Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Bahas Penyelesaian Konflik UMI, Iqbal Suhaeb Tudang Sipulung Bersama Forkopimda Sulsel

Makassarkota, MAKASSAR, — Pasca terjadinya penikaman mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) 15 November lalu, Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengajak jajaran Forkopimda Sulsel, rektor universitas negeri dan swasta se kota Makassar, wakil bupati Bone, dan mahasiswa perwakilan dari universitas se kota Makassar, Kadispora Luwu Utara melakukan tudang sipulung di Ruang Sipakalebbi, Senin (25/11/19). Dalam tudang sipulung ini membahas bagaimana jalan keluar agar pertikaian antar mahasiswa yang membawa nama etnisnya terselesaikan. Khususnya mahasiswa Mapala yang telah menjadi tersangka penikaman. Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan hal ini akan segera diberantas, melihat selalu ada korban yang meninggal. “Kita duduk disini mencari jalan keluar dan mendengar semua keluhan mulai dari rektor dan mahasiswa karena ini sudah berlangsung sejak tahun 1999 dan sudah makan tujuh korban,” ucapnya. Sementara, Rektor UMI, Prof. Basri Modding mengungkapkan jika ia telah mengambil langkah untuk membekukan organisasi Mapala. Bahkan ia telah membubarkan semua pengurusnya tanpa terkecuali. Hal itu ditanggapi oleh salah satu alumni UMI katanya tak ada guna jika membekukan harusnya dibubarkan. Tak hanya UMI, Wakil Rektor III UNM, Arifuddin Usman menyebutkan jika mahasiswanya sendiri menjadikan bentrok antar sesamanya ibaratkan puasa Senin Kamis. “Harus dicari jalan keluarnya. Saya khawatir karena mereka bentrok tidak berfikir dampaknya. Jadi di UNM itu jadwal bentroknya Senin Kamis. Orang biasanya puasa Senin Kamis. Ini bentroknya yang rutin Senin Kamis,” ungkap Arifuddin. Karenanya, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisiono tak mau gentar untuk penyelesaian kasus-kasus mahasiswa yang mempengaruhi banyak komponen di kota Makassar. “Saat ini ada tiga kita sudah ringkus, enam orang jadi DPO dan kami akan terus mencari sampai ditemukan. Ini sudah jadi tugas kami, harus cepat diselesaikan karena mengganggu keamanan kota Makassar, ketentraman warga dan pastinya akan berdampak pada ekonomi Sulsel khususnya Makassar,” jelasnya. Usut tuntas juga dikatakan oleh Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb. Katanya, forum ini menjadi salah satu langkah kompak untuk menemukan dan menekan hal-hal yang bisa berdampak buruk bagi kota. “Apalagi memakan korban. Keinginan untuk menciptakan kondisi yang damai bukan hanya saya yang menginginkan namun kita semua. Jadi forum ini sangat bagus untuk menemukan solusi, dan dengan ini semoga kita tidak mencederai eksistensi kita sebagai manusia cerdas yang berpendidikan,” pungkasnya. Sumber: Hidayat

Gandeng TP PKK, BPM Gelar Sosialisasi Pengembangan Potensi Dan Inovasi Kelurahan

Makassarkota, MAKASSAR,- Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Setda Kota Makassar dan TP PKK Kota Makassar menggelar sosialisasi pengembangan potensi dan inovasi kelurahan dalam mendukung lomba kelurahan yang diikuti oleh TP PKK Kelurahan se kota Makassar. Sosialisasi yang digelar di Hotel Condotel menghadirkan Ketua TP PKK Kota Makassar, Murni Djamaluddin Iqbal, selaku narasumber, memaparkan materi usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) sebagai strategi untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga. Dalam pemaparannya, Murni Iqbal mengingatkan kembali peran organisasi PKK sebagai wadah bagi perempuan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya, agar secara mandiri mempunyai keterampilan dan keahlian dalam mengatasi masalah yang dihadapi melalui peningkatan kapasitas dan kualitas hidup. “Kita sepakat bahwa semua jajaran TP PKK di kota Makassar giat dalam mengaplikasikan 10 program pokok PKK, salah satunya adalah program peningkatan pendapatan keluarga, gerakan pembangunan di segala bidang, sehingga PKK harus memiliki strategi, inovasi, dan gerakan lebih cepat demi terwujudnya kesejahteraan keluarga,” tuturnya, Senin (25/11/2019). Demikian pula disampaikan oleh Kepala BPM, M. Iskandar Lewa, yang mengharapkan melalui sosialisasi ini dapat memberikan motivasi kepada seluruh ibu-ibu PKK untuk berperan aktif dalam pelaksanaan berbagai kegiatan di kelurahan. “Sosialisasi ini ditujukan kepada ibu-ibu PKK, dan merupakan tindak lanjut dari Permendagri No 81 tahun 2015, tentang evaluasi perkembangan desa dan kelurahan,” ujarnya. Melalui sosialisasi ini, diharapkan kedepan Makassar dapat kembali meraih prestasi juara untuk lomba kelurahan kabupaten kota tingkat provinsi. “Tahun 2017 dan  2018, Makassar meraih juara 1 untuk lomba kelurahan dengan beberapa penilaian seperti tingkat partisipasi masyarakat, kondisi wilayah, serta kelengkapan administrasi. Dan kita menargetkan di 2020 nantinya, Makassar dapat kembali meraih juara tersebut, dengan dukungan dari TP PKK se Kota Makassar,” ujarnya. Sumber: Hidayat

Peringati HGN 2019, Iqbal Suhaeb “Tugas Guru Sangatlah Mulia”

Makassarkota, MAKASSAR, — Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2019 tingkat Kota Makassar diperingati dalam suatu upacara penaikan bendera merah putih di Lapangan Karebosi, Senin (25/11/19). Mengutip sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim, Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb sebelumnya menyampaikan bahwa pidato seragam tahun ini agak berbeda dari tahun lalu. Dalam sambutan seragam tersebut tertulis Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Tugas guru termasuk tugas yang termulia dan tersulit, karena harus membentuk masa depan bangsa. Namun, lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan. Guru kerap ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu guru habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas. “Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan,” ucapnya. Guru tahu jika setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, namun keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi. Karenanya, Nadiem dalam sambutan tertulisnya menawarkan beberapa hal penting seperti ajaklah kelas berdiskusi bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial. Temukan satu bakat pada siswa yang kurang percaya diri, dan tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan. “Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak,” cetusnya. Upacara peringatan HGN dirangkaikan penyerahan hadiah kepada sekolah oleh Iqbal suhaeb kepada berhasil meraih juara pada kegiatan Porseni antar sekolah se kota Makassar. Sumber: Hidayat

Skip to content