Bima Arya Puji Totalitas Danny Pomanto di Gala Dinner Apeksi XVI Tahun 2023
MAKASSAR – Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Bima Arya Sugiarto memuji totalitas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Fatmawati Rusdi dalam mempersiapkan Rapat Kerja Nasional APEKSI XVI. Pujian Bima Arya disampaikan dalam sambutannya saat Gala Dinner Rakernas XVI Tahun 2023 di Anjungan Pantai Losari, Selasa (11/07/2023). “Yang pertama apresiasi kepada Pak Danny tentunya, saya tahu betul bagaimana Pak Danny bekerja keras memastikan kesiapan pelaksanaan Rakernas kali ini agar berjalan sesuai yang kita harapkan bersama,” ujar Bima Arya. Demikian pula dengan Gala Dinner malam ini, berbagai makanan enak tersaji, sesuai dengan slogan Makassar, sebagai kota makan enak, sudah sangat tepat. “Selama di Makassar kita nantikan, makanan enak selanjutnya,” ujar Bima Arya. Bima Arya pun menambahkan bahwa kepiawaian Danny Pomanto dalam mengemas acara menjadi spektakuler dan berkesan, membuat Wali Kota Bogor ini menyiapkan julukan khusus kepada Wali Kota Makassar. Menurutnya pelaksanaan Rakernas XVI beserta rangkaian seperi Youth City Changer (YCC) 2023 dan Indonesia City Expo 2023 dikemas sangat istimewa. Dan tentunya event Makassar International Eight Festival and Forum (F8) yang pernah dihadirinya. “Saya punya julukan khusus buat Pak Danny, yaitu wali kota kolosal. Wali kota terampil membuat acara yang sangat berkesan dan memukau, YCC kemarin sangat luar biasa” seru Bima Arya. Dia mengaku bangga pelaksanaan acara APEKSI meningkat dari masa ke masa. Kata Bima, selain inovasi program oleh pemerintah kota memang perlu peningkatan pelaksanaan acara. “Sebuah kesyukuran bagi kita tentunya. Dan melalui momen ini kita harus lebih fokus pada substansi Rakernas mulai besok,” kata Bima Arya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Terinspirasi YCC Apeksi, Delegasi Singapura Ingin Kembangkan dan Buat Event yang Sama
MAROS,- Delegasi asal Singapura dalam event Youth City Changer (YCC), Zaid bin Abdurrahman mengaku terinspirasi dengan salah satu rangkaian event Rakernas Apeksi 2023, ini. Zaid menuturkan dia dan tim berusaha mengembangkan dan membuat event yang sama di Singapura nantinya. Pasalnya dia menilai YCC memberikan pengalaman dan pengetahuan yang luar biasa. “Harapannya pemuda-pemudi dari Indonesia dan Singapura agar terus berkolaborasi untuk memahami isu-isu di Indonesia juga Singapura. Jadi untuk acara berikutnya kami harap bisa bekerjasama lagi,” kata Zaid, Selasa, (11/07/2023). Dia menceritakan program yang ditawarkan oleh YCC sangat menarik karena para peserta saling mengerti satu sama lain terutama bagi para pemuda antara Indonesia dan Singapura. Timnya mengaku kedepannya ingin mendatangkan lebih banyak partisipan lagi. Singapura punya potensi untuk membuat event seperti ini dan dapat berkolaborasi dengan negara Asia lainnya. Apalagi meski berbeda negara, mereka beranggapan bahwa kedua negara ini khususnya para pemudanya mengalami permasalahan yang sama, misalnya isu politik, sosial dan lainnya. Olehnya, hal ini sangat bagus jikalau masing-masing mendekatkan diri satu sama lain lalu berbicara mengenai solusinya. Sama halnya dengan potensi bencana pada masa depan yang dimention oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto perihal ketahanan pangan, pandemi, perang dan perubahan iklim. Dalam pengamatannya, negaranya sendiri banyak melakukan impor produk pangan yang berasal dari berbagai negara Asia juga Australia dan New Zealand. Pun soal inflasi, sebut dia, kini yang dihadapi pemerintahan dan pemudanya. Para pemuda pun concern terhadap isu itu. Namun, dia