Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Dirangkaikan Hari Kebudayaan, Festival Makan Enak Hingga Atraksi Kesenian di Atas Perahu Katinting Semarakkan Peringatan Hari OTDA XXVII di Makassar

MAKASSAR, – Peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) XXVII di Makassar akan dirangkaikan dengan Hari Kebudayaan yang diperingati setiap tanggal 1 April. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan ada beberapa rangkaian acara dalam rangka Hari Kebudayaan yang digelar pada momentum Hari OTDA XXVII. Seperti atraksi kesenian barupa tarian di atas perahu katinting hingga Festival Makassar Kota Makan Enak. Sekaligus untuk mempromosikan budaya dan kuliner Kota Makassar. Di mana pada Peringatan Hari OTDA XXVII di Kota Makassar akan dihadiri kurang lebih 600 kepala daerah se-Indonesia. Baik bupati, wali kota, hingga gubernur. “Kita juga menyambut mereka dengan Hari Kebudayaan yang kita tunda. Sehingga kita ada event tarian massal di laut dan dan festival makan enak,” kata Danny Pomanto. Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar Andi Herfida Attas mengatakan Hari Kebudayaan yang diperingati setiap 1 April ditunda lantaran bertepatan dengan puasa Ramadan. “Kemarin jatuhnya Ramadan dan bertepatan dengan hari libur sehingga tidak ada upacara makanya rangkaian acaranya kita adakan di tanggal 29 April,” ujarnya. Pada momentum itu, kata Andi Herfida Attas akan ada atraksi 200 penari yang akan melakukan atraksi tari Pakarena di atas perahu katinting. Mereka merupakan penari dari berbagai sanggar seni di Kota Makassar. “Nanti ada tampilan kesenian dari 200 penari Pakarena yang akan melakukan atraksi di atas 100 perahu katinting kemudian melanjutkan dengan Festival Makan Coto,” tutupnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar 

Danny Pomanto Turun Langsung Pantau Kesiapan Peringatan Hari OTDA XXVII

MAKASSAR, – Sebagai tuan rumah, Pemerintah Kota Makassar terus mematangkan persiapan menyambut Peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-XXVII yang akan digelar pada 29 April 2023, mendatang. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto didampingi stakeholder terkait turun langsung memantau persiapan Peringatan Hari OTDA XXVII yang akan berlangsung di sepanjang Anjungan Losari, Rabu (26/04/2023). Danny Pomanto memerhatikan secara detail semua persiapan. Mulai pelaksanaan upacara Hari OTDA XXVII, Deklarasi Makassar, hingga lokasi Festival Makassar Kota Makan Enak. Ia ingin pelaksanaan Hari OTDA XXVII di Makassar yang baru kembali dilaksanakan pasca pandemi Covid-19 berjalan lancar. Apalagi kegiatan ini akan dihadiri seluruh kepala daerah di Indonesia. “Hari ini H-4 sebelum Hari OTDA XXVII dan tentunya kita harus mempersiapkan secara matang karena ini kehormatan bagi Kota Makassar,” kata Danny Pomanto. Berdasarkan informasi awal yang ia peroleh, sejauh ini sudah ada 35% atau sekitar 200 lebih kepala daerah yang dipastikan akan menghadirkan Hari OTDA XXVII di Kota Makassar. Sedangkan Presiden Indonesia Joko Widodo dikabarkan akan mengikuti Upacara Hari OTDA XXVII lewat zoom. Meski demikian, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). “Hampir 600 kepala daerah akan datang, tapi konfirmasi sementara baru sekitar 35% atau 200 lebih. Tapi biasanya tetap ada perwakilan dari masing-masing daerah, seperti wakilnya,” ungkapnya. Rencananya, Danny Pomanto akan melakukan penandatanganan Deklarasi Makassar. Hari OTDA XXVII, juga akan dijadikan momentum bagi kepala daerah untuk mewariskan lagacy perihal konsep-konsep Otonomi Daerah dari pengalaman selama menjabat. “Hampir seluruh kepala daerah akan hadir, makanya itu kita mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar menjadi momentum Hari OTDA pada periode pak Jokowi dan dua periode kepala daerah yang lain,” ungkapnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar 

