Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Melinda Aksa Pantau Layanan Posyandu, Apresiasi Inovasi TP PKK Kelurahan Panampu

MAKASSAR — Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Makassar, Melinda Aksa, turun langsung meninjau Posyandu Era Baru Nusa Indah 4, Kelurahan Panampu, Kecamatan Tallo, pada Sabtu (17/5/2025). Tinjauan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap layanan kesehatan masyarakat, sekaligus memastikan kesiapan Panampu jelang verifikasi lomba Posyandu tingkat Provinsi yang akan digelar. Setibanya di lokasi, Melinda Aksa disambut hangat oleh Lurah Panampu, Imam Hanafi bersama Ketua TP PKK Kelurahan Panampu, Siti Narmita Yamin beserta jajaran. Melinda pun langsung memantau pelaksanaan kegiatan posyandu yang tengah berlangsung dan menyaksikan lima langkah utama Posyandu. Tak hanya itu, Melinda juga meninjau pelayanan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yang mencakup bidang sosial, pendidikan, kesehatan, ketenteraman dan ketertiban umum, perumahan rakyat, serta pekerjaan umum. Ia pun turut mengapresiasi berbagai inovasi yang telah dikembangkan oleh kader posyandu setempat. “Posyandu merupakan ujung tombak dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, tak hanya bagi ibu dan anak tetapi semua siklus hidup. Karena itu, menjaga kualitas layanan di posyandu sangat penting,” ujarnya. Ia menambahkan, Posyandu Era Baru tidak hanya menjadi pusat pelayanan kesehatan, tetapi juga ruang interaksi edukatif antara kader dan masyarakat. Menurutnya, fasilitas dan layanan yang ada perlu terus jaga dan ditingkatkan agar mampu melayani lebih banyak warga. Pada kesempatan ini juga, Melinda menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi antara kader, pemerintah kelurahan, serta tokoh masyarakat dalam mendukung keberhasilan program-program PKK. “Kepada seluruh kader saya berpesan untuk terus memberikan pelayanan terbaik. Pastikan semua proses berjalan ramah, cepat, dan tepat sasaran,” katanya. Melinda juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kelurahan Panampu, TP PKK Kelurahan, kader posyandu, serta seluruh masyarakat yang telah aktif berkontribusi dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup warga. “Kita semua harus bersinergi mendukung visi Pemerintah Kota Makassar dalam mewujudkan kota yang unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan. Peran ibu-ibu kader sangatlah vital, karena mereka berada di garda terdepan pembangunan keluarga dari lingkungan terkecil,” tutupnya. Dalam kesempatan tersebut, Melinda Aksa juga mengunjungi Rumah Gizi, Dapur Sehat, Taman PKK Urban Farming, serta Sekretariat TP PKK Kelurahan Panampu yang lokasinya tidak jauh dari posyandu. (*)

Munafri Tinjau Pasar Modern Summarecon Sebut Mampu Tingkatkan Perekonomian

  MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bakal menjadikan pasar Summarecon, Kecamatan Biringkanaya sebagai percontohan pasar modern. Hal itu dikarenakan pasar tersebut lebih bersih dan nyaman dikunjungi masyarakat untuk berbelanja. Appi sapaan akrabnya menegaskan rencana menjadikan pasar Summarecon sebagai pasar tradisional modern guna meningkatkan kenyamanan dan daya saing dengan ritel modern. “Tadi kami tinjau salah satu pasar modern di Biringkanaya (dekat Untia), pasar tradisional modern berlokasi di Summarecon. Bisa jadi percontohan. Kita benahi dan terapkan di pasar yang lain,” ujar Munafri, usai meninjau pasar tersebut di dekat lokasi stadion Untia, Rabu (14/5/2025). Kunjungan ini dilakukan oleh orang nomor satu Kota Makassar itu, usai dirinya menerima bantuan mangrove dari Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni di Makassar. Saat berada di lokasi pasar Summarecon, Appi terpukau saat mengunjungi pasar tradisional modern di kawasan Summarecon. “Kami melihat pasar Summarecon bagus sekali. Penataan, kebersihan, sanitasinya luar biasa. Saya happy sekali dan berharap ini bisa kita aplikasikan di pasar-pasar kita,” jelas Munafri. Pasar yang dikunjungi Appi tersebut masih berupa bangunan sementara, namun memiliki rencana pengembangan dengan luas mencapai 3.000 meter persegi. Terdapat lebih dari 40 tenant aktif, dengan sejumlah pedagang lain menunggu untuk pindah ke bangunan utama yang lebih besar. Ia pun tidak ingin, pasar tradisional di Makassar karuan, kumuh, bahkan hawanya terasa pengap. Sehingga ke depannya berencana mengubah stigma satu persatu pasar tradisional di Makassar secara bertahap, menjadi pasar modern. Salah satu fokus utama dalam rencana ini adalah pasar tradisional Toddopuli, yang dianggap sebagai lokasi untuk dikembangkan. “Kita akan coba dulu di terapkan di pasar (Toddopuli Panakkukang). Pasarnya dibagi, ada zona basah, makanan, daging, dan sanitasinya ditata rapi,” tutur Appi. “Bahkan ada petugas kebersihannya khusus. Sederhana, pakai hanggar, warnanya putih, tapi fungsional dan bersih,” sambungnya. Terkait pembiayaan pasar tradisional modern (tramo), Appi menyebut akan mendorong Perumda Pasar sebagai leading sector. Anggarannya bisa melalui suntikan modal dari APBD. “Perencanaannya mesti matang, dan mungkin membutuhkan dana sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar per satu pasar,” tukasnya. (*)

Wakili Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham Hadiri Forum Internasional Kota Tangguh di Jepang

  KOBE, JEPANG — Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, mewakili Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, dalam kegiatan International Training Workshop on Smart Cities in Asia and the Pacific yang berlangsung di Kota Kobe, Jepang. Makassar menjadi salah satu kota yang diundang secara khusus bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), untuk mewakili Indonesia dalam forum internasional yang membahas strategi membangun kota dan komunitas yang aman, tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Dalam forum yang diinisiasi oleh United Nations Center for Regional Development (UNCRD) dan Kementerian Infrastruktur Jepang tersebut, Aliyah Mustika Ilham hadir didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, dan Kepala Bagian Kerja Sama, A. Zulfitra Dianta. Aliyah Mustika Ilham dalam pemaparannya menyampaikan apresiasi atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada Kota Makassar. Ia menyebut bahwa forum ini menjadi ruang penting bagi pemerintah kota untuk berbagi pengalaman, serta menyerap inovasi dalam pengelolaan risiko dan penanggulangan bencana berbasis teknologi. “Terima kasih kepada UNCRD dan Pemerintah Jepang atas undangan ini. Kesempatan ini sangat berharga bagi Kota Makassar untuk belajar langsung dari kota-kota lain di Asia Pasifik dalam membangun sistem kota yang tangguh terhadap bencana, serta menjamin keselamatan dan kesejahteraan warganya,” ujar Aliyah Mustika Ilham, Rabu (14/05/2025). Salah satu pembahasan penting dalam forum ini adalah pemanfaatan teknologi canggih seperti penggunaan sensor yang dimiliki oleh Nihon Suido Ltd. untuk mendeteksi tingkat sedimentasi pada saluran air sehingga akan memudahkan rencana pembersihan oleh instansi terkait. Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta juga dijadwalkan mengunjungi Disaster Reduction and Human Renovation Institution (DRI)—fasilitas edukasi yang memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi anak-anak, pemuda, hingga masyarakat umum. Keikutsertaan Kota Makassar dalam kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah kota untuk terus memperkuat ketangguhan wilayah terhadap bencana serta menjalin kerja sama global dalam membangun kota masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Optimalkan Penyaluran, Munafri-Baznas Akan Revisi Perda Zakat

  MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mendukung penuh adanya revisi Peraturan Daerah (Perda) terkait Zakat. Hal itu diungkapkan langsung saat menerima kunjungan Ketua Baznas Kota Makassar H.M, Ashar Tamanggong, di Balaikota Makassar, Rabu (14/05/2025). “Kami mendukung penuh apa yang dilakukan Baznas, tujuannyakan untuk kemaslahatan umat,” jelas Appi. Oleh sebab itu, Ia menegaskan mendorong untuk memperbaharui Perda Zakat. Karena sudah tidak sesuai dengan perkembangannya. “Tahun 2006 itu, saya minta dibicarakan ulang dengan seluruh kelompok masyarakat yang ada, lalu kita akan merevisi Perdanya seperti itu,” ungkapnya. Harapannya, zakat ini yang paling pertama diambil dari orang yang mampu. Kedua disalurkan kepada orang yang tidak mampu. “Seperti itu yang mau dimodernisasi. Ini sesuai juga dengan undang-undang,” sebut Appi sapaan akrab Wali Kota Makassar. Sementara, Ketua Baznas Kota Makassar H.M, Ashar Tamanggong mengungkapkan adapun yang hendak direvisi adalah tentang zakat tahun no 5 2006. Dikarenakan perda yang lama sudah ada UU zakat no 23 tahun 2011. Hal ini, menurutnya butuh penyesuaian karena pada Perda tersebut ada beberapa poin yang tidak sejalan dengan Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat Nomor 23 Tahun 2011. “Kami bertemu pak Pak Wali Kota mendorong untuk adanya Perda tentang zakat mengingat berdasarkan yang lama itu sudah usang yaitu tahun 2006. Sementara sudah ada undang-undang zakat 2011 yang PPnya 2014,” kata Ashar Tamanggong. Diharapkan, Perda zakat yang baru dapat diperbaharui sehingga dana zakat, infaq dan sedekah dapat meningkat dan penyalurannya pun tepat sasaran serta semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kemudian Insya Allah setelah instruksi ini terbit, akan dilaksanakan rakor zakat oleh seluruh stakeholder SKPD yang akan dipimpin langsung oleh Pak Wali Kota,” tandasnya. (*)

Gandeng Lions Club, Pemkot Makassar Salurkan 20.000 Kacamata Gratis untuk Siswa SD dan SMP

MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama Lions Club Makassar Mammiri membagikan sekitar 20.000 kacamata gratis kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Makassar. Penyaluran kacamata gratis, berlangsung di Lapangan Karebosi Makassar, Rabu (14/5/2025). Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelayanan periksa mata gratis. Munafri sangat mengapresiasi kegiatan tersebut serta mendukung penuh bantuan bagi siswa SD-SMP di Makassar. “Atas nama Pemerintah Kota Makassar saya berterima kasih kepada Lions Club atas kerjasamanya. Dimana telah memfasilitasi, pemberian kacamata untuk anak sekolah yang ada di Kota Makassar. Kami sangat mendukung karena membantu masyarakat untuk kebutuhan anak mereka,” ucapnya. Kata Munafri, kacamata tersebut dibagikan secara cuma-cuma kepada siswa-siswi yang mempunyai gangguan kesehatan mata. Munafri menyebutkan pembagian kacamata gratis ini harus tepat sasaran dan bermanfaat bagi kelancaran siswa dalam belajar. Terlebih bagi siswa yang membutuhkan. “Utamanya kacamata ini untuk siswa yang terhambat prestasinya gara-gara penglihatannya yang bermasalah, hal-hal semacam ini lah yang perlu dibantu,” tuturnya. Sehingga, Pemkot Makassar bersama Lions Club berkolaborasi menjawab persoalan tersebut. Agar tak ada lagi anak yang mengalami mata rabun sehingga berdampak pada kegiatan belajar di sekolah. Dia menambahkan, kegiatan ini juga berfokus pada penguatan pendidikan, sains, teknologi, serta kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat merasakan manfaat langsung, sehingga dapat lebih fokus dalam belajar tanpa terbebani masalah penglihatan. “Tentu pemberian kacamata kepada anak kita yang membutuhkan ini penting, sehingga penglihatan mereka lebih baik. Aktivitas belajarnya pun jadi tidak terganggu,” harapnya. Sementara, Ketua Panitia kegiatan Pemeriksaan dan pembagian kacamata gratis, Helly Sudianto menyebutkan, kegiatan ini dalam upaya mendukung kesehatan mata bagi siswa di Makassar. “Kami ingin berkontribusi terhadap penglihatan anak yang ada di Kota Makassar, oleh sebab itu kami adakan pembagian kacamata dan pemeriksaan mata secara gratis untuk siswa SD-SMP,” katanya. Disebutkan, jumlah kacamata yang disiapkan adalah sebanyak 20.000. Namun, pada kesempatan hari ini hanya tersalurkan sebanyak 600 lebih. “Jumlah kacamata yang kami siapkan ini sebanyak 20 ribu, mulai dari minus 0,5 sampai minus 6. Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang baik bagi siswa/i di Makassar,” harapnya. (*)

Rencana Perluasan Cakupan, Wali Kota Munafri Dampingi Dirjen Cipta Karya PUPR Tinjau IPAL Losari

  MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mendampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dewi Chomistriana meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari, Selasa (13/5/2025). Peninjauan ini dalam rangka peningkatan perluasan layanan ke kecamatan yang belum terjangkau. Layanan ini terus dimaksimalkan sebagai komitmen Munafri untuk terus memaksimalkan sumberdaya potensi yang ada. Sebagai penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat dan Kota dalam peningkatan layanan air baku serta kualitas sanitasi di Kota Makassar. “Tadi kami bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR meninjau IPAL Losari di Makassar. Ini tentu bagian dari program pusat dan Pemerintah Kota yang terus kita tingkatkan sesuai kebutuhan,” jelas Munafri. Sebelumnya, IPAL ini hanya melayani 5 wilayah, dari 15 kecamatan. Dengan semangat kolaboratif, Munafri optimis cakupan layanan akan terus meluas dan tuntas. Meski begitu, Appi mengungkapkan pentingnya adanya kepastian hukum yang jelas dalam pengelolaan fasilitas ini, terutama terkait dengan pengelolaan biaya operasional dan status pengelolaan antara PDAM dan pemerintah kota. Ia berharap dengan adanya kepastian tersebut, pengelolaan IPAL Losari dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan di masa depan. “Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah pusat untuk mempercepat perluasan jaringan dan penyambungan IPAL keseluruh kecamatan demi terciptanya lingkungan yang lebih sehat,” harapnya. Pasalnya, kehadiran IPAL ini sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kebutuhan masyarakat dalam kesehatan. Utamanya pada masalah lingkungan agar tidak tercemar. Pada kesempatan yang sama Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana, menyampaikan apresiasi atas dedikasi PDAM dan Pemkot Makassar. Ia menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong optimalisasi pemanfaatan IPAL Losari. “Kami percaya dengan komitmen yang ada dari PDAM dan dukungan penuh dari Pemkot Makassar, IPAL Losari akan menjadi contoh pengelolaan sanitasi yang berhasil di Indonesia,” tuturnya. Saat ini, IPAL Losari baru melayani 489 sambungan rumah dari target 14.000. Ia menegaskan pentingnya percepatan sambungan layanan agar investasi negara dapat memberi manfaat optimal bagi masyarakat. Menurutnya, IPAL ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi wujud nyata upaya menjaga lingkungan, kualitas air tanah, dan kesehatan masyarakat. “Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah kota agar pengelolaan ini optimal dan berdampak luas,” ujarnya. Dewi Chomistriana, menambahkan pentingnya pembentukan regulasi dan penetapan tarif yang jelas agar operasional IPAL bisa berjalan secara efisien. “Operasional IPAL memerlukan biaya besar, hingga Rp3 miliar per tahun, sehingga skema pembiayaan harus melibatkan APBD dan potensi tarif dari pengguna layanan, baik domestik maupun komersial,” tukasnya. IPAL Losari ini dibangun dari tahun 2019-2023 dan diresmikan 2024. IPAL tersebut berkapasitas 16 ribu meter kubik per hari. Dengan panjang jaringan perpipaan air limbah sepanjang 96 kilometer dan mampu melayani 41 ribu kepala keluarga. Sementara, Dirut PDAM Kota Makassar, Hamzah Ahmad, menegaskan komitmen penuh PDAM dalam mengelola IPAL Losari secara profesional. Ia menyampaikan bahwa selama dua tahun terakhir, pengoperasian IPAL berjalan dengan baik berkat dedikasi para petugas di lapangan. “Kami berharap kunjungan ini menjadi titik terang agar ke depan ada kepastian hukum yang mendukung kelancaran operasional,” harap Hamzah. Menurutnya, PDAM telah mengalokasikan dana operasional sekitar Rp9 miliar selama tiga tahun terakhir. Namun tanpa dasar hukum yang jelas, hal ini kerap menjadi temuan audit. Karena itu, Hamzah menyampaikan adanya regulasi atau payung hukum yang memperkuat kerjasama antara PDAM dan Pemerintah Kota Makassar. “Semoga kunjungan ini menjadi titik terang agar ke depan ada kepastian hukum yang mendukung kelancaran operasional,” tukasnya. (*)

