Danny Pungut Sampah Pada Kerja Bakti Dan Baksos HPSN Kejati Sulsel
Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto menyampaikan Makassar adalah simbol kebersihan kota. Pernyataan ini ia sampaikan saat hadiri Kerja Bakti dan Bakti Sosial dalam rangkan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang dilaksanakan kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan. Kegiatan berlangsung di Anjungan Toraja Mandar Pantai Losari, Jumat, (21/3). “Terima kasih Pak Kajati Sulsel telah memilih tempat ini sebagai pusat pelaksanaan Indonesia bersih yang memang menjadi simbol kebersihan kota,” ucapnya. Danny sendiri menyebut jika pemilihan Pantai Losari yang menjadi pusat kegiatan sudah sangat tepat. Karena persoalan sampah di tempat tersebut sangat komplit dan sensitif. Jika pantai losari kotor maka pikiran orang, Makassar ini kotor, sebaliknya jika tempat itu bersih maka orang akan menilai Makassar bersih tanpa harus melihat di tempat lain. Masalah mendasar di pantai losari adalah sampah plastik. Persoalan plastik laut keluar dari muara kanal. Kesulitan pemerintah kota karena kanal adalah otoritas balai pemerintah pusat. Sementara laut dibawah penguasaan pemerintah provinsi. Akan tetapi pemerintah kota yang mendapat kecaman jika kotor. “Karena itu kami tidak tinggal diam, dan alhamdulillah teman-teman tidak pernah surut semangatnya untuk membersihkan laut kita,” kata Danny Pomanto. Terlihat Wali kota yang konsisten dengan persoalan sampah sejak awal menjabat ini turut memungut sampah pantai losari. Sampah di Makassar sendiri mencapai 1200 ton per hari. Dalam 2 tahun terakhir pemerintah telah berhasil mereduksi hingga 30 persen. Sehingga produksi sampah sisa 900 ton. Danny menjelaskan hal tersebut berkat kehadiran 1000 bank sampah swadaya masyarakt. Bank sampah ini tumbuh dan berkembang dengan baik hingga mampu menghidupi 32000 kepala keluarga. Sementara itu, Kajati Sulsel Tarmizi dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Indonesia Bersih ini adalah program ibu negara RI yang perlu kepeduliaan semua pihak. Bagaimana menjaga lingkungan bersih, bukan hanya lingkungan kota, pasar, laut, tetapi juga pada lingkungan rumah tangga. Sampah pelastik memang menjadi persoalan besar. Paling sulit dileburkan. Karena ia susah menyatu dengan tanah apalagi air. Butuh waktu bertahun-tahun dan sangat susah hancur. “Secara umum memang penggunaan plastik masih sangat banyak. Tapi ini pelan-pelan akan dihilangkan. Agar penggunaan plastik tidak berdampak pada lingkungan,” pungkasnya. Akan tetapi, dengan pasukan orange yang dimiliki serta semakin sadarnya warga Makassar, Ia optimis kota Makassar ke depan akan jadi daerah pariwisata sangat bagus ke depan. “Kalau kita lihat tempat di belakang saya (pantai losari) sangat indah. Maka salah satunya adalah mengurangi sampah agar tidak mencemari dan tetap indah,” ungkapnya. (dayat-cammang)
Pemkot Jayapura Tertarik Alih Tehknologi Pengelolaan Air Limbah UPTD TPA IPLT Pemkot Makassar
MAKASSAR – Pemerintah kota Jayapura melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA IPLT PU kota Jayapura sambangi Kantor UPTD Air Limbah Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar. Jumat 22 Maret 2019. Menurut Hamka Pemkot Jayapura mengetahui bahwa kota Makassar sangat cocok untuk dijadikan sample mengenai pengelolaan air limbah.Mereka ingin menerapkan sistem pengelolaan air limbah di daerahnya. “Tim UPTD TPA IPLT kota Jayapura ke Kota Makassar dalam rangka ingin mempelajari penerapan pengelolaan air limbah domestik yang dilakukan UPTD air limbah kota Makassar,” kata Hamka Humas PU kota Makassar Menurutnya Pemkot Jayapura mengetahui bahwa kota Makassar satu satu kota yang menerapkan pengelolaan IPAL komunal, Sehingga sangat cocok untuk dijadikan percontohan pengelolaan air limbah. Dimana hanya Kota Makassar yang menerapkan sistem pengelolaan air limbah di Indonesia . “Makanya mereka kesini untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh bagaimana pengelolaan air limbah yang kita terapkan,” jelasnya. Rombongan UPTD TPA IPL Jayapura diajak pula mengunjungi IPLT Nipa-nipa di Manggala Kelurahan Tello Baru di Kecamatan Manggala “Dilokasi IPL tersebut mereka diperlihatkan bagaimana sistem pengelolaan sistem air limbah kita, mereka bisa melihat secara langsung proses pengelolaannya,” ungkapnya. Selain mengunjungi lokasi pengelolaan air limbah di Nipa nipa tim dari Pemkot Jayapura diajak pula berdiskusi tentang bagaimana proses penganggaran hingga terlaksananya realisasi pembangunan TPA IPL.(dayat-cammang).