Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Walikota Danny Beri Materi Lingkungan Hidup Pada Simulasi Konsep Outing Class Mangrove Di Lantebung

MAKASSARKOTA, MAKASSAR, – Walikota Makassar Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto memberikan materi lingkungan hidup dalam simulasi konsep belajar outing class kepada siswa siswi SMPN 6 Makassar, di kawasan ekowisata Mangrove Lantebung. Sabtu (9/10/2021). Danny mengatakan outing class merupakan konsep belajar mengajar untuk mengintegrasikan materi yang diperoleh di bangku sekolah dengan melihat langsung situasi kondisi lingkungan sekitar. “Jadi kegiatan ini adalah salah satu implementasi dari konsep outing class untuk mengintegrasikan kepada anak anak didik kita, dengan memberikan pengalaman langsung dengan belajar dilapangan,” kata Danny. Menurut Danny, proses pembelajaran outing class seperti ini, diharapkan anak didik dapat mengenal lebih jauh pelajaran biologi, lingkungan hidup, dan sosial. “Semua pelajaran itu ada disini, sehingga mereka bisa mengasah seluruh inderanya secara langsung, dan sekaligus unsur artistiknya, serta mereka dapat lebih  mengenal kotanya,” tuturnya.  Wali kota yang berlatar belakang dosen arsitektur ini menambahkan bahwa semua kelas tingkat SMP yang sudah sekolah, wajib belajar outing class di ekowisata mangrove Lantebung ini. “Disini salah satunya tempat belajar lingkungan hidup, nanti belajar budaya di museum pemerintah kota, belajar pemerintahan ada di balaikota, jadi mereka dapat mengetahui semua segmen perkotaan dan lingkungan sekitar mereka,” jelasnya. Sementara itu Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan, M. Al Amin berpesan agar generasi muda khususnya anak pelajar, bisa menjadi bagian dan pelaku pelestarian hidup dimasa yang akan datang. “Ini bentuk kolaborasi antara Pemkot Makassar bersama masyarakat Lantebung, para pelajar dan pendidik untuk mengajarkan dan memperlihatkan, bagaimana kerja melestarikan lingkungan di kota Makassar, agar tetap lestari dan terjaga,” ucapnya. Sumber : Hidayat

Dinas PU Makassar Minta Maaf Atas Ketidaknyamanan Proses Beton Jalan Tanjung Bunga

MAKASSARKOTA, MAKASSAR – Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar melakukan proses perbaikan di jalan poros di samping Danau Tanjung Bunga, beberapa pekerja memakai rompi orange sibuk. Sebuah mobil molen tampak menumpahkan adukan semen. Beberapa pria berompi orange lalu meratakan adukan itu. Memang bukan seluruh badan jalan. Baru separuh. Sehingga separuhnya lagi masih bisa dilalui kendaraan. Meski harus melambat. Sebelumnya, jalanan poros ini kerap dikeluhkan oleh pengguna jalan. Pasalnya, banyak lubang-lubang jalanan jadi perangkap bagi kendaraan. Merusak banyak spare parts kendaraan roda empat. Humas Dinas PU Kota Makassar, Hamka Darwis mengatakan,  proses perbaikan Jalan Metro Tanjung Bunga memang sudah mulai dikerjakan. Dia berharap, ini akan menjawab keluhan masyarakat yang selama ini mengeluhkan lubang di jalan tersebut, atas lubang di poros perumahan elite itu yang menghubungkan Kota Makassar dengan Takalar dan Gowa. “Kami meminta maaf kepada seluruh pengguna jalan atas ketidaknyamanan ini,” jelas Hamka. Bahkan beberapa bulan lalu, dua selebgram Kota  Makassar sempat membuat konten dengan menambal salah satu lubang di jalan poros tanjung bunga yang saat ini sudah menjadi fasum fasos milik Pemerintah Kota Makassar.

Ketua TP PKK Makassar, Kunjungi Desa Penglipuran, Desa Terbersih Ke 3 Dunia

MAKASSARKOTA, MAKASSAR, – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengajak Ketua TP PKK Kecamatan, berkunjung ke Desa  Penglipuran Bali. Desa Penglipuran menjadi salah satu objek wisata pilihan yang dikunjungi Ketua TP PKK Kota Makassar bersama rombongan. “Desa ini terpilih sebagai desa terbersih ke tiga di dunia, dengan peran serta ibu-ibu rumah tangga, dan tentunya ilmu ini patut dimiliki kader-kader PKK. Kemarin, kami sengaja mengajak seluruh anggota untuk berkunjung ke sana, untuk melihat secara langsung, sebagai bekal dalam pembinaan kader,” ujarnya, Jumat (08/10/2021). Didampingi oleh pengelolah desa Penglipuran, Inengah Moneng, Ketua TP PKK Kota Makassar berkeliling desa, menyaksikan lebih dekat, bagaimana ibu-ibu rumah tangga mampu menjaga kebersihan lingkungan, serta memanfaatkan lahan pekarangan sebagai penunjang perekonomian keluarga. Inengah Moneng, menjelaskan bahwa desa mereka memiliki lahan hutan bambu seluas 45 hektare, bambu tersebut digunakan warga, diolah dan dijadikan kerajinan anyaman, demikian pula dengan daun-daun kering yang diolah sebagai kompos. Untuk menjaga kebersihan desa, ibu-ibu rumah tangga telah memisahkan limbah organik dan non organik, sejak dari rumah mereka masing-masing. Limbah organik diolah sebagai pupuk, sedangkan limbah non organik dijemput oleh boks yang telah disiapkan oleh dinas lingkungan hidup. Untuk sampah plastik, melalui TP PKK Desa Penglipuran, telah bekerja sama dengan bank sampah, untuk menyemput sampah plastik warga. Selain itu, ibu-ibu rumah tangga juga melakukan pembibitan berbagai tanaman hias, sebagai salah satu upaya peningkatan perekonomian masyarakat. Hal yang cukup unik, yang berlaku di Desa Penglipuran yakni adanya hukum adat, dimana masyarakat Desa Penglipuran tidak dibolehkan untuk berpoligami maupun poliandri. Dalam kunjungan kali ini, TP PKK Kota Makassar juga menyerahkan cenderamata hasil kerajinan enceng gondok, dari Makassar. Sumber : Hidayat

Skip to content