Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Pj Sekda Firman Pagarra Launching Logo Makassar Fashion Week

Makassar dengan branding baru Makassar Kota Festival Tepian Air terus berkomitmen mengahdirkan event kelas dunia. Sukses menyelenggarakan event Makassar Internasional Eight Festival and Forum ke tujuh kalinya, PT Festival Delapan Indonesia tahun ini kembali menghadirkan Makassar Fashion Week (MFW). Logo MWF secara resmi dilaunching oleh Pj Sekda Makassar Firman Hamid Pagarra di Panggung Utama Tugu MNEK F8 Makassar, Kamis (25/7/2024) malam. Dalam sambutannya, Pj Sekda Firman Hamid Pagarra mengapresiasi PT Festival Delapan Indonesia karena membuat inovasi dengan menghadirkan event baru MWF. “Kami mewakili Pemkot Makassar dengan peluncuran logo MWF yang rencananya akak diadakan setiap tahunnya nanti dan tahun ini rencananya akan diadakan pada bulan November,” kata Firman Pagarra. Hadirnya MWF ini, lanjut Firman, menandai bahwa Makassar menjadi salah satu kota besar di Indonesia yang menaruh perhatian di dunia fashion. “Bicara tentang fashion tentunya kita bicara tentang kebudayaan juga,” ucapnya. “Ibarat musik kita tidak akan pernah tahu musik apa yang bagus kalau tidak ada pencipta atau penyanyi yang mencoba menerobos ganre musik begitu pun dengan fashion bahwa fashion apa saja yang akan muncul di Kota Makassar,” tambah Firman Pagarra. Dalam peluncuran logo MWF turut hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem dan Direktur PT Festival Delapan Indonesia Sofyan Setiawan. Sumber : Humas Kominfo Makassar

F8 Makassar Rayakan Keanekaragaman Budaya Sulawesi Selatan Lewat Konsep Makassar Skalia

Hari kedua Makassar F8, yang digelar pada Kamis (25/7/2024), menyajikan momen istimewa di panggung musik zona 4 dengan mengusung konsep “Makassar Skalia.” Konsep ini menyoroti keanekaragaman budaya Sulawesi Selatan, termasuk Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar, yang menyatu dalam satu panggung. Pelakor Band hadir menjadi band pembuka dengan penampilan langgam keroncong yang menggugah semangat penonton. Musik keroncong yang memadukan elemen tradisional dengan aransemen modern berhasil menghadirkan nuansa budaya Sulawesi Selatan yang kaya. Lagu-lagu seperti “Iyya Mattaro Ada Nataue Mewa Mappetu Ada” dan “Pantai Losari” memikat ribuan penonton untuk bernyanyi bersama, memperkuat apresiasi terhadap kekayaan musik daerah. Di sisi lain, Ridwan Sau, bintang tamu utama memeriahkan acara dengan perpaduan musik tradisional dan dangdut modern. Penampilannya yang enerjik dan penuh semangat berhasil mengundang partisipasi aktif dari penonton, menggoyang panggung dengan hits-hitsnya yang dikenal luas seperti “Apamo Anne” dan “Jojama Nakke.” Festival Makassar F8, melalui konsep “Makassar Skalia,” tidak hanya berfungsi sebagai ajang hiburan tetapi juga sebagai platform untuk merayakan dan melestarikan budaya lokal. Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto sebelumnya telah menjelaskan bahwa Makassar Skalia merupakan satu konsep yang menampilkan keanekaragaman budaya Sulawesi Selatan. Bugis, Makassar, Toraja, Mandar. “Budaya lokal tapi standarnya Internasional, kita tampilkan dalam satu hari. Seluruh kemampuan Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar akan kita tampilkan dalam satu hari. Mulai dari food, fine art, musik, dan lain-lain,” kata Danny Pomanto saat talkshow di salah satu TV Nasional, belum lama ini. Melalui Makassar Skalia, Danny Pomanto ingin budaya Makassar, dan juga Bugis, Toraja, serta Mandar dikenal secara global. Apalagi, event F8 Makassar melibatkan banyak negara sahabat. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Padukan Musik Tradisional dan Dangdut Modern, Ridwan Sau Ajak Lintas Generasi Goyang Bersama

