Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Pecah! Delegasi India Pukau Warga Makassar dengan Tarian Bharatanatyam & Kuchipudi di F8

Delegasi India tampil memukau dengan membawakan Tarian Bharatanatyam & Kuchipudi di Panggung Utama F8 Makassar, Sabtu 27 Juli 2024. Koreografer Tarian Bharatanatyam & Kuchipudi, Chethan Gangatkar Ranganna Ranganat mengatakan dirinya sangat senang sudah tampil. Ini kata dia, menjadi momentum yang tepat bagi timnya untuk menampilkan budaya India di seluruh dunia. Apalagi, dance menurut dia sejatinya adalah kebahagiaan. Jadi dia sangat bersyukur dapat menyebarkan kebahagiaan ini kepada semua orang. “Kami juga sangat terkesan karena semua orang-orang di sini menyukainya,” ucapnya, usai tampil di panggung megah F8, malam tadi. Dia bilang, meski orang-orang di sini tidak memahami bahasanya tetapi budaya yang ditampilkan mampu mendeskripsikan sejarahnya. Pasalnya, dengan budaya semuanya terkoneksi satu dengan lainnya dan terpenting semua senang. “Itulah mengapa budaya ini terus terkoneksi dengan siapa saja. Kami bahagia dapat menampilkan performance kami pada malam ini,” katanya. Sementara itu, Direktur Pusat Kebudayaan Swami Vivekananda (SVCC) Bali, Naveen Meghwal menuturkan sudah merupakan tugasnya mempromosikan budaya India di Makassar, Bali dan umumnya di Indonesia. “Untuk itu kami secara langsung membawa performancer dari India dan mencoba untuk berkolaborasi dengan event festival yang bersifat lokal,” ujarnya. Dengan begitu, dia berharap hubungan antara dua negara ini terus terjaga dan relasi yang baik. Dan tentunya hubungan budaya antar kedua negara. (*) Sumber : Humas Kominfo Makasar

F8 Makassar Jadi Panggung Pelestarian dan Pemajuan Tradisi Seni Budaya, Tari Pallapi Aroo Pukau Pengunjung di Panggung Utama

Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) menjadi wadah bagi Dinas Kebudayaan (Disbud) Makassar untuk memperkenalkan beragam tarian daerah Sulawesi Selatan (Sulsel). Disbud menampilkan tarian daerah Sulsel selama tiga malam berturut-turut. Mulai 25-27 Juli 2024. Sukses memperkenalkan Tari Pasompe di malam kedua dan Tari Bunga Buttayya di malam ketiga, Dinas Kebudayaan kembali menghadirkan Tari Pallapi Aroo di malam ketiga, Sabtu (27/7/2024). Tari Pallapi Aroo tampil menghibur seluruh pengunjung panggung utama F8 Makassar merupakan kolaborasi dari tiga sanggar binaan Disbud Makassar. Yaitu, Sanggar Youngdong, Sanggar Ilopep, dan Sanggar Inninawata’. Melalui tarian ini, Disbud Makassar sukses mengglobalkan budaya Makassar Sulawesi Selatan. Sebab penonton yang hadir tidak hanya dari Makassar dan Sulsel, tapi juga wisatawan asing. Termasuk Konjen India Dr Shashank Vikram. Tari Pallapi Aroo adalah bentuk pelestarian dan pemajuan tradisi seni budaya, bahwa seni tradisi khususnya tari tradisional harus terus dilestarikan secara bersama dengan memperhatikan kearifan lokal budaya Bugis Makassar. Serta tidak mengabaikan originalitas tari aslinya, ditampilkan dalam bentuk tari kreasi kontemporer yang disesuaikan dengan perkembangan zaman sebagai ciri khas atau identitas budaya Sulawesi Selatan. “Support tarian dari Dinas Kebudayaan yang kita tampilkan selama 3 malam yaitu di tanggal 25, 26 dan 27 Juli, melibatkan 200 penari dari 9 sanggar tari profesional binaan Disbud Kota Makassar,” kata Kepala Disbud Makassar, Herfida Attas. Ia pum berharap melalui tari-tarian yang ditampilkan Disbud selama pagelaran F8 Makassar bisa menjadikan budaya Sulawesi Selatan semakin dikenal dunia. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Singapura Tampilkan Keberagaman Budayanya melalui Modern Dance di F8 Makassar

Singapura tidak mau ketinggalan untuk tampil di panggung megah Makassar International Eight Festival & Forum 2024. Mereka menampilkan Modern Dance asal negara mereka yang dikenal dengan patung Singa itu, Jumat, 26 Juli 2024. Uniknya, tema yang diangkat adalah kehidupan sosial di sana yang penuh dengan keberagaman. Yang mana kondisi itu tidak jauh dengan Indonesia. Modern Dance by Singapura dibawakan oleh tim Dancer Under the Bridge Collective Dance Group persembahan Singapore National Arts Council . Disebutkan, dance ini menceritakan bahwa hubungan antar kebudayaan, antar disiplin ilmu, antar generasi semuanya saling berhubungan. Itu timbul lantaran adanya percakapan, interaksi sosial antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dance itu ingin memperlihatkan adanya refleksi sosial dalam tarian kekinian tersebut. Selain itu, para dancer menunjukkan dan menyampaikan pesan moral keberagaman dengan makna harmoni meski banyaknya perbedaan terutama dalam konteks masyarakat Singapura. Seperti diketahui di Singapura sendiri banyak suku atau ras yang hidup di dalamnya. Seperti suku Melayu, India, Tionghoa, Eropa dan sebagainya. Ibaratnya, dalam pesan itu bahwa identitas mereka seperti cemilan Rujak juga mirip Nasi Mampur. Walaupun begitu semuanya bersatu. Semuanya bangga dengan identitas diri yang beragam itu. Pada malam yang sama, Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur juga ikut ambil bagian pada F8 tahun ini. Mereka mempersembahkan tarian tradisional yang memukau, membawa nuansa budaya Paser ke panggung nasional. “Ini adalah kebanggaan bagi kami bisa membawa kebudayaan Paser ke tingkat nasional,” kata Rudy Nuriansyah, pembina tari sekaligus pimpinan Yayasan Sadurengas, Jumat, 26 Juli 2024. Dengan tema ‘The Unity’, F8 Makassar 2024 berhasil menyatukan berbagai elemen budaya dan kreativitas, menjadi ajang yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi dan menginspirasi masyarakat. *** Sumber : Humas Kominfo Makassar

F8 Makassar Jadi Panggung Pelestarian dan Pemajuan Tradisi Seni Budaya, Tari Pallapi Aroo Pukau Pengunjung di Panggung Utama

Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) menjadi wadah bagi Dinas Kebudayaan (Disbud) Makassar untuk memperkenalkan beragam tarian daerah Sulawesi Selatan (Sulsel). Disbud menampilkan tarian daerah Sulsel selama tiga malam berturut-turut. Mulai 25-27 Juli 2024. Sukses memperkenalkan Tari Pasompe di malam kedua dan Tari Bunga Buttayya di malam ketiga, Dinas Kebudayaan kembali menghadirkan Tari Pallapi Aroo di malam ketiga, Sabtu (27/7/2024). Tari Pallapi Aroo tampil menghibur seluruh pengunjung panggung utama F8 Makassar merupakan kolaborasi dari tiga sanggar binaan Disbud Makassar. Yaitu, Sanggar Youngdong, Sanggar Ilopep, dan Sanggar Inninawata’. Melalui tarian ini, Disbud Makassar sukses mengglobalkan budaya Makassar Sulawesi Selatan. Sebab penonton yang hadir tidak hanya dari Makassar dan Sulsel, tapi juga wisatawan asing. Termasuk Konjen India Dr Shashank Vikram. Tari Pallapi Aroo adalah bentuk pelestarian dan pemajuan tradisi seni budaya, bahwa seni tradisi khususnya tari tradisional harus terus dilestarikan secara bersama dengan memperhatikan kearifan lokal budaya Bugis Makassar. Serta tidak mengabaikan originalitas tari aslinya, ditampilkan dalam bentuk tari kreasi kontemporer yang disesuaikan dengan perkembangan zaman sebagai ciri khas atau identitas budaya Sulawesi Selatan. “Support tarian dari Dinas Kebudayaan yang kita tampilkan selama 3 malam yaitu di tanggal 25, 26 dan 27 Juli, melibatkan 200 penari dari 9 sanggar tari profesional binaan Disbud Kota Makassar,” kata Kepala Disbud Makassar, Herfida Attas. Ia pum berharap melalui tari-tarian yang ditampilkan Disbud selama pagelaran F8 Makassar bisa menjadikan budaya Sulawesi Selatan semakin dikenal dunia. Sumber : Humas Kominfo Makassar