percaya para stakeholder memberikan kebijakan yang cocok untuk memperpanjang sustainable dalam sistem ekonomi ini. Ditambah lagi jika YCC digelar di Singapura maka dengan banyaknya latar belakang peserta menjadi kesempatan emas untuk belajar dari berbagai background, budaya, sosial dan ekonomi sistemnya. “Kita bukan saja membicarakan apa yang dihadapi pemuda di Singapura tetapi juga di berbagai negara termasuk Indonesia. “Semoga Singapura juga dapat memberikan banyak partisipasi untuk mengembangkan kegiatan yang sama,” harap Zaid yang juga bekerja sebagai Search Engine Specialist di FWD Asuransi, Singapura itu. Sebelumnya Wali Kota Makassar Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan mengatakan para pemuda harus memiliki kemampuan adaptif leadership atau kepemimpinan yang adaptif untuk menggapai masa depan. Dia menjelaskan ada dua kata kunci yang menjadi indikatornya yakni adaptasi dan kemampuan daya tahan atau resiliensi. “Mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat ialah pemimpin masa depan. Makanya adaptif leadership sangat dibutuhkan,” kata Danny. Kedua ialah kemampuan daya tahan atau resiliensi menghadapi kesulitan, mampu memberikan solusi sehingga merekalah orang yang unggul. Pasalnya, dunia menghadapi empat bencana global yakni bencana populasi, perubahan iklim, pandemi dan perang Rusia-Ukraina. Bencana populasi dapat pula menyebabkan terjadinya krisis pangan. Olehnya dirinya membuat program Gerakan Terus Menanam terutama di Lorong Wisata sehingga masyarakat punya daya tahan terhadap pangan. “Itulah mengapa saya mengajak untuk menanam pangan di lorong agar Makassar bisa survive di masa depan. Tetapi semoga bencana pangan ini semoga tidak terjadi,” ungkapnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Delegasi YCC Apeksi Beri Apresiasi Tinggi kepada Makassar: Jadi Contoh untuk YCC Selanjutnya
MAROS,- Para delegasi Youth City Changer (YCC) memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkot Makassar atas terselenggaranya YCC Apeksi 2023 di Makassar. Salah satu delegasi asal Kota Ternate Muhammad Rukkah Harisun mengaku event pemuda yang kedua kalinya ini benar-benar berbeda dari sebelumnya. Ikiruka sapaan akrabnya mengungkapkan pada YCC kali ini membuatnya terpukau, termegah dan di luar ekspektasinya. Apalagi, lokasi YCC yang dilakukan secara outdoor juga adanya lokasi Colosseum menambah uniknya perayaan bagi para pemuda ini. “Seharusnya YCC itu sepertinya ini. Dari awal pembukaan di Koloseum itu merupakan pengalaman yang luar biasa,” kata Ikiruka, Selasa, (11/07/2023). Sejak tiba di Makassar lalu mengikuti acara hingga selesai, dirinya merasa sangat ditreatment sangat baik oleh panitia. “Secara pribadi saya merasa anak muda begitu diperhatikan sebaik ini oleh tuan rumah. Dan saya rasa ini menjadi contoh bagi YCC selanjutnya,” ungkapnya. Cara Pemkot Makassar mewadahi para pemuda, lanjut dia, perlu ditiru agar kedekatan dan kolaborasi antara pemuda dengan pemerintah berjalan baik. Delegasi asa Singapura Taufik menyebutkan apa yang diperolehnya dalam YCC ini sungguh luar biasa. Timnya banyak belajar banyak hal, seperti budaya, kolaborasi ilmu dan pengalaman. Apalagi kunjungan ke Makassar merupakan yang pertama bagi dirinya dan teman-teman delegasi asal Singapura. Dirinya juga bertekad membuat diskusi YCC ini berkesinambungan sehingga komunikasi antar delegasi terus terjalin. Begitu pun dengan Nur Azizah. Pemudi asal Singapura ini mengapresiasi Pemkot Makassar yang sudah mensupport para pemuda, termasuk dirinya. “Kini kami punya wadah yang mana kami bisa bertemu langsung dengan pemerintah,” ujarnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Kemenpora Siap Jadikan Rekomendasi Forum Youth City Changers Rujukan Referensi Kebijakan Kepemudaan
