Epidemiologis Bersama Pj Walikota Bahas Penanganan Covid 19 Yang Masih Tinggi
MAKASSARKOTA MAKASSAR, – Grafik peningkatan covid-19 di Kota Makassar masih terbilang cukup tinggi. Hal ini diketahui saat di adakan konferensi pers terkait penanganan Covid 19 di Baruga Anging Mammiri Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Senin (15/2/2021). Hadir dalam Confrence pers tersebut Penjabat Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin, Epidemiologis Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Ansariadi, Plt Kepala Dinas Kesehatan Makassar Agus Djaja Said dan sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kota Makassar. Dari laporan yang dipaparkan Epidemiologis Ansariadi, grafik penyebaran virus covid-19 masih cukup tinggi di pekan ini meskipun pembatasan aktifitas di malam hari sudah diberlakukan. “Pekan ini sedikit berbeda dengan keadaan sebelumnya. Covid-19 masih cukup tinggi dan kita harapkan agar masyarakat semakin memperketat protokol kesehatan, sehingga dapat mencegah semakin menumpuknya pasien yang dirawat di rumah sakit akibat paparan virus,”jelas Ansariadi. Saat di singgung perbedaan data beberapa pekan lalu dan saat ini yang berbeda dimana sempat dikabarkan melandai namun kembali meningkat dijawab langsung oleh Penjabat Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin. “Coba kita lihat grafiknya dengan seksama. Memang betul ada peningkatan sekalipun jam malam di berlakukan. Ini tandanya kita menjaring orang-orang yang berkeliaran yang tidak menyadari dirinya terpapar. Sebelumnya memang melandai karena tidak semuanya masuk dalam pengawasan,” tuturnya. Ia pun menambahkan dengan adanya pemberlakuan jam malam menjadi jalan untuk memutus mata rantai penyebaran virus. “Perlahan kita putuskan mata rantai penyebarannya dulu. Virus covid-19 ini tidak terlihat jadi memang harus sabar dan mawas diri. Harus berkorban demi keselamatan semua orang,” kata Rudy mengingatkan. Terkait adanya aksi yang dilakukan sejumlah pekerja hiburan malam beberapa waktu lalu, Rudy Pun menanggapinya dengan tegas. “ Langkah kebijakan yang telah kita ambil untuk pembatasan jam malam itu telah dipikirkan secara matang. Jika kita terapkan lock down, otomatis roda ekonomi terhenti. Pembatasan malam dilakukan karena peluangnya cukup besar dan agak susah untuk ditangani,” tegas Rudy. Olehnya itu Ia meminta agar semua pihak tanpa terkecuali semakin meningkatkan protokol kesehatan agar kondisi segera dapat kondusif kembali. “Pemerintah kini menyiapkan vaksin. Swab juga ada,pengawasan makin kita intensifkan. Ayo bersama kita lawan covid dengan saling mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya. Sumber : Hidayat
Koordinasi Lelang Jabatan Pj Wali Kota Dan Wali Kota Makassar Terpilih 2020 Lakukan Pertemuan
MAKASSARKOTA, MAKASSAR,- Kabar terkait lelang jabatan di lingkup Pemerintah Kota Makassar yang santer sudah memasuki tahapan lelang. Hal ini pun di akui Penjabat Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin di hadapan Wali Kota Makassar Terpilih Moh. Ramdhan Pomanto saat mereka bertemu di Ruang Rapat Lantai 11 Kantor Balaikota, Senin (15/2/2021). Prof Rudy menjelaskan dirinya membuka kesempatan lelang jabatan berdasarkan izin dari Komisi Aparatur Negara (KASN) dan sudah mengajukan hal tersebut jauh jauh hari sebelumnya, namun baru di bulan Februari ini mendapatkan respon dari KASN. “Jadi pak Danny, betul saya dan tim tengah melakukan lelang jabatan. Ini sebenarnya sudah lama diajukan tapi baru Februari mendapat respon. Untuk saat ini proses sementara berjalan dan kita berharap dapat maksimal agar pejabat yang lulus seleksi bisa menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab nantinya,” jelas Rudy. Mendengar penjelasan Penjabat Wali Kota Makassar, Danny Pomanto sebagai pemenang Pemilihan Walikota 2020 angkat bicara. “Sebelumnya saya berterima kasih atas undangannya hari ini dan ini bentuk kehormatan bagi saya. Persoalan lelang jabatan saya menghargai posisi Pj Walikota sebagai penentu kebijakan saat ini namun sebagai penerus tonggak kepemimpinan di Makassar, izinkan saya untuk terlibat dalam penentuan keputusan karena merekalah nantinya yang akan membantu saya dalam melanjutkan pembangunan di Kota Daeng ini,” ujar Danny Menurut Danny, apa yang telah berjalan tetap dilaksanakan sesuai mekanismenya namun soal penentu siapa saja yang akan menduduki posisi tersebut sekiranya jangan tergesa-gesa. “Hargai proses. Biarkan berjalan sesuai mekanisme yang ada. Pelantikan saya Insya Allah tidak ada hambatan itu 5 hari ke depan, jadi tunggulah saya menentukan siapa yang akan terpilih. Kita tidak boleh tergesa-gesa karena ini pelayan masyarakat. Mari kita saling merangkul demi Kota Makassar,” tambah Danny. Mendengar keinginan Danny, Prof Rudy pun meminta kepada timnya untuk tidak terburu-buru dan senantiasa berkomunikasi dengan Wali Kota Terpilih. “Kita sudah dengar apa harapan dari pak Danny, jadi untuk saat ini kita menunggu saja tahapan selanjutnya sembari tetap melakukan komunikasi dengan Wali Kota Terpilih,”terang Rudy. Sumber : Hidayat