Inspektorat Kota Makassar Gelar Sosialisasi Pelayanan Publik SAKIP
Inspektorat Kota Makassar menggelar kegiatan sosialisasi pelayanan publik sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) di Hotel Santika, Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (1/12/2018). pada kesempatan ini Inspektorat Kota Makassar menghadirkan pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sebagai narasumber untuk menganalisis dan menilai akuntabilitas pelayanan publik di Kota Makassar. Walikota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto juga turut hadir dalam acara tersebut dan menyimak dengan seksama bagaimana pihak Kemenpan RB menjelaskan idealnya sebuah pemerintahan dapat berjalan akuntabel. Saat memberi tanggapan, Walikota Danny tak Menampik bahwa Pemerintah Kota Makassar dalam pelaksanaan realisasi program-program yang ada, sangat kurang dalam melakukan pelaporan admimistrasi. Menurutnya hal ini, terus dirinya benahi selama menjabat bahkan jelang akhir masa tugasnya, yang tersisa 6 Bulan kedepan. Namun Walikota Danny dapat memperbaiki hal tersebut. “Apa yang dikemukakan oleh pihak Kemenpan-RB memang kongkrit dan kami mengakui bahwa Pemerintah Kota Makassar memang masih kurang tertib administrasi,” ungkap Danny Pomanto. “Mestinya kita setiap saat melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan, dan tidak menunda-nunda yang akhirnya dapat terlupakan,” sambungnya. Selain itu Walikota Danny juga membenarkan apa yang menjadi poin penting yang disampaikan oleh pihak Kemenpan-RB terkait akuntabilitas pelayanan publik. “Betul apa yang disampaikan perwakilan Kemenpan-RB bahwa semestinya kita tulis apa yang kita kerjakan dan kerjakan apa yang kita tulis, inshAllah ini akan saya jadikan slogan dalam memperbaiki sistem tata kelola pemerintahan dalam sisa masa jabatan yang saya miliki,” tutupnya.(dayat/cammang)
Danny Terima Kunjungan ADB Bahas Program SISHA
MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menerima kunjungan Asian Development Bank (ADB) di Ruang Rapat Wali Kota Makassar, Gedung Balaikota, Jalan Ahmad Yani, Kamis (29/11/18). Danny berterima kasih karena banyak program dari ADB yang bersamaan dengan fokus Pemkot Makassar salah satunya penuntasan kawasan kumuh. “Tapi saya koreksi untuk programnya itu jangan SISHA, karena lain-lain dibaca, saya tawarkan nama lain, nanti dibilang sisa-sisa,” ujar Danny, sembari tertawa. Lanjut Danny, pihaknya mengimbau kepada ADB untuk tidak menumpuk pada satu kawasan dengan program yang berbeda. Ia menyebutkan, misal program Raise harus berbeda tempat dengan program SISHA. “Kita lama bicara dengan mereka. Karena ternyata banyak yang belum mengenal Makassar, jadi dia bisa salah estimasi soal Makassar makanya kita undang juga dari program lain, Kotaku dan Raise,”katamya. Danny berharap, semua program dari ADB bisa berjalan dengan baik. Sebab, permasalahan kota kumuh merupakan permasalah dunia. Olehnya itu, ketika program ini berhasil maka ini tidak hanya program nasional tapi juga program dunia. (/cammang).
Hadiri KPID Sulsel Award 2018, Danny Didaulat Menyerahkan Penghargaan
MAKASSAR, — Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto didaulat untuk memberikan langsung penghargaan pada ajang Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan (Sulsel), award 2018, kamis (29/11/18), di Main Hall Trans Studio Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sulsel. Ajang penghargaan kepada lembaga penyiaran ini dihadiri oleh seluruh insan penyiaraan televisi dan radio di Sulsel. Danny mengatakan ajang penghargaan ini merupakan salah satu apresiasi terbesar kepada para insan penyiaran. Mengingat kontribusinya memberikan dampak positif terhadap perkembangan suatu Kabupaten/Kota. “Televisi, adalah sebuah media yang tergolong paling unik dalam sejarah penemuan media saat ini. Jalur komunikasi yang memadukan dua unsur yaitu audio dan visual membuat media ini lebih mudah untuk dinikmati dibandingkan dengan media yang lain yang hanya memadukan satu jalur komunikasi saja. Begitupun dengan radio banyak iklan masyarakatnya yang sangat berguna bagi pendengar setianya,” ucap Danny. Olehnya itu, dalam kesempatan ini, Danny berharap agar media televisi dan radio senantiasa jaya dan mencerdaskan kehidupan bangsa. “Saya hanya berharap kepada penyelenggara televisi lokal, jangan jadikan rating sebagai berhala baru. Berikan tayangan yang menarik, tak sekadar hiburan, tapi bermanfaat dan mendidik. Jadilah penyatu bangsa dan negara dengan mengedepankan sportivitas,” harap Danny. Sementara, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan, Mattewakang menambahkan, pada malam peanugerahaan ini memiliki sistem penilaian pada 16 kategori penghargaan sama dengan tahun lalu, yakni penilaian kuantitatif dan kualitatif. “Secara kuantitatif kami bekerja sama dengan teman-teman peneliti dari salah satu kampus terkemuka di Sulsel. Sementara kualitatif kami melibatkan sejumlah akademisi dari berbagai kampus, forum masyarakat, praktisi dan aktivis anak,” terangnya. (*/cammang)