MAROS, — Asisten Deputi Wawasan Pemuda Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyani Sri Suhartuti menghadiri Forum Diskusi Youth City Changers Rakernas APEKSI di Makassar. Diikuti oleh delegasi pemuda Indonesia dari 50 kota, ia hadir mewakili Menpora Dito Ariotedjo memberi motivasi kepada para pemuda untuk terus berkontribusi positif dalam pembangunan di Indonesia. “Melalui event seperti ini, maka pemuda akan memberikan semangat di dalam diri mereka untuk bisa saling bersinergi, bekerja sama, dan berkolaborasi menciptakan networking untuk masa depan Indonesia pada masa Indonesia emas 2045,” kata Mulyani Sri Suhartuti, Selasa (11/07/2023). Katanya, Kemenpora siap mempertimbangkan rekomendasi ide-ide dan gagasan pemuda yang tertuang di dalam forum diskusi Youth City Changers yang berlangsung di Tokka Tena Rata selama dua hari yaitu 10-11 Juli 2023. Rekomendasi-rekomendasi itu, lanjut Mulyani Sri Suhartiti ke depan dapat menjadi bahan rujukan bagi Kemenpora dalam menentukan kebijakan-kebijakan di bidang kepemudaan untuk masa yang akan datang. “Rekomendasi ini tentunya menjadi referensi bagi kita dalam menetapkan kebijakan-kebijakan kepemudaan,” tuturnya. Diketahui delegasi pemuda Indonesia dari 50 kota peserta APEKSI melakukan forum diskusi dengan membahas empat tema yang dibagi ke dalam empat komisi. Empat tema yang dibahas merupakan isu-isu strategis yang terjadi saat ini. Seperti future leader, empowerment, sustainability, dan digitalization. Hasil rekomendasi dari sidang komisi itu nanti juga akan dipaparkan dalam forum Rakernas APEKSI XVI yang dihadiri seluruh wali kota se-Indonesia. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Wali Kota Danny Pomanto Ikut Seru-seruan Outbound dengan Pemuda Delegasi YCC Apeksi
MAROS,- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto ikut seru-seruan dalam rangkaian acara Youth City Changer (YCC) dengan agenda kegiatan outbound. Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengamati secara langsung para peserta dengan asyik yang mengikuti permainan hingga selesai. Para pemuda-pemudi itu menjalani beberapa sesi outbound dengan berbagai permainan yang seru, unik, menarik juga kolaborasi. Salah satu permainan yang diikuti Danny ialah Stasiun Kereta. Aturan permainannya ialah masing-masing peserta yang berjumlah tujuh orang itu harus bekerjasama agar meloloskan seorang dengan pita berwarna biru. Wali kota Danny menjadi salah satu peserta dengan pita biru sehingga pemain lainnya harus berkomunikasi dengan baik agar wali kota dua periode ini bisa melangkah melewati stasiun kereta. Dalam sela-sela outbound, pemimpin berlatar belakang arsitektur ini sekaligus menjadi leader di situ dan mengarahkan peserta lainnya yang memiliki pita merah juga hijau untuk mengikuti arahannya. Alhasil dengan durasi waktu 10 menit, Danny Pomanto yang ditemani oleh beberapa SKPD juga pemuda YCC berhasil finish permainan kereta dengan waktu 4 menit saja. “Outboundnya keren, para pemain mesti bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik agar sampai pada tujuan,” kata Danny Pomanto usai menamatkan permainan, Selasa, (11/07/2023). Dia berharap dengan outbound ini menjadikan pemuda kian kompak saat YCC dan tentunya pascaYCC. Salah satu peserta YCC, Muhammad Rukkah Harisun mengatakan kegiatan Outbound itu sangat mendidik. Poinnya, kata dia, bukan hanya saja seru-seruannya saja tetapi ada makna filosofis di dalamnya. “Seperti adanya nilai kepemimpinan, kepercayaan anggota, kerja sama tim, kekompakan, kesabaran jadi