Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Wali Kota Makassar Berharap Mubaligh Mampu Menjadi Pemersatu Umat

Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto secara resmi melantik Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mesjid Mubaligh Indonesia Muttahdah (DPP IMMIM). Kegiatan ini juga dirangkai upgrading mubaligh yang berlangsung di Gedung Islamic Centre IMMIM, Jl. Sudirman, Makassar, (20/2). Tampak hadiri Ketua DPP IMMIM Ahmad M. Sewang dan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Anwar Abubakar. Danny sendiri sangat mengapresiasi kegiatan upgrading mubaligh ini. Karena menurutnya, akhir-akhir ini mubaligh akan mendapat banyak tekanan. Baik itu tekanan politik, maupun tekanan sosial keumatan. Banyak umat ingin mendengarkan fatwa tentang kebenaran-kebenaran politik. Dan mubalighlah sebagai tempat bertanya masyarakat. Sehingga suka tidak suka mubaligh harus bisa memberi jawaban yang benar. “Jangan sampai para mubaligh justru menunjukkan jalan yang sesat dan jalan yang dimurkai. Karena yang jelas hanya satu, jalan yang lurus,” kata Danny. Lebih lanjut, Danny menegaskan agar mubaligh jangan membiarkan umat mengalami kebingungan-kebingungan. Selain itu pula, jangan membiarkan umat bercerai-berai. “Mubaligh mesti mampu menjadi pemersatu. Jika ada sesuatu yang tidak jelas biasakan tabayyun, agar kita tidak mudah dipecah-belah,” tuturnya. Meski tinggal dua bulan tersisa masa jabatannya, tampak fokus perhatian Danny memang pada perkembangan mubaligh. Ia pun menitipkan satu wasiat kepada Bagian Kesra kota Makassar yang mengurus masalah keagamaan agar lebih fokus pada pengembangan mubaligh utamanya pada penganggaran. “Mubaligh harus kita utamakan. Ia mengajarkan ahlak, melakukan doa dan memberi ilmu tentang banyak hal. Karen kota tanpa ahlak dan doa tidak ada berkahnya,” tutup Danny. Pada kesempatan yang sama tak lupa Danny menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan dan bantuan para alim ulama dan mubaligh selama menjabat wali kota. Ia sekaligus berpamitan untuk segera mengakhiri masa tugasnya di pemerintahan kota Makassar. (dayat/cammang)

Danny Resmi Lepas Tim Softball Piccadilly ke Turnamen Softball Lasinrang Cup Nasional

MAKASSAR,- Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto resmi melepas tim SoftBall Piccadilly Makassar ke turnamen Softball Lasinrang Cup Nasional U23 Tahun 2019, Selasa (19/2/19) dikediaman pribadinya. Dalam pelepasan tersebut Danny menyemangati para pemain yang akan bermain di lapangan Softball Dusun Cora Desa Padaelo Kecamatan Mattiro Bulu mulai 22-28 Februari 2019 mendatang. “Rasa-rasanya saya mau kembali muda melihat performa dari sisi postur dari sisi persiapan latihan. Alhamdulillah semua sudah siap. Saya insya Allah akan kesana menonton langsung,” ucap Danny. Danny juga berpesan agar tim tetap kompak dan disiplin. “Ini penyakit tim kadang biasa tidak kompak itu sebenarnya yang membuat kalah. Kuncinya itu kompak dan disiplin,” ungkapnya. Sementara, Ketua Panitia Pelaksana Racmatullah SIP. M.Si mengatakan jika Kejurnas U23 ini akan diikuti beberapa tim junior dari berbagai daerah, diantaranya DKI Jakarta, Bandung, Lampung, Kendari, Samarinda, Banten, Makassar, Riau, Papua dan Kutai Timur. Ia pun berharap Kejurnas ini akan menjadi langkah awal untuk peningkatan prestasi olahraga khususnya Softball di Bumi Lasinrang. Hal ini ditunjang dengan lapangan yang sudah berskala nasional dan sudah digunakan dalam Porda sulsel. “Kejurnas ini menjadi momentum untuk tim Softball di Bumi Lasinrang, dan kami meminta peran serta seluruh masyarakat untuk mensukseskan Pinrang sebagai tuan rumah yang baik,”pungkasnya. (dayat/cammang)

