Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Iqbal Terima Dua Penghargaan Di Apel Besar HUT Ke – 58 Pramuka

Makassarkota, MAKASSAR, – PJ Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb sekaligus Mabicab Pramuka Kota Makassar menerima dua penghargaan sekaligus pada saat menghadiri Upacara Apel Besar HUT ke – 58 Pramuka di halaman Rujab Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Sudirman, Minggu, (18/8/2019).


Dua penghargaan tersebut yakni Lencana Darma Bakti dan Pancawarsa V. Lencana Darma Bakti adalah tanda penghargaan yang diberikan kepada seorang yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, dana dan fasilitas yang cukup besar, serta sangat membantu kelancaran kegiatan pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka.

www.makassarkota.go.id

“Alhamdulillah, penghargaan ini patut disyukuri. Kita kerja bukan mencari penghargaan tapi tulus ikhlas. Ketika kita diapresiasi wajib bagi kita menerima dengan rasa syukur yang berlimpah,” ucapnya usai menerima penghargaan.

Iqbal mengatakan untuk penghargaan Pancawarsa V sendiri ia dapatkan dikarenakan Pemkot Makassar sudah memberikan bantuan usaha, motivasi, kerja keras, dan ketekunan serta dedikasi yang diberikan oleh para majelis pembimbing, andalan, pelatih pembimbing, pembina Pramuka dan pamong saka.

Selain Iqbal, sejumlah kepala daerah juga mendapat penghargaan serupa. Pada apel besar ini turut hadir perwakilan kepala daerah kabupaten/kota, anggota Pramuka tingkat SMP dan SMA. Di mana Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bertindak sebagai Inspektur Upacara.

Nurdin menyampaikan terima kasih atas dukungan Ketua Kwartir Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Forkopimda dan juga baik bupati dan wakil bupati Pangkep beserta jajaran.

Di awal sambutan, ia juga membakar semangat para peserta, dengan ‘salam pramuka’ serta salam ‘siapa kita? Indonesia’.

www.makassarkota.go.id



“Dari Pramuka kita belajar bagaimana pendidikan karakter. Sebagai bekal buat anak-anak kita jika tumbuh dewasa menggantikan posisi kita,” katanya.

Sementara, Ketua Kwartir Sulsel SYL menyebut jika mau memupuk persaudaraan lebih dan kebersamaan itu hanya bisa ditemukan di Pramuka.

“Istilahnya tidak ada yang makan tulang. Kita ini semua makan sama-sama. Di Pramuka juga itu tidak ada namanya politik. Semua sama, larut menjadi satu kesatuan,” pungkasnya.

 

(Sumber: Hidayat – Editor: Cammang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 − 10 =

Skip to content