Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Iqbal Suhaeb Harap Tol Layang Jadi Ikon Baru Makassar

Makassarkota, MAKASSAR,- Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb berharap tol layang bisa menjadi ikon baru Makassar. Tol layang pertama di kota Makassar yang menghubungkan Jalan Tol Reformasi – Jalan Urip Sumoharjo –  Jalan A.P Petta Rani dan Jalan Sultan Alauddin makin menunjukkan peningkatan pengerjaan yang cukup signifikan. Tidak lama lagi masyarakat kota Makassar akan segera menikmati fasilitas sepanjang 4,3 Km ini. Pembangunan tol layang yang sudah mulai dikerjakan sejak April 2018 lalu, saat ini progres pekerjaannya sudah mencapai 26% dan diharapkan dapat selesai sesuai target pada Juli 2020 mendatang. Pj Walikota Iqbal berharap tol layang ini bukan hanya sebagai solusi bagi persoalan kemacetan lalu lintas yang menjadi momok selama ini. Namun juga bermanfaat dalam menambah keindahan dan estetika kota Makassar dengan memperhatikan tata ruang kota sehingga dapat memberi nilai lebih bagi kota Makassar. “Alangkah baiknya jika beton – beton kokoh yang berdiri itu dipercantik dengan paduan warna menarik dengan konsep digital tourism, dan di bagian bawah tol diberikan sentuhan artistik dengan karya seni dibantu pencahayaan yang memadai, agar dapat menjadi pilihan objek maupun ikon baru di kota Makassar,” ucap Iqbal. Tak hanya itu Iqbal pun berharap dibuatkan drainase dan trotoar standar yang bisa dilalui siapa saja termasuk para penyandang disabilitas. Juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk jogging track bagi warga Makassar yang hobi berolahraga khususnya pada akhir pekan. GM Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk Deden Rochmawaty mengatakan tol layang Makassar saat beroperasi nanti menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Makassar. “Kami sangat ingin membantu Pemerintah Kota Makassar dalam menciptakan kelancaran lalu lintas dan tentunya ini bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk kota Makassar,” ucap Deden saat bertemu Pj Walikota Iqbal di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Rabu (24/07). Ia datang bersama Direktur Utama PT Bosowa Marga Utama Nusantara (BMN) Anwar Toha, Direktur Teknik dan Operasional BMN Ismail Malliungan untuk menyampaikan progress pengerjaan tol layang Makassar yang masih dalam tahap pengerjaaan. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang)

Pj  Walikota Dukungan Penuh Musyawarah Kerja PMI Makassar

Makassarkota, MAKASSAR,- Keberadaan Palang Merah Indonesia khususnya di kota Makassar mendapatkan perhatian khusus dari Penjabat Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb. Hal ini terlihat saat menerima kunjungan silaturahmi dari ketua PMI kota Makassar Dr Syamsu Rizal MI yang juga Wakil Wali Kota Makassar Periode 2014 – 2019 di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Rabu (24/07/2019). Deng Ical, sapaan karib Syamsu Rizal menuturkan kesiapannya selaku ketua PMI Makassar beserta timnya dalam penyelenggaraan musyawarah kerja pemilihan ketua baru dan juga pemantapan program kerja lain PMI Makassar . “Saat ini kami tengah menyiapkan pemilihan ketua PMI Makassar yang baru dan memantapkan beberapa program PMI di antaranya bidang penanggulangan bencana mulai organisasi dan edukasi ke masyarakat, juga mengenai transfusi darah yang sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat,” ungkap Deng Ical. Iqbal mengatakan selalu memberikan dukungan penuh dan berharap agar PMI Makassar nantinya menjadi pusat rujukan di Indonesia Timur. “Sudah banyak program kerja dari PMI Makassar yang bisa kita lihat hasilnya dan saya berharap untuk PMI Makassar kedepan bisa menjadi pusat rujukan di kawasan Indonesia Timur khususnya untuk program transfusi darah,” terang Iqbal. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang).

