Dihadiri 16 Negara, International Forum On Waste Diharapkan Sebagai Solusi Persampahan
Makassarkota, MAKASSAR- International Investment Forum On Waste management 2019 merupakan agenda tahunan yang digelar Pemerintah Kota Makassar. Kegiatan ini membahas banyak persoalan tentang penanganan sampah yang menjadi permasalahan utama di Kota-kota berkembang. Hadir perwakilan 16 negara dalam pertemuan ini. Diantaranya, Jepang, Spanyol, Inggris, Australia. Yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. Nurdin dalam sambutannya sangat mengapresiasi forum ini. Pasalnya, forum ini diharapkan bisa menciptakan suatu solusi untuk penanganan sampah yang lebih baik. “Selamat datang para investor, di forum ini kami harap ada kesepakatan yang baik. Untuk membantu salah satu permasalahan besar di kalangan masyarakat ini,” ucapnya. Sementara, Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, permasalahan sampah dan limbah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Iqbal menyebutkan pengelolaan limbah tidak hanya pada proses pengurangannya saja namun bagaimana menciptakan sampah atau limbah menjadi nilai yang ekonomis. “Jadi kita mau limbah-limbah ini bisa berkurang dan bernilai ekonomis. Agar limbah bisa juga masuk dalam kategori berdampak baik bagi Kota Makassar,” jelasnya. Olehnya itu, Iqbal berharap pertemuan ini bisa menghasilkan sesuatu hal yang menimbulkan dampak positif bagi dunia pengelolaan sampah dan limbah di Kota Makassar. Sederhananya, Iqbal menuturkan forum ini sebagai penemuan solusi dalam bentuk teknologi untuk menangani salah satu persoalan besar di Kota- kota besar seperti di Kota Makassar. (Sumber: Hidayat – Editor: Camski)
Sambut Ulang Tahun Kota Makassar, Qlue Resmi Hadir Perkuat Makassar Smart City
SIARAN PERS Makassarkota, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan sekitar 200 personel untuk menindaklanjuti laporan warga Makassar, 7 November 2019 – Hari ini aplikasi pelaporan warga, Qlue, secara resmi dapat digunakan oleh warga kota Makassar untuk melaporkan berbagai masalah sosial dan lingkungan. Peluncuran Qlue yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-412 kota Makassar akan meningkatkan pelayanan publik pemerintah Kota Makassar dan melengkapi berbagai layanan Makassar Smart City yang telah ada. Aplikasi Qlue dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan berbagai masalah sosial dan lingkungan, antara lain sampah, lampu & rambu jalan rusak, kemacetan, pelanggaran lalu lintas, parkir liar, tunawisma/pengemis, fasilitas anak, orang hilang, pedagang kaki lima liar, pelanggaran bangunan, iklan liar, permintaan fogging DBD, dan masalah kesehatan. Semua laporan masyarakat akan ditindaklanjuti oleh enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yaitu Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan. “Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi untuk meningkatkan layanan publik di era digital, dengan menggunakan aplikasi Qlue sebagai saluran pengaduan warga yang akan langsung ditindaklanjuti oleh OPD terkait. Berbagai aduan tersebut akan membantu Pemerintah Kota Makassar untuk merumuskan kebijakan berbasis data, mulai dari data pelaporan masyarakat, kondisi lalu lintas, kemiskinan, pajak, dan lain-lain. Solusi inovatif Qlue akan mengoptimalkan pelayanan publik untuk masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun kotanya, dan meningkatkan karakter Sombere warga kota Makassar,” kata Pj Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb. Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar telah melakukan sosialisasi penggunaan Qlue kepada Ketua RW dan RW. Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 pengguna aktif Qlue di Kota Makassar, dan sejumlah aduan warga seperti sampah, kemacetan, fasilitas umum yang rusak, pencegahan banjir, dan parkir liar yang mencapai 60% dari total laporan. Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan sekitar 200 orang tim Quick Response yang tersebar di 15 kecamatan dan 153 kelurahan di Kota Makassar untuk menindaklanjuti seluruh laporan masyarakat dan akan terus berkembang menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Untuk itu, Iqbal berharap, masyarakat Kota Makassar dapat segera mengunduh dan menggunakan aplikasi Qlue untuk melaporkan berbagai masalah kota. Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, menjelaskan Qlue mendapatkan dukungan dari GSM Association (GSMA) untuk fokus mengembangkan solusi smart city di tiga kota, yaitu Makassar, Kupang, dan Bandung. Qlue siap mempercepat penerapan smart city di Makassar dengan berbagai solusi teknologi mulai dari Qlue Dashboard, Qlue Vision, yaitu CCTV integration and analysis berbasiskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), hingga Qlue Work – fitur Qlue untuk meningkatkan koordinasi antar instansi yang efektif. Sepanjang Januari – September 2019, Qlue menerima sekitar 88 ribu laporan dari 20 kota di Indonesia, di mana sekitar 90% laporan tersebut telah ditindaklanjuti oleh pemerintah dan dinas terkait. “Qlue membantu berbagai kota di Indonesia untuk semakin cepat dan responsif dalam menerima laporan warga. Platform Qlue juga membantu untuk memetakan potensi permasalahan yang ada di kota tersebut dalam satu dashboard. Kami membantu Pemerintah Kota Makassar untuk mengumpulkan dan memvisualisasikan semua data dalam Qlue Dashboard yang akan memudahkan Pemerintah Kota Makassar untuk merumuskan kebijakan dalam pembangunan kota. Qlue menyediakan platform berbasis Artificial Intelligence, Internet of Things, serta integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota,” kata Rama Raditya. Sebagai langkah sosialisasi kehadiran Qlue di Kota Makassar, Qlue juga berkolaborasi dengan salah satu institusi pendidikan terbaik di Makassar, Universitas Hasanuddin, Makassar, untuk melaksanakan program “Warga Cerdas”, sebuah program edukasi bagi masyarakat kota Makassar dalam meningkatkan literasi digital serta memaparkan preferensi karir di industri 4.0 bagi generasi milenial. Program Warga Cerdas akan dilaksanakan pada Jumat, 8 November 2019 bertempat di Gedung Pertemuan Ilmiah, Universitas Hasanuddin, Makassar, mulai pukul 13.00 Waktu Indonesia Tengah. Rama mengatakan sebagai perusahaan yang menyediakan ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, Qlue tidak berhenti untuk terus melakukan inovasi di berbagai kota di Indonesia untuk mempercepat perubahan positif dan mewujudkan Indonesia smart nation. Qlue saat ini telah hadir di lebih dari 20 kota dan lebih dari 50 institusi lintas industri, mulai dari pemerintah daerah dan pusat, properti/kota satelit, keamanan, konstruksi, bantuan pasca bencana, dan lain-lain. *Qlue tersedia di dalam App Store dan Google Play secara gratis. (Sumber: Qlue – Editor: Cammang)
Iqbal Suhaeb : Smart City Adalah Esensi Run Makassar
Makassarkota, MAKASSAR – Pejabat Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb menegaskan pentingnya Public Empowerment dalam membangun kota cerdas di Makassar. Menurutnya, teknologi hanyalah tools, namun yang utama adalah aktualisasi potensi masyarakat selaku aktor dalam setiap proses pembangunan. Hal ini ditegaskan Iqbal Suhaeb saat menghadiri Exhibition, evaluation & presidential lecture Gerakan Menuju 100 Smart City 2019 di Balai Sudirman Jakarta, Rabu (6/11/2019). “Smart city bukan cuma sekedar penggunaan teknologi. Tapi pelibatan masyarakat dalam setiap proses pembangunan lebih utama. Jadi bukan cuma menerima pembangunan, tapi warga ikut merancang selaku aktor. Public Empowerment itu yang lebih utama dibanding hanya mengandalkan teknologi semata ” lanjutnya. Dalam mendorong Makassar menjadi lebih smart, Iqbal Suhaeb meminta seluruh aparatur pemerintah di lingkup Kota Makassar agar betul-betul mampu menerjemahkan dan mengimplementasikan Run Makassar dengan tiga pilar utama yang menjadi penyanggah utamanya, yakni Clean, Comfort, and Continuity. “Smart City itu esensi dari Run Makassar. Dengan tiga pilar utama yang melekat di dalamnya, kita berharap tercipta ekosistem lingkungan yang bersih, lingkungan kerja yang bersih, administrasi yang bersih, termasuk juga bersih jiwa dan pikiran. Bagaimana mungkin misalnya aparat bekerja dengan tenang jika dalam prosesnya terus di kejar-kejar akibat bersoal dengan hukum” ujarnya. Terkait evaluasi program smart city di kota Makassar, Iqbal meminta kepada seluruh unit kerja untuk terus meng-engagement masyarakat, termasuk memperkuat konektivitas antara masyarakat dan pemerintah. “Jangan sampai kita sebagai pemerintah merasa nyaman sendiri dengan program yang kita laksanakan, sementara di sisi lain warga kita tidak merasakan dampak dari program yang kita lakukan” ujarnya. Dalam acara exhibition 100 Smart City, Pemkot Makassar tampil memperlihatkan sejumlah capaian program Smart City yang sudah dilaksanakan selama ini. Iqbal terlihat hadir bersama sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Makassar, diantaranya Kepala Dinas Penanaman Modal-Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Andi Bukti Djufri, Sekretaris Dinas Kominfo Kota Makassar, I Nyoman Aria Purnabawa, serta sejumlah pejabat lainnya di lingkup dinas kominfo Makassar. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate saat membacakan sambutan meminta komitmen seluruh pemimpin daerah untuk mendukung Indonesia menuju digital nation dengan mendorong 100 kota untuk menyusun dan mengimplementasikan rencana induk smart city demi peningkatan pelayanan publik di Indonesia. “Bappenas memperkirakan penduduk Indonesia bisa menembus 321 juta jiwa di tahun 2045. Di tahun itu penduduk akan terkonsentrasi di perkotaan dengan angka 63,1 persen dari jumlah populasi. Ini artinya seluruh stakeholder perkotaan harus bersiap dengan kondisi ini, termasuk memperhatikan komponen pendukung smart city, diantaranya smart economy, smart people, smart governance, smart mobility, smart environment, dan smart living” ujar Johnny G Plate. (Sumber: Hidayat – Editor: Camski)