Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

Perwakilan Duta Besar Belanda Tertarik Kerja Sama Dengan Pemkot Makassar

Perwakilan Kedutaan Besar Belanda, Carol De Groot Water Attache bersama Louis Beijer melakukan kunjungan ke Balai Kota Makassar, Kamis 7 Februari 2019. Mereka diterima secara langsung oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto di ruang kerja Wali Kota. Ditemui usai menggelar rapat, Danny mengungkapkan kunjungan tersebut membahas beberapa kemungkinan kerjasama antara Pemerintah Kota Makassar dengan pemerintah Belanda. Terkhusus kerjasama pada bidang pertanian dan sanitasi air. “Kunjungan keduanya adalah dalam rangka bahas kerjasama, kemungkinan delegasi dagang Belanda akan ke kota Makassar pada tanggal 22 dan 23 Februari, tentunya untuk bahas peluang kerjasama ,” kata Danny. Menurut Danny dalam rapat tadi, dia menyampaikan mengenai perkembangan kota makassar serta sejumlah persoalan yang masih menyelimuti Kota Makassar. Oleh karenanya melalui rapat tadi, Danny berharap kerjasama dapat segera terjalin. “Ada 5 hal persoalan yang kita bahas bersama diantaranya persoalan kita seperti banjir, di akibat kanal-kanal yang belum terkoordinir dengan baik, selain itu pengadaan air bersih juga masih menjadi persoalan,” jelas Danny. Terkait dengan sarana air bersih, Danny menjelaskan walaupun di wilayah selatan kota Makassar masih mendapatkan suplai air bersih dari Sungai Jeneberang. Namun, karena Sungai Jeneberang jauh distribusinya ke utara, maka Makassar tetap memerlukan Sungai Tallo. “untuk itu penanganan Sungai Tallo sangat perlu investasi besar. Beberapa perusahaan sudah mulai melirik hal itu,” terang Danny.(dayat/cammang)

Kepala BKPSDMD Kota Makassar Sidak Langsung Absensi Non PNS Lingkup Sekretariat Pemkot Makassar

Makassar- Kepala BKPSDMD kota Makassar Siswanta memimpin langsung apel pagi dan melakukan sidak absensi non PNS lingkup Sekretariat Pemerintah Kota Makassar, Kamis m7 Februari 2019. Setelah memberikan arahannya kepala BKPSDMD mempersilahkan PNS untuk kembali keruangan masing masing, sedangkan bagi pegawai Non PNS diperintahkan untuk tetap tinggal di tempat. Siswanta langsung menuju barisan Pegawai non PNS serta mengabsensi langsung satu persatu pegawai dengan menyebut nama pegawai bersangkutan. Menurutnya, tujuan absensi yang dilaksanakan adalah mengecek kehadiran tiap pegawai, untuk memastikan kehadiran seluruh pegawai non PNS dilingkup Pemerintah Kota Makassar. “Selain mengecek kehadiran dengan cara menyebut langsung satu persatu nama peserta apel, ini juga untuk mengantisipasi agar tidak ada pegawai mengabsenkan temannya yang tidak hadir,” ucapnya Usai mengabsensi satu persatu pegawai, Siswanta mengutarakan agar setiap pegawai, khususnya non PNS bekerja dengan sebaik baiknya. Pada apel pagi hari ini jumlah pegawai non PNS yang tidak mengukuti apel pagi, sebanyak 315 orang, siswanta berharap hari hari berikutnya para pegawai bisa lebih disiplin untuk hadir mengikuti pelaksanaan apel pagi.(dayat/cammang)

Pimpin Rakorsus Perusda, Danny Tekankan Peranan Perusda Harus Kuat dan Jelas

MAKASSAR, — Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto menghadiri kegiatan Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) lingkup Perusahaan Daerah Kota Makassar, Kamis (7/2/19) di Swisbell Pantai Losari. Danny mengatakan Perusda dibentuk untuk memperkuat Pemerintah Daerah (Pemda), dilindungi UU, yang fungsinya side business, pemerintah tak boleh berbisnis, padahal bisnis itu dicipatakan oleh pemerintah. Saat bersamaan, kebutuhan dasar perlu dikuasai oleh negara, Maka dari itu perusda yang sahamnya 51 atau 100 persen milik pemda. Perusda hadir untuk mendukung pendapatan Asli Daerah (PAD) “Rakorsus perusda merupakan ide yang baik, mudah-mudahan rakorsus ini punya capaian dan hasilnya jelas,” ucap Danny. “Kita tidak mau intervensi tapi hanya ingin melihat komitmen terhadap pendapatan dari perusda kota ini. Selama ini perusda di Makassar punya sejarah buruk yang membuat urusan dengan hukum apalagi di KPK, banyak terkait dengan Perusda, termasuk yang bergulir pada hari ini,” ujarnya Menurut Danny Perusda hari ini tak seperti perusda yang dulu. Sekarang era transparan, semua bisa melihat dan melaporkan, jangan pikir tidak terdeteksi. Sistem audit yang setiap saat keluar masuk . “Saya tegaskan di kesempatan rakorsus ini, bahwa peran perusda harus jelas dan kuat. Perlu cara untuk mengukurnya, di struktur pendapatan pemkot, apakah perusda berani mengambil ruang. untuk apa kita rakorsus jika pendapatan tidak meningkat dan target tak jelas. Saya harap semua harus bangkit,” tutur Danny. Pembersihan aset, haruslah menjadi agenda utama, tidak mungkin perusda asetnya tak jelas, bagaimana mau cari modal. Misalkan PDAM punya lahan yang banyak, PD Parkir, motor di Makassar lebih 1,2 juta, hampir sama jumlah penduduk. “Mobil 500 ribu, hitungan kasar sehari parkir 10 ribu, 500 ribu kali 10 ribu sama dengan 500 juta sehari. Kali 300, 1,5 T. Kenapa Tokyo dan London PAD terbesarnya adalah parkir, karena visinya bagus. Kalau kita juga begitu, bikinkan gedung parkir, maka uang banyak sekali, Kita harus transparan dan bangkit dari keterpurukan agar kota ini maju masyarakat jadi makmur,” pungkas Danny. (*/cammang).

Skip to content