Danny Tetapkan Kuliner PK 5 Sebagai Kekuatan Ekonomi Makassar
Makassar – Wali kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengandalkan kuliner Makassar sebagai kekuatan ekonomi. Hal ini ia tegaskan saat menghadiri Forum Perangkat Daerah Tahun 2019, Dinas Koperasi dan UKM, di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Kamis (14/2). Kuliner Makassar kata Danny adalah cita rasa internasional. Terbukti, saat dirinya melakukan promosi wisata di Spanyol dan Swiss, aneka kuliner Makassar yang disajikan begitu digemari. Bahkan hanya dalam hitungan jam saja, semua jenis makanan seperti konro, coto, pallubasa habis. Berdasarkan hal tersebut, wali kota berlatar konsultan ini memutuskan kekuatan kota anging mammiri ini pada kuliner. Menariknya, strategi yang dipercaya sebagai kekuatan ekonomi Makassar ini justru tonggaknya adalah pedagang kaki lima (PK5). “Ekonomi mulai paling kecil sampai besar saling mempengaruhi satu sama lain. Tidak ada ekonomi makro tanpa ekonomi mikro. Kalau hanya ngurus yang makro saja maka terjadi ketimpangan Yang disebut gini rasio, sedikit orang menguasai banyak uang,” ungkap Danny. Selain itu, hal ini menjadi wujud kepedulian pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil. “Pemerintah harus mengambil peran strategis. Ini sebagai tanggung jawab kita memperhatikan rakyat kecil. Pemerintah hadir sebagai jembatan. 3600 PK5 jika kita berdayakan menjadi potensi yang luar biasa. Kita bikinkan tempat di area termahal yang ditempati secara gratis yakni di Kanrerong,” terangnya. Danny menargetkan, jika sebelumnya PK5 yang hanya beromset Rp200ribu akan meningkat hingga Rp1juta atau Rp2juta per malam. Dan sebelum hal itu tercapai PK5 tidak akan ditarik retribusi. “Tidak ada retribusi dipungut sebelum penghasilan Rp1 juta per malam,” tegas Danny. Kanrerong sendiri dibangun pemerintah dengan biaya Rp9 miliar. Sebanyak 270 lapak yang disiapkan, jika omset telah mencapai Rp1 juta-Rp2juta, maka kontribusi terhadap pemerintah kota bisa mencapai Rp17 miliar.(dayat/cammang).
Berpeluang Besar Raih Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha Tim Common Sense Kementrian OTODA Verifikasi Faktual Pemkot Makassar
MAKASSAR – Hari pertama verifikasi aktual di Pemkot Makassar ketua Common Sense LPPD, Drajat Wisnu Setiawan bersama timnya, didampingi Walikota Makassar Muhammad Ramdhan Danny Pomanto, Sekretaris Daerah (Sekda) kota Makassar Muhammad Anshar bersama beberapa kepala SKPD meninjau langsung verifikasi faktual di beberapa Kantor pelayanan publik pemerintah kota Makassar, Rabu (13/2/2019). Kunjungan yang dilakukan tim common sense LPPD kebeberapa SKPD bertujuan verifikasi secara aktual untuk mendapatkan gambaran obyektif, data konkret sebagai kelengkapan administrasi pengusulan Parasamya Purnakarya Nugraha tahun 2019. Diketahui pemerintah kota Makassar sangat berpeluang besar untuk meraih penghargaan tertinggi terkait penyelenggaraan pelayanan pemerintahan, yakni Parasamya Purnakarya Nugraha di tahun ini. Menurut Drajat Wisnu Setiawan pemerintah kota Makassar selama tiga tahun berturut-turut tahun 2015 hingga 2017 selalu masuk 10 besar nasional Laporan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). Begitu pula pada tingkat propinsi, Pemerintah kota Makassar masuk 3 besar selama tiga tahun berturut turut. “Atas dasar inilah kami melakukan verifikasi aktual sebagai syarat pengusulan Parasamya Purnakarya Nugraha,” ucap Drajat Wisnu. “Tim kami akan turun untuk verifikasi serta memperkuat proses penerimaan penghargaan ini. Kami akan mencermati dan mendengarkan ekspos, penerapan good governance dan inovasi sesuai visi misi kepala daerah,” ujarnya menambahkan. Rencananya penghargaan ini akan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Joko widodo pada saat peringatan Hari otonomi daerah tingkat nasional. Adapun yang ditinjau langsung dihari pertama kunjungannya oleh tim common sense dari Kementrian Otonomi Daerah antara lain Warroom lantai 10 menara Balaikota, PTSP Bintang Lima, Sombere Gallery, Pete-pete Smart, Mobil Inflasi, Carester, Satpol PP Parawisata, Kecamatan Makassar dan yang terakhir RSU Daya Makassar.(dayat/cammang).
