Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Pj Wali Kota Iqbal Paparkan Pelaksanaan APBD 2018/2019

Makassarkota – Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb menghadiri rapat paripurna pertama bersama DPRD Kota Makassar masa sidang ke tiga tahun 2018/2019 diruang rapat DPRD kota Makassar, Jumat (5/07). Rapat yang digelar membahas penjelasan wali kota terhadap Rancangan Peraturan Daerah mengenai Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018/2019. Dalam Laporannya di hadapan anggota dewan Pj Wali Kota Iqbal menjelaskan secara umum mengenai pencapaian realisasi pembiayaan daerah yang terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah. Secara umum realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2018 memberikan gambaran yang secara kumulatif mengalami penurunan dari segi nominal dibandingkan dengan realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya. “Kondisi ini diakibatkan penerimanan dari beberapa objek pajak seperti Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang mengalami penurunan transaksi cukup signifiklan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, “ucap Iqbal. Demikian pula pada penerimaan pajak parkir yang pengelolaannya belum maksimal dikarenakan belum bisa dipungut terkait masih tumpang tindih dengan pengelolaan retribusi parkir. Sama halnya dengan jenis penerimaan retribusi daerah khususnya dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga mengalami penurunan pendapatan dibanding tahun lalu diakibatkan jumlah masyarakat pemohon untuk pengurusan IMB menurun. Namun Iqbal optimis dapat meningkatkan PAD tersebut dengan meningkatkan kinerja, kreatifitas dan inovasi dalam menggali sumber – sumber penerimaan daerah dengan tetap berpedoman pada undang – undang dan peraturan hukum yang berlaku. “Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita khususnya bagi seluruh OPD di Pemerintah Kota Makasssar untuk meningkatkan dan mengelola sumber – sumber PAD secara profesioal,” pungkasnya. (Sumber: Humas/Dayat – Editor: Cammang)

Makassar Bakal Bergabung Dengan GCoM For Climate And Energy

Makassarkota – Roadshow The European Union ke Makassar, Sulawesi Selatan disambut hangat oleh Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah dan Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (4/07/2019). Kehadiran The European Union ke Sulawesi Selatan guna membahas potensi Sulsel yang dapat dikembangkan bersama termasuk membahas isu lingkungan serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Selain berkunjung ke Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, The European Union juga mengunjungi Balai Kota Makassar. “Ini merupakan kunjungan perdana kami, dan ingin mengajak Makassar untuk berkomitmen bersama dalam Global Covenant of Mayors for Climate and Energy,” ujar Expert Leader Climate Action Plan, Piere Remitti. Global Covenant of Mayors (GCoM) for Climate and Energy merupakan program yang telah diikuti oleh 18 kabupaten, kota di Indonesia yang bertujuan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dengan komitmen bersama antar wilayah. Menurut Piere, Makassar merupakan salah satu dari lima kabupaten, kota yang diajak untuk bergabung bersama GCoM for Climate and Energy. “Selain Makassar, kami juga mengajak Denpasar, Malang, Palembang, dan Depok. Hal ini pun sesuai dengan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” lanjutnya. Terkait berbagai hal yang akan disepakati bersama, akan dibahas dan ditanda tangani bersama kepala daerah dari kabupaten, kota lainnya pada September mendatang. “Salah satu plan yang kami harapkan dapat disepakati bersama yakni pengurangan emisi,” lanjutnya. Pj Wali Kota Iqbal menyambut baik undangan bergabung dengan GCoM for Climate and Energy. Menurutnya, hal itu akan menjadi peluang besar bagi Makassar untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. “Forum ini akan memperkuat posisi Makassar di mata dunia dengan turut andil menangani perubahan iklim dengan berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempersiapkan dampak perubahan iklim di masa depan,” pungkas Iqbal. (Sumber: Humas/Fikri – Editor: Cammang).