maknanya seperti menjalankan sebuah sistem organisasi dalam sebuah game,” ungkapnya. Permainan Stasiun Kereta juga, jelas dia, mengajarkan para pemuda agar berjalan pada jalurnya. “Sesuatu yang berjalan pada alurnya maka akan sampai. Jadi pemuda yang ingin kolaborasi dengan Pemkot maka mesti mengikuti alurnya,” ungkapnya. Tak hanya Wali Kota Danny, Ketua Apeksi Bima Arya pun turut ikut. Keduanya begitu menikmati dan seru-seruan bersama. Selain permainan stasiun kereta, ada juga permainan lainnya seperti mengangkat bola dengan wadah menggunakan kayu kecil dan beberapa permainan seru lainnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Wali Kota Danny Pomanto-Bima Arya dan Ratusan Delegasi YCC Apeksi Tanam Pohon Tabebuya
MAROS,- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Ketua Apeksi Bima Arya melaksanakan penanaman puluhan pohon Tabebuya di Tokka Tena Rata, Maros, Selasa, (11/07/2023). Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto membersamai ratusan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia ini. Dirinya dan Kang Bima sapaan akrab Bima Arya melakukan penanaman bersama para pemuda di sekitar Colosseum Tokka Tena Rata. Setelah itu mereka pun berfoto bersama. Para delegasi tampak mengikuti acara dengan riang gembira. Danny mengatakan isu lingkungan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Apalagi event ini melibatkan para pemuda. Yang mana pemuda merupakan garda terdepan dalam solusi permasalahan perubahan iklim atau climate change. Di samping, ia menyebut dunia menghadapi tantangan besar yakni potensi empat bencana global yakni bencana populasi, perubahan iklim, pandemi dan perang Rusia-Ukraina. Bencana perubahan iklim termasuk di dalamnya makin berkurangnya tanaman hijau. Olehnya gerakan penghijauan melalui penanaman pohon sangat penting. Pun, dirinya mengantisipasi potensi bencana krisis pangan. Jadi dirinya membuat program Gerakan Terus Menanam terutama di Lorong Wisata sehingga masyarakat punya daya tahan terhadap pangan. “Itulah mengapa saya mengajak untuk menanam pangan di lorong agar Makassar bisa survive di masa depan. Tetapi semoga bencana pangan ini semoga tidak terjadi,” ungkapnya. Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Muhammad Dasysyara Dahyar mengatakan penanaman pohon merupakan salah satu rangkaian dalam acara YCC ini. Langkah penghijauan itu, sebut dia, sejalan dengan empat poin penting dalam agenda YCC, yakni Sustainable (isu lingkungan). “Ini bagian dari satu tema penting YCC yakni sustainability yang mana isu lingkungan sangat erat kaitannya dengan pemuda,” ucapnya. Dia berharap dengan penanaman pohon ini makin menguatkan kesadaran seluruh pihak terutama pemuda dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Diketahui sebanyak 25 pohon Tabebuya yang ditanam oleh para peserta delegasi. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Emil Dardak Sebut Danny Pomanto Tokoh Inspiratif
MAROS, – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut hadir dalam acara Youth City Changers Rakernas APEKSI XVI di Tokka Tena Rata Kabupaten Maros, Senin (10/07/2023). Tiba di lokasi acara, suami Arumi Bachin itu disambut hangat tuan rumah Rakernas APEKSI Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Ketua Umum APEKSI Bima Arya. Dikemas dalam acara gala dinner, Emil Dardak berbagi cerita kepada delegasi pemuda Singapura dan Indonesia yang mengikuti Youth City Changers Rakernas APEKSI. Pada kesempatan tersebut, Emil Dardak sharing pengalaman saat dirinya bekerja di World Bank saat masih berusia 17 tahun tanpa digaji hingga keputusannya terjun ke dunia politik. Kala itu motivasi Emil Dardak