusaha,” sambungnya. Lanjut, Ade Ismar Gobel mengatakan bahwa kegiatan itu juga merupakan bagian dari upaya mensukseskan program lorong wisata (Longwis). Diketahui, Diskop punya peran mendorong pelaku koperasi dan UMKM bergeliat di lorong. “Tujuannya agar mereka dapat mampu menciptakan iklim investasi yang baik untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kota Makassar,” tandasnya. Sumber : Humas Diksopmks  

Dukung Visi Wali Kota Makassar, DWP Gelar Seminar Parenting

MAKASSAR – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar menggelar Seminar Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak atau Parenting di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Selasa (23/08). Kepala DWP Kota Makassar, Andi Batari Toja mengatakan, seminar ini untuk mendukung pencapaian visi Kota Makassar untuk merekonstruksi kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan kota yang kuat. “Bentuk dukungan DWP yakni mengambil peran dalam percepatan Jagai Anakta dan program mitigasi sosial sejalan dengan hal tersebut ilmu parenting sangatlah dibutuhkan,” ujar Andi Batari Toja. Menurutnya, selain pemenuhan nutrisi yang tepat orang tua perlu mengetahui ilmu terkait pola pendidikan dan pengasuhan yang baik pula untuk memastikan tumbuh kembang anak ke arah yang baik. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa masa depan Kota Makassar berada di tangan anak-anak kita. Peran aktif orang tua dengan pemahaman parenting yang tepat menentukan masa depan Makassar bahkan bangsa ini. “Faktor pemahaman orang tua sangat berpengaruh maka terkait pola asuh orang tua yang kurang tepat memberikan resiko perilaku penyimpangan anak di masa depan,” kata Andi Batari Toja. “Oleh karena itu melalui seminar ini diharapkan upaya orang tua mempersiapkan anak kita menjadi anak yang produktif dan unggul dari berbagai aspek,” sambungnya. Kegiatan ini menghadirkan para orang tua TK Pertiwi DWP Kota Makassar sebagai peserta. Adapun narasumber yakni Ketua Pembina DWP Makassar, Indira Jusuf Ismail. Sumber : Humas Kominfo Makassar  

HUT RI 77, Kelurahan Paropo Kembalikan Budaya Tari Pepe’-pepe’ka Ri Makka

MAKASSAR, – HUT RI ke 77, Warga Kota Makassar merayakan dengan berbagai kegiatan yang dikemas dalam pesta rakyat. Demikian pula halnya dengan Kelurahan Paropo Kecamatan Panakkukang, Senin malam, (22/08/2022). Kelurahan Paropo, malam perayaan HUT RI ke 77 menampilkan berbagai atraksi budaya yang menjadi ciri khas dari Kelurahan Paropo, memperkaya aneka budaya yang ada di Kota Makassar. Salah satu atraksi yang disajikan dan cukup memukau hadirin yang hadir yakni Tari Pepe’-pepe’ka Ri Makka, yang menggunakan api sebagai properti utama, dibawakan oleh sanggar seni tradisional Ilologading Paropo yang telah berdiri sejak 1978. Camat Panakkukang, Andi Pangeran Nur Akbar, mengapresiasi upaya yang digelar oleh warga Paropo bersama Lurah dan seluruh RT/RW. “Kekompakan sangat terlihat, hal ini tentunya menunjukkan harmonisasi yang baik antara warga dan pemerintah. Juga mendukung program pemerintah, yakni lorong wisata, dimana setiap wilayah menampilkan keunggulan masing-masing,” ujarnya. Sementara itu, Lurah Paropo, Achiruddin Ahmad, dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif menyukseskan malam pesta rakyat, yang mengusung tema pulih lebih cepat bangkit lebih kuat. “Malam pesta rakyat ini, kembali digelar setelah 2 tahun vakum dikarenakan pandemi Covid. Melalui pesta rakyat ini, kita ingin mengembalikan kejayaan dan kecintaan akan budaya kita,” ujarnya. Tari Pepe’-pepe’ Ri Makka merupakan tarian yang secara simbolik melambangkan api dari Mekah, yang direpresentasikan sebagai seni pertunjukan melalui peristiwa Nabi Ibrahim yang tubuhnya tetap utuh tanpa terbakar sedikitpun, saat dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Pesta Rakyat ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Perpustakaan Tenri A Palallo, bersama Camat dan Lurah turut andil dalam pementasan tari tersebut. Mereka diminta kesediaan untuk merasakan sensasi api dari penari yang menyentuh kulit namun tidak terbakar. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Skip to content