*Wali Kota Danny Pomanto Tekankan Pentingnya Adaptif Leadership pada Pengurus Baru HMI Cabang Makassar*
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menekankan pentingnya kemampuan adaptif leadership kepada pengurus baru HMI Cabang Makassar. Hal itu disampaikan Wali Kota Danny Pomanto saat menerima audiensi Pengurus HMI Cabang Makassar di Kediaman Pribadinya di Amirullah, Selasa (17/12). Pertemuan itu dalam rangka rencana pelantikan pengurus baru HMI Cabang Makassar yang akan dilaksanakan di Baruga Anging Mammiri Rumah Jabatan Wali Kota pada 21 Desember nanti. Danny Pomanto pun mengapresiasi pengurus HMI yang baru. Apalagi pelantikan tersebut mengusung tema ‘HMI Adaptif, Transformasi Gerakan Kader Berbasis Epistemik dan Kreatif’. “Jadi kunci kepemimpinan sekarang itu adaptif,” singkat Danny Pomanto disela-sela audiensi. Menurut Danny, HMI sebagai organisasi yang banyak melahirkan kader-kader terbaik harus mempunyai kemampuan adaptif leadership atau kepemimpinan yang adaptif. Kata dia, terdapat dua kata kunci yang menjadi indikator adaptif leadership. Yakni adaptasi dan kemampuan daya tahan atau resiliensi. “Mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat ialah pemimpin masa depan. Makanya adaptif leadership sangat dibutuhkan,” tuturnya. Rencananya pelantikan pengurus HMI Cabang Makassar akan dirangkaikan dengan seminar yang menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya. Seminar itu mengusung tema ‘Membangun Pilar Integritas Bangsa, Kolaborasi Penegak Hukum, Akademisi, dan Aktivis dalam Memberantas Korupsi’.(*) Sumber : Humas kominfo Makassar
Dinas Kominfo Makassar Gelar Finalisasi Pengelolaan Pengaduan SP4N LAPOR! Tahun 2024
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar menggelar finalisasi penyelesaian pengaduan masyarakat melalui platform Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) LAPOR!. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sipakalabbi, Balaikota Makassar, Selasa (17/12/2024). Admin utama SP4N LAPOR! Kota Makassar, Husaiva Arisandi, dalam melaporkan bahwa selama tahun 2024, sebanyak 171 laporan diterima dari masyarakat melalui SP4N LAPOR!. Menurutnya, meski angka ini menunjukkan adanya partisipasi, namun jumlah tersebut masih tergolong minim. “Rendahnya jumlah laporan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penggunaan SP4N LAPOR! serta telah menyampaikan keluhan melalui media sosial atau saluran aspirasi lain seperti layanan 112,” jelasnya. Lebih lanjut, Husaiva menyampaikan mayoritas laporan yang masuk berhubungan dengan isu infrastruktur dan pengelolaan kebersihan. “Dari total laporan yang diterima, sekitar 75% telah selesai ditindaklanjuti, sementara sisanya masih dalam proses penyelesaian, dan kami akan terus berkoordinasi untuk menyelesaikan aduan yang masuk,” tambahnya. Husaiva menegaskan pentingnya proaktif admin SP4N LAPOR! di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempercepat penanganan laporan masyarakat. “Kami mendorong semua admin untuk lebih proaktif dalam berkoordinasi pada pimpimannya untuk menangani laporan yang masuk, untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik,” imbuhnya. Selain itu, sebagai bahan evaluasi, Husaiva mengatakan Dinas Kominfo berencana mengintensifkan edukasi kepada masyarakat, salah satunya melalui papan bicara pada fasilitas umum. “Banyak masyarakat yang belum memahami fungsi dan mekanisme sistem ini. Kami akan menggelar sosialisasi intensif dan mengadakan papan bicara di rumah sakit dan fasilitas umum lainnya agar partisipasi publik semakin meningkat,” jelasnya. Pada kegiatan ini, narasumber dari Lembaga Pattiro Jeka, Suryani Hajar, turut menyampaikan pandangannya. Ia menilai semakin banyak pengaduan yang masuk, maka semakin baik pula kualitas pelayanan publik yang dapat diberikan. “SP4N LAPOR! adalah media strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Semakin banyak pengaduan masyarakat yang masuk, semakin besar peluang kita untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik,” jelas ujar Suryani, yang juga fasilitator USAID ERAT Kota Makassar periode 2023/2024. Untuk itu, Suryani mendorong para admin SP4N LAPOR! untuk proaktif dalam memberikan edukasi terkait manfaat aplikasi ini, yang dimulai dari lingkungan sekitarnya. “Rendahnya jumlah pengaduan disebabkan oleh beberapa tantangan, termasuk kurangnya pengetahuan masyarakat. Jadi mari mulai dari kita dan lingkungan untuk memberikan edukasi dari manfaat aplikasi ini,” ujarnya. Selain itu, Ia mendorong peningkatan edukasi dan kolaborasi antar lembaga untuk mengoptimalkan penggunaan SP4N LAPOR!. Pada forum ini juga, para admin SP4N LAPOR! tiap OPD diajak untuk membahas kendala dan mengevaluasi capaian pengelolaan pengaduan selama tahun 2024. Diharapkan melalui kegiatan finalisasi ini mampu menyelesaikan aduan yang masuk untuk mengoptimalkan penggunaan SP4N LAPOR!. Sumber : Humas kominfo Makassar
Jelang Nataru, Pj Sekda Tinjau Harga Pasar Tradisional dan Swalayan
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Irwan R.Adnan, lakukan peninjauan harga pasar di dua titik, jelang hari Natal dan Tahun Baru 2024, Selasa (17/12/2024). Titik pertama yakni di pasar tradisional Pa’baeng-baeng. Pj Sekda Kota Makassar didampingi Asisten II Pemkot Makassar, Fathur Rahim, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, Satpol PP, Perumda Pasar Makassar Raya, Bagian Perekonomian. Dari hasil peninjauan di pasar tradisional, terlihat adanya kenaikan harga untuk beberapa bahan seperti bawang merah, cabe rawit, tomat, dan daging ayam serta daging sapi. Untuk harga bawang merah dari harga sebelumnya sekitar 30 ribuan per kilo, mengalami kenaikan menjadi 40 ribu per kg. Untuk cabe rawit naik sebesar 5 ribu rupiah per kilonya, dari harga 20 ribu menjadi 25 ribu per kilogramnya. Sementara itu harga daging ayam naik sekitar 7 ribu per kilogram, dari harga awal 26 ribu menjadi 33 ribu hingga 34 ribu. “Kenaikan ini selain disebabkan karena menjelang Nataru, juga kemungkinan disebabkan cuaca yang mengakibatkan terhambat pada pendistribusian,” ujar Irwan Adnan. Sementara peninjauan di titik kedua, yakni swalayan, Pj Sekda melakukan tinjauan ke Hypermart yang berlokasi di Jalan Boulevard. “Beberapa harga antara swalayan dan pasar tradisional ada sedikit perbedaan. Seperti harga beras dan minyak goreng di swalayan lebih murah dari pasar tradisional disebabkan adanya promo. Namun untuk harga telur, bawang merah, cabai, dan lainnya, harga di pasar tradisional lebih rendah,” lanjutnya. Hal ini dapat menjadi pilihan masyarakat, menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan dalam memilih pangan yang dibutuhkan. Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, Rahmaniar Syamsul, menyampaikan bahwa saat ini untuk menekan dan menjaga stabilisasi harga, Dinas Ketapang secara rutin menggelar pemantauan harga, sidak, dan melakukan gerakan pangan murah. “Harga terbilang stabil dan stok aman. Namun kita tetap lakukan gerakan pangan murah di setiap kelurahan, di kontainer-kontainer yang telah disiapkan di setiap kelurahan,” ujarnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar