Makassar Raih Penghargaan Kota Terbaik Dalam Inovasi Dan Konsistensi Daerah
Makassarkota – Dalam Laporan LKPJ Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto di akhir masa jabatannya mengumumkan capaian 178 penghargaan yang telah diraihnya, sampai dengan Tahun 2018 di masa satu periode pemimpin kota Makassar. Arsitek terbaik nasional ini kembali diganjar penghargaan bergengsi oleh gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Dalam Musrenbang RKPD Provinsi Sulsel tahun 2019, Makassar dinobatkan sebagai kota terbaik dalam pembangunan daerah di Phinisi Ballroom, Claro Hotel Makassar, Kamis 11 April 2019. Kota yang kini dikenal dengan segudang prestasi ini menerima penghargaan pembangunan kategori inovasi dan konsistensi. “Alhamdulillah, seperti yang saya sampaikan kemarin pada LKPJ di DPRD Makassar, Penghargaan sejatinya bukanlah hal yang paling utama tetapi merupakan simbol dari hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kota Makassar,” ucap Danny. Penganugerahan ini disaksikan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Beserta Dirjen Keuangan Kemendagri, Perwakilan Bappenas dan Anggota DPR RI, serta 24 kepala-daerah kabupaten Kota se – Sulawesi Selatan. Dengan diterimanya penghargaan tersebut, total perolehan penghargaan yang dikantongi Danny selama masa pemerintahannya yakni 181 penghargaan, di antaranya sebagai berikut; Penghargaan Adiwiyata Mandiri Tahun 2015; Piala Adipura Tahun 2015, Piala Adipura Kirana Kategori Metropolitan Tahun 2016 dan Piala Adipura Kirana Tahun 2017 Kategori Kota Metropolitan; Penghargaan Swasti Saba Wistara Tahun 2015; Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2015 dan Tahun 2016; Penghargaan Nasional dari Kementerian Dalam Negeri RI atas prestasi kinerja dengan predikat Sangat Tinggi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015; Predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun 2015, Tahun 2016, 2017 oleh BPK RI; Penghargaan The Best Marketeers of The Year Tahun 2015 oleh Mark Plus Incorporation; Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terbaik Nasional Tahun 2016; Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2016 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI; Top Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018; Kepala Daerah Inovatif Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018 oleh Sindo Awards; Kepala Daerah Terbaik di Indonesia Tahun 2017 oleh Tempo Award; Penghargaan Open Government Leadership Tahun 2017 oleh Pemerintah Singapura; Adipura ASEAN Kategori Clean Land Tahun 2017; Mayor of The Year Kategori Rising Star Tahun 2017 oleh Government Insider Singapore; Peringkat 1 Kota Berkinerja Terbaik/Tertinggi Secara Nasional Tahun 2017 oleh Presiden Republik Indonesia; Penghargaan Smart City Award 2017 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia; Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2017; Penghargaan Bidang Pelayanan Publik Bidang Perizinan, Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil serta Bidang Kesehatan oleh Kementerian PAN-RB RI Tahun 2018; Smart City Innovative Aplication Awards Tahun 2018 kategori smart mobility untuk inovasi Passikola; Daerah Berkinerja Terbaik Ke-2 LPPD Nasional Tahun 2018 oleh Kementerian Dalam Negeri RI; Kota Terbaik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award 2018 oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo; Peringkat Wisatara Kota Sehat Tahun 2018 oleh Kementerian Kesehatan RI; Innovative Government Award (IGA) Tahun 2018 oleh Kementerian PAN-RB RI. (Dayat-Cammang).
Pekan Olahraga Kota Makassar Ke VII Tahun 2019 DI Ikuti 15 Kecamatan
Makassarkota – Pemerintah Kota Makassar bersama Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar kembali akan menggelar event Pekan Olahraga Kota (Porkot) Maskassar Ke VII tahun 2019. Pekan Olahraga kota ke VII 2019 Bertemakan “Menabur Prestasi Menuai Atlet Masa Depan” dilangsungkan selama seminggu, mulai dari tanggal 22 hingga 28 April 2019. Hal tersebut diungkapkan ketua KONI Kota Makassar Agar Jaya saat menggelar rapat panitia Porkot, Di ruang rapat Sipakalebbi Lantai dua Kantor Balaikota Makassar, Kamis 11/4/2019. Agar Jaya mengatakan tujuan Pekan Olahraga Kota diselenggarakan dalam rangka ajang silaturahmi yang diikuti 15 Kecamatan serta mencari bibit baru atlet-atlet berbakat di kota Makassar. “Porkot diselenggarakan tahun ini merupakan ajang evaluasi pelaksanaan olah raga yang akan diikuti 15 kecamatan, termasuk didalamnya kecamatan kepulauan Sangkarrang yang antusias dalam merespon Porkot yang akan selenggarakan,” ucapnya. Ketua KONI ini menyebutkan ada 19 Cabang Olahraga yang akan dipertandingkan diajang Porkot ke VII kali ini dan akan menjadi cikal bakal dipekan Olahraga ditingkat propinsi. “Melalui Porkot ini kita jadikan sebagai ajang seleksi atlet-atlet muda, Itulah sebabnya kita tidak mengizinkan lagi Atlet yang pernah ikut di Porkot sebelumnya,” ujarnya. Menariknya Porkot tahun ini KONI menyediakan Medali Emas,Perak dan Perunggu kepada atlet yang berhasil tampil sebagai juara Pertama , Kedua, dan Ketiga. Tidak seperti Porkot sebelumnya, Porkot tahun ini istimewa, karena Atlet yang berhasil juara pertama kedua dan ketiga akan dikalungkan Medali Emas, Perak dan Perunggu,”terangnya. Dikesempatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar Muhammad Ansar, menyarankan khususnya kepada Panitia Porkot, agar pada Porkot ke VII ini berbeda dengan penyelenggaraan Porkot sebelumnya. “Untuk penyelenggaraan Porkot kali ini, khususnya panitia diharapkan pelaksanaan tahun ini menampilkan kesenian adat istiadat budaya Sulsel,” tandasnya. (Dayat-Cammang).
