Jappa Jokka Cap Go Meh 2024, Padukan Budaya Tionghoa, Bugis, dan Makassar
Kota Makassar menjadi saksi keharmonisan berbagai budaya dalam Jappa Jokka Cap Go Meh 2024. Acara ini menjadi ajang penyatuan kebinekaan budaya Tionghoa, Bugis, dan Makassar. Agenda tahunan yang didukung oleh Pemerintah Kota Makassar ini digelar di sepanjang Jalan Sulawesi yang merupakan kawasan China Town. Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, turut hadir dalam festival ini. Ia menyatakan bahwa festival ini merupakan momentum berharga yang mampu mempersatukan beragam budaya yang ada di Kota Makassar. “Festival ini bukan hanya perayaan semata, tetapi juga wujud kebersamaan dan keharmonisan di tengah keberagaman yang kita miliki,” ujarnya. Festival budaya ini dibuka dengan karnaval barisan Garuda yang memukau, diisi dengan pawai bendera Merah Putih yang melambangkan persatuan dan kebangsaan, serta dua bendera Buddhis yang mencerminkan toleransi dan kedamaian. Festival ini menampilkan berbagai budaya masyarakat Tionghoa, salah satunya keindahan dan keunikan baju adatnya, termasuk pakaian adat Chongsam. Aksi menarik pun dilakukan dengan penampilan memukau dari Paraga khas Bugis Makassar. Parade selanjutnya menampilkan kemegahan baju adat Bodo dari budaya Bugis-Makassar, yang disuguhkan oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar sebagai persembahan untuk memperkaya budaya lokal. Festival ini juga memberikan panggung kepada komunitas Bissu dari Kabupaten Wajo, Soppeng, Bone, dan Pangkep, sebagai bentuk apresiasi terhadap keberagaman gender dan spiritualitas dalam budaya lokal. Penutupan festival disambut dengan meriah oleh penampilan aksi sejumlah Barongsai yang sukses menghibur masyarakat Kota Makassar. Sumber: Humas Kominfo Makassar
Danny Pomanto: Karnaval Budaya Jappa Jokka Cap Go Meh Jadi Perekat Sosial Pasca-Pemilu
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi penyelenggaraan kembali Karnaval Budaya Jappa Jokka Cap Go Meh dalam rangka Perayaan Imlek 2024. Dengan mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika, Wali Kota Makassar dua periode ini mengaku bersyukur lantaran festival budaya ini digelar pasca-Pemilu. Hal itu bertujuan meningkatkan persatuan dan soliditas antar masyarakat Makassar. “Saya berterimakasih kepada Permabudhi dan tokoh-tokoh Tionghoa karena mengadakan Jappa Jokka Cap Go Meh setelah Pemilu,” kata Danny Pomanto sapaan akrabnya usai menghadiri pembukaan acara, Sabtu, (24/02/2024), sore tadi. Ia mengungkapkan momen ini paling menarik karena digelar usai pesta demokrasi; Pilpres. “Nah, seperti inilah tradisi-tradisi yang kian merekatkan sosial-masyarakat Makassar,” puji Danny. Itu, lanjut dia, terlihat dari ekspresi gembiranya masyarakat hari ini yang mana persatuan masyarakat luar biasa. Nampak juga seperti tidak adanya perbedaan pandangan di dalam proses politik kemarin. “Kini terlihat kita betul-betul bersatu menjadi masyarakat Makassar-Tionghoa yang ada di sekitar Jalan Sulawesi,” ucapnya. Dengan momentum tersebut, harap dia, juga menjadikan sektor pariwisata Makassar kian dikenal. Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel, Yonggris Lao mengatakan salah satu tujuan karnaval budaya ialah adanya interaksi budaya dengan berbagai komunitas. “Kita berharap setelah Pemilu ini, kita makin kuat, bersatu, menjalin kembali persaudaraan yang sebelumnya kita berbeda pilihan,” ujarnya. Dan saat inilah, jelas dia, merupakan saat yang tepat menggunakan momentum agar antar masyarakat makin dekat. Sumber: Humas Kominfo Makassar
Danny Pomanto Paparkan Keunggulan Appakabaji UMKM Inovasi Dinas Koperasi dan UKM di Depan Tim Penilai PPD
Kota Makassar kembali masuk nomonasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahap II bersama 12 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengikutkan Appakabaji UMKM inovasi Dinas Koperasi dan UKM dalam penilaian PPD tingkat provinsi. Keunggulan Appakabaji dipresentasikan langsung oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dihadapan Tim Penilai yang berlangsung di Hotel Ibis Styles, Jumat (23/2/2024). Danny Pomanto mengatakan Appakabaji UMKM merupakan program terintegrasi dengan Lorong Wisata yang juga diikutkan di PPD 2023 tahun lalu. Di mana inovasi Appakabaji melalui Inkubator Center lahir untuk memperbaiki ekosistem dan kualitas produk UMKM yang ada di Makassar. “Terkhusus lagi UMKM di Lorong Wisata, itu kita inkubasi sehingga tidak lagi menjadi UMKM biasa tapi sudah menjadi startup lorong,” kata Danny Pomanto. Danny Pomanto menjelaskan alur kerja program Appakabaji dimulai dari Tim Enumenator turun ke lapangan melakukan pendataan pelaku UMKM di 153 kelurahan. Data itu kemudian dimasukkan ke dalam website aplikasi Sistem Informasi Data Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (SidatuMiciko). Sebelum masuk di Inkubator Center atau tahap inkubasi, pelaku UMKM melewati tahapan pra inkubasi atau kurasi klasifikasi. “Kita juga ada 143 kontainer terpadu (Konter) dan ini menjadu bagian penting dalam pengembangan UMKM. Ada 21 konten di situ yang kita layani dan menjadi jembatan pelayanan publik yang terbaru. Di situ lah tempat konsultasi awal, terkhusus soal legalitas,” tuturnya. Pelaku UMKM yang lolos ke tahap inkubasi akan mengikuti pelatihan dan konsultasi di Inkubator Center, dan terakhir adalah tahap akselerasi atau akses perbankan, pemasaran hingga partnership sehingga bisa menjadi kelompok bisnis yang kuat atau reselient. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muhammad Rheza menjelaskan Appakabaji adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guna untuk meng-upgrade produk UMKM. “Kami tidak sekadar menunggu, tapi kami jemput bola sekaligus mendata pelaku UMKM,” ungkap Rheza. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM, ada 2.162 UMKM yang masuk di tahap pra-inkubasi. Namun setelah dilakukan kurasi klasifikasi hanya 510 UMKM yang lolos ke tapah inkubasi, dan 113 yang sampai ke tahap akselerasi. “Jadi 113 UMKM ini yang ibaratnya sekolah sudah lulus dan siap bersaing di luar. Bahkan ada yang sudah terdaftar di e-katalog,” tuturnya. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar Andi Zulkifli Nanda berharap Makassar bisa lolos mewakili Pemprov Sulsel untuk PPD tingkat nasional. Apalagi tahun lalu, Kota Makassar dengan inovasi Lorong Wisata menduduki peringkat empat PPD tingkat nasional. Sehingga diharapkan Appakabaji mampu melebihi prestasi yang telah diraih tahun lalu. “Appakabaji ini inovasi Dinas Koperasi dan UKM, mudah-mudahan dengan hadirnya Appakabaji ini kita masuk dan menjadi juara nasional PPD. Itu target kita,” harap Andi Zulkifli Nanda. Sumber: Humas Kominfo Makassar