Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

India Tunjuk Kota Makassar Pelaksanaan International Day Of Yoga

Makassarkota — Tahun 2019 merupakan tahun ke 5 peringatan International Day Of Yoga. Kota Makassar terpilih menjadi salah satu Kota untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sebelumnya, Kawasan Timur Indonesia tidak pernah ditunjuk sebagai salah satu Kota pelaksanaan. “Alhamdulillah, tahun ini Kota Makassar ditunjuk sebagai Kota ke 7 setelah Jakarta, Yogjakarta, Malang, Surabaya, Bali, Bandung dan Medan. Ini akibat pak Konjen India melihat potensi Kota Makassar disektor olahraga juga besar,” ucap Danny usai makan siang dengan Konjen India, Sunil Babu, di Hotel Melia, Kamis (2/5/19). Kata Danny, peringatan hari yoga International ini bakalan ramai. “Jadi nanti kami bikin konsep pembukaannya pakai kapal pinisi dengan layar yang bertuliskan “International Day of Yoga”. Pasti bakalan ramai karena melihat tempat-tempat yoga di Kota Makassar memiliki banyak member. Ini sudah jadi salah satu gaya hidup sehat,” jelasnya. Hari Yoga Internasional ditetapkan pada tanggal 21 Juni. Namun, untuk pelaksanaannya di Kota Makassar akan jatuh pada tanggal 23 Juni 2019 mendatang. Danny berharap dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan hubungan bilateral dapat menjadi lebih baik. Event Yoga ini kata Danny memiliki arti penting dalam meningkatkan hubungan kedua negara. Nantinya, ribuan peserta yoga yang ditargetkan hadir akan dipandu langsung oleh Instruktur yang di datangkan dari india sesuai dengan protokol yoga dari PBB. (Dayat-Cammang).

Serahkan PSU, Danny : Dua Pengembang Ini Wajib Dijadikan Contoh Bagi Developer Lainnya

Makassarkota — Dipenghujung jabatan, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto kembali menandatangani berita acara serah terima Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) di Kompleks Perumahan Pesona Prima Griya, Jalan Tamangapa Raya III, Manggala, Kamis (2/5/19). PSU tersebut berasal dari dua pengembang perumahan. Yakni PT Primakarya Bentala Permai (Perumahan Pesona Prima Griya) dan PT Alif Taman Firdaus (Perumahan Daeng Sirua Regency). Dasar penyerahan tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang dalam negeri tentang pedoman penyerahan PSU perumahan dan permukiman di daerah. “Kami harap seluruh pengembang agar cepat sadar menyerahkan apa yang sudah seharusnya dikelola negara dalam hal ini Pemkot Makassar. Kalau belum dikembalikan yang dirugikan bukan hanya masyarakat tapi pemerintah juga. Karena secara legalitas sudah kewajiban Pemerintah yang merawat serta melakukan pembangunan,” kata Danny. Adapun rincian PSU yang diterima Pemkot Makassar dari PT. Primakarya Bentala Permai selaku pengembang perumahan Pesona Prima Griya dengan luas PSU 41.715, 62 meter persegi. Luas perumahan 86.319,38 meter persegi. Di dalamnya terdapat jalan, taman, masjid, drainase serta tiang listrik dan lampu jalan 89 titik. Dibangun tahun 2004 lalu. Sementara PT. Alif Taman Firdaus menyerahkan sebagai pengembang Perumahan Daeng Sirua Regency dengan luas PSU sebesar 1.305 meter persegi dan tiang listrik di enam titik yang dibangun Tahun 2017 lalu. Menurut Danny, kedua pengembang ini terbukti sadar akan hak dan kewajibannya. Secara profesional, mereka wajib dijadikan contoh oleh developer lainnya. Penyerahan ini, kata Danny, tak mengurangi luas lahan justru menghasilkan amal jariyah. Pasalnya, lahan itu bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak dan pemerintah kota wajib memeliharanya. “Kalau ini semua terkumpul misalnya saja 4,3 hektar diserahkan bukan berarti langsung dipagar, justru bagus. Kalau 4,3 hektar itu bisa dijadikan lapangan sepakbola pakai uang pemerintah. Pemerintah yang bangun dan rawat,” jelasnya. Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Suhartini, penyerahan PSU dari pengembang ke pemerintah kota bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan PSU di lingkungan perumahan. “Keterbukaan merupakan prinsip pengelolaan PSU. Akuntabilitas juga dimana bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” pungkasnya. (Dayat-Cammang).