bergabung di World Bank karena ia ingin bekerja di bidang publik service atau layanan publik. Sebab menurutnya, bekerja tak mesti jadi PNS. “Jadi bayangan saya waktu itu tidak harus menjadi PNS. Publik service itu bisa lewat lembaga internasional, salah satunya yah Bank Dunia,” kata Emil Dardak. Saat 2001 lalu dirinya nekat ke World Bank hanya untuk bisa bergabung. Kala itu, ia masih berusia 17 tahun sedangkan syarat untuk bekerja di World Bank minimal 21 tahun. “17 tahun modal nekat, saya datang ke World Bank. Saya bilang saya tertarik kerja di sini bukan dalam konteks cari uang tapi pengalaman,” tuturnya. Diberi kepercayaan gabung di World Bank, Emil Dardak mengemban tugas penting yaitu Project Completion Report (PCR) atau laporan semua proyek yang sudah selesai. “Saya analisa semua, akhirnya setelah mereka lihat kerjaan kita oke yah ada saja sumber rejeki yang datang. Kita diberikan kerjaan tanpa kontrak termasuk GIS atau Geographic Information System,” lanjutnya bercerita. Poin pentingnya, lanjut Emil Dardak, lewat cerita ini ia menyampaikan kepada para peserta Youth City Changers untuk lebih mengedepankan pengalaman dan juga jejaring. “Awal yang saya sampaikan tadi adalah saya punya pengalaman, punya tempat di dalam (World Bank). Intinya i need to get inside there, kenal sama orang-orangnya, dikasih kerjaan yang mereka akan pakai hasilnya. Setelah itu jalan saya kebuka,” tuturnya. 2006 setelah meraih gelar dari Universitas Asia Pasifik Ritsumeikan di Jepang, Emil Dardak melanjutkan karir di bidang energi sektor project baik di bidang infrastruktur, maupun finance. Sebagai seorang profesional, Emil Dardak tak pernah berpikir menjadi kepala daerah hingga pada muncul tokoh-tokoh inspiratif seperti Jokowi, Ridwan Kamil, Bima Arya, hingga Danny Pomanto. “Pak Jokowi maju di DKI pada 2012, itu fenomenal. Dulu kita tidak kepikiran maju kepala daerah karena agak beda antara politik pilkada dengan kita yang bekerja profesional,” ungkapnya. Kemunculan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjabat sebagai Presiden Indonesia membuka ketertarikan orang tentang kepala daerah. Hingga di tahun-tahun berikutnya muncul tokoh seperti Ridwan Kamil yang menjadi Wali Kota Bandung, Bima Arya Wali Kota Bogor, dan Moh Ramdhan Pomanto Wali Kota Makassar. “Berurutan ada tokoh-tokoh luar biasa yang kemudian masuk. Jadi saya juga terinspirasi. Ternyata ada ruang bagi kita yang selama ini merasa tidak ada tempat di politik untuk mengabdi sebagai kepala daerah, sebagai bupati atau wali kota,” beber Emil Dardak. Sehingga 2015 Emil Dardak memutuskan maju dan menjadi Bupati Trenggalek, dan 2018 kembali mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa dan menjabat hingga saat ini. “Itu tadi kisah saya yang jalurnya teknokrat kemudian tiba-tiba terjun ke politik. Jadi Kang Bima Arya punya ceritanya sendiri dan Pak Danny Pomanto punya ceritanya sendiri, tapi mereka berdua adalah inspirasi saya,” jelasnya. Sementara itu, Danny Pomanto bercerita sebelum menjabat wali kota ia adalah seorang arsitek dan konsultan empat wali kota. Saat menjadi konsultan wali kota hanya 30% ide yang bisa diimplementasikan sehingga tertarik maju menjadi kepala daerah dengan harapan 100% ide yang dituangkan dapat diimplementasikan untuk kemajuan sebuah kota. Ibaratnya, jika di luar politik hanya bisa menanam satu pohon maka jika masuk ke dunia politik bisa menanam berjuta pohon untuk banyak orang. “Sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Politik itu jalannya, karena secara masif dengan kebijakan membuat jariyah yang bisa kita tanam untuk rakyat,” tutup Danny Pomanto. Sumber : Humas Kominfo Makassar