Pekan Ini Pemkot Makassar Berlakukan Perwali Nomor 36 Tahun 2020
Makassarkota, MAKASSAR, – Aturan pemberlakuan masuk wilayah kota Makassar segera diterapkan pekan ini Hal tersebut diutarakan Penjabat Wali kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin saat dikonfirmasi di kantor Walikota Makassar. Selasa 7/7/2020. Prof Rudy mengatakan saat ini Perwali No 36 tahun 2020 tentang Percepatan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid 19) di kota Makassar telah di tanda tanganinya dan sudah siap disosialisasikan sebelum diberlakukan. “Kita sosialisasikan lebih dulu perwali ini pada hari selasa dan Rabu .Setelah itu baru kita masuk pada tahapan uji coba pada hari kamis dan jumat, kami berharap sabtu kita mulai terapkan,” ujar Prof Rudy. Menurut Prof. Rudy dipilihnya hari Sabtu supaya pergerakan orang minimal pada hari sabtu warga tidak bekerja dan tidak bergerak dan bisa melihat sampai sejauh mana pergerakan orang yang punya kepentingan keluar masuk wilayah kota Makassar. “Ini juga akan memberikan pengalaman awal kepada para petugas gabungan untuk melihat dan menjudge agar kedepannya penerapan perwali ini bisa berjalan lebih baik lagi,” tuturnya. Mengenai mekanisme pembatasan masuk wilayah kota Makassar Prof Rudy berujar bahwa intinya pemerintah kota makassar tidak melarang warga daerah lain memasuki kota Makassar selama mereka bersyarat yakni memiliki surat keterangan bebas covid. “Intinya kita tidak melarang warga dari daerah lain memasuki kota Makassar selama warga tersebut bukan karier pembawa virus demikian pula dengan warga Makassar yang ingin keluar harus bersyarat memiliki surat keterangan bebas covid dari posko covid atau puskesmas maupun dinas kesehatan di daerahnya sebagai syarat bebas covid 19, ” ujarnya. “Namun kita kecualikan bagi warga yang bekerja di kota Makassar misalnya pedagang, tukang batu, anggota TNI, anggota Polri, Aparatur Sipil Negara, buruh, termasuk warga Mamminasata yang bekerja di Makassar. Namun tetap saja kita akan berlakukan Sampling Random Rapid Test kepada mereka” lanjut Prof Rudy. Dalam menerapkan kebijakan ini, Prof Rudy juga melakukan koordinasi dan sosialisasi langsung dengan pimpinan daerah yang bertetangga dengan kota Makassar , diantaranya Bupati Maros, HM Hatta Rahman di Kantor Bupati Maros, dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Kantor Bupati Gowa. Sumber : Hidayat
Terapkan Standar Covid – 19, Sekda Makassar Angkat Sumpah 461 PNS
Makassarkota, MAKASSAR,- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar M Ansar mengangkat sumpah 461 PNS (Pegawai Negeri Sipil) Lingkup Pemkot (Pemerintah Kota) Makassar di Ruang Sipakalebbi, Balai Kota, Selasa (7/07/2020). Kegiatan seremonial ini dihelat dengan menerapkan standar atau protokol Covid – 19 di mana hanya ada 14 PNS yang hadir di Ruang Sipakalebbi, sementara 447 lainnya mengikuti penyumpahan secara daring (dalam jaringan). Mereka mengikuti prosesi penyumpahan dengan khidmat. PNS yang diangkat sumpahnya hari ini merupakan formasi tahun 2018 tahun anggaran 2020 dengan tiga kelompok keahlian yaitu tenaga teknis 50 orang, tenaga kesehatan 55 orang, dan tenaga pendidik 357 orang yang 18 orang diantaranya lulus melalui jalur K2, dari 461 PNS yang diangkat sumpahnya, ada 431 orang golongan III, dan 31 orang golongan II. Sekda M Ansar mengingatkan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada PNS tidaklah mudah yang harus dijalankan dengan semangat pengabdian yang tinggi, berpegang teguh pada prinsip, nilai dasar, serta kode etik dan perilaku PNS. “Saya berharap prosesi ini tidak hanya sebatas tahapan awal sumpah atau janji PNS tetapi lebih kepada menjadi jati diri sebagai aparatur yang konsisten dalam menerapkan kedisiplinan, jiwa pengabdian, dan meningkatkan prestasi kerja serta menjunjung tinggi etika pelayanan publik sebagai abdi negara, dan abdi masyarakat,” pesan Sekda M Ansar. Pengangkatan sumpah dan janji PNS merupakan amanat Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang ASN, dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS yang mensyaratkan CPNS sebelum diangkat sebagai PNS wajib mengangkat sumpah atau janji PNS. Sumber : Hidayat
IDI Cabang Makassar Dukung Pencanangan Gerakan Bersama Percepatan Penanganan Covid 19 Pemkot Makassar
