Manajemen PT Telkom Ajak Iqbal Kunjungi Inkubator Startup MDV
Makassarkota, MAKASSAR,- Manajemen PT Telkom mengajak Pj Walikota Makassar Iqbal Suhaeb mengunjungi Inkubator Startup Makassar Digital Valley (MDV) Telkom yang berlokasi di Jalan Andi Pangerang Petta Rani. Ajakan itu disampaikan Deputy General Manager Witel Makassar Sukwan V Thayeb saat manajemen PT Telkom berkunjung ke Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Jalan Penghibur, Kamis, 12 September 2019. “Kami mengajak Pak Wali untuk mengunjungi MDV, di sana nanti beliau bisa melihat bagaimana MDV dijadikan Inkubator bagi anak – anak muda milenial berkreasi membuat aplikasi wisata kuliner untuk memasarkan produk UMKM yang setiap tahun kita selenggarakan,” ucap Sukwan. Ajakan itu mendapat sambutan dari Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb yang mengamini undangan dari manajemen PT Telkom. “Kita akan mengunjungi pusat pengembangan dan inkubator startup Makassar Digital Valley melihat bagaimana sistem MDV Telkom,” timpalnya. Selain bergerak di bidang telekomunikasi, PT Telkom juga bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang produknya dipasarkan melalui aplikasi yang dikembangkan melalui Inkubator Startup MDV Telkom. “Telkom juga banyak bergerak di sektor UMKM sifatnya memberikan pinjaman dengan pengembalian bunga sangat rendah kepada pelaku UMKM,” ujarnya. Selain menyampaikan undangan mengunjungi inkubator startup MDV Telkom, pertemuan antara Iqbal Suhaeb dan Sukwan V Thayeb juga membicarakan kerja sama yang selama ini terbangun antara Pemerintah Kota Makassar bersama dengan PT Telkom. Sukwan V Thayeb mengatakan pertemuannya pagi tadi untuk menyampaikan rasa terima kasih PT Telkom kepada Pemkot Makassar atas kerja sama yang telah terjalin selama ini. “Kami menginformasikan kepada pak wali apa yang sudah dilakukan Telkom dalam membantu sistem pengelolaan digital Pemerintah Kota Makassar,” tutup Sukwan. (Sumber: Hidayat – Editor: Cammang)
Eyang Habibie Wafat, Iqbal : Kita Kehilangan Sosok Bapak Teknologi
Makassarkota ,MAKASSAR,- Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie dikabarkan meninggal dunia, di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9/2019) ba’da Maghrib waktu Jakarta. Diketahui, BJ Habibie menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 2 September 2019. Sesaat sebelum meninggal, BJ Habibie dirawat di ruangan Cerebro Intensive Care Unit (CICU), Paviliun Kartika. Mendengar kabar tersebut, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb turut berbelasungkawa atas kepergian bapak teknologi yang akrab disapa eyang Habibie. “Innalillahi wainna ilaihi rojiun, kami atas nama Pemerintah Kota Makassar berbelasungkawa. Sungguh kami telah kehilangan seorang tokoh yang patut ditiru keteladanannya. Bapak BJ Habibie patut dicontoh oleh semua generasi di Indonesia apalagi generasi muda,” ucap Iqbal. Kata Iqbal, perjuangan Habibie muda dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi demi membawa nama bangsa Indonesia membuat banyak anak muda negeri ini terinspirasi, dan diakui oleh dunia. Karenanya, kehilangan sosok Habibie memang menyisakan kesedihan yang terdalam. Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan BJ Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal. Eyang Habibie wafat pada usia 80 tahun. “Selamat jalan Eyang. Semoga tenang di sana dan diberikan tempat yang layak disisi-Nya. Karena kegigihan dan keuletan, semua orang didunia dapat menikmati perjalanan udara,” tutup Iqbal. (Sumber: Hidayat – Editor: Cammang)
Iqbal Jamu Bupati Tapanuli Tengah Kuliner Khas Makassar
Makassarkota, MAKASSAR,- Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb menjamu rombongan Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan makanan khas Kota Makassar, di Baruga Anging Mammiri, Rabu (11/9/2019). Mereka memboyong 80 orang mulai dari Ketua DPRD Tapteng hingga semua Kepala OPD Tapteng. Terlihat mereka sangat menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti Konro Bakar, Coto Makassar dan Mie Kering. Tak lupa cemilan khas Makassar yakni Es Pisang Ijo. Sebelumnya, diketahui kedatangan rombongan Bupati Tapteng ke Kota Makassar untuk melakukan studi tiru di beberapa sektor di Kota Makassar salah satunya sektor pariwisata. “Kita juga mempelajari sistem keamanan Kota Makassar. Ini kami boyong semuanya agar semua bisa menyamakan visi dan setidaknya mewujudkan hal-hal positif yang kami bawa dari Makassar ke kampung kami,” ucap Bakhtiar Ahmad Sibarani, Bupati Tapteng dalam sambutannya. Sementara dalam sambutannya, Pj Walikota mengapresiasi kedatangan Bupati Tapteng dan rombongan. Katanya, Kota Makassar dan Kabupaten Tapteng memiliki persamaan yakni sama-sama berada di pinggir pantai. “Kami sangat bangga dijadikan tempat studi tiru. Ini sebuah kehormatan. Kita sama-sama belajar dan bertukar pikiran demi kemajuan daerah masing-masing,” jelasnya. Iqbal pun berharap agar hubungan yang terjalin lewat studi ini menjadi pererat silaturahmi antara Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. (Sumber: Hidayat – Editor: Cammang)
Nurdin – Iqbal Sambut Baik Tawaran Kerja Sama Pembangunan PLTSa dari Jepang
Makassarkota, MAKASSAR,— Permasalahan pengelolaan sampah di tingkat kota metropolitan sudah menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Seperti di Kota Makassar di mana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diprediksi hanya mampu menampung tumpukan sampah hingga tahun 2020 mendatang. Karenanya, Sumitomo Corporation menggandeng Hitachi Zosen dari Jepang menawarkan secara serius kerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar dalam hal pembangunan PTLSa atau mengubah sampah menjadi energi listrik. Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb bersama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyambut baik tawaran kerja sama itu. Menurut Nurdin, mengatasi permasalahan sampah itu harus dilakukan oleh ahlinya. “Dia hadir sekarang menunjukkan bahwa ia serius mengajak kerja sama menangani permasalahan sampah. Perusahaannya sendiri sudah membangun ratusan PLTSa di beberapa negara,” ucap Nurdin usai menghadiri pertemuan dengan pihak Sumitomo, di Ruang Rapat Wali Kota Makassar, Rabu (11/9/2019). Ia menambahkan, untuk kerja sama ini, pihak Jepang sebagai investor dan sama sekali tidak mengganggu APBD kota Makassar. “Sudah beberapa perusahaan yang menawarkan kerja sama ada yang datang sebagai konsultan dan memang datang untuk meninjau langsung. Kita berharap yang terbaik karena yang memutuskan itu nanti ada di pusat yaitu Bappenas,” jelas Nurdin. Untuk besaran investasinya sendiri diperkirakan mencapai triliunan dengan masa pengerjaan maksimal selama tiga tahun. Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengungkapkan jika kerjasama ini terjalin maka 1 Ton sampah bisa menghasilkan energi listrik sebesar 400-800 kWh. Kalau di TPA Makassar sendiri produksi sampah bisa mencapai 1.131 Ton per hari, per bulan sebanyak 33 Ribu Ton dan 407 Ribu Ton per tahun. Dengan estimasi jumlah penduduk kota Makassar 1,5 Juta jiwa. “Kita memang memerlukan teknologi seperti itu karena kita baru bisa mengangkut sampah kita sebanyak 80 persen per hari dari total produksi sampah kita,” ungkapnya. Nantinya, kata Iqbal sampah atau gas metan sampah dibakar menghasilkan panas yang memanaskan uap pada boiler steam supercritical. Uap kompresi tinggi kemudian menggerakkan turbin uap dan flywheel yang tersambung pada generator dinamo dengan perantara gear transmisi atau transmisi otomatis sehingga menghasilkan listrik. Iqbal pun berharap dengan adanya teknologi tersebut kota Makassar setidaknya bisa menjadi salah satu kota metropolitan yang ramah lingkungan. Untuk dasar hukum pembangunan PLTSa sangat jelas yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan pada 12 April 2018. (Sumber: Hidayat – Editor: Cammang)