Sekda Kota Makassar Membuka Bimbingan Teknis Pengadaan Barang Dan Jasa Lingkup Pemkot Makassar
Makassar – Bimbingan teknis pelaksanaan pengadaan barang dan jasa digelar oleh bagian layanan pengadaan barang dan jasa Pemerintah kota Makassar di Hotel Singgasana, Rabu 30 Januari 2019. Kepala bagian pengadaan barang dan jasa Pemkot Makassar Fuad Azis menjelaskan, bimbingan tehnis yang diadakan dalam rangka penyamakan persepsi bersama antara aparat hukum dan SKPD terkait, dalam pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa. “Dengan adanya bimtek yang dilaksanakan, menjadikan proses pengadaan barang dan jasa dapat berjalan dengan efektif, transparan, adil, tidak diskriminatif serta tidak menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari,’ ucapnya. Selain itu menurutnya, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kapasitas, pemahaman Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), bertindak selaku pejabat pembuat komitmen. Sekretaris Daerah (Sekda) kota Makassar Muhammad Anshar menegaskan, peserta harus memanfaatkan kesempatan bimtek ini dengan sebaik baiknnya, untuk bertanya langsung kepada narasumber terkait dengan berbagai permasalahan yang belum dipahami pada proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. ‘Saya harapkan semua yang hadir disini, dapat memahami semua materi yang diberikan oleh narasumber, jika ada yang belum jelas tentang proses pengadaan barang dan jasa bisa langsung bertanya ke narasumber, disesi tanya jawab nanti,” jelasnya. Lebih jauh Sekda menjelaskan terlaksananya proses lelang barang dan jasa, setiap SKPD perlu mempersiapkan dokumen lengkap, sehingga proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat berjalan sesuai aturan. “Secara fisik dokumen yang dibutuhkan haruslah lengkap untuk memudahkan Pokja memproses pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa.Tergantung bagaimana setiap SKPD menyiapkan dokumen tersebut dan saya harap dalam waktu dekat, dokumen yang dibutuhkan sudah rampung, semua,” terang Muh. Ansar. Narasumber yang membawakan materi pada Bimtek ini, yaitu Kepala Unit Tipikor Satreskrim Polrestabes Makassar Iptu. Dr. Supriadi beserta Kasi Pengawasan Kejaiksaan Negeri Makassar Wulaniliana SH.MH, dihadiri pula oleh jajaran SKPD, Pokja,dan PPK lingkup pemerintah kota Makassar.(dayat/cammang)
Danny Sebut Dinas Kebudayaan Mulai Bergerak Dipimpin Sittiara, Sebelumnya Tidur
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto menjadi keynote speaker dan membuka acara seminar hari kebudayaan di Museum Kota Makassar, Jalan Balaikota, Rabu, (30/1). Danny sapaan akrabnya menceritakan awal penyusunan organisasi baru dalam struktur pemerintahan kota Makassar hingga Dinas Kebudayaan berdiri sendiri. Sebelumnya, instansi yang menangani persoalan ini dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “Saat pemerintah kota disuruh memilih tentang peraturan struktur pemerintah kota yang baru, maka tidak pernah ragu, bukan dadakan, tapi menjadi sebuah kebutuhan kota Makassar, saya memilih kebudayaan berdiri sendiri menjadi dinas kebudayaan,” ucapnya. Saat itu, cerita Danny, banyak masukan berbagai pihak, khususnya para budayaawan. Hanya saja saat itu dinas ini masih tidur atau belum bisa bergerak sama sekali. Namun Danny memaklumi karena ia mengibaratkan sebagai bayi yang baru lahir yang kerjanya memang lebih banyak tidurnya. “Tapi hari ini, di bawah kepemimpinan ibu Sittiara (Sittiara Kinang, Kadis Kebudayaan) Alhamdulillah, Dinas kebudayaan lahir dari tidurnya, dan kemudian bangkit dan langsung berlari dengan menginisiasi acara seperti hari ini,” pungkas Danny Pomanto. Menurut Danny, budaya menjadi bahagian penting dari kehidupan kota Makassar. Hal ini sejalan dengan kepercayaan dan ajaran agama yang dipahaminya yakni jika ingin menempuh jalan yang lurus masa depan, jangan lupa menengok sejarah masa lalu. Sejarah adalah budaya yang diwarisi oleh orang-orang terdahulu yang bisa menjadi pelajaran untuk melakukan yang lebih baik. Sementara itu, Kadis Kebudayaan Sittiara Kinang menyampaikan kegiatan yang bertajuk “menggagas hari kebudayaan” berharap kegiatan ini mampu melahirkan hal yang positif. Harapannya adalah ada sebuah rekomendasi 1 hari bersejarah atau mempunyai nilai histori dari kota Makassar untuk diususlkan menjadi hari kebudayaan. “Ini sekaligus moment bagi kita semua khususnya bapak Wali Kota Makassar sebagai peletak dasar pelestarian dan pengembangan kebudayaan melalui penetapan hari kebudayaan Makassar,” papar Ira sapaan akrabnya. Tinggal kata Ira dibutuhkan dasar hukum melalui Perda atau Perwali kota Makassar agar bisa diperingati setiap tahunnya. Hadir dalam kegiatan ini, para budayawan, seniman, sejarawan, akademisi dan praktisi budaya, perwakilan komunitas penggiat seni budaya dan lembaga adat, Guru Mata Pelajaran Seni Budaya, serta kalangan Mahasiswa perwakilan perguruan tinggi. (*/cammang)
Penyelenggaraan Sombere And Smart Lorong 2019 Libatkan Berbagai Pihak
Banyak cara untuk berubah. salah satunya dengan ber kompetisi dalam kegembiraan. Sombere and Smart Lorong 2019, adalah kompetisi antar kelurahan se kota Makassar yg diharapkan menjadi trigger terciptanya lorong yg sehat dan cerdas. Langkah cemerlang ini merupakan hasil kolaborasi Pemkot Makassar, Harian Fajar dan EMCO yang memiliki tujuan bersama mewujudkan Makassar sebagai kota dunia yg nyaman untuk semua. Rapat persiapan penyelenggaraan Sombere’ and Smart Lorong 2019 di gelar siang tadi, Rabu (30/1/2019) di gedung Graha Pena dengan melibatkan berbagai unsur, baik dari Pemkot Makassar, Harian Fajar dan pihak dari EMCO.(hamzah/cammang)