Makassarkota, MAKASSAR – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kota Makassar sangat apresiasi dengan langkah langkah yang diambil Pemerintah Kota dengan adanya pencanangan gerakan bersama percepatan penanganan coronavirus disease (covid 19) bersama Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19. Hal tersebut diutarakan Sekretaris IDI Kota Makassar Dr. Nur Ashar saat menggelar pertemuan dengan penjabat wali kota Makassar Prof. Rudy Djamaluddin di ruang kerja Walikota. Selasa 7/7/2020. Dr Nur Ashar menjelaskan sebagai bagian dari pemerintah kota Makassar IDI sangat mendukung dengan adanya pencanangan gerakan bersama percepatan penanganan covid 19 oleh pemerintah kota Makassar. “Pada awalnya bulan Maret hingga empat bulan ke depannya penyebaran virus ini cenderung stagnan, namun setelah beredarnya isu isu atau hoax ditengah masyarakat bahwa corona itu tidak ada sehingga berimbas tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap aparat sehingga kondisi saat ini tidak terkendali. Kita lihat sendiri masyarakat dibawah saat ini bebas, sekarang angkanya naik walaupun masih landai sampai sekarang namun hal ini tidak bisa kita biarkan, makanya dengan adanya pencanangan ini IDi siap turut serta mendukung langkah langkah yang diambil pemerintah Kota dalam menangani Covid 19 Ini,” ujar Dr. Nur. Pj Wali kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin sangat apresiasi atas perhatian IDI terhadap pemerintah Kota terkait pencanangan gerakan bersama percepatan penanganan covid 19. Menurut Prof. Rudy dalam menghadapi virus ini kita semua sama sama belajar kalau ada error jangan ambil yang jeleknya namun mengambil sisi positifnya bersama sama berjibaku melawan virus ini. “Kami melihat dan dari berbagai masukan bahwa penanganan covid murah dan Efisien adalah dengan kesadaran masyarakat memakai masker karena tingkat penularan dapat ditekan hingga 9,85 persen. Disamping itu kita edukasi masyarakat memakai masker kita sasar kaum milenial ikut berperan serta mengedukasi masyarakat melalui media sosial,” ujar Prof Rudy. Menurut Prof Rudy secara perspektif pemerintah kota intensif melakukan penyemprotan dan pembatasan wilayah kepada warga yang datang maupun keluar dari kota Makassar, pengawasan massif juga dilakukan hingga di tingkat rw dan rt. Hingga saat ini kita libatkan 100 anggota rt, rw dan tenaga medis yang bertugas menghimbau semua warganya harus pakai masker Kalau perlu dilakukan rapid test ditempat. Mudah mudahan tidak ada pelanggaran terkait protokol Covid. Covid adalah musuh bersama kita harus fokus dekati masyarakat dengan persuasif dan humanis jangan mengulang apa yang salah tetapi ambil sisi karena dalam pelaksanaannya pasti ada salah dan benar kita harus ambil sisi positifnya,” terangnya. Prof Rudy berharap perwali yang sementara dibahas selanjutnya menjadi finalisasi yang dapat melandaikan angka covid 19 yang saat ini cukup tinggi. Pertemuan ini dihadiri pula Sekda Kota Makassar Muh. Anshar Kadis PTSP Andi Bukti Jufri, Kadis Kesehatan Naisyah T Azikin , Kaban Bapenda Kota Makassar Irwan Adnan. Sumber : Hidayat
Kolaborasi Pemkot Makassar Bersama Pemprov Sulsel Canangkan Gerakan Bersama Pengendalian Covid 19, Targetkan Juli Kurva Menurun
Makassarkota, MAKASSAR, – Kota Makassar sebagai ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan yang masuk dalam episentrum tertinggi penyebaran virus Covid 19 sehingga pemerintah Kota Makassar harus sesegera mungkin mengambil langkah langkah serius untuk menekan angka penyebaran corona. Salah satu langkah yang serius diambil Pemerintah kota Makassar yakni dengan mencanangkan gerakan bersama percepatan penanganan coronavirus disease (covid 19) dengan Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan. Adapun langkah langkah yang diambil pemerintah Kota Makassar dalam mencanangkan gerakan bersama percepatan penanganan covid 19 yakni dengan penerapan edukasi Massif yakni dengan mensosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari hari. Juga dengan kegiatan perspektif dengan melakukan penyemprotan massal di seluruh wilayah kota Makassar utamanya wilayah zona merah, dan pembatasan keluar masuk orang dari dan ke kota Makassar. “Tiga langkah ini kami yakini bisa cepat menurunkan angka-angka positif covid di Makassar. Kita ingin perkecil potensi -potensi penularan dengan langkah tersebut. Seperti mematuhi protokol kesehatan pastinya. InsyaAllah kalau masyarakat patuh kita bisa menemukan puncak penyebaran dan kita akan melihat kurva menurun di akhir bulan juli ini. Itu target kami,” ucap Prof.Rudy. Tidak hanya itu untuk mendukung terlaksananya pencanangan bersama Pemkot Makassar akan menerbitkan perwali untuk mendukung lancarnya proses penekanan penyebaran virus. Rudy menjelaskan dalam pergerakannya ke depan ia akan menyasar 15 kecamatan, 153 Kelurahan, 900 RW, 4000an RT, 325 cafe dan resto, 415 warung kopi, 18 pasar tradisional, 11 pusat perbelanjaan atau mall serta tempat umum lainnya. “Sesegera mungkin kita akan membentuk tim untuk memasifkan kegiatan ini yakni kita untuk 1000 orang dari RT/RW, 1000 personil TNI Polri, unsur organisasi, seluruh camat, 14 kapolsek, 47 kepala puskesmas, seluruh lurah, Seluruh babinsa dan kamtibmas akan bergerak menjalankan tiga unsur yang tadi,” jelasnya. Rudy berharap semoga kegiatan pencanangan ini bisa berjalan dengan maksimal agar paparan penyebaran virus ini dapat segera terkendalikan. “Kita harap dengan adanya pencanangan bersama, target kita untuk menekan angka penyebaran virus ini di akhir bulan Juli hasilnya sudah dapat kita tekan kurvanya hingga ke level zona aman,” tandas Prof. Rudy. Sumber : Hidayat