Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

BPBD Kota Makassar Dorong Livable dan Resilient City Melalui Peningkatan Kapasitas

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah mengambil serangkaian langkah strategis untuk memperkuat kapasitas Kota Makassar dalam menghadapi tantangan bencana. Hal ini sejalan dengan salah satu Program Strategis Wali Kota Moh. Ramdhan Pomanto untuk menjadikan Makassar sebagai Livable City dan Resilient City yang tangguh. Kepala Pelaksana BPBD, Achmad Hendra Hakamuddin, menyatakan langkah utamanya dengan mengoptimalkan kapasitas dan kemampuan personilnya melalui berbagai pelatihan. “Hal ini penting untuk memperkuat respons mereka dalam menghadapi bencana serta untuk memastikan efektivitas dalam melakukan tugas-tugas mitigasi dan pemulihan pasca-bencana di Kota Makassar,” jelasnya di Kantor BPBD Makassar, pada Kamis, (18/7/2024). Hendra mengatakan BPBD juga telah mematangkan kajian risiko bencana seperti menyiapka peta rawan bencana dan pemasangan jalur evakuasi. Lanjut Hendra, BPBD juga telah memodernisasi peralatan dan peningkatan fungsi sarana serta prasarana untuk memperkuat respons bencana. Salah satunya, melalui War Room BPBD. “Tim War Room menerima laporan langsung dari lapangan, mengkoordinasikan tanggap darurat, dan mengolah informasi tentang situasi bencana, dan terhubung dengan call center 112 untuk respons cepat terhadap keadaan mendesak dari masyarakat,” tambah Hendra. Di sisi lain, Hendra mengatakan BPBD juga bersinergi dengan masyarakat melalui program BALASAR (Barisan Relawan SAR), yang melibatkan 600 warga terlatih tersebar di 15 kecamatan. “Mereka bertindak sebagai perpanjangan tangan BPBD dalam menyebarkan kesiapsiagaan bencana di masyarakat,” ucapnya. Hendra mengatakan peningkatan berbagai kapasitas tersebut membawa Indeks Risiko Bencana Kota Makassar dalam sepuluh tahun terakhir menurun signifikan dan di tahun 2024 berada di Skala Risiko Sedang (125,87). “BPBD berambisi untuk menurunkan skala risiko ini menjadi rendah, sebuah langkah yang krusial untuk mewujudkan visi Makassar sebagai Resilient City,” jelasnya. Hendra berkomitmen BPBD Kota Makassar tidak hanya berupaya menjaga kota dari ancaman bencana tetapi juga merancang masa depan yang lebih baik dan lebih aman bagi masyarakat Kota Makassar. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Kesra Kota Makassar Gelar Pelatihan Manajemen untuk 1.500 Pengurus Masjid

Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Makassar menggelar Manajemen Pengelolaan Masjid kepada 1.500 pengurus masjid di Kota Makassar, dalam upaya meningkatkan peran masjid sebagai pusat peradaban ummat Muslim. Acara berlangsung mulai tanggal 18 hingga 25 Juli 2024 di Makassar Golden Hotel, dengan setiap peserta mewakili satu masjid di Kota Makassar. Muhammad Syarief, Kepala Kesra Setda Kota Makassar, menjelaskan masjid berperan sebagai pusat peradaban dan pemberdayaan ummat Muslim. Untuk itu, Syarief menekankan pentingnya pemberdayaan pengurus masjid untuk menciptakan masjid yang lebih aktif dan berdaya guna. “Dengan peningkatan kualitas pengelolaan masjid, diharapkan dapat lebih menghidupkan masjid terutama kepada generasi muda untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dan sosial di masjid,” jelasnya pada Kamis, (18/7/2024). Syarief menambahkan bahwa pelatihan ini juga mencakup berbagai aspek manajemen masjid, seperti manajemen administrasi, keuangan, program-program pemberdayaan, dan lainnya. “Dengan adanya pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. Syarief berharap para peserta dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapat selama pelatihan untuk memperkuat peran masjid dan keimanan ummat muslim Kota Makassar. Salah satu peserta pelatihan, Musmuliadin dari Masjid Al Musyarawah, mengungkapkan kesan positifnya terhadap acara ini. “Pelatihan ini memberikan wawasan baru bagi kami dalam mengelola masjid, dan kami berharap dapat menerapkan semua ilmu yang kami dapatkan untuk kemajuan masjid kami di Makassar,” katanya. Pelatihan ini didukung oleh narasumber dari Masjid Al Falah, Sragen, serta Real Masjid, Yogyakarta, yang terkenal dengan keberhasilannya dalam pengelolaan dan pemberdayaan masjid. Pada kegiatan ini juga, setiap pengurus masjid mempresentasikan program-program yang mereka jalankan di masjid masing-masing, serta mengidentifikasi kekurangan dan potensi yang ada. Selanjutnya, dari total 1.500 masjid yang berpartisipasi, Kesra Makassar berencana untuk memilih 100 masjid yang akan mendapatkan bimbingan dan pembinaan khusus. “Selain itu, 25 masjid yang dinilai sebagai yang terbaik dalam pelaksanaan program dan pelayanan akan diberikan penghargaan atas prestasinya. Apresiasi ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk terus meningkatkan manajemen masjid,” pungkasnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Danny Pomanto Sebut F8 Makassar Festival Tepian Air Terbesar di Dunia

Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat branding Makassar Kota Festival Tepian Air (Waterfront City Festival) sebagai identitas baru kota daeng. Berbagai inovasi dan trobosan dilakukan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk mengoptimalkan branding tersebut sekaligus memajukan sektor pariwisata Kota Makassar. Danny Pomanto menjelaskan bahwa Makassar dibranding menjadi Kota Festival Tepian Air dikarenakan kekuatan maritimnya. Tidak ada kota besar di Indonesia yang pusat kotanya di pantai. Apalagi sebagai wali kota, dirinya berkeinginan untuk meningkatkan sektor pariwisata dengan mengembangkan waterfront yang dimiliki Kota Makassar. Salah satunya dengan membuat event Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) yang disebut sebagai Festival Tepian Air terbaik di dunia. “Kita adalah F8, festival waterfront atau tepian air terbesar di dunia karena belum ada kami lihat, ada festival besar seperti Tomorrowland tapi rata-rata di thamepark, tapi disepanjang waterfront itu hampir tidak ada,” kata Danny Pomanto, talkshow di salah satu TV Nasional, Kamis (18/7/2024). Kekuatan waterfront yang dimiliki Makassar menjadi alasan Danny Pomanto membangun branding Makassar Kota Festival Tepian Air. Identitas baru Ibu Kota Sulsel. Sehingga pemerintah kota berkolaborasi dengan pihak swasta menggelar festival di sepanjang area pantai. Di samping menghadirkan Kapal Pinisi sebagai destinasi wisata waterfront baru di Makassar. “Dua tahun lalu pemerintah kota membuat dua Pinisi di Pantai Losari, dan anak-anak sekolah tiap hari mereka bergantian melakukan outing class melihat langsung bagaimana para panrita lopi membuat kapal,” ungkapnya. Pembuatan Kapal Pinisi dan juga Rumah Toraja di tepi Pantai Losari, tepatnya di area MNEK menjadi cara terbaik dalam mengenalkan dan mendekatkan budaya lokal kepada anak-anak generasi penerus bangsa. “Sekarang ini sudah ada tujuh Pinisi, termasuk pihak swasta. Jadi kalau ke Makassar itu ada tujuh Kapal Pinisi bisa di sewa untuk menikmati sunset, dan kami men-set dua Kapal Pinisi itu untuk meeting dengan kapasitas 100 orang. Jadi sambil menikmati sunset, sambil menikmati anging mammiri,” tuturnya. Hadirnya Kapal Pinisi sebagai destinasi wisata baru juga sekaligus menjadi kebiasaan Pemkot Makassar dalam menjamu wisatawan asing, kata Danny Pomanto merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. “Mereka (tamu asing) selalu mengatakan bahwa naik Kapal Pinisi itu sangat memoriable. Tidak pernah terlupakan itu. Jadi anak-anak muda, industri pariwisata Kota Makassar berkembang untuk mengelola itu,” ucap Danny Pomanto. Sailing menggunakan Kapal Pinisi menghidupkan industri pariwisata Makassar. Pelaku ekonomi kreatif seperti band berkembang, begitu juga kuliner karena beragam kuliner lezat disajikan saat berlayar di Kapal Pinisi sambil menikmati sunset “Akhirnya sekarang ini setiap event nasional dan Internasional endingnya naik kapal,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

TP PKK Kota Makassar Sosialisasikan Tata Cara Berbusana Daerah Berbasis Kearifan Lokal

TP PKK Kota Makassar menggelar sosialisasi tata cara berbusana daerah yang benar berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Bidang Sandang Pokja III TP PKK Kota Makassar, yang dilaksanakan di Auditorium TP PKK Kota Makassar pada Kamis (18/7/2024). Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melestarikan budaya berbusana daerah sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal. Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang didominasi pengusaha salon dan make up artist atau MUA. Mereka merupakan perwakilan dari 153 kelurahan yang ada di Kota Makassar. Sekretaris TP PKK Kota Makassar Iin Yusuf Madjid berujar bahwa sosialisasi ini diselenggarakan agar masyarakat Kota Makassar, dapat lebih mencintai dan menghargai pakaian daerah sendiri. “Melestarikan cara berbusana tradisional tidak hanya menjaga warisan budaya kita, tetapi juga menunjukkan identitas dan kebanggaan kita sebagai orang Makassar,” ucap Iin. Iin menekankan bahwa di era globalisasi ini, budaya asing sangat rentan mempengaruhi gaya hidup, termasuk gaya berpakaian. Sehingga menurutnya penting untuk tetap memelihara budaya lokal yang menjadi ciri khas dan identitas daerah. “Karena pakaian tradisional itu bukan hanya sekadar pakaian saja, tetapi juga itu menjadi cerminan dari nilai-nilai dan sejarah yang kita miliki,” tegasnya. In berharap agar kegiatan ini juga dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Kota Makassar. “Generasi muda adalah penerus bangsa. Jika mereka tidak mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri, maka warisan budaya kita ini bisa hilang. Melalui sosialisasi ini, kami ingin tanamkan rasa bangga akan budaya lokal sejak dini,” pungkasnya. Kegiatan ini diisi dengan berbagai sesi, termasuk demonstrasi make up atau tata rias, cara memakai pakaian tradisional, serta informasi terkait pakaian yang cocok digunakan di setiap event. Ada pula tips untuk menjaga dan merawat pakaian daerah agar tetap awet. Pada kesempatan ini, peserta juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam praktik berbusana daerah yang benar. Melalui sosialisasi ini, TP PKK Kota Makassar berharap masyarakat Makassar, terutama generasi muda, dapat lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka sendiri serta turut serta dalam upaya pelestariannya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Danny Pomanto Globalkan Budaya Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja Lewat Event F8

Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) selalu menyajikan hal-hal baru setiap tahunnya. Kembali digelar dengan tema The Unity, F8 tahun ini mempunyai konsep khusus yakni Makassar Sekalia. Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan Makassar Sekalia merupakan satu konsep yang menampilkan keanekaragaman budaya Sulawesi Selatan. Bugis, Makassar, Toraja, Mandar. “Budaya lokal tapi standarnya Internasional, kita tampilkan dalam satu hari. Seluruh kemampuan Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar akan kita tampilkan dalam satu hari. Mulai dari food, fine art, musik, dan lain-lain,” kata Danny Pomanto saat talkshow di salah satu TV Nasional, Kamis (18/7/2024). Melalui Makassar Sekalia, Danny Pomanto ingin budaya Makassar, dan juga Bugis, Toraja, serta Mandar dikenal secara global. Apalagi, event F8 Makassar melibatkan banyak negara sahabat. Seperti tahun ini ada beberapa negara yang terlibat. Seperti, Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Australia, Jerman, Prancis, Hongkong, Brunei Darussalam, India, dan Paris. Sehingga diharapkan wisatawan luar negeri bisa mengenal lebih dekat keanekaragaman budaya Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar lebih dekat melalui F8 Makassar. Salah satunya mengenal lebih dekat lagu-lagu daerah dengan hadirnya penyanyi lokal Ridwan Sau sebagai bintang tamu di event F8 Makassar nantinya “Inilah bentuk bahwa ternyata budaya lokal budaya internasional bisa menyatu,” ujarnya. F8 Makassar tahun ini digelar selama lima hari, 24-28 Juli 2024, dengan menampilkan delapan festival dalam satu waktu yakni folk, fashion, film, fine art, fusion music, flora dan fauna, food, dan fiction writers. F8 Makassar juga menjadi festival tepian air terbesar di Indonesia yang akan diadakan di sepanjang Pantai Losari dengan panjang lebih dari 1,2 kilometer. “Inilah sebuah kolaborasi lengkap dari sebuah festival besar yang setiap tahunnya punya keunikan sendiri,” ucap Danny Pomanto. Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat ikut meramaikan event F8 Makassar. Festival di Kota Makassar yang empat tahun berturut-turut masuk dalam daftar TOP 10 KEN Kementerian Pariwisata. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Dishub Makassar Adopsi Konsep Smart City untuk Atasi Kemacetan Lalu Lintas