Pemkot Makassar Sampaikan Permohonan Maaf, Pembukaan Akses Jalan TPA Antang Timbulkan Bau Tak Sedap

MAKASSAR,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar menyampaikan permohonan maaf atas bau yang menyengat dalam beberapa hari terakhir. Bau menyengat tersebut berasal dari Lokasi TPA Antang.  Hal ini dikarenakan terdapat pembenahan yang dilakukan di lokasi yakni pembukaan akses jalan di tengah gunung sampah TPA Antang.  “DLH melakukan pembukaan akses jalan yang tertimbun oleh gunungan sampah pada saat musim hujan. Kita lakukan pengerukan dan itu menimbulkan bau yang sangat menyengat,” ucap Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ferdy Mochtar. Kata Ferdy, akses jalan yang dikeruk ini bertujuan untuk memudahkan pembuangan sampah ke arah belakang di mana ketinggian sampah hanya mencapai kisaran 10 meter. Tidak terlalu berbahaya melakukan aktivitas pengolahan sampah.  Lahannya pun masih tersedia sekitar 6 Ha. Luas lahan tersebut dinilai masih bisa menjadi alternatif lokasi pembuangan yang diperkirakan dapat menampung volume sampah sekitar satu sampai dua tahun sambil menunggu tahapan penanganan TPA yang lebih modern melalui teknologi PSEL. Sebelumnya, Ferdy mengungkapkan pada lokasi bagian depan TPA sendiri yang berdekatan langsung dengan pintu gerbang ketinggian sudah mencapai 50 meter, sangat rawan terjadi longsor. Hal ini berbahaya bagi aktivitas pengelolaan TPA terutama pada saat musim hujan.  Selain melakukan pengerukan, DLH juga membenahi saluran Kolam Lindi sepanjang 500 meter. Pembenahan dilakukan karena saluran Kolam Lindi juga mengalami penimbunan sampah selama musim hujan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan dan pembusukan materi yang bisa larut oleh aktivitas mikroba organic dan anorganic setelah terkena air, termasuk air hujan, yang masuk ke dalam tumpukan sampah tidak dapat dilakukan.  “Kolam Lindi sangat penting untuk proses pelarutan air dengan keanekaragaman plankton sehingga potensi pencemaran terhadap air dan tanah dapat diminimalisir terhadap lingkungan sekitarnya,” ungkapnya. Untuk proses pembenahannya sendiri, Ferdy memperkirakan akan memakan waktu 3 minggu hingga masuk ke tahapan penyelesaian.  Tak lupa antisipasi pihak DLH akan melakukan semacam sistem controlled landfill untuk meminimalisir bau menyengat selama pembenahan.  Di mana sampah ditimbun dengan lapisan tanah setiap tujuh hari dan dilakukan juga perataan dan pemadatan sampah.  “Penyemprotan eko-ensim untuk meminimalisir bau menyengat juga akan dilaksanakan,” sebutnya.  Pengerukan akses jalan gunung sampah dan pembenahan Kolam Lindi merupakan salah satu upaya Pemkot Makassar untuk meminimalisir kerawanan longsor yang sewaktu-waktu terjadi. Serta memudahkan pengelola sampah di TPA Antang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.  Untuk jangka panjangnya sendiri, Pemkot Makassar akan menghadirkan pengolahan sampah menjadi energi listrik dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.  “Saat ini dalam proses seleksi administrasi dari 6 konsorsium, pertengahan tahun ini Pemerintah Kota Makassar diharapkan telah mendapatkan pemenangnya sehingga PSEL dapat bekerja secepat mungkin. Teknologi ini akan mampu mengurai sampah sebanyak 1.000 ton setiap harinya untuk menjadi energi listrik,” pungkasnya. Sumber : Humas Kominfo Makassar 

Skip to content