Hari kedua pagelaran Makassar F8 menjadi semakin meriah dengan penampilan dari Ridwan Sau, penyanyi berbakat asal Sulawesi Selatan, yang sukses memukau ribuan penonton di panggung musik zona 4, pada Kamis (25/7/2024). Festival Makassar F8 kali ini mengusung konsep “Makassar Skalia,” yang menampilkan keanekaragaman budaya Sulawesi Selatan, termasuk Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Konsep ini memberikan kesempatan bagi berbagai elemen budaya dari Sulawesi Selatan untuk bersinar di panggung yang sama, termasuk dengan kehadiran Ridwan Sau. Ridwan Sau yang dikenal sebagai putra daerah Sulawesi Selatan, membawa nuansa khas Makassar dengan perpaduan musik tradisional dan dangdut modern yang sangat digemari oleh berbagai kalangan. Penampilan Ridwan Sau tidak hanya menunjukkan kemampuan vokalnya yang luar biasa, tetapi juga memperlihatkan dedikasinya dalam melestarikan budaya lokal, khususnya bahasa daerah melalui panggung seni. Dengan gaya yang enerjik dan penuh semangat, Ridwan Sau mengajak penonton untuk ikut bergoyang dan menikmati setiap alunan lagu yang dibawakannya. Ia menampilkan beberapa lagu hitsnya yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, serta beberapa lagu lain yang tak kalah menarik. Di antaranya, Apamo Anne, La’rokong Tojengma Kapang, dan Jojama Nakke Penampilan Ridwan Sau menjadi salah satu highlight dari hari kedua Festival F8 Makassar. Respon dari penonton yang hadir sangat positif, terlihat dari banyaknya yang ikut bernyanyi dan menari mengikuti irama musik. Di setiap penyelenggaraannya, Makassar F8 tidak hanya sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi juga selalu menjadi momentum untuk merayakan dan mendukung bakat-bakat lokal. “Saya sangat menikmati penampilannya Tetta’ (Ridwan Sau). Penampilannya di sini bisa jadi pengingat juga untuk kita generasi muda yang mungkin terbiasa dengan musik modern, kalo kita sebenarnya banyak penyanyi yang menggunakan bahasa daerah di lagu-lagunya, salah satunya Tetta Ridwan Sau ini,” ungkap, Rina (22) salah satu penonton. Melalui Makassar F8, diharapkan semakin banyak seniman daerah yang mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk menunjukkan karya mereka. Penampilan Ridwan Sau menjadi bukti bahwa bakat lokal memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat. “Yang mempertemukan kita di sini adalah cinta dan kasih sayang. Terima kasih kepada penyelenggara, Pemerintah Kota Makassar. Terima kasih telah memberikan kesempatan dan selalu memberdayakan musisi lokal di ajang bergengsi seperti ini,” ungkap Ridwan Sau di sela-sela penampilannya. Makassar F8 sendiri akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan, dengan berbagai penampilan dan atraksi menarik lainnya yang tersebar di 5 zona, mulai dari Monumen MNEK hingga di sepanjang Anjungan Pantai Losari. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Pelakor Band Memukau Penonton dengan Langgam Keroncong di Hari Kedua Makassar F8

Hari kedua Makassar International Eight Festival and Forum atau Makassar F8, panggung konser zona 4 diwarnai dengan penampilan memukau dari Pelantun Langgam Keroncong atau Pelakor Band, Kamis (25/7/2024). Dengan mengusung genre langgam keroncong, band ini berhasil menyajikan sebuah pertunjukan yang penuh warna dan menggugah semangat penonton. Festival Makassar F8 kali ini mengusung konsep “Makassar Skalia,” yang menampilkan keanekaragaman budaya Sulawesi Selatan, termasuk Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Konsep ini memberikan kesempatan bagi berbagai elemen budaya dari Sulawesi Selatan untuk bersinar di panggung yang sama, dan Pelakor Band memainkan peran penting dalam mewujudkan visi tersebut melalui musik. Pelakor band ini berkarya di dunia musik dengan mengusung genre langgam keroncong. Band ini banyak mengaransemen lagu-lagu daerah dari penyanyi kenamaan Kota Makassar, baik yang berbahasa Bugis maupun berbahasa Bugis. Namun, mereka juga punya lagu yang diciptakan sendiri seperti Satir dan Diariku. Lantunan lagi “Iyya Mattaro Ada Nataue Mewa Mappetu Ada” dan “Pantai Losari” sukses mengajak ribuan penonton bernyanyi bersama. Penampilan Pelakor Band di panggung F8 tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga merayakan kekayaan budaya tradisional melalui musik langgam keroncong. Suasana hangat dan meriah yang tercipta selama pertunjukan menjadi bukti nyata bagaimana musik dapat menyatukan berbagai elemen budaya dalam satu panggung. Menurut Adrian (19) salah satu penonton, aksi panggung Pelakor Band berhasil menghadirkan nuansa tradisional ke dalam festival. “Jujur, saya baru tahu band ini dan ternyata penampilan mereka sangat menghibur dan memperkaya pengalaman budaya. Kita jadi tahu kalau lagu daerah itu bisa dibawakan dalam versi keroncong,” katanya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

F8 Makassar 2024 Bikin Pengunjung Nostalgia di Zona Pameran Foto

Makassar Internasional Eight Festival dan Forum atau F8 Makassar kembali hadir tahun ini dengan menghadirkan berbagai zona yang menarik perhatian pengunjung. Salah satu yang paling unik dan baru tahun ini adalah Pameran Foto yang ada di Zona 2. Pameran Foto ini dirancang untuk membawa pengunjung F8 menyusuri momen-momen berkesan F8 yang mulai diselenggarakan sejak 2016. Pameran F8 2024 ini menampilkan koleksi foto yang mengabadikan momen-momen penting selama perjalanan F8 selama tujuh tahun. Juga terdapat narasi yang menjelaskan bagaimana F8 berlangsung setiap tahun. Setiap foto bercerita tentang peristiwa dan pengalaman unik yang telah menjadi bagian dari sejarah festival ini. Pengunjung dapat melihat bagaimana F8 berkembang dan berubah setiap tahunnya melalui lensa para fotografer. Selama tujuh tahun terakhir, Foto-foto F8 Makassar memperlihatkan bagaimana F8 telah menjadi panggung besar Kota Makassar dalam mempromosikan budaya dan mendorong peningkatan ekonomi kreatif dengan melibatkan ratusan UMKM. Pameran foto F8 tahun ini pun tampak ramai mengajak pengunjung untuk mengenang perjalanan panjang festival F8 Kota Makassar. Beberapa pelaku seni dan UMKM yang pernah meramaikan event bertaraf Internasional ini bahkan terkesima melihat dirinya masuk dalam momen sejarah F8 tahun-tahun sebelumnya. Seperti pelaku seni yang pernah menjadi talent pelukis di F8 selama dua tahun, hingga pelaku UMKM yang turut berdagang pisang epe di Pantai Losari di setiap penyelenggaraan F8 sejak 2016. “Gerobak ku ini, lamami, saya salah satu pedagang pisang epe, menjual pisang epe, dulu waktu itu (2016) lesehatan ji kupake,” ujar Pedagang tersebut. Selain itu, mahasiswa Universitas Hasanuddin bernama Nayla yang turut berkunjung di Pameran Foto mengaku takjub. Kata dia, dirinya yang baru pertama kali mengikuti F8 bisa mendapatkan gambaran langsung bagaimana meriahnya F8 yang telah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya. “Ini pertama kali ke F8, tapi dari barisan foto ini saya langsung bisa tahu bagaimana F8 dari tahun-tahun lalu,” katanya.(*) Sumber : Humas Kominfo Makassar

