Pemkot Makassar Melalui Dinas Sosial Kunjungi Keluarga Korban Penikaman
Makassar – Atas arahan Plt.Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Muh Iskandar Lewa, S.STP, Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) langsung mengunjungi Rumah Duka KPM Korban Penikaman yang menyebabkan korban meninggal dunia, berlokasi di Jl.Paturungi RW.09 Kel.Barombong Kec.Tamalate Kota Makassar, hari ini Kamis (28/03/2019). Kunjungan Sakti Peksos ke Rumah Duka ini bertujuan memberikan Terapi Trauma (Traumatic Healing) kepada anak korban ‘RG’ yang menyaksikan langsung kejadian penikaman ibu dan kakaknya sehingga anak korban penikaman tersebut histeris dan menjadi takut. Rencana Intervensi dari Sakti Peksos yakni akan membawa anak korban penikaman ke Dokter Psikolog untuk mengetahui sejauh mana trauma yang dialaminya setelah kejadian tersebut. Kemudian untuk anak korban yang ketiga, dimana juga turut jadi korban penikaman sekarang tengah dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Tamalanrea. Sakti Peksos mendapat informasi bahwa di Rumah Sakit Wahidin korban tidak ditanggung BPJS, dikarenakan ini kasus kriminal. Sakti Peksos kemudian berkoordinasi dengan Kasie JKS di Dinas Sosial terkait KIS nya, dan juga akan melakukan psikososial dan berkoordinasi dgn pihak Polrestabes khususnya di Unit PPA terkait kasus anak korban. (Humasdinsos/Cammang)
Danny Pomanto Buka OJK Goes To Campus Dan Edu Expo
Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto menyampaikan pentingnya fungsi ekonomi dalam tatanan pemerintahan. Hal ini disampaikannya saat membuka OJK Goes to Campus dan Edu Expo oleh OJK Regional VI yang digelar di Balai Sidang Kampus Universitas Muhammadiyah, Makassar, Kamis (28/3). Danny sapaan akrabnya menyampaikan apresiasinya kepada OJK dengan digelarnya acara tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi sangat strategis mengigat begitu banyak masyarakat awam yang gampang tertipu iming-iming berbagai lembaga penyimpanan uang. Uang menyangkut ekonomi, sementara ekonomi diibaratkan sebagai jantung pada tubuh manusia. Dalam tubuh, kata Danny terdapat tiga hal penting. Mulai dari otak, sel, dan jantung. Otaknya adalah pemerintah, sedangkan sel itu rakyat dan jantung adalah ekonominya. “Sehingga jika jantung sakit maka sakitlah seluruh tubuh. Begitu pun kondisi pada satu wilayah atau pemerintahan, tingkat kabupaten kota maupun negara,” katanya. Karenanya, OJK sebagai otoritas jasa keuangan mengontrol semua peredaran uang. Masih banyak masyarakat awam yang tidak mengetahui antara hak dan kewajiban saat menggunakan jasa penyimpanan keuangan. Sehingga mereka mudah terperdaya dan tertipu. Contoh kasus kospin yang menjanjikan keuntungan beberapa kali lipat. Karena itu dibutuhkan literasi dan difusi keuangan yang cukup. Sehingga tugas bersama adalah bagaimana mengawal jantung itu bisa bekerja dengan baik. Peran dan fungsi OJK adalah terkait hal itu. Hubungannya dengan pergerakan ekonomi. Sebab jika ekonomi tidak bergerak maka ibarat tubuh manusia yang jantungnya berhenti, maka matilah negara bersangkutan. Danny pun menyampaikan kesyukurannya,sebab meski literasi dan difusi keuangan belum memadai, namun Makassar berhasil menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi nasional. (dayat-cammang)
Walikota Makassar Lantik Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kota Makassar
MAKASSAR – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto melantik Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Makassar bertempat di Sombere City Galery Lantai ll Menara Balaikota Makassar, Kamis (28/3/2019). TPAKD yang dibentuk diketuai oleh Sekretaris Daerah Makassar Muhammad Ansar, dimana anggotanya berasal dari OJK, Bank Indonesia, BPS, KPTN 1 Makassar, Bank Sulselbar Kepala Bappeda, Kepala BPKS, Kepala Disdag dan 15 Camat Kota Makassar Pembentukan TPAKD merupakan instruksi Menteri Dalam Negeri No T-900/634/Keda tanggal 19 Februari 2016 yang isinya meminta Kepala Daerah dalam hal ini Gubernur, Bupati dan Walikota untuk membentuk TPAKD di Provinsi Kabupaten Kota bersama-sama OJK di wilayah tersebut. Tujuan utama dibentuknya TPKAD agar mendorong ketersediaan akses keuangan yang luas kepada masyarakat dalam mendukung ekomoni daerah serta menggali potensi ekonomi daerah yang bisa dikembangkan dan di sebar luaskan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan di daerahnya masing masing. Dalam sambutannya, Walikota Makassar yang karib disapa Danny ini, menyebutkan bahwa keberadaan TPAKD menjadi posisi strategis dalam melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah kota Makassar. Ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Makassar yang kini telah berada diangka 8,4 persen, bisa menjadi acuan kinerja TPAKD dalam mempercepat pemerataan ekonomi di Makassar. “Pertumbuhan ekonomi Makassar sudah diangka 8,4 persen. Kalau TPAKD ini jalan, maka penyebaran uang di Makassar dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Makassar, kalau uang cepat beredar, manfaatnya juga akan cepat dirasakan oleh masyarakat pelaku ekonomi” jelas Danny. Pengukuhan TPAKD dirangkaikan dengan penandatangan Mou antara pemkot Makassar dengan Bank Sulselbar terkait kredit kepada pelaku UMKM di wilayah pasar sentral dan sentra-sentra pedagang makro lainnya. MoU tersebut juga merupakan gerakan awal dari TPAKD dalam melawan rentenir yang selama ini banyak menjerat pelaku UMKM. (dayat-cammang)
Di Depan Indira Jusuf Ismail, Emak-Emak Curhat Soal Hoax
Puluhan emak-emak yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) menyampaikan berbagai uneg-unegnya saat berdialog dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail pada acara Bimbingan Teknis Standar Service Excellent NTPD 112, yang di gelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar di Hotel Golden Tulip Makassar, Kamis (28/3/2019). Ibu Murni misalnya, seorang ibu rumah tangga yang juga anggota KIM Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang menyampaikan curahan hatinya terkait maraknya caci maki dan kata-kata kasar yang beredar di sosial media. “Sekarang gampang sekali ditemui kata-kata kasar dan juga video-video yang sebenarnya tidak pantas untuk di lihat di media sosial. Kadang kita tidak bisa hindari, karena penasaran atau tergoda untuk membukanya” ujar Ibu Yani yang di iya kan oleh ibu-ibu lainnya. Lain lagi cerita ibu Yuli, anggota KIM kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakukang. Menurutnya, dia banyak melihat orang kecanduan sosial media, tidak terkecuali ibu-ibu. “Bahkan ada yang sementara memasak di dapur, tapi ponselnya tetap terpasang di tangan” ujarnya ibu Rasdi. Pada Kesempatan ini, Indira Jusuf Ismail yang juga merupakan istri Walikota Makassar, Danny Pomanto menceritakan berbagai pengalaman keluarganya dalam menghadapi era internet saat ini. “Kita sedang menghadapi situasi baru yang bernama revolusi internet. Memang tidak bisa dihindari, tapi kita bisa menyesuaikan diri. Boleh-boleh saja kita berselancar di dunia maya, tapi utamakan hal yang lebih penting dari itu. Di sosial media, hal yang negatif lebih mudah tersebar dibanding dengan yang positif” ujarnya Indira. Dilingkungan keluarganya, Indira mengaku lebih banyak memprioritaskan bersama anak-anaknya saat berada di rumah. “Tentu kita tidak bisa mengawasi anak-anak kita sepanjang waktu. Mereka juga punya kesibukan di luar, utamanya pada waktu sekolah. Saya kadang mengecek apa yang mereka lakukan didalam kamar, melihat apa yang sedang di akses dan mengajaknya diskusi, karena memang dari dulu saya minta agar pintu kamar jangan pernah di kunci” lanjut Indira. Pada kesempatan ini, Indira juga meminta kepada Dinas Kominfo Makassar agar massif menyuarakan tentang internet sehat, mengajak untuk berkata-kata baik di sosial media. “Kita punya warisan bahasa yang santun dan lemah lembut. Jangan biarkan itu hilang dan terkikis oleh hoax serta kalimat caci maki yang menghujani sosial media setiap waktu” lanjutnya. Kegiatan yang bertema NTPD 112, Reformsi Layanan Publik di Kota Makassar ini di buka oleh Asisten Pemerintahan Kota Makassar, Andi Azis Hasan dan diikuti oleh perwakilan ibu-ibu KIM se Kota Makassar. Selain itu, hadir juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ichwan Jacub serta Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Kota Makassar, Ade Ismar Gobel. (Hamzah-cammang)