Covid Meningkat Sanksi Tegas Diberlakukan Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
MAKASSARKOTA, MAKASSAR, – Meski Provinsi Sulawesi Selatan telah dinyatakan masuk zona orange, namun grafik covid -19 kembali merangkak naik. Hal tersebut terungkap saat di gelar rapat koordinasi satgas penanganan covid-19 di Baruga Anging Mammiri, Senin. (14/12/2020). Penjabat Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin menjelaskan peningkatan penyebaran virus akhir- akhir ini diakibatkan lengahnya pengawasan dan menurunnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. “Kembali lagi covid-19 naik di Makassar. Ini menjadi peringatan untuk kita semua agar lebih disiplin lagi menjalankan protokol kesehatan. Hindari dulu kerumunan dan kurangi bepergian jika tidak terlalu penting,” kata Rudy. Rudy menuturkan pelaksanaan pesta demokrasi Pilwalkot kemarin serta libur panjang juga memicu terjadinya pergerakan grafik covid ini. “Grafik kenaikan covid juga dipicu karena tingginya mobilitas warga. Adanya libur panjang yang dimanfaatkan untuk bepergian serta Pilkada yang masih adanya kerumunan baik secara terbuka maupun tertutup,” ulasnya. Olehnya itu, Rudy menegaskan agar semua pihak utamanya pelaku bisnis seperti PHRI dapat makin memperketat aturan kesehatan dan memastikan acara yang berlangsung bisa sesuai dengan standar aturan protokol kesehatan. “Pelaku bisnis seperti PHRI mohon kerjasamanya dan komitmennya untuk kita bersama-sama menjaga Makassar. Perketat lagi setiap acara yang berlangsung. Kuncinya adalah jika ingin tetap beroperasi maka harus jalankan aturan,” tegas Pj Wali Kota Makassar Jajaran Forkopimda Kota Makassar dan seluruh camat serta SKPD terkait, hadir dalam rapat koordinasi ini, dimana dalam rapat ini ditegaskan lagi sanksi tegas bagi pelanggar protokol kesehatan. “Di sini ada Dandim, Kapolrestabes, serta Kejati dan seluruh pihak terkait, saya ingin kembali mengingatkan siapa saja yang terbukti melakukan pelanggaran protokol covid akan di tindaki dengan sanksi teguran, administratif, hingga sanksi tegas lainnya,” jelas Rudy Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana menghimbau agar semua pihak dapat saling mengedukasi agar tidak lagi terjadi lonjakan warga yang terpapar Covid Ini. “Vaksin covid memang sudah ada tapi kita belum tahu kapan di distribusikan. Jika disalurkan nantinya akan menyasar garda terdepan dulu seperti tenaga medis,TNI/POLRI juga tenaga pendidik. Jadi benteng pertahanan paling ampuh adalah menerapkan 4M yakni menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menggunakan masker,” ucap Kombes Pol Wisnu. Sumber : Hidayat
Pulau Di Makassar Menikmati Air Bersih Dengan Teknologi Arsinum
MAKASSARKOTA, MAKASSAR, – Warga yang mendiami pulau pulau dalam kawasan Kota Makassar kini sudah dapat menikmati tersedianya air bersih. Hal ini berkat dibangunnya unit pengolahan Air Siap Minum (Arsinum) di tiga pulau yakni Samalona, Lanjukang dan Langkai. Hal tersebut diungkapkan Prof Rudy Djamaluddin saat mendampingi Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah Di pulau Samalona. Minggu 13/12/2020. Sedianya keduanya rencananya akan meresmikan teknologi pengolahan air siap minum di pulau Samalona, Lanjukang dan Langkai, namun berhubung kondisi cuaca tidak memungkinkan, akibat angin kencang dan ombak besar akhirnya secara simbolis peresmiannya dilaksanakan di pulau Samalona. Pembangunan unit pengolahan Air Siap Minum (Arsinum) merupakan Teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang mampu mengolah air laut menjadi air bersih langsung dapat diminum berkat kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Pemprov Sulsel beserta Pemkot Makassar. Nurdin menjelaskan sejak tahun lalu teknologi arsinum ini telah diterapkan di Pulau Barrang Lompo dan Barrang Caddi. Tahun ini ditargetkan di tiga pulau yakni Pulau Samalona, Lanjukang dan Pulau Laikkang. “Untuk tahun 2021 sebanyak 20 unit arsinum. akan kita dirikan, namun untuk tahun ini unitnya kita bangun di pulau di Samalona, Lanjukang maupun Langkai. Harapan kita kebutuhan dasar masyarakat bisa kita penuhi. Utamanya pendidikan, kesehatan, lalu kita benahi infrastruktur untuk mendukung pariwisata,” kata Nurdin Abdullah. Lanjutnya, di samping arsinum pulau-pulau juga akan dilengkapi dengan dengan berbagai fasilitas seperti rumah ibadah, toilet. Pemerintah sebutnya, harus hadir di masyarakat. Adapun air sinum ini nantinya akan dikelola langsung oleh masyarakat pulau sendiri. Ia berharap BPPT akan menyiapkan air bersih untuk masyarakat. “Kalau sekarang air langsung minum. Tahap berikut air bersih yang kita buatkan instalasi ke rumah-rumah. Jika ini kita sentuh, permasalah akan kebutuhan air selama puluhan tahun akan terselesaikan,” jelasnya. Sementara itu PJ Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah atas perhatiannya kepada warga yang bermukim di kepulauan. “Warga kepulauan tentunya akan sangat terbantu dengan adanya bantuan hasil kolaborasi pemerintah kota, provinsi, dan pusat dalam memenuhi kebutuhan pokok warga khususnya ketersediaan air siap minum di pulau,” ucap Rudy. Perekayasa Pertama Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, Imam Septiadi, menjelaskan proses kinerja penyaringan arsinum tersebut Menurutnya awal prosesnya air sumur yang masih asin atau payau. dilakukan penyaringan dengan pasir untuk menghasilkan air bersih. Selanjutnya Air baku menuju proses peningkatan menjadi air minum.Kemudian terjadi proses penyaringan molekul, selain molekul air. Molekul lainnya tidak dapat masuk, termasuk garam, bakteri dan mikroba “Jadi yang keluar benar-benar air. Dari penampungan ini juga ada ultraviolet yang berfungsi mensterilkan air, gunanya untuk menghindari kontaminasi, sebelum masuk galon kita ada ultraviolet lagi, jadi dua kali sterilisasinya,” terangnya. Sumber : Hidayat