Tuntaskan Sanitasi, Kepala Daerah Se Indonesia Tandatangani Deklarasi Makassar
Kepala Daerah se Indonesia yang tergabung Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi Indonesia (AKKOPSI) menandatangani Deklarasi Makassar sebagai komitmen satu suara tuntaskan sanitasi sekaligus mendorong gerakan nasional dan upaya bersama untuk pembangunan sanitasi di Indonesia. Komitmen lainnya yakni bersama sama mewujudkan Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) 100 persen di daerah masing-masing. Deklarasi Makassar ini salah satu rangkaian kegiatan Advocacy and Horizontal Learning (AHL) :”Menuju ODF Provinsi dan pengelolaan Air Limbah Domestik yang Aman-Penerapan Sanitasi Skala Kabupaten/Kota yang Inklusif yang di gelar di The Rinra Hotel Makassar, Selasa (12/2). Dalam acara ini, hadir Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro sebagai pembicara kunci. “Sebagai kebutuhan dasar manusia dan prasyarat kehidupan yang sehat dan layak, air minum dan sanitasi menjadi salah satu prioritas pembangunan Indonesia. Komitmen ini di tunjukkan Pemerintah Indonesia dengan memasukkan pembangunan air minum dan sanitasi ke salam Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), hingga Sustainable Development Goals (SDGs). Kami menyadari pembangunan air minum dan sanitasi sangat erat kaitannya dengan upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, mencegah stunting, menghapuskan kemiskinan, meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM serta membangun perekomian berkelanjutan” ujar Bambang Brodjonegoro dalam sambutannya. Sementara itu, ketua umum AKKOPSI sekaligus walikota Makassar, Mohammad Ramadhan Pomanto berharap Advocacy and horizontal learning (AHL) dapat membangun momentum dan memperkuat komitmen bersama, sekaligus sebagai wadah untuk saling berbagi pengalaman antar daerah untuk mencapai target nasional maupun daerah masing-masing yang didalamnya termasuk pengelolaan air limbah domestik yang aman. “Sanitasi menyangkut kehidupan dasar masyarakat banyak. Deklarasi Makassar adalah gerakan tersistem yang gaungnya untuk seluruh negeri” ujar Danny Pomanto. Sementara itu, di sesi pleno Horizontal Learning, Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X berbagi pengalaman sebagai provinsi ODF, sedang di sesi diskusi panel, Bupati Pringsewu, Bupati Sumbawa Barat, dan Walikota Surakarta berbagi pengalaman sebagai Kabupaten ODF yang menjalankan pengelolaan sanitasi yang aman dalam skala kota.(hamzah/cammang).
