Portal Resmi Pemerintah Kota Makassar

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Experiment – MANJAKAN MATA DENGAN BERWISATA DI LORONG WISATA SYDNEY – Copy

Keunikan yang ada di Lorong Wisata Sydney terdapat Cafe Terapung loh! Yakni makan di atas perahu sembari menyusuri Sungai Tello. Perahu ada berkapasitas 10 orang, 15 orang dan 20 orang. Tarifnya mulai Rp 100 ribu per pacs. Sudah termasuk makan di atas perahu dan menyusuri sungai selama 45 menit. Ada pula hiburan, seperti karaoke,akustik atau kecapi, tergantung request. Inilah yang menjadi daya jual dari Lorong Sydney. Kita bisa merasakan eksperimen yang tidak didapatkan di tempat lain, bahkan satu-satunya di Makassar.  Selain itu, setiap RT punya kebun masing-masing. Kebun ingin dikelola untuk tanaman seperti, cabai, bawang, bayam selada, bahkan padi dengan cara ditanam di pot. Ada pula budidaya ikan, seperti ikan nila dan lobster.  Buat Anak Lorong Makassar yang mau buktikan sensasi wisata penuh edukasi, Yuk ke Lorong Wisata Sydney! [smartslider3 slider=”3″] [smartslider3 slider=”2″] Kontributor Foto : makassar Editor Naskah: Reza

Mengenang Sejarah Melalui Museum Kota Makassar

Makassar adalah salah satu kota yang sering dijadikan destinasi wisata. Tidak hanya memikat dengan keindahan alam dan wisata kulinernya, Kota Makassar juga menawarkan wisata edukasi yang mengulik sejarah terbentuknya Kota Daeng ini.Salah satunya yakni dengan mengunjungi Museum Kota Makassar, yang berada di jantung Kota Makassar sehingga mudah untuk dijangkau. Dengan mengunjungi museum ini, kita akan menengok kehidupan Kota Makassar di masa lampau.Museum Kota Makassar menjadi situs sejarah yang menyajikan sejarah dari zaman penjajah Belanda dan Jepang hingga masa Kemerdekaan. Dan tentunya menjadi identitas serta menyimpan sejarah dan budaya masyarakat.Dinyatakan demikian, karena Museum Kota Makassar sendiri telah dibangun sejak pemerintahan Belanda. Dan juga menyimpan koleksi sejarah seperti Bola Meriam yang menjadi saksi dari pertempuran Kerajaan Gowa dan Belanda.Sayangnya, museum ini kurang diminati pengunjung. Padahal jika ditelusuri lebih dalam, koleksi foto-foto bersejarah dan gedung yang autentik dapat menjadi zona swafoto loh!.Selain itu, museum ini terbuka setiap hari kecuali hari Senin. Sehingga bagi kamu yang sibuk di hari biasa bisa berkunjung di hari weekend loh.Maka dari itu, bagi kamu yang ingin mengenang sejarah kota Makassar. Yuk! Berkunjung di Museum Kota Makassar. [smartslider3 slider=”7″] Kontributor Foto : makassar Editor Naskah: Diskominfo Kota Makassar

Bukan Sekedar Destinasi Wisata, Ini Manfaat Ekowisata Mangrove Lantebung.

Ekowisata Mangrove Lantebung adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Makassar. Destinasi wisata ini dikenal memiliki hutan mangrove seluas 12 hektar, dan untuk menyusurinya terdapat jembatan warna-warni dan juga perahu kecil yang disewakan oleh masyakat setempat. Dengan keindahan warna jembatan yang kontras terhadap rerimbunan pohon mangrove, jembatan warna warni ini menjadi zona swafoto dan spot favorit bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan senja loh! Selain itu, perahu kecil yang disewakan dengan harga terjangkau juga akan memuaskan pengunjung melihat pemandangan hutan mangrove. Pengunjung juga akan menikmati suasana tenang dan sejuk, meskipun lokasi hutan mangrove ini tidak jauh dari pusat kota. Sehingga tidak mengherankan ekowisata Mangrove Lantebung menjadi pilihan destinasi bagi pengunjung. Namun, tidak hanya itu pengunjung juga disediakan Rest Area yang dilengkapi dengan berbagai UMKM berupa kuliner dan souvenir khas Makassar. Namun, Ekowisata Mangrove Lantebung bukan hanya sekedar menyajikan keindahan wisata loh!. Hutan Mangrove sendiri juga bermanfaat untuk melindungi daerah pesisir pantai dari ancaman abrasi dan mencegah dampak bencana alam seperti banjir dan badai. Selain itu, masyarakat setempat juga mendapatkan manfaat ekonomi sebagaimana destinasi wisata ini dapat menjadi tempat mata pencaharian. Di antaranya seperti sewa perahu dan berbagai usaha UMKM, serta masyarakat setempat juga membudidayakan kepiting yang kemudian dapat diperjual belikan kepada pengunjung. Selain itu, tarif masuk bagi pengunjung juga sangat terjangkau sehingga sangat cocok bagi kamu yang ingin menikmati keindahan alam yang ekslusif dengan budget minim. Selain itu, destinasi wisata ini buka setiap hari dan di waktu weekend menyediakan live musik oleh pemuda remaja setempat. Oleh karena itu, ekowisata Mangrove Lantebung tidak boleh kamu lewatkan sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Makassar. Yuk! Kunjungi dan buktikan sendiri keindahan alam Mangrove Lantebung. [smartslider3 slider=”6″] Kontributor Foto : makassar Editor Naskah: Reza

LONGWIS SAMORSET PENGHASIL AKSESORIS PERHIASAN

Lorong Wisata Somerset, Lorongnya Para Pengrajin Perhiasan PengantinLorong Wisata adalah salah satu inisiasi yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar dalam rangka memberdayakan lorong. Salah satu contoh lorong wisata yang menarik perhatian yakni lorong Somerset di Kelurahan Borong. Lurah Borong, Andi Muh Yahya sendiri menyatakan bahwa penyebutan Somerset bukan tanpa alasan loh! Penyebutan lorong wisata ini diambil dari kota Inggris yang mana kota tersebut dikenal dengan berbagai jenis pertambangan perak, emas, dan nikel. Begitu pula dengan Lorong Wisata Somerset yang mayoritas warganya adalah pengrajin perak dan tembaga. Oleh karena itu, Lorong Wisata Samorset dikenal sebagai lorong yang tidak hanya menyajikan keindahan tetapi juga sebagai lorong para pengrajin. Para pengrajin perak dan tembaga yang berasal dari lorong Samorset saat ini berjumlah 31 orang dan berada di bawah binaan Asosiasi A’bulo Sibatang. Para pengrajin di Lorong Samorset ini menghasilkan berbagai perhiasan dan aksesoris pengantin khas Bugis-Makassar. Dan bahkan para pengrajin lorong Samorset pernah mewakili kota Makassar dalam pameran yang dilaksanakan di Tangerang sebagai Industri Kecil Menengah.Selain itu, kerajinan lorong Somerset ini bahkan sudah sering ikut ajang nasional dan mendapatkan juara. Sehingga tidak mengherankan pemasaran hasil kerajinan sudah menembus hingga mancanegara dan menjadi identitas dari budaya Bugis-Makassar. Namun, bukan hanya itu lorong wisata Somerset ini juga menyajikan keindahan lorong dengan mural dan ubin yang memperindah sepanjang lorong. Bukan hanya itu, masyarakat setempat juga memanfaatkan lahan dengan menanam kebutuhan pangan dan membudidayakan lele dan lobster, serta berbagai UMKM wisata kuliner. Oleh karena itu, Sembari menikmati keindahan lorong Somerset pengunjung juga dapat menyaksikan cara pembuatan perhiasan dan aksesoris pengantin khas Bugis-Makassar. Maka dari itu, Yuk! Berkunjung di lorong wisata Somerset.[smartslider3 slider=”5″] Kontributor Foto : makassar Editor Naskah: Reza

Mendobrak Stigma Buruk, Lorong Haderslav Menampilkan Keindahan Wisata

  Di balik stigma buruk lorong, lorong wisata Haderslav mendobraknya dengan menyajikan zona swafoto dan budidaya tanaman, lobster, serta berbagai UMKM lainnya. Hal tersebut sejalan dengan Inisiasi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dalam rangka menumbuhkan ekonomi dan menahan inflasi. Inisiasi tersebut, kini telah menyebar di 15 kecamatan  se-kota Makassar, termasuk lorong wisata Haderslav diantaranya. Selain itu, sesuai dengan anjuran pusat mengenai food security, lorong wisata Haderslav juga memanfaatkan budidaya komoditi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dengan adanya kerjasama dalam melestarikan lorong wisata ini, juga akan memupuk solidaritas di antara masyarakat. Bagi masyarakat kota Makassar yang ingin merasakan sensasi baru dari lorong, yuk! Berkunjung di lorong wisata Haderslav Kontributor Foto : makassar Editor Naskah: Media Kreatif

MANJAKAN MATA DENGAN BERWISATA DI LORONG WISATA SYDNEY

Keunikan yang ada di Lorong Wisata Sydney terdapat Cafe Terapung loh! Yakni makan di atas perahu sembari menyusuri Sungai Tello. Perahu ada berkapasitas 10 orang, 15 orang dan 20 orang. Tarifnya mulai Rp 100 ribu per pacs. Sudah termasuk makan di atas perahu dan menyusuri sungai selama 45 menit. Ada pula hiburan, seperti karaoke,akustik atau kecapi, tergantung request. Inilah yang menjadi daya jual dari Lorong Sydney. Kita bisa merasakan eksperimen yang tidak didapatkan di tempat lain, bahkan satu-satunya di Makassar.  Selain itu, setiap RT punya kebun masing-masing. Kebun ingin dikelola untuk tanaman seperti, cabai, bawang, bayam selada, bahkan padi dengan cara ditanam di pot. Ada pula budidaya ikan, seperti ikan nila dan lobster.  Buat Anak Lorong Makassar yang mau buktikan sensasi wisata penuh edukasi, Yuk ke Lorong Wisata Sydney! [smartslider3 slider=”3″] [smartslider3 slider=”2″] Kontributor Foto : makassar Editor Naskah: Reza

Skip to content