Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Keren! Makassar Satu-satunya Kota di Indonesia Masuk Menjadi Kota Terhappy di Dunia

Kota Makassar lagi-lagi menorehkan prestasi gemilang karena menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam Kota Terhappy di dunia. Predikat itu berdasarkan Happy City Index, yang mana menempatkan Makassar di rangking 234 dari 250 kota di seluruh dunia sebagai kota terhappy. Dari posisi itu, Kota Daeng memperoleh medali bronze dari tiga label yakni Gold dan Silver. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyampaikan kesyukuran karena Makassar sudah dapat tiga kategori secara internasional Makassar masuk di dalamnya, pertama City Indeks pada posisi 157 di dunia. Kedua, Smart City Indeks masuk pada posisi 115 di dunia dan ketiga adalah Happiness Indeks masuk sebagai salah satu dari 250 kota di dunia dari 10 ribu yang dianggap sebagai kota terbahagia. “Dan satu-satunya dari Indonesia ialah Makassar. Lebih bagus dari beberapa kota di dunia,” kata Danny diwawancarai usai Rapat Koordinasi Lingkup Kota Makassar di Kantor Balaikota, Rabu, (19/06/2024). Ia bilang, predikat ini sekaligus menepis image Makassar sebagai kota demo dan image lainnya yang mana tidak terbukti. Pun makin membenarkan survei bahwa Happiness Indeks Kota Makassar mencapai 82,9 persen. “Artinya ini terbukti secara dunia,” ucapnya. Indeks kota terbahagia itu dihitung berdasarkan beberapa indikator, seperti City 207,1, Government 225,8, Economy 322,9, Enviroment, 230,6, dan Mobility 244,3. Dari kesemua total nilai itu, kota dengan julukan Anging Mammiri ini memperoleh skor 1230,7. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Danny Pomanto Tekankan OPD Persiapkan APBD Pokok dan Rasionalisasi Anggaran Perubahan

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan jajaran SKPD Pemkot Makassar menggelar Rapat Koordinasi Lingkup OPD di Kantor Balaikota, Rabu, (19/06/2024). Dalam agenda rapat, Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto menekankan OPD untuk mempersiapkan Anggaran Pokok APBD 2025 untuk lebih cepat dibahas. Dan mengenai rasionalisasi anggaran perubahan. APBD Pokok itu, ujar Danny, untuk lebih cepat dibahas agar lebih cepat juga dimasukkan. “Biasanya kita masukkan itu tidak sekarang. Tetapi sekarang alhamdulillah setelah rapat-rapat kita sudah mendapatkan keseimbangannya, tinggal penginputan,” kata Danny saat diwawancarai usai acara. Dia juga mengungkapkan, malam ini merupakan malam terakhir penginputan semua agar review inspektorat terhadap semua postur anggaran itu bisa dilaksanakan. Mengenai anggaran perubahan, ia menyebutkan, ada SILPA yang berkurang yang mana kondisi itu positif. Apalagi sebelumnya SILPA mencapai Rp800 miliar sementara saat ini hanya Rp200 miliar. Itu berarti ada perubahan anggaran Pemkot Makassar yang cukup bagus. Tetapi dalam postur anggaran harus berubah karena ada selisih Rp400 miliar. Olehnya, jelas Danny, pihaknya akan melakukan rasionalisasi terhadap anggaran-anggaran yang ditekankan. Termasuk tidak mengorek anggaran belanja modal tetapi barang dan jasa. “Dalam waktu minggu ini juga harus selesai penghematan itu,” tekannya. Rasionalisasi itu, ia memisalkan, seperti Damkar Lorong yang tidak maksimal. “Itu kita hold dulu, tapi kita beli fasilitas pemadam kebakaran yang sepuluh itu,” ujarnya. Pula dirinya mengarahkan kepada masing-masing OPD perihal pentingnya harus membeli motor listrik sampah dengan kontainer yang menghidrolik; Harus membeli solar panel, mendukung pembangunan stadion, melanjutkan pembangunan circuit juga Ducting Sharing. “Saya terangkan supaya semua paham betul. Bahwa yang kita buat ini untuk kota, untuk penghematan, untuk maksimalkan pendapatan,” ungkapnya. Di dalamnya, dia menjelaskan perihal agenda Lomba Kelurahan dan supporting terhadap F8. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Ketua TP PKK Kota Makassar Tinjau Pelayanan Posyandu di Kelurahan Bara-baraya

Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail melakukan peninjauan ke Posyandu Palm 5 di Kelurahan Bara-baraya Kecamatan Makassar, Rabu (19/06/2024). Indira juga melakukan peninjauan kondisi lorong wisata di sepanjang jalan hingga melihat bagaimana pelayanan di dalam Posyandu. Kunjungan ini merupakan bentuk intervensi stunting yang dilakukan di sejumlah Posyandu di berbagai Kecamatan Kota Makassar. Pada arahannya, Indira menekankan masalah stunting merupakan masalah serius yang perlu ditangani karena berdampak pada pertumbuhan anak-anak. Olehnya, Indira meminta kepada Pokja IV TP PKK Kota Makassar dan seluruh OPD Kota Makassar terkait untuk kerja keras menurunkan angka stunting menuju Zero stunting. “Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan ini harus bisa menyentuh sampai ke lapisan bawah masyarakat kita. Harus menjadi perhatian bagi dinas terkait dan semua harus bekerja sama supaya capaian-capaian yang kita harapkan itu segera bisa terwujud,” tegas Indira. Untuk itu, lanjut Indira, OPD terkait Kota Makassar dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, harus lebih gencar memberikan edukasi stunting dan mengajak para IRT aktif memeriksakan bayinya di Posyandu. “Biasanya ada warga yang tidak tertarik ke Posyandu, jadi perlu memang di hayo-hayo,” pungkasnya. Dihadapan warga Kelurahan Bara-baraya, Indira turut mengajak mereka secara langsung. Indira mendorong partisipasi dari warga agar mau membawa anak-anaknya ke Posyandu. “Tentu target kita paling tidak kita mau anak-anak kita terkontrol masalah kesehatannya dan kita pemerintah tentunya ingin zero stunting. InsyaAllah ini terus kita lakukan, tentu kita berharap ada peningkatan yang signifikan,” harapnya.(*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Danny Pomanto Sharing Smart City, F8, Kota Makan Enak di Seminar Nasional Mahasiswa UKI Paulus

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto didaulat sebagai Pembicara pada Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus dengan tema Meneropong Peluang Bisnis di Era Digital dan Industri 5.0, Rabu, (19/06/2024). Danny Pomanto sapaan akrabnya berbicara mengenai kebijakan praktis Pemkot Makassar dalam membuka peluang bisnis sehingga berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar. “Makassar dahulu PAD nya Rp500 miliar. Waktu itu saya kampanye saya bilang bisa naik Rp1 triliun. Orang semua ketawa karena belum pernah ada sejarahnya tetapi sekarang terbukti,” kata Danny kepada mahasiswa UKI Paulus di Gedung Lilin UKI Paulus, Jl Perintis Kemerdekaan, siang tadi. Peningkatan PAD itu, lanjut Danny, tentu diiringi kebijakan praktis yang tepat. Dalam paparannya, ia menyebut, untuk membuat peluang di era digitalisasi dan industri 5.0 itu diawali dengan memiliki diferensiasi atau ide pembeda. Dari situ tercipta value lalu menjadi keunggulan karena value itu sendiri ialah bisnis yang sesungguhnya. Naiknya PAD misalnya, lantaran sektor makan-minum yang naik. Yang mana terbantu dengan adanya Festival F8, branding Makassar Kota Makan Enak juga Makassar Kota Festival Tepian Air. F8 pun telah mendapat branding luar biasa. Apalagi masuk dalam top 10 festival di Kementerian Pariwisata. Selain F8, Danny bilang, Makassar makin dikenal dunia karena dirinya sering sekali tampil menjadi pembicara di berbagai event internasional. Sebagai contoh belum lama ini, dia diundang ke Belgia untuk berbicara tentang Sombere’ dan Smart City di Belgia. Makassar pula menjadi salah satu dari 18 wali kota di dunia yang berbicara dengan Ratu Belgia. Lalu, baru-baru ini, wali kota dua periode ini diundang sebagai pembicara pada acara World Cities Summit di Singapura. Lagi-lagi, pria berlatar pendidikan arsitektur ini dipilih jadi speaker dari dua wali kota saja di dunia. Dari pengalamannya ini, kepada para mahasiswanya Danny berujar bahwa nilai-nilai pembeda dan unik dari Makassar ternyata menjadi sangat menarik di mata dunia. Dengan mengkombinasikan seluruh keunikan ini, sambung dia, maka peluang bisnis terhadap Kota Makassar sebagai tujuan destinasi dan sebagainya terbuka lebar. “Inilah bentuk eksplorasi membangun bisnis yang kita miliki dengan contoh praktis dalam pemerintahan yang dibuat Pemkot Makassar,” ujar Danny. Terhadap ratusan mahasiswa di sana, ia menegaskan menciptakan peluang itu berawal dari pemahaman mengenai differensiasi atau pembeda yang ada di lingkungan kita sendiri. “Intinya dengan tidak punya apa-apa tetapi dengan adanya ide dan diferensiasi maka menyebabkannya berbeda. Itulah nilai bisnisnya,” imbuhnya. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Skip to content