Ketua TP PKK Makassar Promosikan Produk UMKM Unggulan di Hadapan Ibu Negara dan Ibu Wapres
Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail memperkenalkan produk-produk unggulan UMKM Kota Makassar di hadapan Ibu Negara Iriana Jokowi dan Ibu Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin, Senin (22/7/2024). Di Base Operation Pangkalan Landasan Udara Sultan Hasanuddin, Iriana dan Wury menyambangi tenant Dinas Koperasi Kota Makassar yang hadir sebagai wujud dukungan dan memeriahkan rangkaian acara peringatan ke-77 Hari Bakti TNI AU. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indira untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk UMKM lokal yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi. “Di sini kami memperkenalkan produk-produk UMKM unggulan Kota Makassar kepada Ibu Negara dan Ibu Wapres, yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar nasional dan internasional,” ungkap Indira. Produk yang dipajang merupakan produk kerajinan serta produk fashion, seperti kain tenun khas Bugis Makassar, tas handmade, serta baju adat yang menarik perhatian Iriana dan Wury. Produk-produk ini merupakan hasil karya dari UMKM binaan Dinas Koperasi Kota Makassar yang telah mendapatkan pendampingan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas dan pemasaran. Kehadiran Iriana dan Wury di tenant Dinas Koperasi disambut dengan antusias oleh Indira. Dirinya pun berkesempatan untuk berdialog langsung dan mendapatkan masukan serta dukungan dari tokoh-tokoh penting tersebut. Indira berharap bahwa melalui kegiatan ini, produk-produk UMKM Makassar dapat semakin dikenal luas dan mampu menembus pasar global. “Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden, kami yakin UMKM Kota Makassar akan semakin maju dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah,” pungkasnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar
Wawancara dengan Tim Penyusun Panduan Pembangunan Daerah Prabowo-Gibran, Danny Pomanto Usul Pendataan Program Makan Gratis Berbasis RT/RW
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mendapat kesempatan diwawancarai Tim Penyusun Panduan Pembangunan Daerah Prabowo-Gibran. Wawancara ini berlangsung secara virtual di Kantor Balai Kota Makassar, Senin (22/7). Ini untuk menyinkronkan program pemerintah pusat dan daerah agar tepat sasaran. Dalam wawancaranya, Danny Pomanto turut didampingi Kepala Inspektorat A Asma Zulistia Ekayanti, Kepala Bappeda Andi Zulkifli Nanda, Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Evy Aprialti, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alamsyah Sahabuddin, dan Plt Kepala Dinas Kominfo Ismawaty Nur. Ada beberapa poin yang menjadi pertanyaan tim. Mulai soal program makan bergizi gratis, hilirisasi, bagaimana menghidupkan pertanian lokal, hingga kebijakan energi terbarukan. Untuk makan bergizi gratis, Danny Pomanto mengusulkan pendataannya harus berbasis RT/RW, sehingga diharapkan program ini bisa tepat sasaran. “Program makan bergizi gratis sangat penting sekali dan harus tepat sasaran. Sehingga saya kira makan siang bergizi ini harus berbasis RT/RW. Intinya disitu, kalau berbasis RT/RW pasti kabupaten/kota yang urusi,” kata Danny dalam wawancaranya. Dirinya berpendapat, untuk pendataan program pemerintah pusat di daerah harus melibatkan pemerintah setempat. Otorisasinya menurutnya harus berada di pemerintah kabupaten/kota. “Persoalan data harus otorisasinya pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya. Program ini juga untuk menghidupkan petani lokal. Tantangan pertanian, permasalahannya ada di nilai tukar petani. Saat panen nilainya turun sehingga membuat petani kecewa. “Saya melakukan hal yang sama pada skala yang lebih kecil yaitu bank sampah. Saya bikin bank sampah pusat dan semua produk bank sampah saya beli, harganya sekian. Jadi ketahuan,” ucap Danny Pomanto. “Nah sekarang 52 ribu orang hidup dari bank sampah gara-gara kita menjami harganya dan kita jemput semua produknya. Jadi intinya di pertanian adalah harga yang harus disepakati awal sehingga dia punya kepastian dan saya yakin dengan begitu maka nilai tukar petani akan jauh meningkat,” tambahnya. Pada kesempatan itu, Danny juga menjelaskan upaya pemerintah kota di dalam mewujudkan energi terbarukan, konsepnya green energi. Di mana pada saat Makassar dilanda kemarau panjang tahun lalu, kesulitan air hingga mati lampu yang berkepanjangan pemerintah kota hadir di tengah-tengah masyarakat. Sehingga pemerintah kota mengambil kebijakan membuat panel solar di sekolah, perkantoran, dan puskesmas. Percontohan sudah dipasang di SMPN 6 Makassar. “Siang dibackup pakai itu, dan kalau malam kita pakai untuk penerangan jalan. Jadi karbon kita menurun, backup listrik kita baik untuk sekolah karena kita punya smartboard,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar