Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Livin Mandiri, Mudahkan Transaksi Non Tunai Pengunjung F8.

Dukung Festival 8 Makassar, Bank Mandiri turut andil mendukung UMKM yang berpartisipasi dalam event F8 Zona 5. Seluruh tenant food n drink, di support dengan Qris Livin’ Merchant. Adanya penggunaan qris, memudahkan seluruh pengunjung saat akan melakukan traksaksi. Bagi pengunjung yang belum memiliki aplikasi Livin, dapat mengunjungi tenant Mandiri, yang juga berada di zona 5. Sapto, salah satu panitia dari tenant Mandiri, dengan ramah menyambut para pengunjung yang akan melakukan aktifasi. “Berbagai layanan tersedia di tenant Mandiri, seperti aktifasi livin’, penawaran kartu kredit, ataupun KPR, juga tersedia disini,” lanjutnya, Jumat (26/07/2024). Seluruh tenant telah dilengkapi dengan aplikasi wirausaha digital (Livin’ Merchant), agar para pengunjung dapat bertransaksi non tunai, yang diharapkan dapat memudahkan dalam bertransaksi. Berbagai penawaran menarik lainnya bagi para pengunjung yang melakukan aktifasi diantaranya cashback uang tunai Rp 10 ribu top up e wallet Rp 10 ribu dari mandiriagen. “Masih banyak tawaran menarik, seperti merchandise menarik, dengan aplly kartu kredit, hingga paket sembako jika membuka tabungan dan aktifasi livin’,” ungkap Sapto. Selain itu, ada juga hadiah menarik bagi 15 tenant dengan transaksi Qris terbanyak, yang akan diumumkan di hari terakhir event. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Fian & Didit Berkaraoke dan Sugar Daddy Hibur Penonton di Panggung Fusion Music Zona 4

Hari ketiga pagelaran F8, Fian & Didit Berkaraoke serta Sugar Daddy sukses menghibur ribuan penonton yang memadati panggung Fusion Music di Zona 4, Jumat (26/7/2024). Kedua penampil ini membawa energi yang luar biasa dan menunjukkan kualitas musik yang memukau. Fian & Didit Berkaraoke membuka penampilan dengan sejumlah lagu hits yang sedikit diaransemen ulang dengan gaya khas mereka. Penonton tak henti-hentinya ikut bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama musik yang mereka suguhkan, membuat suasana menjadi sangat meriah. Tak lama setelah penampilan Fian & Didit Berkaraoke, giliran Sugar Daddy yang mengambil alih panggung. Dengan kombinasi musik pop hingga koplo, mereka berhasil menciptakan suasana yang tak kalah menggebu. Lagu-lagu yang dibawakan oleh Sugar Daddy mengajak penonton untuk terus berdansa dan menikmati malam penuh hiburan. Para penonton tampak sangat antusias dan menikmati setiap momen dari penampilan kedua grup ini. Mereka tidak hanya terhibur oleh musik, tetapi juga oleh interaksi yang dilakukan oleh para artis di atas panggung. “Saya pengunjung setia F8 sudah 3 tahun. Artis-artisnya memang tidak pernah gagal. Mantap memang F8 tawwa’,” seru Fitri (24), salah satu pengunjung yang dijumpai saat menikmati karaoke bersama pengunjung lain. Pagelaran F8 tahun ini kembali menunjukkan keunggulannya dalam menyajikan berbagai genre musik dan menghadirkan talenta-talenta lokal dan musisi nasional terbaik di industri musik. Penampilan Fian & Didit Berkaraoke serta Sugar Daddy di panggung Fusion Music Zona 4 telah membuktikan bahwa F8 tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga menjadi ajang pertunjukan budaya dan kreativitas musik. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Hadir di F8 Makassar, Bapenda Gandeng BI Permudah Layanan Pembayaran PBB

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar kembali ikut berpartisipasi pada gelaran event tahunan kota Makassar yakni Makassar Internasional Eight Festival atau Makassar F8. Ada yang beda dalam keikutsertaannya kali ini ia menggandeng Bank Indonesia (BI) Sulsel untuk lebih mempermudah masyarakat dalam membayar pajaknya. Khususnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sekretaris Bapenda Makassar, Fuad Arfandi mengatakan pelayanan pembayaran pajak tersedia di booth Bapenda. Pembayaran pun dilakukan secara digital atau non tunai. “Seperti tahun-tahun lalu kita hadir di Makassar F8 dan kali ini kita kolaborasi menggandeng Bank Indonesia dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya. Fuad menjelaskan hadirnya Bapenda ini tak semata untuk memberikan pelayanan pembayaran pajak saja namun juga untuk memberikan edukasi pembayaran pajak menggunakan aplikasi Pakinta yang dapat diunduh melalui play store. “Di F8 Makassar ini kita juga memberikan edukasi, mungkin ada yang belum paham betul bagaimana menggunakan aplikasi Pakinta, kita sediakan juga alatnya, dan langsung dipandu oleh tim kita,” bebernya. Di booth ini juga para pengunjung wajib pajak yang melakukan pembayaran PBB akan mendapatkan doorprize berupa minyak goreng “Jadi kalau pengunjung bayar pbb lewat aplikasi pakinta akan mendapatkan hadiah minyak goreng, yang mana minyak goreng ini merupakan sponsor dari BI,” tuturnya. Menurutnya, BI cabang Sulsel sangat antusias menjadi sporting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan ekosistem digital non tunai. Untuk target transaksi sendiri, Fuad mengungkapkan pihaknya tak muluk-muluk. “Target kami tak muluk-muluk semoga bisa melebihi tahun lalu. Hari pertama sendiri kita sudah capai 80 juta,” tandasnya. Ia pun berharap dibukanya booth pembayaran pbb merupakan salah satu upaya untuk mencapai target PAD kota Makassar yakni Rp 2 triliun. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Lomba Lukis Hewan, Zona 5 F8, Asah Kreatifitas Anak

Komunitas Mantra Kolektifun, komunitas mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Makassar yang bergerak di berbagai bidang seni, turut semarakkan Event Makassar Internasional Eight Festival abd Forum (F8), Jumat (26/07/2024). Dihari ke tiga, Mantra Kolektifun gelar lomba mewarnai hewan, dan diikuti dengan antusias oleh anak-anak, yang berada di zona 5. Meski hujan sempat mengguyur Kota Makassar, tidak menyurutkan semangat peserta dan panitia untuk menggelar lomba. “Apresiasi dengan F8, yang setiap tahunnya membuka ruang bagi para seniman, menumbuhkan kecintaan anak anak pada dunia seni,” ungkap Jeen, salah satu panitia, mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar. Melalui lomba lukis hewan, menurut Jeen selain untuk mengasah kreatifitas anak, juga dapat mengenali karakter anak. “Forum ini, kita mengedukasi anak anak, untuk mengenal hewan, serta mengenal warna hewan,” lanjutnya. Karakter anakpun dapat terlihat saat mereka mewarnai, dari cara mereka menggoreskan dan memilih warna. Lomba ini diberikan secara free bagi anak anak, selain itu mereka pun diberikan media serta crayon untuk mewarnai dan boleh dibawa pulang. “Kita juga menyiapkan goodie bag untuk anak anak peserta lomba,” lanjutnya. Anak anak yang mengikut lomba lukis, terlihat sangat menikmati suasana dan edukasi yang diberikan, bahkan beberapa terlihat bermain dengan kucing yang ada di sekitar mereka. Sumber : Humas Kominfo Makassar

F8 Makassar Hadirkan Panggung Stand Up Comedy Hibur Masyarakat

Festival F8 yang terkenal dengan keragaman hiburannya kembali menghadirkan Panggung Stand Up Comedy yang berhasil menghibur masyarakat Makassar. Acara ini berlangsung di Zona 2 F8 Makassar, Jumat malam (26/07/2024). Menghadirkan Maman, Komika dari Komunitas Stund Up Comedy Kabupaten Gowa. Maman menyajikan lawakan segar yang relevan dengan kehidupan sehari-hari kawula muda. Seperti lifestyle outfit skena yang sedang ramai hingga trend sosmed yang viral. Di beberapa momen, Maman memperagakan gaya ular ikoniknya. Penampilan komedian lokal ini pun berhasil mengocok perut penonton dengan aksi kocaknya. Penonton yang hadir pun tampak antusias dan terhibur, gelak tawa dan sesekali tepuk tangan bergema sepanjang 10 menit penampilan Maman. Acara ini juga menjadi ajang bagi komedian lokal untuk menunjukkan bakat mereka di panggung yang lebih besar dan mendapatkan apresiasi yang lebih luas. “F8 Makassar selalu menjadi momen yang kami tunggu-tunggu. Melalui humor, kami ingin menyampaikan pesan-pesan positif dan mengajak masyarakat untuk tertawa bersama, karena dengan tertawa kita bisa selalu terlihat bahagia” ujar Maman Kehadiran kemodian ini bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan akan budaya lokal. Selain Maman, F8 Makassar akan menghadirkan berbagai komedian lokal di Panggung Zona Dua setiap hari selama event ini berlangsung. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang bagi komedian lokal untuk menunjukkan bakat mereka di panggung yang lebih besar dan mendapatkan apresiasi yang lebih luas. Festival F8 Makassar tahun ini bukan hanya menampilkan komedi, tetapi juga berbagai atraksi seni lainnya seperti pertunjukan musik, tari, dan pameran seni rupa, yang semuanya mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Makassar. Dengan berbagai kegiatan yang ditawarkan, F8 Makassar sukses menjadi magnet bagi warga lokal maupun wisatawan, sekaligus memperkuat citra Makassar sebagai kota yang kaya akan seni dan budaya.(*) Sumber : Humas Kominfo Makasaar

Ketua TP PKK Kota Makassar Ungkap Peran Besar UMKM Gerakkan Ekonomi di Pagelaran F8

Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail mengungkapkan peran signifikan UMKM dalam menggerakkan ekonomi Makassar melalui partisipasi mereka di Makassar F8. Tahun ini, sekitar 130 tenant UMKM dari berbagai daerah, bukan hanya di Makassar tapi di Sulawesi Selatan dan Papua, turut serta dalam festival tersebut. Indira menekankan bahwa partisipasi besar ini mencerminkan semangat dan antusiasme para pelaku UMKM dalam memperkenalkan produk mereka ke masyarakat luas. “Tahun ini, kami sangat bangga karena dapat melibatkan 130 tenant dari berbagai sektor dalam penyelenggaraan F8. Para pelaku usaha ini datang dari berbagai latar belakang, mulai dari kuliner, fashion, serta kerajinan tangan,” ungkap Indira saat didaulat menjadi narasumber dalam program live salah satu TV nasional, Jumat (26/7/2024). Indira mengungkapkan, para pengunjung disuguhkan dengan berbagai atraksi pertunjukan dan produk UMKM dari berbagai sektor di waterfront festival terpanjang dengan panjang 1,7 kilometer ini. Di sektor kuliner, tersedia makanan dan minuman khas Makassar seperti coto, pisang epe, dan olahan seafood, dan jajanan lain. Kerajinan tangan yang ditawarkan mencakup tas anyaman, tenun dan batik khas Makassar, hingga aksesori unik dan trendi. “Dari sektor itu, yang paling banyak dicari adalah kuliner, karena sekarang kan branding Makassar adalah Kota Makan Enak. Produk kerajinan juga diminati tapi yang paling diminati itu kuliner,” katanya. Selain itu, PKK Kota Makassar bersama Dekranasda memanfaatkan F8 untuk memperkenalkan produk UMKM dan kerajinan tangan hasil binaan mereka. Berbagai workshop dan sesi edukatif juga diadakan di beberapa tenant untuk mengenalkan proses pembuatan kerajinan tangan dan produk UMKM kepada pengunjung, dengan harapan dapat meningkatkan apresiasi dan permintaan terhadap produk lokal yang berkualitas tinggi. Dampak ekonomi bagi UMKM yang berpartisipasi di F8 pun sangat signifikan. Indira menegaskan bahwa F8 telah menjadi salah satu motor penggerak utama dalam mengembangkan ekosistem UMKM di Kota Makassar. “Tahun lalu, nilai transaksi di F8 mencapai Rp23 miliar, dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp30-37 miliar dengan target pengunjung 500 ribu orang,” pungkasnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Rencana Dihadiri Joko Widodo, Gerakan Nasional Bulan Cinta laut Dipusatkan Di Kota Makassar

Perhelatan akbar Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL) akan dipusatkan di Kota Makassar pada Agustus 2024 mendatang. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo beserta jajaran kementerian kelautan dan perikanan (KKP). Gerakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mengurangi sampah di laut dan pesisir. Hal tersebut disambut baik oleh pihak Pemerintah Kota Makassar yang dalam hal ini Pj Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra saat menerima kunjungan langsung Direktur Pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf beserta rombongan di Ruang Rapat Sekda, Balaikota, Jumat (26/07/2024). Kata Firman, kabar baik ini tentunya akan disambut positif oleh pihak Pemkot Makassar. Bahkan dirinya juga menyatakan dukungan penuh dan akan membantu segala kebutuhan yang dibutuhkan pihak penyelenggara. “Makassar kota pertama di luar jawa yang ditunjuk untuk pelaksanaan ini. Kami support dan menyambut baik rencana ini. Serta akan kami bantu yang dibutuhkan,” ucapnya. Sementara, Direktur Pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf mengatakan kegiatan ini merupakan tahun ketiga digelar dan memilihi pulau sulawesi yakni Kota Makassar. “Dua kota sebelumnya di Bali dan Surabaya. Ini kegiatan untuk mengurangi sampah dilaut. Dan ini salah satu program prioritas kita,” ungkapnya. Dia mengungkapkan akan banyak kegiatan yang dilakukan saat kegiatan tersebut salah satunya pemberian apresiasi kategori nelayan terinspiratif, kategori bank sampah dan masih banyak kategori lainnya. “Jadi kita masih seleksi tempatnya, apakah di pantai losari, pantai bosowa atau di untia. Kita masih tentatif kita akan pilih lokasi yang benar-benar pas,” pungkasnya. BCL telah diinisiasi sejak 2022. Tujuannya untuk mendukung target nasional dalam penanganan sampah laut dengan target mengurangi 70 persen sampah laut pada 2025 sesuai Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018, sekaligus sebagai implementasi program prioritas dalam mendukung kebijakan ekonomi biru KKP. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

PJ Sekda Makassar Dukung Komitmen DKP Tingkatkan Ketahangan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Urban Farming

Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kota Makassar maka kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat jumlahnya. Untuk itu, Dinas Ketahangan Pangan (DKP) kota Makassar melalui Focus Grup Discussion (FGD) berkomitmen terus melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat demi pemenuhan pangan di Kota Makassar. Komitmen ini pula didukung penuh oleh PJ Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra yang memimpin FGD tersebut, di Ruang Rapat Sekda, Balaikota Makassar, Jumat (26/07/2024). Firman mengatakan ada tiga poin penting dalam pembahasan FGD ini yakni penangangan kemiskinan ekstrem, penanganan inflasi dan kurangnya lahan pertanian di Kota Makassar. Tiga poin ini menjadi isu penting untuk segera diberikan solusi. “Jadi kita terkenal dengan lorong wisata. Lorong ini disebut pak wali sebagai selnya kota. Periode pertama pak wali itu k disebut lorong garden lalu Bulo sekarang menjadi lorong wisata yang salah satu item di dalamnya itu budidaya pangan,” ujar Firman. Firman menjelaskan pemanfaatan ruang minimalis yang terdapat di perkotaan itu dimanfaatkan agar dapat menghasilkan produksi. Selain itu pemenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup di tengah polusi udara perkotaan dan menghadirkan nuansa estetika lingkungan masyarakat di lorong wisata. Kata Firman, salah satu upaya untuk terus meningkatkan produktivitas budidaya pangan diperkotaan dengan memakai metode urban farming. “Urban farming ini kita dukung untuk pemerataan pemenuhan pangan bagi masyarakat kota Makassar. Jadi penerapan ini pula dilakukan beberapa tahapan dan kordinasi dengan pihak KWT dan RT/RW,” sebutnya. Selain tahapan tersebut, sebelumnya program lorong wisata urban farming inj juga dibarengi dengan keterlibatan publik seperti pembentukan dewan lorong, pembentukan influencer atau bassi barania serta penguatan ketua RT/RW setempat yang ikut membantu mengawal dan menjaga keberlangsungan program lorong wisata. Karenanya, melalui FGD ini, Firman berharap forum ini dapat memberikan masukan serta gagasan yang dapat ditindaklanjuti untuk membantu pembenahan tata kelola pangan di kota Makassar. Sehingga hasilnya nanti dapat dirasakan oleh semua masyarakat dan dapat menstabilkan inflasi di Kota Makassar. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

PAUD Rusunawa Panambungan Digodok Jadi Pilot Project Pokja Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan

Bunda PAUD Kota Makassar Indira Yusuf Ismail mendampingi Pj Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan Ninuk Triyanti Zudan dalam kunjungan ke PAUD dan Kelompok Bermain Rusunawa Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, pada Jumat (26/7/2024) Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak dan mengevaluasi kondisi PAUD setempat yang rencana bakal dijadikan pilot project oleh Pokja Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan. PAUD Rusunawa ini merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang dimiliki dan dikelola oleh yayasan. Kehadiran Ninuk beserta rombongan disambut antusias oleh anak-anak yang menampilkan tarian daerah dan yel-yel. “Selamat datang kepada Bunda PAUD Provinsi, kunjungan kita ini dalam rangka merayakan Hari Anak. Terlihat anak-anak kita sangat semangat menyambut Ibu Pj Bunda PAUD,” ungkap Indira dalam sambutannya. Di kesempatan itu, Indira meminta arahan kepada Pj Bunda PAUD Provinsi Sulsel dalam pengembangan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini. “Ibu Pj Bunda PAUD Provinsi bisa melihat kondisi PAUD yang ada di Makassar, khususnya di Kecamatan Mariso ini. Kepada Ibu Pj Bunda PAUD, tentu ada arahan dan petunjuk untuk memperbaiki PAUD yang ada di Makassar, Insyallah untuk pengembangan sarana prasarana pendidikan anak-anak kita di Makassar,” harap Indira. Indira juga menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kota Makassar telah menghadirkan Sekolah PAUD Negeri yang berlokasi di Kecamatan Mariso dan Tamalate. Sekolah ini akan menjadi sekolah percontohan PAUD pertama di Makassar yang memiliki infrastruktur, fasilitas, dan suasana pembelajaran dengan standar internasional. Sementara itu, Ninuk sambutannya menyatakan apresiasinya kepada pengelola yayasan atas berdirinya PAUD tersebut. “Terima kasih kepada pengelola yayasan atas berdirinya PAUD ini. Kita apresiasi bahwa guru-gurunya berasal dari kader-kader PKK,” ujarnya. Ninuk juga menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini. Sebab di usia inilah masa golden age anak yang akan menentukan karakter anak ke depannya. “Dari usia janin sampai usia 3 tahun, otak anak sudah bisa terbentuk sampai 80 persen. Kalau diberi stimulus, pemenuhan gizinya, kecerdasan mental dan karakter sudah terbentuk sebanyak 80 persen. Ini yang menentukan masa depan,” kayanya. Oleh karena itu, Ninuk menekankan pentingnya memperhatikan kesehatan, gizi, pola pengasuhan, perlindungan, dan pendidikan anak usia dini. “Dalam hal ini pemerintah terbatas, maka senang sekali dengan adanya yayasan yang memberikan anak kita gizi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Ini patut kita apresiasi ikhtiar kita bersama agar anak-anak di rusun ini bisa mendapat haknya agar generasi kita menjadi generasi unggul,” jelas Ninuk. Ninuk pun mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan PAUD Rusunawa ini untuk menjadi salah satu pilot project di Pokja Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan untuk diberikan pembinaan. Kata dia, PAUD yang ingin dikembangkan adalah PAUD Holistik Integratif (HI), dengan harapan agar layanan PAUD menjadi holistik integratif, mencakup pendidikan, kesehatan, pemenuhan gizi, pengasuhan, perawatan, dan perlindungan terhadap hak-hak anak. “Semoga langkah kita bersama, di momentum di hari anak, kita semua bisa memberikan yang terbaik sesuai tupoksi kita dalam meningkatkan kualitas anak. Meski dengan keterbatasan, kita berikan yang terbaik untuk memenuhi hak-hak anak-anak kita,” pungkasnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Segmen Film di Hari Kedua F8, Tayangkan Trailer dan Hadirkan Pemeran Film ‘Puang Bos’

Makassar International Eight Festival & Forum (F8) memberikan ruang kepada Film Puang Bos untuk menayangkan trailer sekaligus mempromosikan film yang mengangkat kearifan lokal Kapal Pinisi dan Sulawesi Selatan. Pada hari kedua F8 Makassar dengan tema ‘Makassar Sekalia’ dalam segmen Film, menyelenggadakan talkshow oleh para pemeran dan penayangan trailer Film Puang Bos di Zona 2 dan Zona 3 Festival F8 Makassar 2024 pada Kamis, (25/7/2024). Direktur Film Puang Bos, Bosaading Liwutang mengatakan film yang akan tayang tahun 2024 ini, menceritakan kisah menarik seorang Puang di Tanah Beru, Bulukumba, yang mengalami kebimbangan dalam mempertahankan tradisi pembuatan Kapal Pinisi keluarganya. Bosaading menjelaskan bahwa tujuan dari film ini adalah untuk menyorot kekayaan budaya Sulawesi Selatan, terutama Kapal Pinisi yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. “Kami ingin menampilkan kekayaan budaya Makassar, Bulukumba, dan Sulawesi, khususnya Kapal Pinisi, sebagai bagian penting dari identitas kami,” ungkapnya. Lebih lanjut, Bosaading menekankan bahwa 90% dari kru produksi film ini berasal dari Makassar, sebagai upaya untuk menguatkan kehadiran budaya lokal dalam film tersebut. Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem menyambut baik kehadiran film ini sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan bahasa Makassar kepada masyarakat luas. “Pertama promosi saja sudah banyak memberikan kontribusi yang besar seperti banyak yang ingin belajar bahasa Makassar, sejalan juga dengan pariwisata kita, dengan memperkenalkan Kapal Pinisi,” ucapnya. Roem berkomitmen Pemerintah Kota Makassar akan mendukung penuh film Puang Bos seperti juga mendukung film lokal lainnya. “Pemerintah Kota Makassar akan terus massif mempromosikan film-film yang mengangkat kearifan lokal yang juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan sektor pariwisata,” pungkasnya. Michelle Zuidith, pemeran Pertiwi dalam film ini, berbagi pengalaman proses mendalami karakter sebagai seorang yang berlatar belakang budaya Makassar. “Proses mendalami karakter dalam film ini tidak hanya menghadirkan kesulitan bahasa, tetapi juga memberikan wawasan mendalam akan kekayaan kultural Sulsel, khususnya Kapal Pinisi yang menjadi pusat cerita,” jelasnya. Namun demikian, Michelle mengaku menikmati proses belajar bahasa dan budaya Makassar yang menurutnya unik dan memiliki ciri khas tersendiri. Arif Brata, salah satu pemain yang merupakan konten kreator dan komika asal Makassar, mengucapkan terima kasih kepada Festival F8 Makassar karena memberikan platform bagi para seniman dan pembuat film lokal. “Pemerintah Kota Makassar sendiri telah memberikan dukungan besar dalam pengambilan gambar di lokasi-lokasi ikonik seperti Pantai Losari, serta melakukan promosi yang luas untuk film ini,” ucapnya. Ia juga mengajak masyarakat Makassar untuk menyaksikan “Puang Bos”, dengan harapan film ini akan semakin mengembangkan pemahaman tentang budaya dan bahasa Kota Makassar ke tingkat internasional melalui medium film. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Skip to content