Makassar Ditunjuk Pihak Kemenlu Jadi Tuan Rumah Diplofest 2019
MAKASSAR, — Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah memulai rangkaian Diplomacy Festival (Diplofest) 2019. Untuk tahun ini, Kota Makassar dipilih menjadi tuan rumah pertama gelaran yang memberikan pelatihan seputar diplomasi tersebut. Rencananya, akan digelar pada tanggal 22-23 Februari mendatang. “Mereka Memilih Makassar karena Makassar telah memiliki perjanjian kerjasama dengan 17 negara. Rupanya diliat dari situ. Makassar adalah kota yang sangat antusias dalam menjalin hubungan dengan Luar Negeri,” ucap Danny Pomanto, Wali Kota Makassar, usai menerima kunjungan resmi dari pihak Kemenlu, Senin (11/2/19). Danny pun berkomitmen akan menyukseskan kegiatan positif tersebut. “Jadi nanti saya tawarkan ibu Menlu untuk bersilaturrahim dengan tokoh-tokoh Makassar. Kita akan ajak dinner dan sediakan audiensi untuk saling bertukar pikiran dan menambah wawasan kita soal hubungan luar negeri,” jelasnya. Rangkaian DiploFest nantinya akan memberikan pelatihan softskill mengenai diplomasi, antara lain simulasi sidang di PBB dan mengenal hal-hal keprotokoleran dalam event diplomatik. Para pengunjung dapat berbincang dengan para diplomat RI mengenai bagaimana kehidupan menjadi duta bangsa di negara lain. DiploFest, juga terselenggara atas kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia, merupakan kegiatan yang digagas Kemenlu untuk mendiseminasikan informasi mengenai diplomasi Indonesia kepada masyarakat luas, khususnya kepada generasi milenial. DiploFest juga merupakan pengejawantahan visi nawacita Presiden Joko Widodo untuk DIplomasi Membumi.(*).
Kota Makassar Masuk Nominasi Anugrah Panitrana Dari Kemenko PMK Dan BPJS
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan pusat mengumumkan bahwa kota Makassar masuk dalam nominasi Anugerah Paritrana atau penghargaan jaminan sosial ketenagakerjaan tahun 2018. Ada 12 Kabupaten/Kota yang diumumkan oleh Kemenko PMK ikut masuk nominasi. demikian juga dengan 12 nominasi pemerintah Provinsi, 12 nominasi kategori perusahaan besar dan 8 nominasi untuk kategori perusahaan menengah. Anugerah Paritrana ini merupakan inisiasi dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2017. Tujuannya penghargaan kepada Pemerintah daerah provinsi dan Kabupaten atau Kota serta Badan usaha maupun perusahaan besar yang dinilai telah memberii perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh karyawannya. Ada dua tahap penilaian yang dilakukan oleh kemenko dan Jamianan sosial ketenagakerjaan Tahap pertama penilaian untuk masuk dalam daftar nominasi yang dilaksanakan pada tanggal 24-26 Januari oleh Tim dari Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. “Tahap selanjutnya adalah tahapan kedua yakni berupa wawancara untuk kepala daerah maupun wali kota,” ucap Danny setelah melalui tahap sesi wawancara. Menurut Danny hal yang wajar apabila Pemkot Makassar masuk dalam nominasi karena saat ini pemkot Makassar mendukung penuh Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan pelaku usaha besar serta UMKM sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan sudah melampaui target pelaksanaan di pemerintah kota, Mulai dari RT/RW, pekerja drainase maupun tenaga Honorer semua terlindungi oleh jaminan kesehatan maupun ketenagakerjaan inilah salah satu tolak ukur sehingga kita masuk nominasi anugrah parittrana,” terang Danny. Tim penilai untuk nominasi anugrah pratrini dari unsur Serikat Pekerja yaitu Rudi Prayitno. Sedangkan dari Kementrian PMK adalah bapak Sonny Harry Budiutomo,Dari Kementerian Ketenagakerjaan, Wahyu Widodo, Kementerian Dalam Negeri, Sri Purwaningsih, dan terakhir dari BPJS Ketenagakerjaan, bapak Cotta Sembiring. Sedangkan dari Ahli Jaminan Sosial nampak bapak Chazali Situmorang dan Hotbonar Sinaga, Demikian juga dari Ahli Kebijakan Publik, Riant Nugroho, serta Staf Ahli Apindo, Myra Maria Hanartani.(dayat/cammang)