Fokus Program Kerja Tahun 2025, TP PKK Makassar Gelar Rakor dan Evaluasi Kinerja

  MAKASSAR – Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa memimpin Rapat Kordinasi (Rakor) tahun anggaran 2025 yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat TP PKK Kota Makassar, Selasa (13/05/2025). Rapat ini dihadiri oleh para Ketua Pokja, Sekretaris, Bendahara, serta seluruh anggota struktural TP PKK Kota Makassar yang berperan dalam proses pengambilan kebijakan program strategis ini. Rakor ini bertujuan untuk mengevaluasi Pelaksanaan Program Kerja Tahun sebelumnya, merefleksikan pencapaian yang telah diraih dan mengidentifikasi area yang akan dilakukan perbaikan. “Fokus utama kita tetap pada pelaksanaan 10 Program Pokok PKK. Tahun ini kita pastikan setiap Pokja memiliki prioritas kegiatan yang jelas, terukur dan mendukung agenda strategis pembangunan kota,” ujar Melinda Aksa. Lebih lanjut, Melinda menyoroti beberapa aspek penting di antaranya penjadwalan kegiatan tahunan dan bulanan, penunjukan koordinator untuk masing-masing program, serta pembaruan struktur organisasi bila diperlukan. Tak hanya itu, transparansi pengelolaan anggaran juga menjadi pembahasan krusial. Rapat juga menekankan pentingnya penyelarasan program PKK dengan kebijakan Pemerintah Kota Makassar, termasuk pembinaan PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan. “Saya meminta setiap Pokja menyusun anggaran kegiatan secara rinci dan bertanggung jawab. Termasuk dalam pemanfaatan dana hibah dan dukungan dari Pemerintah Kota Makassar,” sebutnya. Lebih lanjut, Melinda pun mendorong sistem pelaporan kegiatan yang lebih akuntabel dan terdokumentasi secara digital. Termasuk penyusunan laporan pertanggungjawaban administrasi berupa buku data dan dokumentasi kegiatan. Rapat koordinasi ini juga menjadi forum pembekalan menjelang pelaksanaan berbagai agenda nasional dan daerah, seperti Bimbingan Teknis (Bimtek), Rakernas PKK, serta HUT PKK. Melinda berharap raker awal ini menjadi acuan penting bagi seluruh pokja. “Sebagai penutup, kami juga menyepakati pelaksanaan Rapat Kerja resmi (Raker) yang akan dimulai pada minggu depan, sebagai langkah strategis dalam memfinalisasi program dan penganggaran di tahun berjalan. Saya harapa kita sudah menyiapkan semuanya,” tandasnya. (*)

Momentum Hari Raya Waisak, Munafri Ajak Masyarakat Perkuat Keberagaman dan Toleransi

MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum peringatan Hari Raya Waisak 2025 sebagai inspirasi dalam memperkuat nilai-nilai toleransi serta kedamaian di Kota Makassar. Hal ini disampaikan saat menghadiri open house Sannipata Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel, di Vihara Ibu Agung Bahari, Jl. Sulawesi, Makassar, Senin (12/5/2025) malam. Ia menyampaikan, Waisak bukan hanya menjadi momen besar bagi umat Buddha, tetapi juga wajib menjadi inspirasi bagi seluruh umat beragama. Apalagi dalam hal memperkuat nilai-nilai kebajikan, pengendalian diri, dan kebijaksanaan serta kedamaian. “Momentum ini memberikan makna yang sangat dalam bagi kita semua. Lewat hari raya Waisak ini mari kita saling menjaga toleransi pada setiap perbedaan,” ungkap Munafri. Momentum ini juga dijadikan Munafri sebagai kesempatan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar menjaga semangat hidup rukun dan saling menghormati. Karena dua hal tersebut adalah modal penting dalam menjaga stabilitas sosial dan membangun Kota yang maju dan sejahtera. Ia pun menegaskan, Pemerintah Kota Makassar berkomitmen menjaga kerukunan setiap umat beragama serta memberikan kenyamanan bagi semua golongan dalam menjalankan ibadah di Kota Makassar. “Setiap proses pembangunan yang akan dijalankan di Kota ini, membutuhkan kerjasama serta kolaborasi semua tokoh agama dan masyarakat. Ide, saran dari kita semua menjadi suatu hal yang sangat penting untuk mewujudkan kota Makassar yang adaptif,” jelasnya. Tak lupa Appi juga mengapresiasi perayaan Waisak tahun 2025 ini. Dimana seluruh rangkaiannya memperlihatkan semangat toleransi yang patut diapresiasi. Keterlibatan lintas agama, menunjukkan bahwa solidaritas sangat nyata dan menginspirasi. “Saya berharap semoga hari raya Waisak ini bukan sekadar seremoni keagamaan, tapi momentum untuk menyebarkan semangat damai dalam kata, sikap, dan tindakan nyata,” harapnya. (*)