Pj Wali Kota Iqbal Paparkan Pelaksanaan APBD 2018/2019

Makassarkota – Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb menghadiri rapat paripurna pertama bersama DPRD Kota Makassar masa sidang ke tiga tahun 2018/2019 diruang rapat DPRD kota Makassar, Jumat (5/07). Rapat yang digelar membahas penjelasan wali kota terhadap Rancangan Peraturan Daerah mengenai Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018/2019. Dalam Laporannya di hadapan anggota dewan Pj Wali Kota Iqbal menjelaskan secara umum mengenai pencapaian realisasi pembiayaan daerah yang terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah. Secara umum realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2018 memberikan gambaran yang secara kumulatif mengalami penurunan dari segi nominal dibandingkan dengan realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya. “Kondisi ini diakibatkan penerimanan dari beberapa objek pajak seperti Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang mengalami penurunan transaksi cukup signifiklan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, “ucap Iqbal. Demikian pula pada penerimaan pajak parkir yang pengelolaannya belum maksimal dikarenakan belum bisa dipungut terkait masih tumpang tindih dengan pengelolaan retribusi parkir. Sama halnya dengan jenis penerimaan retribusi daerah khususnya dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga mengalami penurunan pendapatan dibanding tahun lalu diakibatkan jumlah masyarakat pemohon untuk pengurusan IMB menurun. Namun Iqbal optimis dapat meningkatkan PAD tersebut dengan meningkatkan kinerja, kreatifitas dan inovasi dalam menggali sumber – sumber penerimaan daerah dengan tetap berpedoman pada undang – undang, dan peraturan hukum yang berlaku. “Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita khususnya bagi seluruh OPD di Pemerintah Kota Makasssar untuk meningkatkan dan mengelola sumber – sumber PAD secara profesioal,” pungkasnya. (Sumber: Humas/Dayat – Editor: Cammang)

Baju Bodo Dan Jas Tutup Ramaikan Semarang Night Carnaval 2019

Makassarkota, SEMARANG,- Peserta Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dilibatkan langsung dalam pagelaran Semarang Night Carnaval (SNC) 2019, Rabu (3/7/19) malam. Parade ini dimulai dari depan kantor Wali Kota Semarang di Jalan Pemuda Semarang, tak ketinggalan ribuan masyarakat sangat antusias menyaksikan. Wali Kota yang hadir menyantap makanan khas kota Semarang sebelum ke titik panggung utama yang telah disediakan panitia. SNC ini diikuti 150 peserta dan 98 kota se – Indonesia dengan jumlah sekitar 4.100 orang. Semua peserta menampilkan berbagai budaya dan beragam atraksi kesenian. Peserta harus berjalan sejauh 2 Km dimulai dari Jalan Imam Bonjol, menuju Jalan Kapten Piere Tendean, kemudian ke Jalan Pemuda, kembali dan berakhir di Jalan Imam Bonjol. Defile Pemerintah Kota Makassar dipimpin langsung oleh Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb yang memboyong ratusan anggotanya dari perwakilan setiap SKPD dengan menampilkan ciri khas Kota “Anging Mammiri”. Seperti Baju Bodo khusus dikenakan peserta perempuan, sedangkan peserta laki-laki mengenakan Jas Tutup lengkap dengan Passapu sebagai penutup kepalanya. “Ini merupakan salah satu jalan untuk memperkenalkan adat dan budaya kota Makassar kepada daerah lain. Di sini juga kami membuktikan jikalau ciri khas kota Makassar tidak kalah dengan kota lain. Apalagi kuliner yang kami tampilkan tadi pada saat pameran pembukaan,” ungkap Iqbal. Ia berharap dengan mengikuti SNC ini budaya Makassar akan tercitra semakin baik di mata masyarakat luas. “Ini juga cara kami menarik dan mengajak para wisatawan kota Semarang dan kota lainnya yang hadir untuk mengunjungi kota kami kapan saja. Kami sajikan yang terbaik,” jelasnya. Parade SNC tahun 2019 ini mengusung tema “Pelangi Nusantara” yang menggambarkan Indonesia sebagai negara dengan keberagamam suku, ras, agama dan golongan. (Sumber: Inda/Dayat  – Editor: Cammang).