Menpan-RB Beri Penghargaan SAKIP Award 2018

MAKASSAR, — Kota Makassar mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Drs. Syafruddin M.S.i untuk laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LHE AKIP) tahun 2018 di Four Points Hotel, Makassar, Selasa (19/02/19). Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan sangat bersyukur meraih penghargaan tersebut meskipun masih mendapatkan nilai B. “Kita dapat nilai B yang kedua kalinya ini. Paling tidak tahun depan kita dapat nilai BB. Kita masih ada kekurangan yang harus kita benahi. Lemahnya kita ada di proses administrasi. Kita perlu belajar dari Jogjakarta yang mendapat nilai AA,” ucap Danny. Sementara, Menpan RB, Syafrudin menyerahkannya untuk 174 Pemda di Wilayah III. Wilayah ini meliputi 12 pemerintah provinsi, yaitu D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, dan 162 Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah ke-12 provinsi tersebut. Selain memberikan Rapor Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Kementerian PANRB juga memberikan apresiasi terhadap pemda yang berhasil menerapkan SAKIP dengan baik. LHE AKIP yang diberikan oleh Kementerian PANRB juga berisikan rekomendasi yang harus dilakukan pada tahun ini guna memperbaiki tata kelola pemerintahan di setiap Instansi Pemerintah. Evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian PANRB juga bukanlah evaluasi terhadap dokumen Laporan Kinerja, melainkan evaluasi tehadap seluruh sistem yang berjalan mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pelaporan. Senada dengan Danny, Syafruddin pun menghimbau, seluruh pimpinan daerah belajar sistem akuntabilitas kinerja pemerintahan ke DIY. Menurut dia, apabila seluruh daerah telah mencapai SAKIP dengan nilai AA, maka tahun 2024 Indonesia dapat menghemat anggaran sebesar Rp 900 triliun. Menteri juga menekankan, kinerja aparat pemerintahan harus semakin inovatif dan kreatif dalam menjalankan roda pemerintahan, sehingga akan cepat dan akurat menyentuh harapan masyarakat. Melalui penerapan SAKIP, terbukti mampu mencegah potensi pemborosan anggaran. Untuk di daerah Wilayah III ini sendiri mampu menghemat anggaran hingga Rp 6,9 triliun dalam tahun 2018. Sebut Syafruddin pula, SAKIP bukan hanya pemberian nilai, namun juga menggambarkan kemampuan instansi pemerintah dalam melakukan pengelolaan penggunaan anggaran dan dapat dipertanggungjawabkan demi memberikan pelayanan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Sebelumnya, Kementerian PANRB telah menyerahkan Rapor SAKIP bagi pemda di dua wilayah I di Bandung, dan wilayah II di Banjarmasin.(dayat/cammang).