Utamakan Transparansi, Danny Launching Sensus Barang Milik Daerah

Makassarkota — Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto melaunching sensus barang milik daerah yang dilahirkan oleh BPKAD Kota Makassar, Kamis (1/5/19) di Hotel Singgasana. Sebelumnya, sensus atau Inventaris Barang Milik Daerah merupakan kegiatan dilaksanakan secara khusus dan menyeluruh pada masing-masing SKPD dan unit kerja untuk mengakuratkan pencatatan semua Barang Milik Daerah sebagaimana diamanatkan pada ketentuan pasal 475 perda Kota Makassar No 7 tahun 2017. Danny dalam sambutannya mengatakan keberadaan sensus ini sangat membantu. Pasalnya, lewat sensus ini pemerintah bisa mengetahui keberadaan milik daerah, mengetahui kondisi barang dan mengindentifikasi permasalahan hukum barang milik daerah. “Karena banyak aset kita yang sebenarnya sudah tidak ada contohnya kendaraan yang sudah musnah tapi tetap dibayarkan pajaknya. Ada juga barang milik daerah yang masih dipakai oleh orang-orang yang sudah tidak berhak memakainya. Ini yang harus kita buat jadi transparan,” ucapnya. Informasi terkait hal tersebut menjadi sangat penting dan harus valid. Sebab, akan menjadi kekuatan utama bagi SKPD lingkup Pemkot Makassar sebagai penguatan penyelenggaraan Pemda yang bersih dan transparan. Danny berharap para SKPD bekerja secara maksimal dalam mengamankan barang milik daerah. Utamanya yang masih dikuasai oleh pihak lain. “Bahkan setelah kita meraih Opini WTP tiga tahun terakhir secara berturut-turut kita haus tetap berinovasi agar sebagaimana kita bisa transparan. Jadi kalau pihak Kejari mau melihat kita langsung berikan user agar mereka bisa mengakses langsung. Kalau transparan kita semua juga tidak ada beban,” pungkasnya. (Dayat-Cammang).