Booth Pemkot Makassar Jadi Pusat Perhatian Di ICE APEKSI 2019

Makassarkota, SEMARANG, – Booth Pemerintah Kota Makassar (Pemkot) Makassar menjadi pusat perhatian pada Indonesia City Expo (ICE) Assosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2019 di kota Semarang, Rabu (3/07). Hal itu dikarenakan selain desain yang identik dengan Kota “Anging Mammiri”, Pemkot Makassar pun menyajikan kulinernya yang terkenal sangat memanjakan lidah wisatawan. “Jadi kami membagikan secara gratis kue -kue tradisional kota Makassar. Seperti, Barongko, Katirisala, Baruasa, Cucuru Bayao dan masih banyak lagi,” ucap Kabag Perekonomian dan Kerja Sama Najiran Syamsuddin, Ph.D. Menurut Najiran, kota Makassar menampilkan seluruh potensi daerah, inovasi daerah, dan berbagai macam hal -hal yang khas terkait kota Makassar. Selain kuliner, Booth Makassar juga mempertunjukkan film karya sineas Makassar, seluruh program Pemkot Makassar termasuk penghargaan yang telah diterima oleh Pemkot Makassar. ICE 2019 merupakan rangkaian kegiatan Rapat Kerja Pemerintah Kota Seluruh Indonesia yang diikuti 98 Pemerintah Kota. Sementara, Kabag Humas Kota Makassar, Muhammad Roem berharap agar booth Kota Makassar bisa menjadi juara kembali. “Kami harap Booth Makassar menjadi juara kembali. Karena dua tahun berturut -turut kita ikut Apeksi dan kami juara terus selama dua tahun tersebut,” pungkasnya. (Sumber: Humas/Inda – Editor: Cammang)

Pj Wali Kota Iqbal Terima Penghargaan Anugerah Paritrana

Makassarkota – PJ Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb menerima penghargaan Anugerah Paritrana 2018 yang diserahkan langsung Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (3/7/19). Anugerah Paritrana merupakan inisiasi Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan yang sudah mulai digalang sejak tahun 2017. Hal ini untuk memberikan penghargaan kepada Pemda provinsi dan kabupaten/kota serta badan usaha yang dinilai telah mengimplementasikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja dengan baik. Iqbal mengatakan penghargaan ini merupakan suatu apresiasi buat kota Makassar. Pasalnya, beberapa tahun terakhir Pemkot Makassar peduli dan mendukung penuh Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan pelaku usaha besar serta UMKM sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Alhamdulillah, jadi mulai dari RT/RW, petugas drainase dan sejenisnya serta honorer sudah tercover dan terlindungi baik itu jaminan kesehatan dan ketenagakerjaannya,” ucap Iqbal. Ia juga menambahkan fokus pemerintah kedepannya yakni lebih kepada peningkatan perlindungan dan kualitas kesehatan masyarakatnya. Adapun proses penilaian dilakukan melalui seleksi tingkat wilayah oleh tim penilai daerah yang terdiri atas sekda provinsi, kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi, kepala dinas ketenagakerjaan tingkat provinsi, Apindo provinsi, serikat pekerja dan BPJS Ketenagakerjaan provinsi. Selain Pemerintah Kota Makassar, ada beberapa pemerintah kota yang turut menerima yakni Kota Bitung diwakili Wali Kota Maximillian Jonas Lomban, Kota Tanjung Pinang diwakili Wali Kota Syahrul. Sementara, untuk Pemerintah provinsi yang menerima adalah Provinsi Jawa Tengah diwakili Wakil Gubernur Taj Yasin, Sumatera Selatan diwakili Wagub Mawardi Yahya dan Kepulauan Bangka Belitung diwakili Gubernur Erzaldi Rosman Djohan. Enam penerima penghargaan lain berasal dari kalangan perusahaan besar dan menengah yakni Mulia Resorts and Villas Bali, PT Chevron Pacific Indonesia, PT Bengkulu Karya Guna, PT Pertama Precision Bintan, PT Graha Bernoza dan PT Ewan Superwood. Penghargaan juga diberikan kepada 33 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari 34 provinsi. (Sumber: Humas/Inda – Editor: Cammang)