Danny Ajak Warga Satu Pikiran Dan Satu Visi Wujudkan Makassar Kota Tanpa Kumuh

Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto hadir membuka kegiatan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), salah satu program andalan PU kota Makassar. Dalam kesempatan tersebut, Danny menilai program ini sangatlah baik. Agar masyarakat tahu ada perubahan besar yang dilakukan pemerintah. “Program kotaku benar-benar menjadi program yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Suatu pemerintahan yang baik cirinya adalah pemerintahan yang memberi solusi, yang memberi program-program yang dirasakan masyarakat. Salah satunya Kota Tanpa Kumuh,” sebut Danny Pomanto, Senin (18/2).   Danny mencontohkan Pantai Mangara Bombang (Marbom). Dulu tempat itu kumuh sekarang menjadi destinasi paling indah. “Kader-kader BKM dan KSM, negara berharap kepada kita semua. Agar perubahan-perubahan ini dipastikan harus dirasakan sampai ke pelosok dan kawasan kumuh yang sebelumnya tidak pernah diperhatikan. Dari data BPS, apa yang kita lakukan hari ini berdampak pada data kemiskinan Makassar yang menurun menjadi 4,41 persen,” sebut Danny. Salah satu persoalan di kawasan kumuh adalah sanitasi. Disamping perbaikan rumah, Makassar mendapat jatah 18 kelurahan kategori kumuh berat. Baru jelang 5 tahun pemerintahan Danny banyak daerah yang sudah tidak berstatus kumuh lagi. “Hal yang sangat membanggakan adalah kemandirian masyarakat, masyarakat gotong royong. Kota tanpa kumuh tidak hanya merubah secara fisik, tidak sekedar merubah masyarakat secara sosial, tapi juga secara ekonomi. Kita punya Kanrerong, memberdayakan masyarakat dari omset Rp 200ribu menjadi omset Rp 2 juta,” sebutnya.   Selain itu, Danny juga menjelaskan beberapa program pemberdayaan masyarakat mandiri Makassar lainnya. Di antaranya program lorong garden bagaimana masyarakat terlibat membangun lorongnya. Longset, sebelumnya kumuh jadi sehat, KB, rumah hati rumah bakat dengan memberdayakan potensi anak-anak terlantar dirangkul pemerintah agar tidak terlantar. “Kota tampa kumuh adalah ruang. Tinggal bagaimana mengisinya, tinggal bagaimana kader BKM dan KSM bekerja sama dengan kader-kader yang lain, KB, kesehatan, posyandu, mengisi ruang-ruang ini menjadi ruang yang luas. Mari kita satu pikiran dan satu visi kedepan yang kuat,” tegasnya. Harapannya semoga seluruh pihak terus bersatu, terintegrasi dengan baik, dibawah komando Satker serta payung PU dan Bappeda untuk terus meningkatkan kualitas Kotaku menyerbu spot-spot 18 kelurahan. “Mari contoh keberhasilan Marbom,” pungkasnya. (dayat/cammang)

Ribuan Guru Pemprov Bersama Dan Guru Pemkot Ramaikan Jalan Santai Gebyar Hari Raya Pendidikan

MAKASSAR,— Gebyar Hari Raya Pendidikan yang dilaksanakan serentak di Indonesia Pemprov Sulsel bersama Pemkot Makassar dan seluruh jajaran dunia pendidikan mengadakan gerak Jalan Santai bersama di Lapangan Karebosi Makassar, Minggu Pagi (17/12/2019). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, Hadir mengikuti gerak jalan santai, Walikota Makassar Muhammad Ramdhan Danny Pomanto, bersama wakil walikota Syamsu Rizal, Sekda Kota Makassar Muh. Anshar dan Forkopimda kota Makassar. “Pemerintah yang baik yang mempersiapkan negeri. Generasi pelanjut kita sangat penting. Guru adalah pondasinya. Kita harus siap menuju generasi yang kuat untuk merebut masa depan yang lbh baik,” ucap Danny. Ia pun berkomitmen untuk memperkuat para guru. Dengan memperhatikan kesejahteraannya. “Kalau saya panggil rapat para guru penuh parkiran dengan mobilnya. Artinya itu sudah sejahtera. Guru honor pun demikian karena sudah ada P3K yang digagas langsung oleh pemerintah pusat. Insya Allah semua terealisasi dengan baik,” jelasnya. Danny berharap guru mampu memberikan pengajaran yang terbaik untuk bibit generasi khususnya anak anak didik pelanjut di masa depan. “Hadirnya pak Menteri disini menjadikan semangat tersendirimelihat langsung antusias para guru khususnya di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sinergitas yang memang diperlukan antar pusat dan Kab/Kota,” pungkas Danny.(dayat/cammang)

Kurangi Sampah Plastik, Danny Imbau ASN Gunakan Tumbler

Walikota Makassar Danny Pomanto mengeluarkan surat edaran kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup Pemkot Makassar, untuk menggunakan botol minum atau tumbler. Pada surat dengan Nomor 660. I /43/s.cdar/DLII/11/2019, Danny Pomanto memerintahkan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer di lingkup Pemkot Makassar, untuk mengurangi sampah plastik. Termasuk di dalamnya mengkoordinir semuanya, untuk menggunakan botol air minum atau tumbler di kantor masing-masing. “Juga menggelar koordinasi, dan sosialisasi pengurangan konsumsi yang menghasilkan sampah plastik, serta sejenisnya,” jelas Danny, Sabtu 16 Februari 2019. Menurut Danny, surat edaran tersebut sudah sesuai dengan pasal 20 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelotaan sampah dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan mengurangi (Reduce), menggunakan kembali (Reuse), dan daur ulang (Recycle) melalui bank sampah. Danny juga menegaskan, jika pemerintah daerah berkewajiban melakukan kegiatan pengurangan sampan secara efektif dan efisien.(makassarinfo/cammang)

Silahturahmi Nasional dan Temu Alumni Purna Praja Angkatan XII Danny Ungkap Cara Sukses Pimpin Makassar

Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto didaulat menjadi narasumber pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Temu Alumni Purna Praja Angkatan 12 Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), di Hotel Grand Claro, Sabtu (16/2). Dengan Tema “membangun birokrat handal dalam menyongsong era industri 4.0”. Di hadapan para birokarat ini, Danny mengungkapkan semua rahasia di balik kesuksesannya memimpin kota Makassar hingga dianugerahi 152 penghargaan bergengsi nasional maupun internasional. “Menjadi birokrat tidaklah gampang, karena itu amanah yang luar biasa,” ungkap pemilik 450 karya dengan setifikasi arsitek tertinggi (A) ini. Danny mulai menjelaskan ketika awal memimpin Makassar, meski dirinya berlatar belakang dosen dan arsitek, namun hal berbeda ditemui saat menjadi wali kota. Tidak memiliki pengalaman politik dan pemerintahan membuatnya kembali menjadi nol alias tidak tahu apa-apa. Hingga akhirnya ditemukanlah pertanyaan pamungkas “apa itu pemimpin dalam birokrasi?” Hingga lahirlah satu jawaban yakni tanggung jawab. “Karena saya konsultan saya mengelola apa itu tanggung jawab.   “Kenapa bukan tanggung tanya? Artinya pemimpin hadir untuk menjawab. Apa yang mau dijawab? Pertanyaan seperti apa? Dari mana asal pertanyaan itu? Bagaimana kita tahu itu pertanyaan? Maka kita harus mendengarkan orang. kita harus mendengarkan kritikan,” pungkas Wali Kota yang berhasil membawa Makassar meraih peringkat pertama nasional Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), mengalahkan Bandung dan Surabaya. Sebagai langkah awal dirinya melakukan pendekatan sosial, mendengarkan suara rakyat dan suara-suara yang lain. Karena ini birokrat, jabatan politik, maka semua harus didengarkan. “Saat saya sadar pemimpin adalah tanggung jawab dan menjawab pertanyaan kita harus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan lahir dari mulut, ada dari mata, dan ada juga dilihat dalam hati. Menjadi pemimpin yang baik harus mampu menjawab sebelum orang menyampaikan pertanyaan itu,” beber Danny Pomanto. Hal pertama, Danny meminta agar dicarikan titik apa yang paling sulit di kota ini. Itu yang pertama ingin dijawabnya, dengan melakukan research. hasilnya adalah orang miskin yang sakit. Untuk mempercepat jawaban itu Danny berkir perlu sebuah sistem dan sebuah research yang melibatkan banyak orang (public engagement) serta pikiran banyak orang. “Lahirlah inovasi-inovasi, saya tugaskan semua SKPD cari gara-gara. Cari isu yang paling dominan, cari persoalan di SKPD masing-masing. Bagaimana menemukan dua isu besar, libatkan lima pihak (pentaheliks). Libatkan akdemisi, privat sektor, masyarakat, LSM, Pemerintah, kita cari dan mendiskusikan,” terangnya. Inilah ilmu menemukan masalah, melakukan koloborasi, hingga ditemukanlah solusi. Namun, solusi saja tidaklah cukup. Ia harus disederhanakan karena program akan dikembalikan ke masyarakat yang dikemas dalam bentuk inovasi. Lahirlah macam-macam istilah di Makassar. Ada inovasi kebersihan, Makassar Tidak Rantasa (MTR) dan Lisa. Ada pula Longset, Longgar, Bulo, dan Kanrerong. “Semua branding inovasi kita pakai semangat daerah, karena untuk masyarakat bukan untuk gagah-gagahan. Harus kelihatan Makassarnya,” tutur Danny. Seperti home care (dottrota), Truk Angkutan Sampah Kita (Tangkasaki), hingga ditemukan 100 inovasi. Belum cukup sampai di situ, dibuat sistim yang menterpadukan inovasi ini, maka dilibatkanlah aplikator membuatkan aplikasi. “Nuansa Lokal kita angkat ke tingkat global maka inovasi ini ditransfer menjadi Sombere and Smart City. Karena ini pula saya diundang di seluruh dunia gara-gara hanya untuk menjelaskan apa itu Sombere and Smart City” kuncinya. Hadir pula dalam kegiatan ini, salah satu Alumni yang kini sebagai Bupati Bantaeng, Dr. H. Ilhamsyah Asikin dan Dekan Fakultas Ilmu Politik Pemerintahan dalam Negeri Mohadam Labola. (dayat/cammang)

Danny Pomanto : Perusahaan Di Makassar Makin Kuat

MAKASSAR,— Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto menyebut iklim bisnis di Makassar semakin baik. Hal tersebut dinyatakan orang 01 di Makassar ini saat menghadiri program Workshop sekaligus pengukuhan perubahan pengurus Dewan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) Makassar di Hotel Aston, Jumat (15/2/19). Dewa TSLP sendiri merupakan induk organisasi independen yang bermitra dengan pemerintah khusus untuk penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Danny kemajuan perusahaan di Makassar ditandai dengan semakin banyaknya program pengembangan dan pembangunan berbasis kemasyarakatan menggunakan dana internal. “Perusahaan-perusahaan kita sekarang tambah hari tambah kuat,” kata Danny usai mengukuhkan pengurus Dewan TSLP yang baru. “Tidak ada TSLP ataupun CSR tanpa perusahaan yang kuat (untung). Ya bagaimana mau bantu pemerintah kalo tidak untung,” tambahnya. Lebih lanjut ia jelaskan, kapasitas dan kinerja TSLP kini semakin menarik karena sudah dibekali dengan Peraturan Daerah (Perda). “(TSLP) sudah punya program kerja. Jadi  jauh lebih baik,” katanya. Terakhir, dirinya menargetkan dalam waktu dekat akan ada program besar diprakarsai oleh Dewan TSLP. “Di kota-kota maju seperti Jakarta, mereka (perusahan melalui TSLP) mampu membuat (program) yang besar. Kenapa tidak Makassar seperti itu,” jelasnya. Nyatanya saat ini program CSR perusahaan dinilai berskala kecilnya makanya tidak ada gaungnya Diharapkan Dewan TSLP ini mampu menghimpun dan mengorganisir seluruh program perusahaan semaksimal mungkin. (dayat/cammang)