Wakil Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Tampil Memukau di Karnaval Budaya APEKSI 2025

    SURABAYA – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, bersama Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, turut memeriahkan perhelatan Karnaval Budaya dalam rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 yang digelar di Kota Surabaya, Jumat malam (9/5/2025). Kehadiran pimpinan Kota Makassar ini menyita perhatian ribuan warga yang memadati ruas Jalan Tunjungan hingga Balai Pemuda. Dengan mengenakan busana adat Bugis-Makassar yang anggun dan memesona, keduanya tampil memukau dan penuh semangat, memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada publik nasional. “Karnaval budaya ini menampilkan kekayaan budaya dari setiap kota. Kami dari Kota Makassar mempersembahkan pakaian adat, kreasi seni, hingga tarian tradisional sebagai bagian dari promosi budaya lokal,” ujar Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham. Delegasi Kota Makassar tampil dengan formasi budaya yang kuat, menonjolkan identitas Kota Anging Mammiri melalui pertunjukan seni, pakaian tradisional, serta atraksi kreatif yang memikat penonton. Karnaval Budaya APEKSI 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan, melainkan juga wadah ekspresi budaya dan promosi pariwisata dari seluruh penjuru Nusantara. Suasana pun semakin semarak dengan iringan musik daerah dan antusiasme masyarakat yang tinggi sepanjang jalannya parade.

Dies Natalis ke-73 FH Unhas, Wali Kota Ajak Alumni dan Civitas Akademika Perkuat Sinergi

  MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengajak para alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Hasanuddin serta civitas akademika untuk berkolaborasi dalam pembangunan daerah, khususnya di bidang penegakan hukum dan tata kelola pemerintahan yang baik. “Izinkan saya mewakili pemerintah kota dan juga alumni, mengajak kita semua memperkuat sinergitas, membangun komunikasi sangatlah penting terutama mengawal pembangunan di kota ini,” kata Munafri saat menghadiri Dies Natalis ke-73 FH Unhas , Sabtu (10/5/2025). Sebagai Ketua IKA FH Unhas, wali kota yang akrab disapa Appi mengaku bangga, karena Dies Natalis ke-73 kali ini menjadi momen refleksi sekaligus ajang mempertemukan seluruh angkatan dalam suasana yang hangat dan berbeda. Menurutnya, acara ini menjadi momentum bagi FH Unhas untuk memperkuat peran alumni dan juga civitas akademika dalam memberikan kontribusi nyata dalam penyelesaian berbagai persoalan di tengah masyarakat. “Suatu kebanggaan almamater kita FH memasuki usia yang ke-73. Alhamdulillah sudah menghasilkan orang-orang penting, orang yang bisa berbuat yang terbaik buat daerah dan negara yang kita cintai ini,” jelasnya. Appi mengapresiasi penyelenggaraan Dies Natalis FH Unhas yang dinilainya mampu merangkul seluruh generasi alumni. Ia pun mengimbau para alumni untuk terus berkontribusi dalam berbagai sektor pembangunan. Ia berharap para alumni dapat mengambil peran penting di berbagai bidang serta mampu mengharumkan nama baik almamater Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. “Harapan kami agar para alumni dan pihak fakultas memberikan terbaik bagi kampus, kita harus pertahankan keakraban ini,” harapnya. “Lewat dies natalis ini, kita membangun kolaborasi untuk pembanguan dan berkonstribusi yang baik terutama di sektor pembangunan dan segala aspek, lebih pada keadilan,” tambahnya. Puncak perayaan Dies Natalis ke-73 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin mengusung tema yang membakar semangat: Unggul untuk Indonesia Maju, Sinergi Menuju Indonesia Emas. Sementara, Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa, menyampaikan bahwa Dies Natalis ini merupakan momen penuh kebahagiaan dan kebanggaan. Ia menegaskan perayaan ini menjadi penanda bahwa Fakultas Hukum Unhas mampu menunjukkan jati dirinya melalui kiprah para alumninya di berbagai profesi. “Hari ini para alumni bernostalgia di acara ini, kami memahami bahwa kebahagiaan bernostalgia ini adalah sesuatu yang selalu dinanti-nantikan tiap tahun. Mudah-mudahan kemesraan ini bisa menciptakan kebahagiaan dan kekompakan, serta mewarnai FH Unhas mulai dari saat ini sampai ke depan,” tutup Prof Jamaluddin Jompa.

Skip to content