Canangkan Penyemprotkan Desinfektan Massal, Pemkot Makassar Libatkan Ribuan Personel
Makassarkota, MAKASSAR, – Pj Walikota Makassar, Prof. Yusran melepas ribuan personel gabungan untuk melakukan penyemprotan desinfektan massal secara serentak di area publik, Sabtu, (20/6/20). Prosesi pelepasan tersebut dihadiri Komandan Denpom XIV/4 Hasanuddin Makassar Letnan Kolonel (Letkol) CPM, Tabi Pasenggong, Asisten 1, M. Sabri, dan SKPD terkait. Prof. Yusran mengatakan berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Makassar untuk memotong laju penyebaran mata rantai virus Covid 19. Salah satunya, dengan melaksanakan penyemprotan desinfektan secara massal pada hari ini. “Hari ini kita melaksanakan dua kegiatan besar yakni penyemprotan Disinfektan massal di seluruh area publik dan penegakan perwali 31 kita terjun langsung mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Penerapan ini kita laksanakan sebulan penuh setiap pekan sabtu dan minggu,” ucap Yusran. Ada sekitar 3.000 personil yang tergabung yakni 400 orang dari Satpol PP (inspektur covid), 200 orang dari Dinas Perhubungan, 200 orang dari Dinas Pemadam Kebakaran, 50 orang dari BPBD, 168 orang Camat dan lurah, 153 orang LPM kelurahan, 30 orang PMI, 996 Ketua RW, dan selebihnya dari pihak TNI dan Polri. Sementara, kendaraan water gunner 8.000 liter yang bergerak sebanyak 14 unit, 6 unit untuk kapasitas 6.000 liter, desinfektan sprayer 2.500 unit dan pemadam motor 800 liter 14 unit. Di Depan para personil gabungan, Yusran mengapresiasi dan sangat berterima kasih atas keseriusan anggotanya untuk melawan virus Covid 19 ini. Ia pun berharap agar sesama personil tetap menjaga kekompakan dan solidaritas hingga pandemi cobid 19 ini berakhir. “Saya memberikan penghargaan tinggi untuk personil yang turun langsung. Semoga apa yang dilakukan ini dapat memotong rantai virus covid 19. Tetap jaga kesehatan dan semangat,” harapnya. Pelepasan pun ditandai dengan senam sehat bersama personil Satpol PP. Usai senam bersama Prof Yusran dan rombongan ikut berkeliling memantau jalannya penyemprotan massal. Adapun titik-titik penyemprotan dimulai dari Jalan Jendral Sudirman, Landak Lama, Veteran, Bawakaraeng kemudian kembali ke jalan Jenderal Sudirman. Sumber : Hidayat
Pj Walikota Prof Yusran Jusuf Canangkan Program Penyemprotan Desinfektan Massal
Makassarkota, MAKASSAR, – Meningkatnya angka kasus covid 19 di Kota Makassar membuat pemerintah kota Makassar terus bekerja keras melakukan berbagai daya upaya secara massif untuk memutus mata rantai pandemi covid 19. Perhatian utama Pemerintah kota dalam memutus mata rantai penyebaran covid 19 yakni dengan menggelar edukasi kepada masyarakat utamanya di tempat-tempat umum maupun di pusat pusat perbelanjaan oleh satpol PP dengan inspektur covid nya. “Bagi warga yang ditemukan melanggar aturan protokol Kesehatan saat beraktivitas tapi tidak menggunakan masker akan dikenakan sanksi yakni berupa sanksi ringan, sedang , dan sanksi berat tergantung dari kondisi pelanggarannya. Penerapan sanksi akan diberlakukan kamis dan jumat pekan ini,” ujar Yusran. Tidak hanya penerapan protokol kesehatan saja , Pj Walikota Prof.Yusran Jusuf telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menggelar Gerakan massal Penyemprotan Desinfektan secara serempak dalam wilayah kota Makassar. “Gerakan penyemprotan desinfektan akan kita mulai tanggal 20 Juni minggu ini dan terus dilaksanakan secara berkesinambungan pada setiap hari sabtu dan minggu oleh armada penyemprotan,” ucap Yusran Jusuf. Pj Walikota Prof. Yusran Jusuf menambahkan aksi penyemprotan desinfektan massal pemerintah kota Makassar nantinya akan melibatkan seluruh jajaran lingkup pemerintahan di Pemkot beserta kantor kecamatan, Kelurahan termasuk RW RT beserta LPM dibantu oleh personil TNI dan Polri. “Semua kita libatkan dalam penyemprotan massal baik dari jajaran pemerintah kota Makassar sendiri dibantu oleh aparat TNI beserta personil dari Polri,” terangnya. Sumber : Hidayat
Ekowisata Mangrove Lantebung Jadi Ikon Kota Makassar
Makassarkota, MAKASSAR,— Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Yusran Jusuf meresmikan ekowisata mangrove Lantebung, di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Kamis (18/6/20). Didampingi Asisten Direktur BI Sulsel, Dedi, Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Rahman Bando. Peresmian ini ditandai dengan penekanan tombol bersamaan dengan Kepala perwakilan BI Sulsel, Bambang secara Virtual Meeting. Ekowisata Mangrove Lantebung merupakan program sosial Bank Indonesia (BI) dalam mensupport perekonomian pariwisata di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar. “Bagian ini sangat penting untuk mendorong pariwisata khususnya di Kota Makassar. Karena kita ketahui salah satu sektor yang terhambat di tengah pandemi ini yakni sektor pariwisata. Dan kita mendorong sektor ini untuk kembali bangkit minimal meminimalisirkan dampak covid terhadap sektor pariwisata,” ucap Prof Yusran. Menurut, Yusran Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pertumbuhan di Kota Makassar. “Sisi letak keindahan dari lantebung sangat baik. Dimana selain indah, kita juga bisa melestarikan mangrove ini. Saya sangat berterima kasih kepada BI Sulsel karena mensupport dan kita saling bahu membahu untuk menata potensi kepariwisataan yang ada,” jelasnya. Sementara, Kepala BI Sulsel, Bambang menyebutkan program sosial BI ini merupakan bentuk kepedulian tinggi BI terhadap pelestarian Mangrove. “Ini untuk mendorong juga aktivitas masyarakat setempat di tengah pandemi ini. Kita lihat selama pandemi respon masyarakat terhadap pariwisata paling tinggi yakni 22 persen. Dan khusus destinasi alam terbuka itu sebesar 24 persen makanya kita sasar ekowisata mangrove yang terletak di Kelurahan Bira Kecamatan Biringkanaya ini,” sebutnya. Ia juga menyebutkan ekowisata mangrove ini merupakan destinasi wisata yang dimana masyarakat perkotaan pun bisa mengaksesnya tanpa melihat jarak tempuh. “Makanya kami bangun ini destinasi wisata. Kawasannya juga tidak jauh dari pusat perkotaan jadi bisa diakses kapan saja oleh wisatawan lokal. Diharapkan kerjasama yang baik dari dinas pariwisata untuk tetap menjaga dan memperhatikan ekowisata lantebung ini yang juga menjadi ikon Kota Makassar,” ujarnya. Ia pun berharap ekowisata mangrove bisa menjadi daya tarik semua wisatawan dan sumber pendapatan baru bagi masyarakat setempat. Sumber : Hidayat