Pemkot Makassar Dan Pemprov Sulsel Matangkan Persiapan HAN 2019

Makassarkota – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Selatan, didampingi DP3A Kota Makassar, melakukan konsultasi dengan Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb dalam rangka persiapan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli mendatang. Plt Kepala DP3A Sulsel Askari menyampaikan penerimaan Forum Anak secara nasional akan dimulai dari tanggal 19 Juli nanti.   “Beberapa rangkaian acara dalam memperingati Hari Anak Nasional kali ini berupa outbond di Akkarena,” ujarnya. Kegiatan Hari Anak Nasional diagendakan berlangsung sejak 19 hingga 23 Juli, dan akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo bersama beberapa menteri di kabinet Indonesia kerja. “Puncak acara rencananya dihadiri presiden jokowidodo di lapangan Karebosi esrimasinya dihadiri lima ribu orang anak,” terang Iqbal. (Sumber:Dayat – Editor: Cammang).

Humas Makassar Raih Penghargaan Kemitraan Media Terbaik 2019

Makassarkota – Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menganugerahi Humas Pemkot Makassar piagam penghargaan kategori Kemitraan Media Terbaik 2019. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaeman pada malam penganugerahan Humas Sulsel Expo 2019 di Phinisi Point Mall, Sabtu (29/9/19). Penghargaan diterima langsung oleh Asisten II Pemkot Makassar, Andi Irwan Bangsawan disaksikan sejumlah kepala daerah serta praktisi humas kabupaten dan kota se – Sulsel. Kabag Humas Pemerintah Kota Makassar, Muhammad Roem, menyampaikan rasa syukur dan suka citanya atas torehan prestasi yang diraih itu. “Alhamdulillah, penghargaan ini membuktikan apa yang telah dibangun seperti sinergitas media yang selama ini dalam bentuk kemitraan media mendapatkan apresiasi terbaik,” ucapnya. Roem berharap dengan penghargaan ini bisa lebih memacu kerja – kerja timnya agar membawa citra Pemerintah Kota Makassar lebih baik lagi. Selama empat tahun lebih, Pemerintah Kota Makassar menjalin kemitraan dengan seratusan lebih media cetak, elektronik, dan online baik lokal dan nasional. Bentuk kemitraan itu menempatkan humas dan media sebagai mitra strategis dalam menyajikan informasi yang beragam, edukatif, dan terpercaya. Sebelumnya, Humas Pemkot Makassar di tahun 2018 lalu mendapatkan penghargaan dalam kategori yang sama di malam puncak SYL Award. (Sumber: Humas/Inda Editor: Cammang)