Perwakilan Duta Besar Belanda Tertarik Kerja Sama Dengan Pemkot Makassar
Perwakilan Kedutaan Besar Belanda, Carol De Groot Water Attache bersama Louis Beijer melakukan kunjungan ke Balai Kota Makassar, Kamis 7 Februari 2019. Mereka diterima secara langsung oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto di ruang kerja Wali Kota. Ditemui usai menggelar rapat, Danny mengungkapkan kunjungan tersebut membahas beberapa kemungkinan kerjasama antara Pemerintah Kota Makassar dengan pemerintah Belanda. Terkhusus kerjasama pada bidang pertanian dan sanitasi air. “Kunjungan keduanya adalah dalam rangka bahas kerjasama, kemungkinan delegasi dagang Belanda akan ke kota Makassar pada tanggal 22 dan 23 Februari, tentunya untuk bahas peluang kerjasama ,” kata Danny. Menurut Danny dalam rapat tadi, dia menyampaikan mengenai perkembangan kota makassar serta sejumlah persoalan yang masih menyelimuti Kota Makassar. Oleh karenanya melalui rapat tadi, Danny berharap kerjasama dapat segera terjalin. “Ada 5 hal persoalan yang kita bahas bersama diantaranya persoalan kita seperti banjir, di akibat kanal-kanal yang belum terkoordinir dengan baik, selain itu pengadaan air bersih juga masih menjadi persoalan,” jelas Danny. Terkait dengan sarana air bersih, Danny menjelaskan walaupun di wilayah selatan kota Makassar masih mendapatkan suplai air bersih dari Sungai Jeneberang. Namun, karena Sungai Jeneberang jauh distribusinya ke utara, maka Makassar tetap memerlukan Sungai Tallo. “untuk itu penanganan Sungai Tallo sangat perlu investasi besar. Beberapa perusahaan sudah mulai melirik hal itu,” terang Danny.(dayat/cammang)
Pimpin Rakorsus Perusda, Danny Tekankan Peranan Perusda Harus Kuat dan Jelas
MAKASSAR, — Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto menghadiri kegiatan Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) lingkup Perusahaan Daerah Kota Makassar, Kamis (7/2/19) di Swisbell Pantai Losari. Danny mengatakan Perusda dibentuk untuk memperkuat Pemerintah Daerah (Pemda), dilindungi UU, yang fungsinya side business, pemerintah tak boleh berbisnis, padahal bisnis itu dicipatakan oleh pemerintah. Saat bersamaan, kebutuhan dasar perlu dikuasai oleh negara, Maka dari itu perusda yang sahamnya 51 atau 100 persen milik pemda. Perusda hadir untuk mendukung pendapatan Asli Daerah (PAD) “Rakorsus perusda merupakan ide yang baik, mudah-mudahan rakorsus ini punya capaian dan hasilnya jelas,” ucap Danny. “Kita tidak mau intervensi tapi hanya ingin melihat komitmen terhadap pendapatan dari perusda kota ini. Selama ini perusda di Makassar punya sejarah buruk yang membuat urusan dengan hukum apalagi di KPK, banyak terkait dengan Perusda, termasuk yang bergulir pada hari ini,” ujarnya Menurut Danny Perusda hari ini tak seperti perusda yang dulu. Sekarang era transparan, semua bisa melihat dan melaporkan, jangan pikir tidak terdeteksi. Sistem audit yang setiap saat keluar masuk . “Saya tegaskan di kesempatan rakorsus ini, bahwa peran perusda harus jelas dan kuat. Perlu cara untuk mengukurnya, di struktur pendapatan pemkot, apakah perusda berani mengambil ruang. untuk apa kita rakorsus jika pendapatan tidak meningkat dan target tak jelas. Saya harap semua harus bangkit,” tutur Danny. Pembersihan aset, haruslah menjadi agenda utama, tidak mungkin perusda asetnya tak jelas, bagaimana mau cari modal. Misalkan PDAM punya lahan yang banyak, PD Parkir, motor di Makassar lebih 1,2 juta, hampir sama jumlah penduduk. “Mobil 500 ribu, hitungan kasar sehari parkir 10 ribu, 500 ribu kali 10 ribu sama dengan 500 juta sehari. Kali 300, 1,5 T. Kenapa Tokyo dan London PAD terbesarnya adalah parkir, karena visinya bagus. Kalau kita juga begitu, bikinkan gedung parkir, maka uang banyak sekali, Kita harus transparan dan bangkit dari keterpurukan agar kota ini maju masyarakat jadi makmur,” pungkas Danny. (*/cammang).
