Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Pastikan Ditangani Dengan Baik, Rudy Kunjungi Lokasi Kebakaran Di Kerung-Kerung

Makassarkota, MAKASSAR, – Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin meninjau langsung lokasi kebakaran di Jl. Kerung-Kerung, Senin, (29/6). Rudy menyatakan kehadirannya di tempat tersebut sebagai wujud kehadiran pemerintah, sekaligus memastikan segala kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi korban bisa terpenuhi sementara dan telah ditangani dengan baik. “Tidak ada yang menghendaki musibah. Tapi mari kita mengambil hikmah di baliknya. Tujuan Kami di sini untuk memastikan dan memberi semangat keluarga kita yang sedang berduka dan memastikan kebutuhan-kebutuhan dasarnya itu bisa tercukupi untuk sementara,” ucapnya. Rudy terlihat mengecek kesiapan dapur umum termasuk segala bahan makanan dan peralatannya. Selain itu ia juga tampak menyerahkan bantuan berupa sarung dan obat-obatan. Kebakaran yang terjadi kemarin siang ini menghanguskan 7 rumah yang dihuni 16 kepala keluarga. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian materil ditaksir hingga ratusan juta rupiah. Camat Makassar Andi Ardi Zulham menyampaikan sejauh ini warga yang terdampak seluruhnya sudah dievakuasi. Mereka disiapkan tenda darurat di dua lokasi sekitar lokasi kebakaran dan di halaman Kantor Polsek Makassar. “Sejak tadi malam bantuan masuk di posko lokasi kebakaran sudah ada baik itu dari warga maupun komunitas-komunitas masyarakat. Alhamdulillah masyarakat sangat berterima kasih hari ini Pak Wali juga masuk dan memberi bantuan bahan makanan, sarung, dan sebagainya,” jelasnya. Dari laporan yang diterimanya, kebutuhan dasar korban hingga makanan sehari-hari menurut Ardi sudah tercukupi hingga saat ini. Sumber : Hidayat

Harganas, Rudi Dorong Edukasi Covid -19 Ikut Dalam Program Penyuluh KB

Makassarkota, MAKASSAR, – Tanggal 29 Juni telah ditetapkan sebagai hari Keluarga Nasional (Harganas). Penetapan ini dikuatkan dengan Keppres No. 39  2014 Tentang Hari Keluarga Nasional. Saat ini merupakan peringatan yang ke-27 yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB kota Makassar.  Melalui peringatan tersebut, Pj Wali Kota Makassar Prof. Rudi Djamaluddin mendorong sosialisasi dan program edukasi masyarakat terkait Covid-19 diikutkan dalam kegiatan penyuluh KB. “Tim penyuluh KB kita ada di semua titik. Jadi kami berharap ada tiga hal yang perlu kita tanamkan ke masyarakat untuk memutus mata rantai Covid-19 ini, kepatuhan, kejujuran, dan kebersamaan. Nah peran teman-teman yang bergerak di KB ini bisa terus menerus melakukan edukasi ke masyarakat untuk bisa patuh, pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dan makan makanan bergizi,” terang Rudi. Hal ini Ia tegaskan saat sambutan Harganas ke 27 tingkat kota Makassar yang dirangkaikan dengan dimulainya pelayanan KB serentak sejuta akseptor di Kecamatan Tamalate, Senin (29/6). Menurut Rudi, jika kader keluarga berencana terus bergerak bersama-sama semua kalangan dan dilakukan secara masif ia yakin masalah Covid di Makassar bisa dikendalikan dan ditangani sesegera mungkin. Ada pun terkait pelayanan KB serentak sejuta akseptor, yang terpenting dari pengendalian penduduk itu kata Rudi bahwa bisa terbentuk keluarga-keluarga yang cerdas, keluarga-keluarga yang sehat, yang memiliki rasa sosial tinggi sehingga terbentuk keluarga bahagia sejahtera. Dengan demikian maka kota ini akan sejahterah dan negara ini akan maju. Karena itulah, Ia mengatakan kegiatan ini sangat strategis karena menurutnya keluarga adalah pilar utama membangun bangsa. Sejahterah dan Cerdasnya bangsa ini ditentukan oleh kondisi keluarga-keluarga yang ada di dalamnya. Sementara itu, menurut Plt Kadis PP dan KB Makassar Sitti Isnaini bahwa hari ini merupakan hari puncak dimana dilakukan Pelayanan KB serentak sejuta akseptor. Beberapa rangkaian kegiatan telah dilaksanakan seperti, kerja bakti serentak di kampung KB di 14 kecamatan, dan juga penyuluh kader pada 26 Juni lalu. “Kita juga melakukan komunikasi informasi dan edukasi mengenai pelayanan KB oleh penyuluh KB secara dor to dor. Pelayanan KB sejuta akseptor di Makassar ini adalah kegiatan nasional yang akan memecahkan rekor MURI sejuta akseptor di Indonesia,” ucapnya.  Adapun yang dimaksud akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi. akseptor KB menurut sasarannya terbagi menjadi tiga fase yaitu fase menunda atau mencegah kehamilan, fase penjarangan kehamilan dan fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan. Sumber : Hidayat

Skip to content