350 Peserta Lomba Kicau Burung, Ramaikan Zona 5 F8 Makassar

Event Makassar Internasional Eight Festival abd Forum (F8), menjadi ajang silaturahmi berkumpulnya berbagai komunitas. Salah satunya komunitas kicau mania, yang menggelar lomba kicau burung di zona 5 Anjungan Losari, Makassar, Kamis (25/07/2024). Ketua panitia pelaksana, Andre Roni, menyampaikan lomba yang digelar dihadiri oleh 350 peserta sesuai target, bahkan dilakukan pembatasan peserta, dikarenakan banyaknya peminat. “Peminat cukup tinggi, dikarenakan kami menyediakan piagam dan piala F8, yang tentunya menjadi ajang bergengsi. Kita ingin turut meramaikan dan menyukseskan F8,” ungkapnya. Sejak awal pelaksanaan F8, Komunitas Kicau Mania Makassar telah menunjukkan eksistensi dengan partisipasi aktif bahkan dari luar kota Makassar. “Peserta banyak dari luar kota Makassar, seperti dari Sidrap, Pare Pare, Bone, bahkan dari Mamuju,” lanjutnya. Adapun jenis burung yang dilombakan yakni murai batu, lovers dan kenari. “Tentunya kita akan mengikuti kegiatan event F8 hingga akhir, selain lomba beberapa jenis burung juga diikutkan dalam beauty kontes” lanjutnya Andre Roni, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, memberi ruang bagi para pecinta Flora dan Fauna, dan menjadikannya bagian dari seni. “Menjadi kebanggaan tersendiri, berada di event Internasional, berbaur dengan para seniman lokal hingga internasional,” ungkapnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar

Art2tonic Nostalgia Bareng Pengunjung F8 Makassar

Musisi lokal Art2tonic tampil membakar semangat pengunjung Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) di Panggung Utama Tugu MNEK Kawasan CPI, Kamis (25/7/2024) malam. Grup band asal Makassar yang hits dengan lagu-lagu nyelenehnya di tahun 2000-an ini mengajak seluruh pengunjung bernostalgia ke era 20 tahun lalu. Di awal tampil, Syahrir Arsyad Dini atau biasa dikenal dengan nama Rere Art2tonic dan kawan-kawan menghibur pengunjung F8 Makassar dengan lagu Negeri Jagoan. Art2tonic tampil dengan sembilan lagu. Termasuk menyanyikan lagu Pantai Losari ciptaan alm Anci Laricci sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum selaku musisi senior di Makassar. “Tadi sebelum manggung di sini saya telpon anak beliau (anak alm Anci Laricci) boleh saya bawakan lagunya dan mereka jawab terima kasih sudah dibawakan,” ucap Rere disela-sela manggung. Rere juga menyanyikan lagu ‘Makassar Bisa Tonji’ yang membuat nama band Art2tonic melambung. Lirik lagu ini seakan menyindir orang-orang yang lupa dengan bahasa daerah sendiri. Art2tonic adalah gambaran dari konsep Makassar Sekalia yang dihadirkan di F8 sepanjang Tugu MNEK dan Anjungan Losari, untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya dan potensi Kota Makassar. “Makassar Sekalia kami berharap tetap ada di F8, jadi ada tempat bagi musisi Makassar mengeluarkan karya-karyanya,” ucapnya. Usai menyanyikan lagu hits Rock and Roll Tawwa, Baco Becce, Makassar Bisa Tonji, Ambe Mua Mi, hingga Jadi Kenapa Mi, Rere Art2tonic juga membangkitkan semangat pendukung PSM Makassar. Rere tampil dan mengajak pengunjung F8 Makassar bersorak memberikan dukungan kepada PSM Makassar yang sore tadi main melawan Borneo FC dengan skor imbang 1-1 di Piala Presiden. Meski PSM Makassar tersisih dan gagal melaju ke semifinal Piala Presiden 2024 karena tertahan pada peringkat dengan dua poin dari tiga laga melawan Persib Bandung, Persis Solo, dan Borneo FC. Sumber : Humas Kominfo Makassar