Walikota Danny Program Keluarga Harapan Berhasil Retas Kemiskinan
MAKASSAR- Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto menyebut Program Keluarga Harapan (PKH) sangat berhasil untuk meretas kemiskinan. Hal tersebut diungkapkan Danny Pomanto usai mendampingi Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita di Celebes Convention Center (CCC), Jalan Metro Tanjung Bunga. Rabu (6/2/2019). “Saya kira program pusat melalui program keluarga harapan sangat berhasil. Bahkan sudah ada yang graduasi atau sudah keluar dari kemiskinan dan menjadi inspirasi bagi yang lain,” ungkap Danny Pomanto. Meski begitu, kata Danny Pomanto, program yang diluncurkan di era Presiden Joko Widodo ini perlu pembenahan di beberapa lini. “Walau berhasil, tetap harus disempurnakan lagi. Misalnya, tadi sempat dibahas soal akurasi program, kita mau lebih tepat sasaran,” ujarnya. Kemudian, sambung Danny Pomanto, persoalan pendampingan program ini juga perlu diperbaiki. Menurutnya, yang menjadi pendamping haruslah kompeten. “Ini juga persoalan pendampingan memang harus orang-orang yang biasa mendampingi masyarakat,” pungkasnya. Bersasarkan informasi yang diterima terdapat 900 warga Makassar yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang menerima bantuan dari Kementrian Sosial ini.(dayat/cammang)
AKKOPSI Akan Gelar AHL, Undang Seluruh Kepala Daerah Berkumpul di Makassar
MAKASSAR,– Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) bekerjasama dengan Unicef dan World bank akan menyelenggarakan kegiatan advocacy and Horyzontal Learning ( AHL). Kegiatan dengan mengangkat tema “Menuju ODF Provinsi dan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang aman” ini akan digelar pada tanggal 12-13 Februari 2019 mendatang di Hotel the Rinra Makassar. Rencananya, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro akan hadir sebagai narasumber yang memberikan pesan kunci tentang strategi Indonesia menuju SDG target 6.2 dan 6.3. Tak ketinggalan pihak Kementerian Kesehatan (Direktur Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan), Kementerian PUPR, Unicef dan World Bank. Kepala daerah Bupati dan Wali Kota, Kepala Bappeda, Kadis PU, Kadis Kesehatan di seluruh Indonesia juga dijadwalkan hadir dalam agenda tersebut. “Tujuannya membangun momentum dan memperkuat komitmen politis untuk mencapai target nasional dan daerah terkait pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari pengurangan buang air besar sembarangan dan pengelolaan limbah domestik yang aman,” ucap Danny, Ketua Umum AKKOPSI sekaligus Wali Kota Makassar, sabtu (2/2/19). Tak hanya itu, Danny juga akan menyusun rencana lanjut untuk mencapai 100 persen ODF dan pengelolaan sanitasi yang aman. (*/cammang).
Imlek, Danny Jalin Silatuhrahim Dengan Tokoh Tionghoa
MAKASSAR,—Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto menyambangi kediaman sejumlah tokoh Tionghoa yang ada di Kota Makassar untuk bersilaturahmi pada perayaan Imlek tahun ini. Di kediaman Owner Hotel Clarion, Wiliyanto Tanta, Danny bertemu dengan banyak kerabatnya. Ada Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal, Anggota DPR RI, Aliyah Mustika, Kapolres Makassar serta tokoh tionghoa Sulsel. Sebelumnya, ia juga mengunjungi tokoh Tionghoa, ah yong di Jl. Bandang. Di sana Danny pun disambut banyak masyarakat yang antre untuk bersalaman. Tak hanya itu, ia juga mengunjungi rumah ketua MTIR, John. Danny pun tak lupa memberikan ucapan selamat dan doa kepada warga Makassar secara khusus, yang merayakan Imlek. “Saya bersama keluarga mengucapkan selamat hari raya Imlek kepada saudara-saudaraku yang merayakan Imlek. Semoga Imlek tahun ini, adalah Imlek yang lebih baik, Imlek yang penuh rejeki,” ucap Danny, Selasa (5/2/19). Silatuhrahim memperpanjang umur, saling mendoakan dan menjaga salah satu kunci untuk Kota Makassar yang lebih aman. “Semuanya ramai menyambut. Baik itu imlek, natal, Idul fitri dan Idul Adha. Semuanya bahagia dan saling mendoakan kebaikan dan berbagi keberkahan,” pungkasnya. (*/cammang).