Dana Transfer Pusat Kota Makassar Naik Rp200 Miliar di 2024
MAKASSAR, – Pemerintah Kota (Pemkot)Makassar mendapatkan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp2,24 triliun di Tahun Anggaran 2024. Jika dibandingkan dengan dana transfer di TA 2023, jumlah ini meningkat Rp200 miliar lebih dari dana transfer TA 2023 yang hanya Rp2 triliun. Penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) TA 2024 telah berlangsung di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (13/12/2023). Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto hadir langsung dalam penyerahan tersebut didampingi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Helmy Budiman. “Ini berarti kick off tanda bahwa kita sudah harus jalan, saya sebentar akan memerintahkan BPKAD dan Bappeda untuk mengurus persiapannya,” kata Danny Pomanto. Salah satu yang terpenting penyerapan anggaran harus terus digenjot. Sehingga, pihaknya meminta semua administrasi dipercepat agar bisa tender dini. “Penyerapan anggarannya dan sesegera mungkin melakukan hal yang sifatnya administratif, terutama belanja modal agar bisa pelaksanaanya cukup waktu,” tuturnya. Kata dia, ada beberapa yang menjadi intervensi tahun depan seperti pengendalian inflasi hingga kemiskinan ekstrem. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Pemprov Sulsel Modifikasi Konsep Pengendali Inflasi Pemkot Makassar, Hadirkan Layanan MDC
MAKASSAR, – Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel turun langsung meninjau harga komoditi di Pasar Pannampu, Rabu (13/12/2023). Bahtiar Baharuddin menyampaikan peninjauan ini dilakukan untuk mencegah kenaikan inflasi yang berpotensi terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Sekaligus juga mempertahankan kondisi inflasi Sulsel 2,79%, berada di bawah angka nasional dan masuk 10 besar terbaik di Indonesia. Di mana tingkat inflasi dengan kondisi perekonomian terbaik yaitu berkisar di antara 2 sampai 4% per tahun. “Inikan ada waktu yang kalau menjelang Natal dan Tahun Baru berpotensi inflasi meningkat. Oleh karena itu, untuk mencegah, kami membuat tim inflasi yang diperkuat lagi dengan Mini Distribusi Center (MDC),” kata Bahtiar Baharuddin. MDC merupakan program Pemprov Sulsel bekerja sama dengan TPI Sulsel dan TPID Kota Makassar menjual bahan pokok dengan harga wajar. Seperti minyak goreng, beras, telur, cabai rawit dan cabai merah. “Bagaimana model penanganan inflasi dengan MDC dan ini pertama kita deklarasikan di Sulsel, kebetulan Makassar lebih duluan melakukan ini. Nah ini kita angkat menjadi program provinsi,” ujarnya. “Ini kita akan kembangkan ke kabupaten/kota, dan kita terima kasih ke pak wali. Rupanya selama ini beliau sudah punya mobil mobile (pengendali inflasi) dan ini kalau kita bisa maksimalkan bisa masuk ke pasar-pasar tradisional,” tambah Pj Bahtiar. Layanan MDC Pemprov Sulsel menggunakan mobil pengendali inflasi Pemkot Makassar yang tersebar di lima pasar tradisional. Seperti Pasar Sentral, Pasar Pannampu, Pasar Pa’baeng-Baeng, Pasar Daya, dan Pasar Terong. “Kalau ini bisa kita lakukan mudah-mudahan harga di Natal dan Tahun Baru bisa kita kendalikan dengan baik,” tuturnya. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto siap membackup lima mobil pengendali inflasi lagi untuk memperkuat layanan MDC. “Kita punya 10 mobil, tapi yang digunakan itu baru lima. Tapi kita siap,” ucap Danny Pomanto. Selain mobil pengendali inflasi, Pemkot Makassar juga memiliki Kontainer Terpadu atau Konter yang digunakan sebagai lokasi operasi pasar untuk menjual komoditi yang harganya cenderung naik. “Itu di 143 kontainer, jadi kalau telur yang naik itu saja yang kita jual. Jadi memang fokus di komoditi yang naiknya saja,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar