Danny Pomanto Paparkan 10 Peluang Investasi Kota Makassar di Los Angeles Business Meeting
MAKASSAR – Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melakukan pertemuan bisnis bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Selasa (26/7) malam waktu setempat. Pertemuan tersebut membahas terkait peningkatan Kota Makassar melalui kerja sama Indonesia Diaspora dan komunitas bisnis di Los Angeles. Di hadapan komunitas bisnis dan Konsul Jenderal RI di Los Angeles Amerika Serikat Saud Purwanto Krisnawan, Danny Pomanto memaparkan sepuluh peluang investasi terbaik Kota Makassar. Diantaranya, Makassar Sombere’ & Smart City Hall atau dikenal dengan New Balai Kota, The Master (Terminal, Hotel, Mall, Stadium, Expo & Recreation), Balang Tonjong Lakeside Resort (superblock, recreation & water conservation). Tallo River Eco Town, Somba Opu Double Decker City Walk, Sombere’ Makassar LRT, Green Parking Garage, Makassar Waste to Energy, City Fiber Optic Network, dan Integrated City Toll Road. Danny menilai program ini memiliki prospek yang sangat baik untuk Kota Makassar. Apalagi peluang investasi tersebut merupakan perwujudan program pengembangan kota baru. Yaitu bagian dari pengembangan kawasan kumuh menjadi pusat bisnis, pendidikan, ekologi, budaya, wisata, dan yang lainnya. “Kota Makassar berada pada posisi strategis untuk pengembangan bisnis. Makanya beberapa peluang investasi yang saat ini sementara dikembangkan pemerintah kota itu kita kenalkan juga ke negara lain,” kata Danny. Karena itu, pemerintah kota membuka peluang yang selebar-lebarnya bagi negara lain yang ingin berinvestasi di Kota Makassar. Danny juga secara khusus mengundang Konsul Jenderal RI di Los Angeles Amerika Serikat Saud Purwanto Krisnawan untuk menghadiri Makassar Eight Festival and Forum (F8) yang akan digelar pada September 2022 mendatang. “Jadi potensi Makassar cukup besar karena dapat mensupport ekonomi Indonesia. F8 juga dari tahun ke tahun itu kita jadikan sebagai ajang investasi dengan melibatkan banyak negara,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Fatmawati Rusdi Dorong Percepatan Lorong Wisata Jelang HUT RI ke-77
MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi terus mendorong percepatan program Lorong Wisata sebelum di launching pada 17 Agustus 2022, mendatang. Hal itu terlihat saat Fatmawati bersama Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkot Makassar Mario Said, dan beberapa OPD terkait meninjau Lorong Wisata di Kecamatan Panakkukang, Rabu (27/7). Ada dua titik yang menjadi lokasi kunjungan yakni di Lorong Wisata Kecintaanku di Jalan AP Pettarani V Kelurahan Tamamaung dan Lorong Wisata Kampung Budaya Paropo. Didampingi Camat Panakkukang Andi Pangerang Nur Akbar, Fatmawati melihat potensi-potensi yang ada yang bisa dikembangkan di Lorong Wisata. Seperti saat ia mengunjungi Lorong Wisata di Jalan AP Pettarani V Kelurahan Tamamaung. Dia melihat ada banyak potensi yang bisa dikembangkan. Diantaranya potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baik di bidang kuliner maupun melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat sekitar. “Saya lihat di sini banyak masyarakat yang bisa menjahit. Saya mau mereka ini dibuatkan kelompok usaha bersama agar itu bisa kembangkan mereka punya potensi,” kata Fatma. Begitu juga bagi pelaku usaha kuliner dan pengrajin hasil dari daur ulang sampah. Fatma mau potensi yang ada di lorong setiap OPD bisa ambil bagian dalam hal pengembangannya. “Saya mau semua ambil peran, potensi itu segera diinventarisir dan saya minta datanya secepatnya,” tuturnya. Camat