Lepas Peserta Run to End TB, Indira Jusuf Ismail Optimistis Makassar Capai Target Eliminasi TB 2030
MAKASSAR, – Ketua Forum Multi Sektor Eliminasi TB Kota Makassar Indira Jusuf Ismail melepas peserta Run to End TB, di Center Poin Of Indonesia (CPI), Sabtu (20/8). Kegiatan yang digagas Yayasan KNCV Indonesia bersama Kementerian Kesehatan RI ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari TBC Sedunia untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian, dan kesadaran masyarakat tentang adanya penyakit TBC. Untuk itu, Indira mengajak seluruh peserta berperan aktif mencegah penularan penyakit TB di Makassar sehingga target eliminasi TB 2030 mendatang bisa tercapai. “Insya Allah eliminasi TB bisa capai target, untuk itu mari kita bekerja sama menjadikan Makassar kota yang sehat,” kata Indira. Upaya penanganan penyakit TB yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar diakui Indira menarik perhatian pemerintah pusat. Terbukti, Makassar menjadi satu-satunya kota yang diundang Kementerian Kesehatan membawakan materi pada Forum Koordinasi TB se-Indonesia. “Itu berarti kita berada dalam pantauan pemerintah pusat dan itu kita buktikan dengan penurunannya. Tapi kita tidak mau ada TB di Makassar,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar, Nursaidah Sirajuddin menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kampanye SOBAT TB. Melalui aplikasi SOBAT TB, Nursaidah berharap penyakit TB yang diderita masyarakat Makassar bisa dideteksi dan segera diobati. “Aplikasi ini untuk menjaring atau menskrining pasien kemungkinan terpapar TB yang kita tidak temukan,” ungkapnya. Dia menjelaskan aplikasi SOBAT TB merupakan skrining awal yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat sebelum ditindaklanjuti di puskesmas. Karena itu, dia meminta seluruh puskesmas, camat, lurah, hingga RT/RW untuk mengajak masyarakat khususnya pengguna android untuk menggunakan aplikasi SOBAT TB. “Melalui Forum Multi Sektor skrining yang dilakukan lewat SOBAT TB itu betul-betul maksimal. Setelah skrining kita dapat yang terduga terpapar TB, dan itu yang kita tindak lanjuti sampai sembuh,” tutupnya. Diketahui, pelaksanaan Run to End TB di Kota Makassar didukung Bank Sulselbar dan Komite Olahraga Indonesia (KONI) Makassar. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Sambangi PKM, Fatmawati Rusdi Pastikan Anak Bara-Baraya Bebas Stunting
MAKASSAR, – Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi mengunjungi Lorong Wisata (Longwis). Kali ini kunjungannya dipusatkan di Kelurahan Bara Baraya, Kecamatan Makassar, Sabtu (20/08/2022). Kunjungan rutin ini merupakan hal yang wajib untuk mengecek kesiapan Longwis di setiap kelurahan yang sudah ditunjuk. Kata Fatma, untuk kelurahan Bara-Baraya ini sudah 80 persen kesiapannya. Mulai dari infrastruktur jalan, penerangan dan juga dari segi UMKMnya juga sudah memadai. “Disini tanamannya seperti selada diperjual belikan. Jadi semangat ibu tani lorong ini sangat baik. Dan hari ini saya bersama ibu-ibu tani memanen selada,” ucapnya. Sebelum ke area Longwis, Fatma sempat mengunjungi Puskesmas Bara-Baraya untuk melakukan gerebek stunting. Memastikan anak-anak di Kelurahan Bara-Baraya sehat dan mengedukasi agar tidak terkena Stunting. “Ini sejalan dengan kesuksesan Longwis. Anak-anak di dalamnya harus terpenuhi haknya. Jangan sampai lorongnya bagus tapi anak-anak di dalamnya tidak sehat atau terkena stunting,” jelasnya. Olehnya itu, Fatma membagikan paket-paket berupa makanan sehat dan buah-buahan kepada puluhan anak. Sumber : Humas Kominfo Makassar
DP3A Capai Target Bentuk Shelter Warga di 30 Kelurahan
MAKASSAR, – Shelter Warga adalah program pendampingan warga satu-satunya di Indonesia yang diinisiasi oleh Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto lewat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Tahun ini DP3A menargetkan tim shelter warga di 30 titik kelurahan Kota Makassar. Dan hari ini, Jumat (19/8) sudah mencapai target. Dimana dari awal terbentuknya hingga tahun 2021 sudah terbentuk 40 tim shelter warga. Jika ditotalkan sudah 70 tim shelter warga yang tersebar di 70 kelurahan. “Alhamdulillah hari ini di Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala menjadi kelurahan terakhir untuk tahun ini. Jadi tahun ini total tim shelter warga sudah terbentuk di 30 titik kelurahan. Satu kelurahan satu shelter warga,” ucap, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan DP3A, Hapidah Djalante. Hapidah menjelaskan jika pihaknya akan membentuk program shelter warga ini di 153 kelurahan. Rencananya, ia akan merampungkan pembentukan tersebut hingga tahun 2026 mendatang. “Sesuai anggaran. Jadi pertahun ada anggaran dan kita sesuaikan bisa bentuk berapa di setiap tahunnya. Tapi kami targetkan kalau mau terpenuhi 153 kelurahan ini selesai di tahun 2026,” ungkapnya. Berikut 30 kelurahan yang sudah terbentuk untuk tahun ini diantaranya, Kelurahan Tello Baru, Kelurahan Maloku, Kelurahan Pai, Tamalanrea Indah, Antang, Paropo, Maricaya Baru, Bonto Rannu, Mandala, Parang Tambung, Gusung, Cambayya, Balang Baru, Butung. Selain itu, Kelurahan Malimongan Baru, Katimbang, Buntusu, Masale, Sawerigading, lariang Bangi, Tamalanrea Jaya, Tamalanrea, Minasa Upa, Mariso, Maccini Gusung, Mamajang Luar, Labuang Baji, Maccini, Karang Anyar dan Gaddong. Sumber : Humas Kominfo Makassar