Raih Predikat “Nindya” Di KLA 2019, Iqbal : Makassar Naik Kelas

Makassarkota, MAKASSAR,- Pemerintah Kota Makassar menerima penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2019. Makassar meraih predikat “Nindya” pada tahun ini. Artinya, naik kelas. Di mana tahun sebelumnya hanya masuk dalam kategori “Madya”. “Kita naik kelas jadi urutannya itu kategori Madya, Madya dan sekarang Nindya. Kita juga waktu pertama kali masuk dalam kategori KLA kita langsung dapat Madya bukan Pratama,” ucap Iqbal. Iqbal pun punya kebanggaan tersendiri. Di hadapan awak media ia mengutarakan inovasi ke depan yang akan lebih difokuskannya. Seperti memperbaiki taman, peran PKK, parenting, shelter warga, dan untuk Dinas Pendidikan sendiri harus lebih memperhatikan sekolah ramah anak. “Tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Makassar bisa meraih predikat Nindya. Tahun ini, akan kita benahi dan tindak lanjuti dengan serius agar Kota Layak Anak di Makassar bisa benar-benar sesuai kebutuhan anak bukan kebutuhan orang tua,” ujarnya. Hal senada diungkapkan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Tenri A Palallo. Ia bertekad akan lebih serius untuk menggarap KLA kedepannya. Katanya, ia akan menarget untuk masuk dalam kategori Utama bersaing berat dengan Kota Surabaya. “Alhamdulillah kita syukuri meskipun awalnya kita target utama. Cuman, taman kita masih agak berantakan. Saya akan berjuang untuk tahun depan, apalagi support penuh dari pak wali kota sudah saya dapatkan,” jelasnya. Untuk sekedar diketahui, penilaian KLA oleh Kementerian PPPA mengacu pada 26 indikator. Terkhusus pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak dari segala macam bentuk eksploitasi dan atau kekerasan. “Kalau bobotnya 500, maka untuk inisiasi Pratama. Kalau nilainya 600 kategori Madya, sementara 700 itu ke tingkat Nindya. Di atas itu 800-900 sampai 1.000 baru Kota Layak Anak”, jelas Kadis Tenri. Selain Kota Makassar, ada 23 kabupaten/kota yang ikut mendapatkan kategori Nindya diantaranya, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, Kota Padang, Yogyakarta, Balikpapan, Gianyar, Kalimantan Timur. Turut mendampingi Iqbal dalam kegiatan tersebut yakni Ketua TP PKK Kota Makassar, Murni Iqbal, Kadis DP3A, Andi Tenri Apalallo. (Sumber: Inda – Editor: Cammang)

Iqbal :  Bedakan Wisata Halal Dan Wisata Syariah 

Makassarkota, MAKASSAR,- Pj Wali Kota Makassar, Dr M Iqbal S Suhaeb menegaskan wisata halal dan wisata syariah memiliki peruntukan yang berbeda. Hal itu diungkapkan saat membuka Forum Grup Diskusi (FGD) dalam menyusun strategi pengembangan dan dokumen petunjuk pelaksanaan dan pengembangan wisata halal yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar, Selasa (23/7/19). Menurutnya, wisata halal adalah wisata yang tidak terbatas hanya untuk orang muslim saja. Lokasi kegiatan tidak terbatas di negara-negara muslim semata. Juga mencakup barang dan jasa wisata yang dirancang untuk wisatawan non muslim di negara muslim. Begitupun sebaliknya. Selain itu, definisi ini memandang bahwa tujuan perjalanan tidak harus bersifat keagamaan. Jadi perjalanan bisa dengan motivasi wisata umum. “Semua wisatawan boleh datang namun yang halal di sini adalah makanannya, lokasinya juga dan servicenya kita jamin halal,” ucap Iqbal. Sementara, wisata syariah mengandung konsep yang lebih luas, yaitu pariwisata yang keseluruhan aspeknya tidak bertentangan dengan syariah. Karenanya, Iqbal pun berharap ada hasil maksimal dari diskusi yang akan membantu Kota Makassar menjadi lebih maju kedepannya, khususnya dalam label kepariwisataan. Kegiatan ini dihadiri juga  pejabat eselon II Pemkot Makassar, dan Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Makassar, Kamelia Thamrin. Ada juga kepala inspektorat Pemkot Makassar Zainal Ibrahim dan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Ahmad Kafrawi. Hadir pemateri yakni Komisi Ekonomi MUI, Kiagus Muhammad Faisal. Ia membawakan materi “Makassar Destinasi Wisata Halal Dunia Regulasi dan Branding.” (Sumber: Dayat – Editor: Cammang)

Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Gelar Diseminasi Analisis NBM

Makassarkota, MAKASSAR – Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar melalui Bidang Ketersediaan dan Produksi Pangannya  Menggelar Desiminasi dalam rangka penyusunan analisis ketersediaan pangan (NBM). di Hotel condotel yang akan berlangsung selama dua hari Selasa dan Rabu (23-24 Juli 2019). Staf ahli bidang ekonom Ir. Ahmad Kafrawi, M.Si. mewakili Pj. Walikota Makassar. mengatakan bahwa Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah kegiatan dari peningkatan ketahanan pangan yang dilaksanakan berdasarkan suatu program yang terencana dan terukur. “Analisis NBM adalah upaya strategis mendukung penyediaan pangan dalam menghadapi kekurangan ketersediaan pangan, kelebihan ketersediaan pangan, gejolak harga pangan, dan atau keadaan darurat lainnya,” ungkapnya. Salah satu metode untuk mengetahui ketersediaan pangan di suatu wilayah adalah dengan menganalisis Neraca Bahan Makanan (NBM). “NBM merupakan penyajian data pangan yang dapat menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan sejumlah produksi pangan, perubahan dalam cadangan pangan,  impor, ekspor dan distribusi pangan di suatu wilayah pada waktu tertentu data dari FAO 1980.jelasnya. Menurut kepala bidang ketersediaan dan produksi pangan Andi Eka Arifianto, SP., M.Si. yang juga selaku ketua panitia penyelenggara,menjelaskan. Desiminasi NBM bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta tentang informasi mengenai penyediaan pangan yang dikonsumsi penduduk perkapita pertahun dalam satuan kilogram,  perkapita perhari dalam satu gram, pada kurun waktu tertentu,” paparnya. Adapun peserta kegiatan ini adalah antara lain berasal dari akademisi, SKPD terkait,  Kelompok Tani Lorong, KWT dan masyarakat Kota Makassar yang berjumlah 400 orang. Pemateri kegiatan ini adalah bapak dr. Aminuddin, M. Nut. Diet, Ph.D akademisi dari UNHAS dan Ibu Ir. Ratih Tamru. Kepala bidang di Dinas ketahanan pangan provinsi Sulawesi Selatan. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang)

Iqbal Suhaeb Gantungkan Mimpi Anak Makassar Di Pohon Harapan HAN 2019

Makassarkota, MAKASSAR,- Pj Wali Kota Makassar, Dr M Iqbal S Suhaeb menuliskan mimpinya untuk anak-anak Makassar yang langsung digantungkan ke pohon harapan yang berada di area puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019, di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/7/19). Dalam secarik kertas ia menuliskan beberapa mimpi dan harapannya yakni anak-anak Makassar harus menjadi tangguh, jujur, adil dan berperilaku santun. Agar bisa menjadi penerus kekayaan bangsa Indonesia. “Harapan ini saya gantungkan, semoga bisa terwujud. Kedepannya anak-anak akan menghadapi hal-hal yang lebih serius. Makanya saya berharap ia menjadi tangguh dan lebih banyak belajar agar bisa berprestasi,” ucap Iqbal. Iqbal juga berpesan agar anak-anak harus menerapkan sistem mematikan handphone mulai dari pukul 18.00 – 21.00 Wita. Tiga jam itu wajib digunakan untuk belajar dan hal- hal yang bermanfaat seperti mengaji. Pada kesempatan yang berharga itu juga dihadiri langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, dan Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise, berpesan yang sama. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak harus menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar. Tak lupa juga anak-anak harus punya waktu khusus untuk bermain dan berkreasi. Menteri Yohana mengatakan, pemerintah Indonesia menjamin setiap anak dapat mencapai impian dan cita-cita. Negara juga bekerja keras untuk selalu melindungi hak-hak anak sesuai amanat Undang-Undang (UU). “Ibu Menteri sedang gencar mengkampanyekan agar belajar dan belajar. Karena kalian generasi masa depan sehingga waktunya harus banyak diisi dengan belajar dan bermain,” kata Mama Yo, sapaan akrab Yohana dalam sambutannya. Menurut Yohana, anak-anak adalah pewaris kepemimpinan bangsa. Indonesia di masa depan adalah milik anak-anak. “Pada saat bermain, bermain lah dengan senang hati dan bergembira bersama kawan-kawan. Namun, jangan lupa saat belajar, belajar lah dengan tekun sungguh-sungguh agar dapat meraih prestasi,” katanya. Usai sambutan, Mama Yo mengajak Nurdin Abdullah dan Iqbal Suhaeb berkeliling booth yang turut meramaikan HAN 2019. Mereka bertiga berbaur dan berjoget bersama anak-anak yang menyajikan hal-hal yang kreatif. Seperti dance, games cerdas cermat, menyanyikan lagu daerah, seni bela diri. Mama Yo juga disajikan tarian paraga dan berbagai hal unik tentang dunia anak. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang)

Iqbal Suhaeb Sampaikan Terima Kasih Di Penutupan FAN 2019

Makassarkota, MAKASSAR,- Forum Anak Indonesia (FAN) Tahun 2019 resmi ditutup oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Susana Yembise di Fort Rotterdam, Senin (22/7/2019) malam. Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada Menteri Yohana atas dipilihnya Makasar sebagai penyelenggara FAN Tahun 2019 sekaligus dijadikan pusat acara penghargaan Kota Layak Anak. “Terima kasih ibu menteri atas kepercayaan yang diberikan kepada kota Makassar ditunjuk sebagai  penyelenggara Forum Anak Nasional. Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian terhadap perkembangan dan kreatifitas yang fokus pada nilai – nilai luhur serta menumbuhkan  patriotisme kepada anak – anak sebagai generasi penerus bangsa,” ucap Iqbal. Ia berharap kegiatan FAN Tahun 2019 ini bisa merekatkan ikatan persaudaraan anak – anak Indonesia dari seluruh provinsi dan kabupaten, kota dalam menyuarakan aspirasi dari hati nurani mereka. Menurut Iqbal, penutupan acara FAN 2019 sengaja diadakan di Benteng Rotterdam agar anak – anak yang datang dari seluruh Indonesia dapat melihat langsung warisan budaya dan sejarah masa lalu di Sulawesi Selatan. “Indonesia sangat kaya akan warisan budaya dan sejarah. Salah satunya Benteng Rotterdam yang dahulu dikenal dengan Benteng Panyyua jika dilihat dari udara, bentuknya menyerupai Penyu,” kata Iqbal. FAN Tahun 2019 ditutup dengan penekanan sirine, dan penyerahan buku 1.000 Cerita Perjuangan Anak Negeri dari seluruh peserta FAN. Juga penyerahan kenang- kenangan dari Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar Murni Djamaluddin Iqbal, dan penyerahan kenang-kenangan kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Susana Yembise, dan Menteri Keluarga, Ketenagakerjaan, dan Layanan Sosial Republik Turki Zehra Zumrut Selcuk. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang)

