Kota Makassar Bersama Kota Gold Cost Australia Jalin Kerjasama Bangun Sister City
MAKASSAR –Pemerintah Kota Makassar bersama Pemerintah Kota Gold Coast, Australia mengadakan pertemuan dalam rangka kerja sama Sister City (Kota Kembar) antar keduanya. Untuk mempererat kerjasama Sister City maka kedua belah pihak melakukan penanda tanganan Letter of Intent dilakukan dikediaman Wali kota Makassar. Jalan Amirullah. Senin (3/3/2019). Walikota Makassar Muh Ramdhan Pomanto mengungkapkan, melalui kerjasama Sister City dengan Kota Gold Coast semakin mengukuhkan kota Makassar diperhitungkan sebagai kota dunia. “Gold City itu menjalin Sister City dengan berbagai kota di dunia seperti Taipei dan Dubai yang merupakan ibu Kota Negara. Makassar bukan ibu kota negara namun mereka mau menjadikan Sister City itu kebanggaan tersendiri buat kita ” kata Danny Pomanto. Kedepan Sister City antara Makassar dan Gold Coast mencakup ada empat ruang lingkup Kerjasama. Di antaranya di bidang Pariwisata, pengembangan Sumber Daya Manusia, pengelolaan limbah dan UMKM. “Jadi nanti ada pertukaran pelajar dan Waste to Energi. Saya juga ingin belajar mengenai tata kelola pantainya karena Gold Coast mendapatkan pendapatan yang luar biasa. dari salah satu pantai nya yang terbaik di dunia.” terang Danny Pomanto.
Danny Jamin PPPK Tidak Menghapus Tenaga Kontrak Pemkot Makassar
Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto memberi pengarahan kepada ratusan Pegawai Kontrak Kerja Waktu Terbatas di Kantor Balai Kota Makassar, Senin (4/3/2019). Ratusan tenaga kontrak yang hadir sekaligus mendengarkan pengumuman perpanjangan SK Kontrak masa kerja tahun 2019. Wali kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto menegaskan penandatangan SK kontrak ini untuk memastikan pegawai kontrak dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. “Saya ingin memastikan setelah (masa jabatan red) saya, mereka tetap memberikan pelayanan nomor satu, yang terbaik di kota Makassar. Karena selama ini mereka loyal terhadap orang yang merekomendasi, dia tidak loyal dengan pemerintah kota.” ucap Danny. Selain itu, Danny menyebutkan bahwa penetapan SK pegawai kontrak ini juga menepis isu yang menyatakan hadirnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menghapus pegawai kontrak. Menurutnya, pegawai kontrak waktu terbatas adalah bahagian yang tidak terpisahkan dari keberhasilan sebuah pemerintahan. Pemerintah pun terus memikirkan kesejahteraan mereka, salah satunya dengan dibukanya PPPK. “Saya juga mengklarifikasi isu yang mengatakan bahwa hadirnya PPPK ini menghapuskan pegawai kontrak itu tidak benar, itu bisa membuat pegawai resah.” ujarnya. Kepala BKPSDMD kota Makassar Siswanta A Attas menyampaikan, sebanyak 8337 SK pegawai kontrak lingkup kota Makassar diperpanjang masa kerjanya, “Ada sebanyak 8337 pegawai kontrak yang diperpanjang SK Kolektifnya tahun 2019 oleh pak wali kota, setelah ini saya akan tandatangani petikannya. Selanjutnya, SKPD akan membagikan ke masing masing pegawainya.” terang Siswanta. Dengan dasar SK kolektif ini pegawai kontrak sudah bisa dibayarkan honornya selama 3 bulan. (dayat/cammang)
Danny Pomanto Tegaskan TPE PD Parkir Tidak Menghilangkan Jukir
Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto hadir menjadi Inspektur Upacara Bendera di lingkup PD Parkir Makassar Raya, Jl. Hati Mulia, Senin (4/3). Dalam kesempatan tersebut Danny menyampaikan optimesnya PD Parkir mampu menjadi Perusda nomor 1 di Makassar. “PD Parkir memiliki potensi terbesar di kota ini, bahkan mengalahkan PDAM. Saya menghitung-hitung itu bisa mencapai Rp.2 triliun, itu hitungan ril,” ucap Danny. Menurutnya, seiring dengan pembenahan sistem dan gebrakan-gebrakan yang terus dilakukan jajaran direksi saat ini, jika 10 persen saja bisa dicapai dari target itu, maka pendapatan bisa mencapai Rp.200 miliar. “Saya percaya dibawah kepemimpinan Ibu Fifi (nama panggilan Dirut Parkir Satriani Ulfiah Mungkasa) dan jajaran badan pengawas PD Parkir bisa jadi perusda membanggakan,” tuturnya. Apa lagi, kata Danny dengan sistem Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang dikembangkan PD Parkir Makassar Raya saat ini. Pada kesempatan itu juga Danny menerima langsung penyerahan Mesin TPE. Untuk tahap awal sebanyak 25 unit akan dipasang di tiga lokasi, yakni di Jl. Penghibur, Jl. Ahmad Yani, dan Jl. Somba Opu. “Tapi saya tegaskan TPE tidak mengilangkan Jukir. Tapi tetap memberdayakan Jukir di lokasi tempat dipasangnya alat ini,” ungkapnya. Kegiatan ini dihadiri pula beberapa perwakilan Jukir, dari Bank BJB, Mandiri Inhealth, dan PT. Kinarya Terbaik Indonesia sebagai pengembang TPE. TPE adalah mesin parkir dengan metode pembayaran yang sifatnya non tunai bertujuan agar pembayaran langsung masuk ke penerima, sehingga bisa meminimalisir adanya pungutan liar. Di beberapa daerah, TPE terbukti berhasil meningkatkan pendapatan. Pembayaran akan menggunakan sebuah kartu khusus. Kartu tersebut hanya ditempel pada mesin terminal parkir elektronik (menyerupai mesin ATM) yang dipasang di titik parkir yang ditetapkan. Pada display alat ini akan muncul beberapa kategori yang bisa dipilih untuk melakukan pembayaran, semisal, jenis kendaraan, nomor pelat, dan durasi parkir. (dayat/cammang)
Ajak Kembangkan Potensi Lokal, Kementerian Kominfo Gelar Dialog Publik Di Universitas Negeri Makassar
Makassar, 3 Maret 2019 – Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang mampu memanfaatkannya. Hal ini menciptakan peluang-peluang baru bagi anak muda untuk berkreasi dan berkarya, dan pada dampaknya berkontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Staf Komunikasi Presiden, Badan Ekonomi Kreatif, Universitas Negeri Makassar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Pemerintah Kota Makassar menyelenggarakan Dialog Publik dengan tema “Ekonomi Kreatif sebagai Penggerak Industri 4.0” di Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin, 4 Maret 2019. Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary menekankan, potensi ekonomi kreatif untuk anak muda sangat tinggi. “Creativity atau kreativitas adalah kata kunci dalam revolusi industri 4.0. Kemajuan teknologi tidak akan terlalu berpengaruh tanpa kreatifitas dan inovasi,” kata Septri. Hal ini juga didukung oleh data bahwa pada tahun 2016, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia mencapai 19,9 miliar dolar AS dan pada tahun 2017 meningkat menjadi USD 21,5 miliar dolar AS. Kontribusi sektor ekonomi kreatif pada PDB Indonesia mencapai Rp1000T pada tahun 2018. Indonesia juga baru saja sukses menyelenggarakan The World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif di Bali pada 6-8 November 2018 lalu, yang mempertemukan perwakilan dari pemerintah, pengusaha, think tank, komunitas, organisasi internasional, media dan ahli di bidang ekonomi kreatif. Forum WCCE memacu tumbuh kembangkan ekonomi kreatif di tanah air, dengan keragaman budaya dan bonus demografi yang dimiliki, perlu terus dikembangkan jejaring antar pelaku ekonomi kreatif lokal dan global. Berbagai capaian tersebut pun dijadikan momentum untuk terus meningkatkan size ekonomi kreatif Indonesia sekaligus menambah optimisme bahwa ekonomi kreatif bisa menjadi mesin ekonomi terbaru Indonesia di masa mendatang. Sementara Rektor Universitas Negeri Makasar, Prof. Husain Syam MTP dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan kemunculan Revolusi Industri 4.0 adalah momen dimana kreatifitas muncul dan berkembangnya startup. Ini adalah stimulasi menumbuhkan startup-startup yang baru. Diskusi diadakan dengan menghadirkan Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum, Prof Henry Subiyakto; Staf Komunikasi Presiden, Adita Irawati; Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary serta Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Badan Ekonomi Kreatif, Ahmad Rekotomo sebagai narasumber dalam diskusi panel yang dilangsungkan di Teater (Lantai 3) Universitas Negeri Makassar. Acara dihadiri oleh Plt. Kadis Kominfo Kota Makassar beserta pejabat eselon 3 dan kegiatan ini mengundang 400 peserta yang dimulai pukul 09.00 WITA ini juga menampilkan hiburan live music dari perwakilan mahasiswa Universitas Negeri Makassar.