MIF 2024, Danny Pomanto Teken Dua MoU

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Mou) dengan dua perusahaan. Keduannya yakni Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sulampua tentang Infrastruktur dan Keamanan Data Internet yang diwakili Ketua APJII Sulampua Abdul Malik. Serta MoU dengan PT Global Evreday Perkasa tentang Pembangunan Sistem Transportasi Publik Rendah Karbon di Kota Makassar (Metro Kapsul). Penandatanganan MoU antara Pemkot Makassar dengan kedua perusahaan tersebut berlangsung disela-sela kegiatan Makassar Invesment Forum (MIF), di Hotel The Rinra, Kamis (25/7). Adanya kerja sama dengan kedua perusahaan ini merupakan bentuk keseriusan Pemkot Makassar di dalam hal digitalisasi dan mewujudkan low carbon city. “Jadi MoU tadi ada tentang digital dalam hal ini fiber optik dan metro kapsul,” kata Wali Kota Danny Pomanto, saat diwawancarai. Penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai langkah awal untuk menghadirkan metro kapsul di Kota Makassar. Apalagi Makassar sebagai low carbon city sudah dicanangkan dalam Rakorsus tahun ini. Sementara, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan setelah penandatanganan nota kesepahaman PT Global Evreday Perkasa akan melakukan diskusi lebih jauh bersama pemerintah kota perihal metro kapsul. “Hasil dari MoU tadi itu tadi adalah memberikan kajian feasibility study (FS) untuk pembangunan metro kapsul. Tentu setelah itu kita diskusi dan melakukan FGD,” jelas Helmy Budiman. Berdasarkan diskusi awal, lanjut Helmy sudah ada lembaga riset dari Amerika Serikat yang siap mendukung pembangunan metro kapsul ri Makassar. “2027 rencananya ground breaking. Mudah-mudahan lebih cepat dari targetnya karena memang FS-nya itu butuh waktu yang lama,” tutupnya Sumber : Humas Kominfo Makassar

Indira Yusuf Ismail Pimpin Rapat Persiapan SMEP Tingkat Provinsi Bersama Kepala OPD

Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, memimpin rapat koordinasi bersama Kepala OPD Pemkot Makassar di Kantor TP PKK Kota Makassar, Kamis (25/07/2024). Rapat itu digelar dalam rangka mematangkan persiapan menjelang kunjungan Tim penilai Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) dari Provinsi Sulawesi Selatan yang akan berlangsung pada tanggal 1 Agustus mendatang. Indira ingin memastikan seluruh indikator yang akan dinilai dalam SMEP dapat terpenuhi dengan baik. Termasuk pemenuhan seluruh syarat dari 19 pilot project di sejumlah lokus Lorong PKK yang telah di pilih. Rapat ini dihadiri oleh kepala OPD dari seluruh dinas terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, dan Dinas Ketahanan Pangan. Setiap dinas memberikan laporan kesiapan mereka dalam mendukung pelaksanaan program-program TP PKK Kota yang terkait dengan indikator SMEP. Kepala OPD juga berdiskusi dengan Indira solusi dan inovasi program yang efisien daan efektif. “Kita memangkan mau memperbaiki dengan paripurna dan berstandar. Selanjutnya kita mau masyarakat merawatnya,” ujar Indira. Indira menekankan bahwa kolaborasi dan koordinasi yang kuat antara PKK dan berbagai dinas terkait sangat krusial untuk mencapai hasil yang optimal. “Kita berkumpul di sini untuk merembukkan langkah ke depan dan memastikan semua indikator yang dinilai dapat terpenuhi dengan baik. SMEP ini memberikan semangat bagi kita semua,” ujar Indira. Ia juga mengingatkan, bahwa pengembangan sejumlah lorong PKK ini memang diharapakan sebagai percontohan peningkatan kualitas lingkungan Kota Makassar kedepannya. Apalagi hingga saat ini, sudah ada 45 lorong PKK yang siap menjadi pintu representasi implementasi dari semua program kerja TP PKK Kota Makassar. “Kita masih memiliki banyak hal yang perlu diperbaiki meskipun banyak yang telah kita laksanakan. Kedepannya kita harap akan melengkapi satu per satu lorong PKK dengan bantuan dan kolaborasi dari semua dinas terkait,” tambahnya. Indira tidak lupa mengapresiasi upaya semua Kepala OPD terkait yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan SMEP ini. Ia berharap rapat ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara TP PKK Kota Makassar dan OPD terkait, sehingga pelaksanaan SMEP dapat berjalan lancar dan menghasilkan penilaian yang memuaskan.(*) Sumber : Humas Kominfo Makassar  

Skip to content