Ini Aksi Nyata Relawan Massikola untuk Bantu Cerdaskan Kehidupan Bangsa
MAKASSAR, – Banyak cara untuk membantu sesama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya seperti yang dilakukan anak-anak muda yang tergabung dalam Makassar Siap Sekolah atau yang disingkat Massikola. Seperti halnya yang dilakukan hari ini, Selasa (23/8), relawan Massikola membantu proses pembelajaran terhadap anak-anak tidak sekolah dan yang putus sekolah yang berada di Kelurahan Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini. Founder Massikola, dr. Udin Shaputra Malik mengatakan pihaknya menyasar anak usia sekolah yang tidak menempuh atau berhenti dari bangku pendidikan formal di kawasan padat penduduk. “Cikal bakal terbentuknya Massikola sebagai bentuk aksi nyata anak muda Makassar untuk memberikan akses pendidikan dasar baca-tulis-hitung bagi anak-anak tidak sekolah dan putus sekolah,” ujar dr. Udin yang juga Ketua Forum Kolaborasi Kemanusiaan. Adapun yang diajarkan oleh relawan Massikola yakni kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Kata dr. Udin, relawan Massikola akan menjadi narahubung bagi masyarakat yang mengalami kesulitan di bidang pendidikan. “Nanti kita akan mendata siapa saja anak yang bisa kami bantu untuk calistung. Jadi, para relawan Massikola ini adalah Narahubung masyarakat untuk membantu kesulitan para masyarakat di bidang pendidikan,” jelasnya. Agar operasional Massikola lebih tersistematis dan terukur, kontainer yang berada di setiap kelurahan akan dijadikan lokasi belajar anak-anak yang telah teridentifikasi putus sekolah maupun yang putus sekolah. “Di setiap kelurahan nanti akan ditempatkan beberapa relawan dari Massikola untuk membantu proses pembelajaran bagi adik-adik kita,” paparnya. Selain itu untuk menopang pembelajaran dan merangsang minat belajar mereka, kontainer akan dimanfaatkan sebagai taman baca. “Di setiap kontainer di masing-masing kelurahan akan kami bentuk team dan perpustakaan mini. Jadi bukan hanya berfungsi sebagai posko cepat tanggap covid atau bencana, kontainer juga nanti akan berperan sebagai taman baca untuk adik-adik kita,” terangnya. Dia berharap semangat yang dituangkan melalui aksi Massikola betul-betul dalam membantu warga Makassar menerima haknya atas pendidikan sekaligus menyukseskan salah satu cita-cita negara ini: mencerdaskan kehidupan bangsa. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Indira Jusuf Ismail Paparkan Pentingnya Jagai Anakta Bagi Orang Tua dalam Pola Asuh
MAKASSAR – Gerakan Jagai Anakta yang digelorakan oleh Pemerintah Kota Makassar diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sekedar jargon belaka. Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail saat menjadi narasumber Seminar Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak yang diprakarsai Dharma Wanita Persatuan Kota Makassar di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Selasa (23/08). “Kita selalu gelorakan Jagai Anakta, Pemkot Makassar sudah membuat sejumlah program untuk mendukung dalam rangka untuk memenuhi hak anak. Tapi, tanpa peran aktif orang tua di dalamnya tentu akan sulit berhasil,” ungkap Indira Jusuf Ismail. Sebagai madrasah pertama, peran orang tua menjadi pusat pengetahuan dalam proses tumbuh kembang anak. Maka dari itu, kata Indira Jusuf Ismail perlu pemahaman lebih bagi orang tua mengenai pola asuh anak. Menurut Indira Jusuf Ismail, Jagai Anakta oleh orang tua dimulai jauh sebelum anak itu lahir. Tepatnya ketika menjalani penyuluhan calon pengantin ataupun pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan. “Betul kita perlu memaksimalkan pola asuh kita di 1.000 hari pertama kehidupan anak, tapi lebih tepat dimulai ketika pasangan suami istri merencanakan kehamilan, di situlah proses Jagai Anakta dimulai. Ingat orang tua bukan cuma ibu saja, orang tua itu ayah dan ibu, peran keduanya sangat dibutuhkan,” ujar Indira Jusuf Ismail. Di usia emas anak, jelas Indira, perlu bagi orang tua untuk mengoptimalkan pola asuh, pola asah, dan pola asih. Sebab pengasuhan anak, harus diselaraskan dengan pengasahan kemampuan motorik maupun verbal anak. “Yang paling penting dalam prosesnya kita juga melakukannya dengan asih, mengasihi. Ada kasih sayang di dalam prosesnya, termasuk doa-doa agar Allah senantiasa menyempurnakan tumbuh kembangnya,” cetus Ketua Dewan Pembina DWP Kota Makassar ini. Selanjutnya pola asuh disesuaikan dengan kategori usia anak. Indira Jusuf Ismail menyebut di sinilah fase di mana orang tua berbagi pola asah dengan pihak pendidikan formal. Dalam fase ini, anak secara biologis mulai beranjak remaja. “Ketika usia sekolah hingga remaja ada sedikit perbedaan. Pola asuh dan asih tetap berjalan, pola asuhnya sudah dibantu oleh sekolah. Tapi dalam perkembangannya harus tetap dalam pengawasan kita. Karena kita harus tahu bagaimana anak kita di sekolah, bagaimana belajarnya, bagaimana mereka berinteraksi dengan gurunya itu bagian dari penjagaan kita juga,” kata ibu tiga orang putri ini. Ia mengaku optimis Kota Makassar akan lebih maju jika pola asuh dalam semangat Jagai Anakta betul-betul diterapkan oleh semua orang tua di Kota Makassar. “Kalau ini diterapkan insyaa Allah kita tidak akan khawatir seperti apa Makassar di masa depan, masa anak-anak kita semua nantinya sudah dewasa,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Diskop UKM Makassar Gelar Sosialisasi Terkait Izin Usaha Berbasis Unit Simpan Pinjam Koperasi
MAKASSAR – Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Kota Makassar menggelar pelatihan dan sosialisasi terkait Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Unit Simpan Pinjam Sektor Koperasi. Bertempat di Hotel Aston Makassar, Jalan Sultan Hasanuddin, Selasa (23/08/2022). Kegiatan Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala Bidang Pembiayaan dan Simpan Pinjam Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Ade Ismar Gobel. Sedangkan pesertanya merupakan para pelaku koperasi dan UMKM. Disampaikan Ade Ismar Gobel, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta terkait perizinan berusaha berbasis resiko. Adapun fokusnya untuk unit simpan pinjam di sektor koperasi. “Ini merupakan salah satu percepatan dalam mewujudkan Kota Makassar menuju kota dunia yang Sombere dan Smart City. Jadi upayanya itu melalui kegiatan ini,” jelas Ade Ismar Gobel. “Tujuan lainnya bersosialisasi terkait adanya perubahan regulasi perizinan. Kemudian percepatan ajakan juga peningkatan investasi pelaksanaan berusaha,” sambungnya. Lanjut, Ade Ismar Gobel mengatakan bahwa kegiatan itu juga merupakan bagian dari upaya mensukseskan program lorong wisata (Longwis). Diketahui, Diskop punya peran mendorong pelaku koperasi dan UMKM bergeliat di lorong. “Tujuannya agar mereka dapat mampu menciptakan iklim investasi yang baik untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kota Makassar,” tandasnya. Sumber : Humas Diksopmks
Dukung Visi Wali Kota Makassar, DWP Gelar Seminar Parenting
MAKASSAR – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar menggelar Seminar Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak atau Parenting di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Selasa (23/08). Kepala DWP Kota Makassar, Andi Batari Toja mengatakan, seminar ini untuk mendukung pencapaian visi Kota Makassar untuk merekonstruksi kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan kota yang kuat. “Bentuk dukungan DWP yakni mengambil peran dalam percepatan Jagai Anakta dan program mitigasi sosial sejalan dengan hal tersebut ilmu parenting sangatlah dibutuhkan,” ujar Andi Batari Toja. Menurutnya, selain pemenuhan nutrisi yang tepat orang tua perlu mengetahui ilmu terkait pola pendidikan dan pengasuhan yang baik pula untuk memastikan tumbuh kembang anak ke arah yang baik. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa masa depan Kota Makassar berada di tangan anak-anak kita. Peran aktif orang tua dengan pemahaman parenting yang tepat menentukan masa depan Makassar bahkan bangsa ini. “Faktor pemahaman orang tua sangat berpengaruh maka terkait pola asuh orang tua yang kurang tepat memberikan resiko perilaku penyimpangan anak di masa depan,” kata Andi Batari Toja. “Oleh karena itu melalui seminar ini diharapkan upaya orang tua mempersiapkan anak kita menjadi anak yang produktif dan unggul dari berbagai aspek,” sambungnya. Kegiatan ini menghadirkan para orang tua TK Pertiwi DWP Kota Makassar sebagai peserta. Adapun narasumber yakni Ketua Pembina DWP Makassar, Indira Jusuf Ismail. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Danny Pomanto Dikukuhkan Sebagai Ketua FMPPS
MAKASSAR, – Walikota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dikukuhkan menjadi Ketua Forum Masyarakat Peduli Penyiaran Sehat (FMPPS) oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan, di Anjungan City Of Makassar, Selasa (23/08). Pengukuhan ini menjadi salah satu langkah dalam meningkatkan kualitas pemilihan penyiaran khususnya di Kota Makassar. Adapun tugas FMPPS yakni Mendukung Program Gerakan Menonton Sehat (Germes), Gerakan Produksi Sehat (Gesit) dan proaktif memantau Penyiaran. Melaporkan kepada pihak yang berwajib atau instansi terkait berkaitan dengan penyiaran yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tak hanya itu, Danny juga akan mengemban tugas melakukan literasi media kepada masyarakat sekitarnya. “Ini menjadi bagian sangat penting. Disini saya dan teman-teman pengurus siap untuk mengkaji dan memantau penyiaran dan informasi apa saja yang diperoleh masyarakat,” ucapnya. Sesuai dengan apa yang sedari dulu Danny sudah galakkan yakni Informasi anti Hoax hingga ke lapisan terbawah masyarakat. Dengan begitu, Danny berharap informasi yang sampai ke masyarakat dapat berimbang dan merata. Pengukuhan ini dirangkaikan dengan shalat subuh berjamaah dan sosialisasi Analog Switch Off (ASO) yakni peralihan dari TV analog ke digital yang akan digalakkan oleh 5.000 RT/RW setempat. Sumber : Humas Kominfo Makassar
HUT RI 77, Kelurahan Paropo Kembalikan Budaya Tari Pepe’-pepe’ka Ri Makka
MAKASSAR, – HUT RI ke 77, Warga Kota Makassar merayakan dengan berbagai kegiatan yang dikemas dalam pesta rakyat. Demikian pula halnya dengan Kelurahan Paropo Kecamatan Panakkukang, Senin malam, (22/08/2022). Kelurahan Paropo, malam perayaan HUT RI ke 77 menampilkan berbagai atraksi budaya yang menjadi ciri khas dari Kelurahan Paropo, memperkaya aneka budaya yang ada di Kota Makassar. Salah satu atraksi yang disajikan dan cukup memukau hadirin yang hadir yakni Tari Pepe’-pepe’ka Ri Makka, yang menggunakan api sebagai properti utama, dibawakan oleh sanggar seni tradisional Ilologading Paropo yang telah berdiri sejak 1978. Camat Panakkukang, Andi Pangeran Nur Akbar, mengapresiasi upaya yang digelar oleh warga Paropo bersama Lurah dan seluruh RT/RW. “Kekompakan sangat terlihat, hal ini tentunya menunjukkan harmonisasi yang baik antara warga dan pemerintah. Juga mendukung program pemerintah, yakni lorong wisata, dimana setiap wilayah menampilkan keunggulan masing-masing,” ujarnya. Sementara itu, Lurah Paropo, Achiruddin Ahmad, dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif menyukseskan malam pesta rakyat, yang mengusung tema pulih lebih cepat bangkit lebih kuat. “Malam pesta rakyat ini, kembali digelar setelah 2 tahun vakum dikarenakan pandemi Covid. Melalui pesta rakyat ini, kita ingin mengembalikan kejayaan dan kecintaan akan budaya kita,” ujarnya. Tari Pepe’-pepe’ Ri Makka merupakan tarian yang secara simbolik melambangkan api dari Mekah, yang direpresentasikan sebagai seni pertunjukan melalui peristiwa Nabi Ibrahim yang tubuhnya tetap utuh tanpa terbakar sedikitpun, saat dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Pesta Rakyat ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Perpustakaan Tenri A Palallo, bersama Camat dan Lurah turut andil dalam pementasan tari tersebut. Mereka diminta kesediaan untuk merasakan sensasi api dari penari yang menyentuh kulit namun tidak terbakar. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Danny Pomanto: Ketua RT dan RW Kunci Kesuksesan Gerakan ASO di Makassar
MAKASSAR, – Ribuan Ketua RT dan RW se-Kota Makassar Anjungan City of Makassar untuk mengikuti sosialisasi Kementerian Komunikasi dan Informasi terkait Migrasi Siaran Televisi dari Analog ke Digital atau gerakan Analog Switch Off (ASO), Selasa pagi (23/8). Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan untuk skala Kota Makassar sosialisasi migrasi analog ke digital jauh lebih efektif jika melalui para Ketua RT dan Ketua RW. “Para Ketua RT dan RW adalah kekuatan Makassar. Merekalah pemegang kuncinya masyarakat. Jadi kita semua yang harus paham lebih dulu, baru kita sampaikan ke warga ta nanti,” ungkap Danny Pomanto. Sebagai kota yang terkenal dengan penerapan Sombere and Smart City, Makassar telah berkomitmen untuk terbuka dengan pembaruan yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk peralihan dari analog ke digital. Kata Danny, selain mampu menjangkau lebih banyak siaran, peralihan ke digital juga menjadikan gambar televisi jauh lebih jernih. “Migrasi itu perpindahan atau hijrah ke hal yang lebih baik dan bermanfaat. Kalau masih analog kadang jelek gambarnya, beda kalau sudah digital siaran televisi ta gambarnya lebih bagus dan jernih, lebih berkualitas,” jelasnya. Danny Pomanto optimis Makassar mampu menyukseskan gerakan peralihan ini. Pasalnya, Ketua RT dan RW akan bergerak membantu distribusi Set Top Box ke warga. “Akan ada alat yang akan dibagikan ke masyarakat. Akan dikoordinir oleh RT RW di kontainer kelurahan masing-masing,” paparnya. Diketahui sebelum sosialisasi, dilaksanakan shalat subuh berjamaah. Kemudian dirangkaikan dengan pengukuhan Forum Masyarakat Peduli Penyiaran Sehat. Sumber : Humas Kominfo Makassar