Pertama Kali, FAN Hadirkan Delegasi Luar Negeri

Makassarkota, MAKASSAR,- Warga Makassar patut berbangga, untuk pertama kalinya, Forum Anak Nasional (FAN) menghadirkan delegasi dari negara sahabat. Menteri Keluarga, Ketenagakerjaan, dan Layanan Sosial Republik Turki Zehra Zumrut Selcuk hadir pada malam penutupan FAN 2019 di Fort Rotterdam, Senin (22/07/2019) malam. Ia menyampaikan terima kasih atas undangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Susana Yembise. “Terima kasih atas undangan dari Menteri Yohana. Kami juga menyampaikan salam dari anak – anak Turki sekaligus dari Presiden Turki Erdogan,” kata Menteri Zehra Zümrüt Selçuk. Di FAN 2019, Menteri Zehra berbagi informasi dan menyampaikan pesan dari anak – anak Turki dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada anak – anak Indonesia. Menteri Yohana menyampaikan terima kasih atas kesediaan Menteri Zehra Zumrut Selcuk memenuhi undangan anak – anak Indonesia pada FAN 2019. “Baru pertama kali acara seperti ini mengundang delegasi dari luar negeri,” kata Menteri Yohana. Kehadiran Menteri Zehra semakin mempererat persahabatan antar kedua negara. Apalagi di tahun 2020 nanti, Indonesia – Turki akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang)

Tutup FAN 2019, Menteri Yohana Ajak Anak Indonesia Jadi Pelopor Dan Pelapor 

Makassarkota, MAKASSAR,- Forum Anak Indonesia (FAN) Tahun 2019 resmi ditutup oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Susana Yembise di Fort Rotterdam, Senin (22/7/2019) malam. Dalam sambutannya, Menteri Yohana menyebutkan sebagai anak Indonesia ada dua hal yang mesti dilakukan yakni  pelopor dan pelapor. Anak-anak Indonesia akan ditingkatkan kapasitas, pemahaman, pengetahuan, kesadaran, dan perannya sebagai pelopor dan pelapor pemenuhan hak anak. Pelopor, anak-anak diharapkan dapat memulai aksi atau kontribusi positif dan sebagai agen perubahan di tingkat nasional dan daerah guna mengatasi berbagai permasalahan anak yang terjadi di wilayahnya. Sementara sebagai pelapor, anak-anak diharapkan dapat melaporkan segala hal yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak melalui berbagai macam saluran yang telah disediakan oleh negara. “Anda yang akan merubah masa depan, akan menjadi pemimpin masa depan jadi gubernur, wali kota dan lain – lainnya. Ini adalah wadah untuk melatih diri kalian menjadi leader pada tahun 2030 mendatang,” kata Yohana. Olehnya itu, ia berpesan kepada anak – anak Indonesia di mana pun berada agar selalu optimis dalam menatap masa depan. Apalagi pemerintah telah menerbitkan sejumlah regulasi yang melindungi hak anak seperti UU Perlindungan Anak, UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang)

Ketua TP PKK Kota Makassar Tinjau Persiapan Penutupan FAN

Makassarkota, MAKASSAR,- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Murni Djamaluddin Iqbal, meninjau secara langsung persiapan penutupan Forum Anak Nasional (FAN) yang akan digelar di Fort Rotterdam malam nanti, Senin (22/07). Meski cuaca terbilang cukup menyengat, tidak menyurutkan semangat Murni Djamaluddin berkeliling di lokasi benteng, guna memastikan segala hal dapat berjalan dengan lancar. Untuk memastikan hal tersebut, terlihat istri Wali Kota Makassar berkoordinasi bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Tenri A Palallo, Kabag Humas Muhammad Roem, Kabag Umum Fajrin Pagarra. Beberapa geladi pementasan pun dilakukan, demikian pula dengan pengecekan sound system, lighting, dan beberapa hal teknis lainnya. Ketua TP PKK juga mengecek ulang rundown acara, demi kelancaran kegiatan penutupan FAN, yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar. Adapun rundown acara yang akan digelar mulai dari pukul 18.45 Wita yakni penyambutan tamu VVIP, yang akan disambut dengan pemberian bunga tangan atau pengalungan bunga. Tari Pakkarena akan menjadi persembahan awal dalam acara penutupan FAN kali ini. Beberapa kegiatan lainnya yakni pemberian buku 1.000 cerita perjuangan anak negeri dari seluruh peserta FAN. “Kita ingin semua berjalan dengan lancar, anak-anak merasa terhibur dan bahagia pada acara penutupan ini. Sehingga mereka meninggalkan kesan yang mendalam akan kota Makassar,” ujar Murni Iqbal. (Sumber: Fikri/Dayat – Editor: Cammang)

Skip to content