Humas Makassar Pamer Inovasi Sodarata Di Pipo Mall

Makassarkota – Humas Makassar memperkenalkan aplikasi pengaduan masyarakat berbasis android ‘Sodarata’ di Pinisi Point Mall pada ajang Humas Sulsel Expo, Sabtu (29/06). Sodarata segera terintegrasi dengan Baruga Sulsel, aplikasi serupa yang dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulsel. Baruga Sulsel juga terhubung dengan Lapor milik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. “Akan memudahkan masyarakat dalam pelayanan pengaduan. Selain itu, pemetaan kebutuhan masyarakat berdasarkan aduan pelayanan publik juga semakin mudah dilakukan. Bukan hanya skala kota tapi provinsi bahkan nasional,” kata Kabag Humas Pemkot Makassar M Roem. Sodarata memiliki 18 kategori aduan yaitu infrastruktur jalan dan drainase, kemacetan, pohon tumbang, kebersihan dan persampahan, administrasi kecamatan, administrasi perizinan, administrasi KTP dan KK, pelanggaran bangunan dan IMB, administrasi perindustrian, kebakaran, parkir liar, lampu jalan rusak, tenaga kerja, pungutan liar, banjir, iklan tak berizin, layanan kesehatan home care, serta anak jalanan dan gepeng. Di halaman beranda ditampilkan aduan atau laporan warga. Informasi aduan memuat identitas pelapor, waktu, obyek aduan berupa foto, status laporan, dan SKPD terkait yang menjadi leading sector dari aduan masyarakat. Apabila laporan warga telah tertangani maka akan tampil lingkaran berwarna hijau, aduan sementara ditangani menampilkan lingkaran kuning, dan belum ditangani berwarna merah. Umumnya jenis aduan warga yang masuk mengenai kebersihan dan persampahan. Untuk jenis aduan ini, admin Sodarata akan meneruskan ke kecamatan sesuai lokasi obyek aduan. Aduan lainnya berupa lampu jalan yang padam dan jalan rusak atau berlubang. Kedua aduan ini berada pada kategori berbeda yaitu lampu jalan rusak serta infrastruktur jalan dan drainase. Meski berbeda kategori namun keduanya menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar. Tak jauh beda dengan Baruga Sulsel di tampilan beranda juga memuat laporan warga yang dilengkapi identitas pelapor dan waktu melapor. Bedanya, laporan warga tidak disertai foto yang menjadi obyek laporan. Status laporan ditampilkan dengan simbol huruf D, P, dan S. D yang berarti disposisi, P bermakna progres, dan S adalah selesai. Laporan yang masuk juga diteruskan ke SKPD terkait. (Sumber: Humas/Dayat – Editor: Cammang)

Dispar Kota Makassar Promosikan Destinasi Wisatanya Diajang Bali Beyond & Travel Fair 2019

Makassarkota – Pemerintah Kota Makassar mengikuti Bali Beyond & Travel Fair 2019 di Bali. Kegiatan ini diawali dengan Welcome Dinner dan Opening Ceremony Bali Beyond & Travel Fair 2019″ di Garuda Wisnu Kencana, Bali, pada Rabu (26/6) mendatang. Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Kamelia Tamrin Tantu mengatakan kehadiran Kota Makassar sebagai ajang promosi Kota Makassar di dunia. Makassar bahkan dijadikan sebagai destinasi wisata yang patut dikunjungi jika berkunjung ke Sulawesi Selatan. “Kegiatan Travel Fair terbesar yang ada di indonesia dan bisa disejajarjan dengan Travel Fair dengan Malaysia dan Singapura,” kata Kamelia Tamrin Tantu, dikonfirmasi, Jumat (28/6/2019). Untuk mempromosikan dan menjadikan Makassar sebagai tujuan destinasi favorit di Indonesi. Dinas Pariwisata mengandeng 2 tour travel selama pagelaran Bali Beyond & Travel Fair 2019. “Kita membawa 2 tour travel menjual paket-paket tour Makassar. Kemarin kita ketemu juga dari negara lain, seperti Hongkong, Prancis dan Singapura,” jelasnya. Untuk Kota Makassar sendiri, sejumlah destinasi wisata unggulan ditawarkan, seperti Wisata Pantai, Pulau, kuliner hingga pagelaran Makassar Internasional Festival. Iapun berharap nantinya akan banyak yang berkunjung ke Makassar. “Semuanya kita tawarkan disini. Bisa kepulau menikmari wisata laut kepulauan supermonde disekitar Makassar, apalagi juga ada wisata kuliner,” kuncinya. Rencananya Kegiatan Bali Beyond & Travel Fair 2019 sendiri akan mulai digelar pada Rabu 25-29 Juni 2019. (Sumber: Dayat – Editor: Cammang).

Skip to content