F8 Makassar Beri Ruang bagi Anak Muda Pelaku Seni Berekspresi Lewat Mural

F8 Makassar kembali memberikan wadah bagi anak muda kreatif untuk berekspresi melalui lukisan mural. F8 digelar selama lima hari sejak 24-28 Juli 2024. Ajang melukis mural F8 tahun ini melibatkan sepuluh seniman mural berbakat dari Perkumpulan Mantra Kolektifun. Sebuah perkumpulan anak muda yang memiliki hobi menggambar. Anggota Mantra Collective terdiri dari mahasiswa, serta pelukis perempuan dan laki-laki. Total ada 12 pelukis mural di F8, dua lainnya adalah pelukis asal Papua yang datang ke Makassar. Mereka melukis belasan mural di kanvas dengan konsep dan aliran lukisan yang berbeda-beda. Terdapat mural setinggi ukuran orang dewasa dan juga mural karya mereka dari kanvas berbentuk kubus dengan masing-masing lukisan mural berbeda. Gaza salah satu seniman mural yang terlibat, menyatakan kegembiraannya dapat terlibat di F8. Ia merasa senang kita pengujung bisa melihat bagaimana karyanya. “Tahun lalu, saya juga ikut bersama komunitas lain. Tahun ini, seluruh ruang diisi oleh komunitas Mantra. Konsep lukisan saya wajah yang mengingatkan akan kematian,” jelas Gaza, Sabtu (27/07/2024). Selain itu, Jeen, seniman lain yang masih berstatus Mahasiswa di Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar menjelaslan konsep mural nya mengusung aliran ekspresionis yang menggambarkan kekayaan alam di F8 Makassar. Jeen mengapresiasi F8 Makassar memberikan ruang bagi anak muda pelaku seni. Jeen menilai minat masyarakat Kota Makassar akan seni lukis sangat rendah, Dia pun berharap Pemerintah Kota Makassar dapat terus memberikan wadah kesenian melalui F8 Makassar sebagai kesempatan berekspresi dan berkarya bagi anak muda. Dengan adanya F8 Makassar, anak-anak muda kreatif mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka dan berkontribusi dalam memperkaya dunia seni di kota Makassar. “Harapan saya adalah agar lebih banyak masyarakat yang tertarik dengan kesenian. Kami berharap Pemerintah dapat memberikan lebih banyak wadah untuk berkesenian. Dari Mantra, kami merasa bangga bisa berpartisipasi dalam acara seni ini,” tuturnya. Selain seni mural, F8 Makassar juga menghadirkan Community Market yang memamerkan berbagai kerajinan tangan seperti rajutan, kreasi tanah liat atau clay, dan menjahit manik-manik. Para pelaku UMKM kreatif yang terlibat dalam Community Market ini adalah anak-anak muda berusia 20-an yang mengusung merek dagang masing-masing. Mereka juga memberikan workshop kepada pengunjung, memperkenalkan keterampilan dan karya mereka.(*) Sumber Humas Kominfo Makassar

Zona 5 F8, Sediakan Free Vaksinasi Rabies Untuk Hewan Kesayangan

Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar beri layanan vaksinasi gratis di Event Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) zona 5, Vaksinasi hewan. Vaksinasi yang diberikan free bagi hewan kucing dan anjing, berupa vaksinasi rabies. Layanan free vaksinasi disediakan sejak hari pertama F8 hingga hari akhir, besok. Demikian disampaikan Muh Setiawan, Ssd staf Dinas Perikanan dan Pertanian, bidang peternakan dan kesehatan hewan, dari tenant yang berada di zona 5. “Untuk masyarakat yang memiliki hewan kucing, dan anjing yang belum divaksinasi, dapat membawa hewan peliharaan kesayangannya untuk mendapatkan vaksinasi,” ujarnya, Sabtu (27/07/2024). Muh Setiawan pun menambahkan, untuk bidang kesehatan hewan, secara aktif telah berkolaborasi dengan komunitas pecinta hewan di Kota Makassar, puskesmas, tokoh masyarakat dan kelurahan ,sehingga vaksinasi free rutin dilakukan sesuai permintaan. “Kita menyediakan vaksinasi rabies, karena selain dapat menyerang hewan kesayangan, juga dapat menular ke manusia,” lanjutnya. Hal senada diungkapkan drh. Nurmayanti, yang juga standby di tenant pemberian vaksinasi. “Untuk vaksinasi rabies, disarankan diberikan sekali dalam setahun, sejak usia hewan berada di 4 bulan,” ungkapnya. Selain vaksinasi rabies, masih terdapat beberapa jenis vaksinasi lainnya, yang disarankan diberikan kepada hewan peliharaan kucing dan anjing. “Untuk kucing disarankan memberikan vaksin Panleukopenia, Calici Virus dan Rihno Tracheitials, sedangkan untuk anjing disarankan vaksinasi Distenper, Parvo Virus, Hepatitis dan Lepto Spira,” jelas drh Nurmayanti. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Grup Band Home Project Bikin Pengunjung F8 Berjoget dan Menggalau Sekaligus

Panggung Utama F8 Makassar di Zona 1 heboh dengan sajian Fusion Music, Sabtu, 27 Juli 2024. Dua vokalis Home Project membawa penonton pada era 2000-an kala lagu pop hits dari Sheila on 7 juga Kangen Band. Lagu Sheila yang dimainkan ialah Melompat Lebih Tinggi. Sebagaimana diketahui lagu ini hits dengan nada beatnya. Para pengunjung ikut bernyanyi dan mengapresiasi Home Project. Lagu lainnya ialah dari Band Wali yakni Bang Toyib dan Cari Jodoh. Penonton yang mayoritas anak milenial, ibu-ibu juga bapak-bapak pun bernyanyi bersama. Mereka terlihat sangat hafal dengan baik lagu tersebut. Lantaran lagu itu merupakan genre pop-melayu yang populer pada masanya. Panggung utama F8 juga terasa semarak karena banyaknya penonton yang memadati performa dari Home Project. Suasana asyik bergoyang pun makin menjadi-jadi karena Home Project menyanyikan salah satu lagu timur. Usai membuat penonton berjingkrak-jingkrak, Home Project membuat para pengunjung setia F8 pun galau. Mereka menggalau dengan lagu Putus atau Terus dari Judika juga lagu Butiran Debu dari Rumor, dan lagu Terlalu Cinta dari Rossa. Alhasil penikmat seni musik di Makassar terpukau dengan penampilan mereka. Keramaian F8 2024 ini mendapat tempat tersendiri pada penikmat musik. Sehari sebelum hari penutupan, pengunjung pun berdesakan. Panggung utama juga dipenuhi anak-anak, pemuda dan pemudi. Bahkan ada yang dari luar Makassar yakni Takalar. Udin, pemuda dari Takalar mengaku begitu senang bisa hadir di panggung F8 dan menonton secara langsung talent-talent luar biasa dari anak muda Makassar. Selain itu, dia juga datang untuk mensupport temannya yang merupakan bintang pada tarian yang dibawakan oleh Kabupaten Takalar. “Semoga F8 terus ada sehingga setiap tahun bisa nonton pertunjukan musik dan budaya dengan spektakuler,” harapnya. (*) Sumber : Humas Kominfo Makasar

Dispora Ajak Pengunjung F8 Donasi Alat Olahraga Beri Kebahagiaan Anak-Anak Kurang Mampu

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar bersama Skena Wahana Kreatif berupaya berbagi keceriaan kepada anak-anak yang membutuhkan menyalurkan hobinya dalam berolahraga. Untuk itu, Dispora mengajak pengunjung Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) berbagi kebahagiaan melalui program Tenggang Raga. Melalui program ini, Dispora bersama Skena Wahana Kreatif akan menyalurkan bantuan hasil donasi masyarakat kepada anak-anak yang membutuhkan. Seperti, raket, jersey, hingga sepatu olahraga. Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Bryan Ramadhan Brahman mengatakan Tenggang Raga merupakan salah satu program dari mitra Dispora Makassar, Skena Wahana Kreatif. “Teman-teman pengunjung F8 Makassar yang mempunyai alat olahraga tapi sudah tidak digunakan, bisa didonasikan untuk mereka yang membutuhkan,” kata Bryan Ramadhan Brahman, saat ditemui di Both Dispora Zona 1 F8, Sabtu (27/7/2024). Bryan menjelaskan program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajak pengunjung F8 dan masyarakat berdonasi berbentuk dana, namun juga mendonasikan alat dan pakaian olahraga bagi mereka yang membutuhkan. Melalui program Tenggang Raga, Dispora ingin membuka gerbang keceriaan dengan menyediakan berbagai alat-alat olahraga yang dibutuhkan. Seperti raket, sepatu, jersey dan peralatan olahraga lainnya. “Biasanya kan ada alat-alat olahraga yang tidak terpakai, seperti sepatu yang sudah kekecilan itu bisa kita donasikan sehingga kita bisa berbagi keceriaan bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya. Bagi masyarakat yang ingin mendonasikan alat-alat olahraganya selain datang ke Both Dispora F8 Makassar di Zona 1 Tugu MNEK, juga bisa langsung visit ke laman instagram Skena.co.id. “Program ini kita memasilitasi teman-teman dan masyarakat khususnya di Kota Maksssar agar visa lebih banyak berolahraga. Jadi memasyarakatkan olahraga,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Hari ke 4 Makassar F8, Replika Lorong Wisata Jadi Spot Favorit Pengunjung Lokal Hingga Mancanegara

Makassar International Eight Festival & Forum tahun 2024 menghadirkan berbagai hal menarik. Salah satunya, Replika Lorong Wisata. Replika Lorong Wisata yang diinisiasi langsung oleh Dinas Ketahangan Pangan (DKP) ini menjadi spot favorit para pengunjung lokal hingga mancanegara. Pantauan Hari ke-4 pagelaran Makassar F8, Replika Lorong Wisata ini ramai pengunjung. Selain berisi beberapa produk UMKM, Longwis ini juga terdapat permainan tradisional seperti dende-dende dan ular tangga. Banyak anak-anak mampir dan didampingi orang tuanya bermain ular tangga. Keceriaan pun nampak pada raut wajah pengunjung. Kepala Dinas Ketahangan Pangan (DKP) Alamsyah, mengatakan hadirnya replika Longwis banyak mencuri perhatian pengunjung F8 yang mana lorong tersebut didandani mirip dengan aslinya. Dinding dindingnya dihiasi dengan mural kearifan lokal, dan lantainya diberi vinyl motif batako yang bergambar agar pengunjung tertarik utamanya anak-anak yang menjadikannya tempat bermain. “Hari ke empat ini kami menerima laporan banyak sekali pengunjung yang berfoto dari pengunjung lokal dan tak sedikit juga turis mancanegara yang penasaran hingga mengabadikan momen di Longwis,” ucapnya, Sabtu (27/07/24). “Anak-anak juga sangat senang. Lompat-lompat bermain ular tangga. Pokonya ini spot paling favorit di F8. Karena pengunjung dari Zona satu jika mau ke zona lainnya pasti belok masuk lewat lorong wisata,” sambungnya. Menurutnya, ini salah satu langkah yang efektif untuk memperkenalkan lebih jauh bagaimana longwis kepada para pengunjung yang penasaran. Seperti, Nurul (27) ia jauh-jauh datang dari Kabupaten Takalar ke Makassar F8 selain untuk menikmati kuliner dan konser. Ia juga penasaran dengan konsep lorong wisata ini. “Saya kesini dengan anak saya dia senang sekali melihat permainan ular tangga. Saya memang penasaran juga dengan lorong wisata karena banyak berita-berita di sosmed yang biasa saya baca. Saya sempat juga bermain dende-dende sama suami saya,” tuturnya. Lorong wisata sendiri merupakan salah satu program unggulan yang digagas Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Hadir bukan hanya untuk destinasi wisata semata namun memiliki manfaat yang lebih luas. Mulai dari mendorong peningkatan ekonomi Kota Makassar khususnya masyarakat lorong dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Replika Longwis yang dibangun dengan konsep instagramable ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan dimana terdapat berbagai seni mural. (*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

Fotografi Fauna di Event F8: Tantangan dan Keindahan yang Tak Terlupakan

Dunia fotografi, dunia seni dengan tantangan tersendiri. Event Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8), memberikan ruang bagi para fotografer menunjukkan skill mereka saat memotret berbagai jenis fauna yang berada di Zona 5, Sabtu (27/07/2024). Lomba memotret fauna, memiliki tantangan tersendiri. Menanti moment terbaik, agar pengambilan foto menghasilkan karya yang unik, lucu, dan mampu memiliki ekspresi. Fauna yang cukup diminati oleh fotografer yakni ikan cupang. Terlihat dengan sabar, mereka memotret hingga beberapa kali, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dan mampu memperlihatkan kecantikan ikan ikan mungil tersebut. Fauna lainnya, yakni aneka kucing yang sedang bermain di kandang kucing, yang disiapkan cukup luas, sehingga para fotografer dapat lebih leluasa mengambil gambar. Kecantikan burung merpati juga tidak luput dari incaran para fotografer. Salah satu fotografer, dari Herhopes Komunity, Opied, menyampaikan rasa bahagia dapat ikut terlibat dalam F8, sekaligus menyalurkan hobby motret. “Objeknya berbeda jika yang di foto manusia, dapat berpose, sedangkan kalau hewan kan tidak bisa. Terkadang gambar blur, jadi butuh kesabaran,” ungkapnya. Opied juga mengatakan sangat senang mengikuti lomba, dan berharap akan keluar sebagai juara, dan mendapatkan sertifikat event F8. “Menjadi ajang bergengsi, karena F8 kan event internasional, yang memberikan ruang kepada seniman untuk berkarya. Sukses selalu untuk pelaksanaan F8 ke depannya,” ungkapnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Skip to content