SDN Kompleks IKIP I Juara Lomba Bercerita Tingkat Kota Makassar
Makassarkota – Aulia Ramadhani dari SDN Kompleks IKIP I akhirnya menjadi Juara I Lomba Bercerita seleksi Kota Makassar tahun 2019. Sebelum ditetapkan sebagai juara, Aulia Ramadhani dengan nomor peserta 024 dinyatakan lolos 10 besar dan tampil di babak grand final dengan judul cerita Datu’ Museng. Acara grand final lomba bercerita yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan Makassar berlangsung meriah di Hotel Asyra, Jl. Maipa No. 1 Makassar, Kamis (11/04) Dengan ditetapkannya sebagai pemenang, maka Aulia Ramadhani berhak mewakili Kota Makassar untuk mengikuti Lomba Bercerita di Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019. Juara I dan II akan diberikan pembekalan oleh Dinas Perpustakaan Kota Makassar untuk persiapan mengikuti lomba selanjutnya. 10 besar finalis memperoleh hadiah tropy, bingkisan dan sertifikat. Khusus juara I, II dan III memperoleh dana pembinaan masing-masing 2 juta, 1.5 juta dan 1 juta rupiah. Berikut ini nama-nama pemenang/ finalis 10 Besar Lomba Bercerita seleksi Kota Makassar untuk audisi tahun ke 10 di Tahun 2019 dan judul ceritanya sebagai berikut : – Juara I : Aulia Ramadhani Ahmad Putri (024) | Datu’ Museng | SDN Kompleks IKIP I Makassar – Juara II : Qanita Rana Fehima (003) | Telunjuk Pembawa Petaka | SDN Kompleks Sambung Jawa – Juara III : Jihan Kirana Putri Jamal (085) | I Kukang | Sdi Galangan Kapal I – Juara Harapan I : Carissa Bilbina Aniswan (062) | La Patunru | SD Unggulan Toddopuli – Juara Harapan II : Ervin Halim (023) | La Dana dan Kerbaunya | SD ST. Katolik Yoseph Rajawali – Juara Harapan III : Hana Nadirah Putri Marhendro (061) | La Upe | SD Unggulan Toddopuli – Favorit I : Nur Khalifah Raihana (048) | Jejak Emmy Saelan | SD Inpres Unggulan Pemda – Favorit II : Muh. Adnan (080) | Asal Muasal Kota Makassar | SD Inpres Galangan Kapal ISI – Favorit III : A. Miftakhul Khaerah (076) | I Laurang si Manusia Udang | SD Inpres BTN IKIP I – Favorit IV : Ainun Nur Khairunnisa (032) | Nenek Pakande | SDN Kompleks IKIP. Selamat kepada seluruh pemenang dan terima kasih kepada seluruh peserta, orang tua dan guru pendamping yang telah berpartisipasi di kegiatan lomba bercerita tahun 2019… | Dinas Perpustakaan Kota Makassar selalu ingin lebih dekat dan bersahabat. (HumasDinasPerpustakaan/Cammang).
Ikut Menentukan Kualitas Keluarga, Danny Segera Terbitkan Perwali Smart Kader KB
Makassarkota – Keberhasilan Program KB ikut menentukan lahirnya keluarga berkualitas. Sedangkan Keluarga berkualitas akan melahirkan pemimpin berkualitas untuk Bangsa dan Negara. Statement tersebut dilontarkan Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto saat hadir mengukuhkan Institusi Masyarakat PPKBD dan Sub PPKBD se kota Makassar di Amirullah Hall, Kamis, (11/40. “Kader KBlah yang menentukan pengendalian penduduk dan menentukan kualitas keluarga,” ucapnya. “Kalau keluarga direncanakan maka akan menghasilkan keluarga yang berkualitas. Sementara keluarga berkualitas akan melahirkan pemimpin yang berkualitas, sehingga bangsa ini akan berkualitas,” tambah Danny. Karena itu, Danny juga menyebut Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa/ Kelurahan (PPKBD-Sub PPKBD) adalah pahlawan kehidupan. Merekalah yang memberi pendampingan, mulai dari ibu hamil, melahirkan, anak di masa susu hingga besar. Karena itu pula, Ia berjanji, sebelum mengakhiri tugas sebagai wali kota 8 mei tahun ini, segera melauching smart kader KB. Hal ini guna menunjang PPKBD lebih professional dalam memberi pendampingan 1,6 juta jiwa lebih penduduk Makassar. “Sebelum 8 Mei saya akhiri masa tugas, perkenankan saya menandatangini perwalinya. Isinya kira-kira professionalisme Kader KB, bagaimana penggunaan IT di Posyandu, bagaimana posyandu harus memadai infrastrukturnya, kader posyandu harus betul-betul tidak gaptek, siap menerima android untuk kebutuhan data anak-anak kita,” jelas Danny. Tidak susah bagi Wali Kota yang berhasil meningkatkan PAD Makassar dari semula Rp500juta hingga Rp1,3triliun ini. Menurutnya, jika PAD tembus Rp1,5 triliun saja maka smart KB dengan pemanfaatan IT dan penggunaan android, serta peningkatan insentif bisa tercapai. Sementara itu, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB kota Makassar Zulkifli menyampaikan kader PPKBD dan Sub PPKBD di Makassar mencapai 1149 orang. “Terdapat satu Kader PPKBD setiap kelurahan, dengan jumlah 153 kelurahan. Untuk sub PPKBD itu setingkat RW satu RW satu kader sub, berjumlah 996 kalau ditotalkan 1149,” kata ZUlkifli. Zulkifli juga menyampaikan beberapa capaian yang telah ditorehkan kader KB kota Makassar. Tahun lalu sebagai capaian pertama adalah, angka kelahiran di kota Makassar 2,002 persen. Artinya setiap pasangan usia subur di kota ini memiliki 2-3 anak. “Alhamdulillah sesuai target kita, kalau target nasional 2,008 persen. ini sesuai target, akan tetapi laju pertumbuhan penduduk di kota makassar agak tinggi 1,32 persen artinya terlalu banyak urbanisasi atau migrasi masyarakat datang ke Makassar untuk tinggal,” pungkasnya. Capaian kedua jumlah penggunaan KB di kota Makassar sebanyak 69,9 persen. Jika diskalakan, apabila kota Makassar memeliki 10 penduduk maka 7 penduduknya sudah ber KB. Penggunaan kontrasepsi, dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sudah mencapai 35 persen penggunaannya. Walau pun kata Zulkifli masih banyak menggunakan non MKJP yaitu suntik. “Yang paling kecil penggunaanya adalah kondom hanya sekitar 4 persen. lorong KB 200 sudah kami bentuk dalam waktu 1 tahun. Tahun ini tinggal pembinaannya,” tutupnya. (*)
Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinsos Kota Makassar Amankan Pengemis Wanita Paruh Baya
Makassarkota – Dari hasil pemantauan melalui CCTV Pemerintah Kota pada pukul 08:00 pagi, terlihat seorang pengemis wanita paruh baya tengah melakukan aktifitasnya mengemis di lampu lalulintas Jln. Veteran Utara, di depan Mesjid Raya, Kota Makassar,Kamis (11/04/2019). Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinsos Kota Makassar langsung bergegas menuju lokasi untuk melakukan penjangkauan terhadap pengemis wanita paruh baya yang terpantau CCTV Pemerintah Kota Makassar tersebut. Dalam kurun waktu 30 menit setelah terpantaunya pengemis wanita paruh baya di CCTV Pemerintah Kota Makassar, TRC Dinsos Kota Makassar sudah berada dilokasi dan berhasil mengamankan pengemis wanita paruh baya yang tengah melakukan aktifitasnya. Assessment diawal lokasi, diketahui pengemis wanita paruh baya berinisial HL, umur 55 tahun, melakukan aktifitasnya dari pukul 07:00 sampai 10:00 pagi. HL mengaku meraup uang kurang lebih Rp. 50.000 setiap kali turun ke jalan melakukan aktifitasnya meminta-minta kepada pengendara yang berhenti di lampu lalulintas Jalan Veteran Utara depan Mesjid Raya kota Makassar. Selanjutnya TRC langsung membawa HL ke Kantor Dinas Sosial Kota Makassar guna di lakukan asesmen lebih lanjut. (HumasDinsos/Cammang)