Panakkukang, Andi Pangerang Nur Akbar menyebutkan dua Lorong Wisata yang dikunjungi Wakil Wali Kota memiliki potensi budaya dan UMKM yang perlu untuk dikembangkan. Apalagi di Lorong Wisata Kampung Budaya Paropo. Nantinya lokasi ini akan menjadi destinasi wisata budaya unggulan Kota Makassar. Bahkan pemerintah kecamatan akan menggandeng pihak travel. Tujuannya agar wisatawan bisa lebih mudah untuk mengunjungi destinasi wisata budaya yang ada di Paropo. “Nanti kita akan atur tournya kerja sama dengan travel. Tour di sini ada tiga sesi pementasan tiap hari yang kita buka. Yaitu jam tiga sore, jam lima sore, dan malam hari,” jelas Andi Pangerang. Andi Pangerang meyakini konsep ini mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sebab tidak hanya sekedar menjual atraksi budaya, tapi juga ada destinasi lain yang bisa dikunjungi. Seperti pembuatan kulit ketupat, gantungan kunci, pengrajin besi, budidaya ikan Nila hingga menikmati kuliner khas Kota Makassar di Baruga Paropo. “Jadi kita sudah siapkan tour guide yang akan membawa wisatawan keliling di Paropo. Kita jual paket, hasil dari itu ada ekonomi yang berputar sehingga ada pemasukan untuk kelompok kelola wisata,” tuturnya. Dia menyebut khusus di Kecamatan Panakkukang ada 77 Lorong Wisata yang akan dihadirkan tahun ini. Namun hanya ada tiga Lorong Wisata yang akan dilaunching pada Agustus mendatang. “Secara keseluruhan progresnya sudah mencapai 50% untuk swadaya. Tinggal infrastruktur dan bantuan dari beberapa OPD,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Menko PMK : Pengelolaan Sampah dengan Memanfaatkan Maggot Patut Mendapat Penanganan Serius
MAKASSAR, – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof Dr Muhadjir Effendy, kunjungi Bank Sampah Paccerakkang, yang telah menggunakan teknologi food waste bank based on BSF Breeding Technology, Makassar, Selasa (26/07/2022). Menurutnya permasalahan persampahan bukan hanya menjadi masalah di Kota Makassar, namun menjadi masalah global. Langkah yang telah dilakukan Makassar dengan adanya Bank Sampah, dengan pemanfaatan maggot menjadi hal yang patut diberi penanganan serius, sehingga dapat dikembangkan dan direplikasi di beberapa titik lainnya. “Kita berharap Makassar dapat menjadi contoh terbaik dalam pengelolaan sampah, dengan menggandeng Universitas Hasanuddin untuk melakukan riset membuat replikasi serupa, sehingga kedepannya minimal ada 10 instalasi serupa yang dapat beroperasi,” ujarnya, kepada Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi, yang turut mendampingi peninjauan Bank Sampah Paccerakkang. Bahkan, tokoh masyarakat Andi Amran Sulaiman, yang turut mendampingi kunjungan tersebut bersedia menjadi off taker maggot sebesar 20 ton perhari dari hasil Bank Sampah Paccerakkang. Menjawab tantangan tersebut, Direktur Yayasan Peduli Negeri (YPN) Saharuddin Ridwan menyatakan kesiapan, jika ditunjang dengan ketersediaan bahan baku untuk diolah. “Saat ini kemampuan produksi mencapai 1-5 ton per hari, namun ini dapat ditingkatkan dengan menambah kantong-kantong suplai bahan baku seperti yang telah dilakukan di Untia,” ujarnya. Sebagian besar bahan baku berupa sisa-sisa makanan di kota Makassar berpotensi mencapai 400-500 ton perhari dari restaurant, hotel, maupun cafe. “Kita akan berkoordinasi dengan camat, untuk menghitung potensi masing-masing wilayah,” tambahnya. Sedangkan untuk titik-titik pembangunan replikasi dapat dilakukan di beberapa titik TPS 3R (reduce, reuse, recycle) yang terdapat di daerah Bulurokeng, BTP, Sambung Jawa, dan beberapa titik lainnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar