Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Pengunjung F8 Makassar Tembus 500 Ribu Orang, Transaksi QRIS Terbanyak Capai Rp4 Miliar

F8 Makassar 2024 resmi ditutup hari ini. Meski begitu pencapaian event yang berturut-turut lima tahun masuk 10 besar Top KEN ini memenuhi target pengunjung. Jika pada tahun lalu 500 ribu pengunjung, tahun ini F8 mencatat sudah melebihi dari tahun sebelumnya. Sejak hari keempat, 27 Juli kemarin, jumlah pengunjung sudah mencapai 502.178 orang. Itu berarti jumlah pengunjung bakal bertambah pada hari kelima. Direktur Utama PT. Festival Delapan, Sofyan Setiawan mengatakan, pihaknya dapat memastikan jumlah tersebut lebih besar dari target yakni 500 ribu orang. Selain visitor, jumlah transaksi tenant yang menggunakan QRIS juga mencatatkan angka Rp4,08 miliar. “Ini merupakan catatan transaksi terbanyak selama F8,” kata Wawan sapaan akrabnya, pada sela-sela penutupan F8, Minggu, 29 Juli 2024. Juga transaksi tiket menggunakan QRIS sejumlah Rp1 miliar. Di samping itu, F8 kali ini menampik sekira 1.750 performa lokal sampai nasional, lalu memperkerjakan 500 tenaga volunteer hingga profesional event. Kemudian menghadirkan 133 both UMKM, 15 komunitas hewan dan 18 negara partisipan. Di antaranya, Indonesia, Itali, Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Filipina, Jepang, Australia, Jerman, Hongkong, Brunei Darussalam, India, UEA, Polandia, Belanda, UK, Thailand dan Perancis. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Provinsi Sulbar Persembahkan Tari Ma’bundu di Penutupan Festival F8 Makassar

Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulbar mempersembahkan Tari Ma’bundu pada sela-sela penutupan Festival F8, di Panggung Utama, Tugu MNEK, Minggu, 28 Juli 2024. Tari Ma’bundu termasuk dalam tarian kreasi dan terlahir dari tarian perang yang dipadukan dengan beberapa tarian tradisional lain. Dikisahkan Tari Ma’bundu tidak lepas dari sejarah masa lalu mengenai cerita peperangan pada masa lalu. Perang ini ditujukan untuk adu ketangkasan. Dulunya, para pahlawan melawan penjajah Belanda. Mereka melawan penjajah dengan begitu berani. Bahkan, mereka tidak akan pulang jika tidak membawa kepala musuh. Para pahlawan yang kembali dari perang dan berhasil membawa kepala musuh, akan disambut oleh kaum wanita. Serta para penari akan menyambut dengan penuh suka cita dan gembira. Peristiwa itu begitu digambarkan dengan sangat baik oleh puluhan penari yang terdiri dari lelaki dan perempuan ini. Meski suara musik juga tabuhan gendang seperti tabuhan genderang perang yang begitu menegangkan tidak menyurutkan antusias para penonton. Pengunjung benar-benar larut dan mengapresiasi talent yang menampilkan dengan totalitas. Dalam durasi 15 menit lebih itu, para penari dari Sanggar Bursa Santigi Kabupaten Mamuju ini benar-benar menghipnotis penonton. Mereka betul-betul menampilkan menunjukkan performa terbaiknya. Tepuk tangan dan riuh audiens menambah semangat mereka. Di panggung utama ini, terlihat para penari membuktikan diri bahwa gerak-langkah mereka tergambarkan sebagaimana suasana perang kala itu. Pada sela-sela sebelum penutupan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto turut mengapresiasi perwakilan Mamuju ini. Ia bilang, dirinya begitu takjub dengan pertunjukan budaya dari anak-anak lokal Makassar, Sulsel hingga Mamuju Provinsi Sulbar. “Kita bisa lihat penampilan mereka tidak kalah dengan seniman kelas dunia,” kata Danny Pomanto sapaan akrabnya pada sambutannya di sela-sela menutup F8 Makassar. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

F8 Makassar Beri Ruang Creativepreneur Milenial Pamerkan Koleksi Kerajinan Tangan

F8 Makassar memberi ruang bagi anak-anak muda Creativepreneur untuk memamerkan koleksi kerajinan tangan mereka di Zona 2 selama berlangsungnya F8 lima hari, 24-28 Juli. Creativepreneur milenial tersebut diantaranya Anxiety Craft, Deeva. Id, Gandiva, Clayapan, dan Sangkart. Mereka membawa brand kerajinan tangan masing-masing untuk dijual. Lewat ide kreatifnya, anak-anak milenial ini membuat aksesoris seperti kalung, gelang, cincing, strap handphone, asbak, cover korek, gantungan kunci. Aksesoris yang dipamerkan dibandrol dengan harga Rp 10.000 sampai Rp. 20.000. Bahan aksesorisnya pun beragam, seperti clay hingga manik-manik. Tidak hanya menjual koleksinya, anak-anak Milenial ini bahkan memberikan wadah bagi pengunjung untuk bisa melakukan workshop membuat karya seni seperti mereka. Di Zona 2 bagian Creativepreneur ini, brand dari Clayapan, pengrajin aksesoris dari Clay atau Tanah liat bahkan menyediakan workshop gratis membuat popsocket kepada 10 pengunjung pertama setiap harinya. Wahyu, Creativepreunur Milenial dari Clay ini menuturkan apresiasinya karena F8 Makassar membangun kolaborasi dengan anak-anak muda pengrajin. Kata dia, Clayapan memang selalu membuka peluang kolaborasi dengan berbagai event. Termasuk F8 Makassar yang sudah pasti menghadirkan ratusan ribu pengunjung. “Excited pasti banyak pengunjung juga bisa buka peluang cari relasi lain,” jelas Wahyu, Minggu (28/07/2024). Selain membuat kreasi clay, sebanyak 12 anak muda pelukis Mural yang tergabung kedalam Mantra Kolektifun juga menyediakan stand Child Activation, wadah bagi anak-anak kecil yang ingin mencoba membuat mural. Lewat itu, generasi milenial ini memberi wadah kepada pengunjung baik orang dewasa maupun anak kecil yang ini ingin mencoba berkreasi dan melukis.(*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Arigato Magic, Hibur Pengunjung Zona 5 Dengan Aksi Sulap

Salah satu hiburan yang dinikmati para pengunjung zona 5, yakni sulap. Aksi Arigato Magic cukup menarik perhatian pengunjung zona 5 yang sedang asik menikmati jajanan. Deg degkan, cukup terasa saat seorang pengunjung yang diminta secara sukarela menjadi relawan turut bermain magic. “Melalui panggung zona 5 F8, saya akan menampilkan 2 sesi, Mentalis Magic, dan Clasic Magic,” tuturnya, Minggu (28/07/2024). “Terima kasih F8, mengikutkan seni magic sebagai bagian dari seni sejajar dengan festival lainnya,” lanjutnya. Mengawali sulapnya, Arigato Magic memperkenalkan diri dengan nama Arigato Magic, sebagai rasa terima kasih kepada sulap, karena melalui sulap dapat mengenal begitu banyak hal luar biasa. Beberapa sulap yang ditampilan seperti mengubah utasan tali menjadi tongkat dengan bantuan api. Di clasic magic lebih mengutamakan skill kecepatan dan ketepatan, sedangkan di mentalis magic lebih pada memperhatikan mental para penonton. “Butuh latihan 2 tahun, untuk kemudian mahir melakukan sulap di depan publik,” ungkapnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

F8 Beri Panggung Fashion Show untuk UMKM Butik Lokal Sulsel

Makassar International Eight Festival & Forum (F8) memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM butik lokal Sulsel untuk menunjukkan eksistensi dan karyanya pada Segmen fashion di Zona 3 F8, Minggu (28/7/2024). Salah satu peserta yang menarik perhatian dari Butik Basrah dari Kota Pare-Pare. Pemiliknya, Rahmah, menampilkan enam baju busana muslim perempuan dan tiga baju busana muslim laki-laki dalam fashion show. “Koleksi yang ditampilkan mengusung tema Labukesso, yang berarti matahari terbenam, menggambarkan keindahan nuansa warna yang hangat dan menawan,” jelasnya. Rahmah mengaku bahwa ini adalah kali pertamanya ia menampilkan karyanya dalam bentuk fashion show dan di panggung F8. “Saya sangat berterima kasih kepada F8 yang memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM seperti saya untuk menunjukkan karya kami,” ungkapnya. Ia berharap partisipasinya dalam acara ini dapat meningkatkan eksposur dan pemasaran untuk butik yang telah ia kelola. Sementara itu, Butik Husna asal Kabupaten Bantaeng juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Pemilik butik, Husna, menampilkan enam baju bertema pesta yang terbuat dari kain sutra khas Makassar. “Kain wastra tersebut dipadukan dengan desain modern, menciptakan perpaduan yang unik antara tradisi dan inovasi,” jelasnya. Butik Husna, yang telah berdiri selama 18 tahun, juga baru pertama kali mengikuti F8. Husna merasa sangat bahagia bisa memperkenalkan koleksinya di panggung yang bergengsi ini. “Ini adalah kesempatan yang sangat berarti bagi kami untuk menunjukkan bahwa produk lokal juga bisa bersaing dengan yang lain,” ujarnya. Dengan adanya dukungan dari F8, diharapkan industri fashion lokal di Sulsel dapat semakin dikenal. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan keberlanjutan UMKM di Sulsel. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Penampilan Enerjik Nidji Tutup Panggung Fusion Music di Makassar F8 dengan Meriah

Penampilan grup band Nidji menandai berakhirnya rangkaian kegiatan di panggung fusion music zona 4 dalam pagelaran Makassar F8, Minggu (28/7/2024). Ribuan pengunjung yang memadati Anjungan Pantai Losari disuguhkan dengan penampilan spektakuler yang penuh energi dari band yang dikenal dengan hits-hitsnya dalam belantika musik Indonesia. Nidji membuka penampilannya dengan lagu andalan mereka, “Disco Lazy Time”, yang langsung mengajak para pengunjung untuk berdisko bersama. Suasana langsung berubah menjadi meriah, dengan banyaknya pengunjung yang ikut bergoyang mengikuti irama musik. Lagu ini berhasil membangkitkan semangat dan membuat malam menjadi semakin riuh. Tak hanya itu, Nidji juga membawakan beberapa lagu hits lainnya seperti “Laskar Pelangi”, “Biarlah”, dan “Hapus Aku”. Setiap lagu yang dibawakan seakan mengajak penonton untuk bernostalgia, dengan setiap lirik yang dinyanyikan disambut sorak sorai yang meriah. Ubay, sang vokalis, tak henti-hentinya memberikan semangat kepada penonton, membuat setiap detik penampilan mereka terasa begitu istimewa. Di tengah-tengah penampilannya, Ubay menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. “Terima kasih untuk F8 Makassar, untuk yang tercinta Pemkot Makassar, dan untuk Dinas Pariwisata Kota Makassar,” ujar Ubay. Ucapan terima kasih ini disambut dengan tepuk tangan dan sorakan yang semakin menggelegar dari para penonton, menunjukkan bahwa mereka benar-benar menikmati setiap momen penampilan Nidji. Acara ini bukan hanya sekadar konser musik, tetapi juga menjadi ajang untuk merayakan keberagaman budaya dan seni yang ada di Makassar. Penampilan spektakuler Nidji ini menutup dengan gemilang seluruh rangkaian kegiatan di panggung fusion music zona 4, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh pengunjung yang hadir di Makassar F8 tahun ini. Makassar F8 menjadi bukti bahwa Makassar bukan hanya kaya akan budaya dan kuliner lewat branding Makassar Kota Makan Enak, tetapi juga mampu menyuguhkan hiburan berkualitas yang mampu menggaet perhatian banyak orang lewat branding Kota Festival Tepian Air. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Penutupan Panggung Fusion Music Zona 4 F8 Dibuka Apik oleh Penampilan Natinson

Malam penutupan panggung Fusion Music di Zona 4 Makassar F8 dibuka dengan penampilan luar biasa dari grup musik Natinson, Minggu (28/7/2024). Duo akustik yang digawangi kakak beradik Ahmad Nazar Najib dan Muhammad Nashrul Najib ini membuka penampilan mereka dengan mengajak penonton dan seluruh pengunjung F8 untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka”. Atmosfer penuh kebersamaan dan nasionalisme seketika memenuhi Anjungan Pantai Losari. Dua bersaudara ini bersama-sama menciptakan musik dengan lirik sederhana yang mengangkat isu-isu sosial. Salah satunya, tentang kebersihan. Di sela-sela penampilannya, Ahmad Nazar Najib dengan penuh semangat mengajak para penonton untuk tidak hanya menikmati musik, tetapi juga menjaga kebersihan lingkungan. “Saling mengingatkan bahwa hal kecil seperti sampah, mau itu sampah rokok, makanan, apapun itu, kita berharap sampah-sampah yang kita pikir itu hal kecil, bisa kita perhatikan, buang ke tempat yang seharusnya,” ungkapnya. Pesan ini disampaikan dengan harapan bahwa setiap orang akan lebih sadar untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Tidak hanya itu, penampilan Natinson juga diwarnai dengan momen-momen penuh kehangatan. Di akhir penampilan, mereka mengajak seluruh penonton untuk berfoto bersama sambil mengacungkan jari kelingking, simbol persahabatan yang mereka angkat sebagai pesan penutup. “Karena jari kelingking itu simbol persahabatan,” tambahnya. Penampilan Natinson di malam penutupan Makassar F8 tidak hanya menghibur tetapi juga mengandung pesan moral yang mendalam. Mereka berhasil menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mempererat tali persaudaraan antar sesama. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Tari Odissi India Kembali Guncang Panggung F8 di Hari Terakhir

Setelah sukses dan membuat terpukau pengunjung F8 pada hari keempat kemarin, Konsulat Jenderal India kembali mempersembahkan satu tarian indah dari negeri Bollywood itu. Ialah Tari Odissi. Adalah salah satu bentuk tarian klasik unggulan India yang berasal dari kuil Hindu di negara bagian pesisir timur Odisha di India. Sang penari, Sriradha Paul menampilkannya dengan begitu indah. Gerakan tubuhnya menunjukkan penghayatan yang luar biasa. Pengunjung juga dibawa pada suasana di India kuno dengan perpaduan musik khasnya. Sriradha mengatakan, dia menampilkan karakter populer dari Ramayana yang begitu familiar di Indonesia juga di India. Bagaimana kisahnya ialah seorang perempuan bernama Supernaka yang bertemu Rama. Dengan wajah tampan Rama justru membuat Supernaka tidak percaya diri. Dia merasa tidak bisa mendekati Rama karena wajahnya yang jauh dari kata cantik. Tetapi beruntungnya dia menemukan satu kekuatan magis yang bisa mengubah penampilannya sehingga bisa mendekati Rama. Sayangnya, Rama mengatakan bahwa dia sudah memiliki istri yakni Shinta. Dari penampilan ini, Sriradha ingin penonton bertanya apa sebenarnya standar cantik itu. Nah tarian ini salah satunya menggambarkan hal tersebut. Kecantikan yang selalu kita ingin mencari dan menemukannya. “Jadi saya ingin titipkan pertanyaan kepada penonton, apa sebenarnya cantik dan tidak cantik itu?,” katanya di Panggung Utama F8, pada sela-sela pertunjukkan, Minggu, 28 Juli 2024. Selama sekitar 40 menit menari seorang diri di panggung diiringi dengan permainan mardala, vocal juga violin membuat penonton F8 terhipnotis. Ekspresi luar biasa dari sang penari yang seorang diri tampil memukau di atas panggung pun mendapat tepuk tangan meriah pengunjung. Di akhir pertunjukan, tiga talent juga koreografer ini pun bersama-sama menuju panggung dan berterimakasih kepada warga Makassar yang sudah mengizinkan mereka tampil di F8. Sebagaimana diketahui hari ini merupakan penampilan terakhir dari talent dan malam ini merupakan penutupan F8 Makassar. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Konjen Australia Sajikan Tiga Film Pendek, Tutup F8 Makassar Dengan Menghibur Masyarakat

Konsulat Jenderal (Konjen) Australia, Todd Dias, mengungkapkan kebanggaannya usai Australia terlibat dan berpartisipasi dalam pagelaran Makassar Internasional Eight Festival and Forum atau F8 Makassar. Hal itu diungkapkan langsung sesaat sebelum menyajikan hiburan yang dikemas dalam bentuk film pendek di Zona 2, F8 Makassar, Minggu (28/07/2024). Ini tahun ke duanya Ia turut berpartisipasi langsung di pagelaran F8 Makassar. Di panggung film ini, pihaknya menyajikan tiga film secara langsung yang berjudul Katele, Elders dan Wanmari. Tiga film pendek ini memiliki alur cerita yang berbeda-beda. Film Katele sendiri bercerita tentang suku asli Australia yakni aborigin yang bekerja di tempat laundry. Ia sangat lekat dengan kebudayaan dan bangga akan hubungannya dengan tanah kelahirannya. Sementara Film Elders sendiri berkisah tentang dua kakek yang mengajari cucunya untuk mencintai tanah kelahirannya. Ia juga mengajari latar belakang serta gaya hidupnya untuk dijadikan contoh kelak jika cucunya sudah dewasa. Pada kesempatan ini pula, Ia mengungkapkan kekagumannya kepada Wali Kota Makassar yang mampu menghadirkan festival internasional untuk dinikmati seluruh warga. “Saya terimakasih kepada pak Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang menghadirkan panggung F8. Ini sebuah panggung yang dimana kita bisa banyak berinteraksi dengan pengunjung dan menyajikan hal-hal yang menghibur dan menginspirasi,” ucapnya. Sebelum film pendek ini diputar, pihaknya juga tak lupa membagikan kue kering khas australia untuk dinikmati sembari menonton film pendek yang total durasinya selama kurang lebih 30 menit. “Kami hadirkan kue camilan buat penonton khas australia. Selamat menikmati kue dan filmnya. Semoga semua senang dan bahagia,” harapnya. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Pertunjukan Tari Kolosal 500 Pelajar SMP di Penutupan F8, Gambaran Keceriaan Anak-Anak Makassar

Tari Kolosal Konfigurasi The Color of Makassar yang dipersembahkan 500 pelajar SMP se- Kota Makassar binaan Dinas Pendidikan menjadi pembuka closing ceremony, di Panggung Utama F8 Makassar, Minggu (28/7/2024). Dengan kepiawaiannya menari, 500 pelajar SMP se-Kota Makassar ini mampu membuat takjub penonton di panggung utama yang juga disaksikan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Hadir juga perwakilan dari pemerintah pusat, Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN Muhsin Palinrungi dan Wakil Ketua MPR-RI Amir Uskara, Pj Gubernur Sulsel yang diwakili Asisten II Pemprov Sulsel Muhammad Ichsan Mustari, pemerintah kabupaten/kota, dan seluruh delegasi negara-negara sahabat. Pertunjukan Tari Kolosal Konfigurasi The Color of Makassar merupakan gambaran keceriaan anak-anak Makassar di dalam mengekspresikan kegembiraannya. Mereka menari membawa selendang yang berwarna-warni, melambangkan sebuah warna-warni Kota Makassar yang hari ini terus mengalami kemajuan. Sorak tepuk tangan penonton menambah kemeriahan dan keriuhan penutupan F8 Makassar. 500 pelajar sukses menghipnotis pengunjung F8 Makassar. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Skip to content