PTSP Bintang Lima Beri Pelayanan Modern

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) kota Makassar resmi beroperasi beei pelayanan modern di Balaikota jalan Ahmad Yani No 2 Makassar. Ruangan kantor baru yang lebih luas dan dilengkapi berbagai fasilitas pelayanan modern, PTSP bintang lima akan melayani pembuatan KTP, SIM, Pasport serta pembayaran Listrik secara on line. “Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) juga akan membuka gerai pelayanan pengurusan dokumen kependudukan di gedung PTSP ini .” kata Plt Kadis PM PTSP Firman H Pagarra, Kamis (14/2/2019). Firman menjelaskan bahwa semua zona barat kota Makassar, termasuk Kec Ujung Pandang, Bontoala, Makassar, Ujung Tanah, Wajo dan wilayah yang dekat dengan Balaikota akan dicover di gerai Dinas Capil PTSP bintang lima untuk mengelola dokumen kependudukan. Selain itu menurut Firman, hadirnya gerai Dinas Capil di kantor Balaikota menjadi tantangan tersendiri bagi PTSP untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sesuai kelas bintang lima, ” Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kami, sesuai nama yang diberikan pak Wali, PTSP bintang lima wajib untuk memberikan pelayanan prima sekelas bintang lima untuk masyarakat. Kami akan kelola dengan baik, mudah mudahan kehadiran Dinas Capil akan membuat masyarakat lebih aman dan nyaman melakukan pelayanan publik dibidang kependudukan.” tuturnya. Dinas PTSP akan melayani 31 jenis item perijinan, PTSP bintang lima saat akan melayani pembayaran PDAM dan BPJS ketenagakerjaaan. Kedepannya, Firman berkeinginan nantinya semua pelayanan publik seperti pembayaran PLN, pajak STNK Kendaraan bermotor, pembuatan SIM dan pembuatan pasport bisa dilakukan di gedung PTSP bintang lima. “Saat ini kita melayani pembayaran PDAM dan BPJS ketenagakerjaan, selanjutnya PLN dan Samsat membuka gerai di sini. Kita bercita cita kedepannya di PTSP bintang lima ada pembuatan SIM dan Pasport.” pungkasnya.(dayat/cammang).

Akui Sukses Kelolah Sampah, Waringin Barat Berguru Ke Makassar

Makassar – Meski tahun ini kota Makassar gagal meraih adipura, namun sejumlah daerah masih tetap mengunggulkan penanganan sampah kota ini. Mulai dari pengembangan TPA, pengelolaan bank sampah, hingga sistem penjemputan ke rumah-rumah warga dinilai masih jauh lebih maju dari daerah lain. Salah satunya adalah Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Sekaitan dengan hal tersebut, Wakil Bupati Waringin Barat Ahmadi Riansyah memboyong OPD dari daerahnya yang diterima langsung Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, di ruang kerja wali kota, Kamis (14/2). “Saya perlu belajar karena itu saya datang ke sini. Terutama masalah persampahan. Kami sendiri telah 12 kali raih adipura. Tapi tantangannya adalah mempertahankan. Kami ingin ke depan bisa juga sukses seperti Makassar bisa mengelolah sampah ini dengan baik. Selanjutnya, mungkin ada informasi-informasi yang bisa kita pelajari dan tiru dari Makassar,” ucapnya. Selain pengelolaan sampah, Ahmadi juga mengaku akan belajar pelayanan publik Pendidikan, kesehatan, dan penyelenggaraan pemerintahan. Menanggapi hal itu, Danny menyampaikan jika kunjungan tersebut sifatnya saling share informasi saja. Ia mengatakan banyak juga keunggulan Waringin Barat yang bisa diikuti Makassar. Meski demikian ia mempersilahkan Ahmadi untuk melihat semua keunggulan smart city kota Makassar. “Smart city kita sangat berfungsi sejak 2015. Untuk pengelolaan sampah TPA kita sangat bagus, sistem penjemputan sampah dan mobil sampahnya bisa ditracking melalui war room,” jelasnya. Danny pun mempersilahkan mereka mengunjungi war room atau command centre Makassar, city galery yang menyerupai URA Singapura serta berbagai hal yang menjadi keinginan rombongan Wakil Bupati Waringin Barat. “Walau pun kemarin kita tidak dapat adipura, tapi kita tidak pernah menyerah, atau berkecil hati. Bahkan penilai LPPD kita ajak ke TPA. LPPD kita nomor satu, Surabaya di urutan ke 2 dan Bandung nomor 6,” kata Danny. Ia juga tak lupa memperkenalkan PTSP bintang 5, serta kecanggihan war room yang dapat memantau lalulintas, layanan kesehatan kejahatan, komplain masyarakat, rumah sakit, bank sampah, mobil sampah, penduduk mati hidup tiap hari, serta yang keluar masuk. “Homecare, kita jadi percontohan di asia tenggara, dan sudah dicontoh Jambi, Bandung, dan Manado,” ungkapnya.(dayat/cammang).

Skip to content