Peringati Hardiknas, Danny : Guru Harus Terus Update

Makassarkota – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto menyebutkan jikalau seorang guru harus terus update setiap harinya. Hal itu dikatakan saat menjadi inspektur upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Karebosi Kota Makassar, Kamis (1/5/19). “Pendidikan hari ini membuat kita sadar sebagai pendidik agar terus mengupdate ilmu yang dimiliki. Tantangannya semakin besar, generasi Z yang kita hadapi ini butuh pendampingan lebih. Inilah tantangan pendidikan nasional saat ini,” ucapnya. Hal senada terdapat dalam sambutan seragam Mendikbud yang dibacakan Danny tertuliskan saat ini peserta didik kita didominasi generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan pada guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. “Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan,” kata Danny. Tak hanya itu, Danny juga menegaskan untuk tetap berpegang teguh terhadap budaya yang ada. Menurutnya, budaya itulah sebenarnya yang menjadi sumber inspirasi dan daya dukung sehingga menjadi pondasi bagi kemajuan pendidikan di Kota Makassar. Pada peringatan ini pula Danny melaunching 10 SMPN baru tanpa harus mengeluarkan biaya besar dalam hal pembebasan lahan, pembangunan gedung, penyediaan sarana pembelajaran bahkan tanpa harus mengangkat guru dan tenaga kependidikan yang baru. Salah satunya yang menarik perhatian adalah SMPN 46 dan SMPN 47 yang terletak di Kecamatan Makassar. Danny bercerita dan sekaligus berterima kasih kepada Kadisdik Kota Makassar, Rahman Bando yang telah berhasil menghadirkan dua SMPN di Kecamatan Makassar. “Dulu di Kecamatan Makassar tidak ada SMPN, sekarang berkat kerja keras pak kadisdik Makassar warga disana berbahagia karena sudah bisa bersekolah di daerahnya sendiri,” jelas Danny. Pada kesempatan ini pula, seluruh siswa di Kota Makassar hadir mempersembahkan beberapa parade seperti tarian, fashion show, gerakan pramuka, dan yang paling menarik perhatian adalah sepenggal puisi untuk Wali Kota Makassar dan Wakil Wali Kota Makassar, Deng Ical yang dibawakan oleh siswa SMPN di Kota Makassar. Puisi ini dipersembahkan untuk mereka berdua di penghujung akhir jabatannya. “Terima kasih pak Wali dan Wawali. Berkat kalian pendidikan di Makassar semakin maju. Kalian pahlawanku”. Mendengar hal itu nampak mata Danny berkaca-kaca. Usai pembacaan puisi Danny dan Deng Ical langsung memeluk dan menyalami para siswa tersebut. ====== Berikut 10 SMPN baru yang dilaunching Danny di Hardiknas 1. SMPN 46 Makassar , Jl gunung Latimojong 2. SMPN 47 Makassar, Jl Maccini Sawah 3. SMPN 48 Makassar, Jl Hertasning Blok E 4/1 4. SMPN 49 Makassar, Jl Syekh Yusuf 5. SMPN 50 Makassar, Jl Muhammadiyah 6. SMPN 51 Makassar, Jl Tamangapa V 7. SMPN 52 Makassar, Jl Urip Sumiharjo 8. SMPN 53 Makassar, Jl Samiun 9. SMPN 54 Makassar, Jl Saharaeng Daeng Sese 10. SMPN 55 Makassar, Jl A. Paturungi. (Dayat-Cammang).

DKP Kota Makassar Pertahankan Pembinaan Pangan Produktif Bagi Masyarakat Secara Berkesinambungan

Makassarkota – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar kembali menggelar Pembinaan Pangan Produktif Pada Lahan Pekarangan Rumah diselenggarakan di Hotel Grand Asia, Jalan Boulevard Makassar, Kamis (2/5/2019). Asisten II Bidang Perekonomian, Sosial dan Pembangunan Pemkot Makassar Andi Irwan Bangsawan mengatakan walaupun Kota Makassar berhasil meningkatkan kebutuhan pangan keluarga melalui program andalan seperti Badan Usaha Lorong (BULO) maupun Lorong Garden, pembinaan nya harus tetap berlanjut dan berkesinambungan. “Kita tidak boleh berhenti sampai disini saja program ini harus tetap berjalan dengan pembinaan pangan produkrif seperti ini, karena lorong sudah tertata dengan baik, menjadikannya hidup lebih hijau, punya nilai estetika, menjadi cantik. Aneka tanaman pangan ditanam dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga,”ucapnya. Bahkan menurutnya dengan adanya program pembinaan lorong produktif dapat mendorong keterlibatan langsung warga secara aktif terbukti dapat menekan dan mengendalikan laju inflasi terhadap harga komoditas di Makassar. Dia menyebut, program ini perlu diperluas gaungnya secara menyeluruh, supaya dampaknya bisa lebih besar. sehingga proses monitoring dan evaluasi, dia bisa memaksimalkan memlaui database. “Dampak program ini sangat positif bagi warga Makassar. Biar kita bisa pantau dengan evaluasi agar memudahkan memonitoring kalau ada kucuran bantuan,” ujarnnya. Pada kesempatan itu pula dia menekankan kepada Kelompok Tani Lorong maupun Kelompok Wanita Tani agar tetap konsisten menjalankan program ini. “Ini warisan Pak Wali, sangat berdampak positif bagi kita semua. Saya harap kita semua tetap semangat menjalan program ini, karena manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,”tandasnya. Pembinaan ini menghadirkan dua orang pemateri diantaranya Dr. Azikin M.Si. dan Ferdy Muchtar, M.Sc.,P.hd. Serta diikuti sebanyak 250 orang peserta yang merupakan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dari berbagai kecamatan di Kota Makassar. (Dayat-Cammang).

Skip to content