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar mengadopsi konsep Smart City dalam upaya meningkatkan penataan sistem manajemen lalu lintas. Langkah ini sejalan dengan visi Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, yakni Makassar sebagai Kota ‘Sombere’ dan Smart City, serta mendukung salah satu misinya, yakni mengatasi masalah kemacetan di Kota Makassar. Kepala Dishub Kota Makassar, Zainal Ibrahim, mengatakan sebanyak 350 personil yang tersebar di 106 titik, setiap pagi dan sore bertugas menertibkan lalu lintas. “Dishub Makassar juga bersinergi dengan Satlantas Polda Sulsel, Satlantas Polrestabes Makassar dan Satlantas Polres Pelabuhan dalam upaya penataan lalu lintas,” jelasnya di Kantor Dishub Makassar, pada Rabu (17/7/2024). Zainal mengatakan Dishub Makassar juga mendukung penguatan Smart City dengan menghadirkan ruang kontrol atau ‘War Room’ sebagai pusat komando dalam memantau dan mengelola lalu lintas secara efektif. “War room berperan sebagai pusat komando di mana para operator dan manajer berkumpul untuk memantau dan mengelola lalu lintas secara real-time, serta sebagai tempat koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Satlantas, petugas keamanan, dan penyedia layanan darurat lainnya,” jelasnya. Lanjutnya, pada War Room ini, telah menerapkan ATCS (Advanced Traffic Control System), sebuah sistem kontrol lalu lintas canggih yang sangat membantu dalam pengaturan aliran lalu lintas. “Meskipun berbeda dalam fungsinya, keduanya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu mengelola lalu lintas dengan lebih efektif dan mengurangi kemacetan serta memperkuat Smart City Makassar,” jelasnya. Selain itu, kata Zainal, pihaknya juga secara rutin memelihara infrastruktur peralatan jalan seperti lampu lalu lintas, marka jalan, dan rambu-rambu jalan untuk memastikan kondisi lalu lintas tetap terjaga dengan baik. Di sisi lain, Zainal mengatakan Dishub juga aktif dalam melakukan edukasi berlalu lintas, terlebih di kalangan pelajar di berbagai sekolah. “Kami aktif memberikan edukasi yang diharapkan dapat membentuk kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan kedisiplinan dalam bertransportasi,” pungkasnya. Zainal berharap dengan berbagai upaya ini, dapat mewujudkan Makassar Smart City dengan lalu lintas yang tertib dan aman bagi masyarakat Kota Makassar. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Wali Kota Danny Pomanto Persiapkan Perwali untuk Melanjutkan Program RISE

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berencana membuat regulasi berupa Peraturan Wali Kota atau Perwali untuk melanjutkannya program Revitalising Informal Settlement and their Environment (RISE). “Saya akan buat peraturan wali kota spesial untuk RISE agar program ini berkesinambungan,” kata Ramdhan Pomanto pada sela-sela acara Kegiatan Simposium Pemkot Makassar dan Dinner Bersama Monash University of Australia di Tokka Tena Rata, Rabu, 17 Juli 2024. Danny Pomanto sapaan akrabnya mengaku bakal menyiapkan satu alokasi anggaran demi keberlanjutan program yang berkaitan dengan lingkungan ini. Langkah itu, jelas dia, ialah sebuah tanda komitmen Pemkot Makassar terhadap lingkungan dan alam. Danny juga menjelaskan bahwa RISE sendiri dalah berkah bagi Makassar. Makanya harus disyukuri, dipelihara. “RISE adalah Siri’na pacce kita. Kini sudah terbentuk ‘titik’, selanjutnya akan menjadi ‘garis’, lalu ruang dan kehidupan,” jelasnya, bangga. Apalagi, ini merupakan pengalaman pertama Makassar dan telah berkomitmen untuk menjadikan kota ini rendah karbon. Direktur Eksekutif Monash University, masing-masing Diego Ramires, Karin Ledder juga Tony Wong sangat berterimakasih kepada wali kota dua periode ini. Lantaran memiliki kepemimpinan yang luar biasa dan memiliki pemikiran masa depan yang luar biasa. “saya bangga dengan tim RISE yang ada di Makassar juga dengan kepemimpinan Danny Pomanto,” kata Diego pada sela-sela sambutannya. Begitu pun dengan Karin. Dia bilang, Danny Pomanto mampu mengkonsolidasikan masyarakat juga masing-masing dinas sehingga membantu keberhasilan program RISE ini. Di samping itu dia memuji suasana Kota Makassar yang begitu indah juga orang-orangnya yang ramah. Sebagaimana diketahui, RISE sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini. Program RISE ramah lingkungan. Seperti pengolahan air limbah dari toilet diolah dengan teknologi yang sudah diteliti. Jadi mengubah paradigma tentang penanganan air kotor atau air limbah yang kerap memfokuskan pada penggunaan alat dan bahan kimia. Program RISE juga tidak hanya menyelesaikan masalah sanitasi tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya air. Sejauh ini RISE sudah diterapkan di Untia, Alla-Alla, Bonelengga, Barombong, Tallo dan Bulurokeng Biringkanaya. ********** Sumber : Hukas Kominfo Makassar

Skip to content